Loading AI tools
universitas di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah perguruan tinggi negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Universitas Gadjah Mada merupakan perguruan tinggi pertama yang didirikan oleh Pemerintah Indonesia setelah Indonesia merdeka. UGM berdiri pada tanggal 19 Desember 1949 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 1949 tentang Peraturan Tentang Penggabungan Perguruan Tinggi Menjadi Universiteit tanggal 16 Desember 1949.[4]
Universitas Gadjah Mada ꦈꦕꦮꦶꦪꦠꦒꦗꦃꦩꦢ
| |
---|---|
Informasi | |
Moto | Mengakar Kuat, Menjulang Tinggi |
Moto dalam bahasa Inggris | Locally Rooted, Globally Respected |
Jenis | Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum |
Didirikan | 19 Desember 1949 |
Lembaga induk | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi |
Rektor | Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. |
Staf akademik | 4.468 (2018)[1] |
Jumlah mahasiswa | 62.027 (2018)[2] |
Sarjana | 32.195 (2018) |
Magister | 13.042 (2018) |
Doktor | 2.693 (2018) |
Lokasi | , Indonesia 7.7713847°S 110.3774998°E |
Kampus | Urban, 3,57 kilometer persegi (357 hektar) |
Warna | Light Khaki |
Afiliasi | ABET, ASIIN, IChemE, RSC, RCVS, AUN QA, IABEE, WQA, KAAB, WFME, IMIA, AACSB Accredited, FUIW, IAAHEH, BAN PT[3] |
Situs web | www |
Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas,[5] dan pada saat ini telah memiliki 18 fakultas dan dua sekolah yaitu Sekolah Vokasi dan Sekolah Pascasarjana.[5] Fakultas-fakultas yang ada di UGM dibagi lagi menjadi departemen-departemen, yang kemudian membawahi program-program studi. Program-program studi yang ada di UGM meliputi program sarjana, magister, doktor, dan spesialis.
UGM berkedudukan di bagian selatan Kabupaten Sleman, terletak di sebuah kawasan yang dikenal dengan nama Bulaksumur, yang secara administratif membentang dari Sinduadi, Mlati hingga Caturtunggal, Depok.
Ditilik dari sejarahnya, Universitas Gadjah Mada merupakan penggabungan dan pendirian kembali dari berbagai balai pendidikan, sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta, Klaten, dan Surakarta.[6][7]
Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada tanggal 3 Maret 1946 yang dipromotori oleh Mr. R. S. Budhyarto Martoatmodjo, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenario dengan pengurus yaitu Dr. Soleiman, dr. Boentaran Martoatmodjo, Dr. Soeharto, B.P.H. Bintoro, Prof. H. Farid Ma’ruf, Mr. Mangunjudo, K.P.H. Nototaruno, dan Prof. Ir. Rooseno.[6][8]
Sejak 4 Januari 1946, Soekarno dan Hatta memindahkan ibu kota Republik Indonesia ke Yogyakarta. Dengan maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu serta NICA di Jakarta dan Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ikut pindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946,[9] Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung dihidupkan kembali di Yogyakarta dengan para pengajarnya antara lain Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat.[6][8]
Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20 September 1946), Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946), dan Perguruan Tinggi Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang kesemuanya berada di Klaten,[6] sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.
Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula dipindahkan ke Klaten dengan laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso. Salah seorang yang berperan dalam pemindahan ini adalah Prof. Dr. M. Sardjito [6][10] yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama. Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948.[6]
Pada awal Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam Negeri untuk mendidik calon-calon pegawai Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan.[6] Akademi ini awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono, S.H. Sayangnya akademi ini tidak berumur panjang, setelah pemberontakan PKI Madiun meletus, September 1948, akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut menumpas pemberontakan sehingga akademi ini ditutup.[6]
Selanjutnya pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Surakarta, sebagai hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dengan Kementerian Kehakiman. Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H. dan Hardjono, S.H. di Surakarta merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Negeri.[6] Demi efisiensi, Panitia mengusulkan penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke dalam Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang akhirnya disetujui dan disahkan oleh Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1948.
Serangan Belanda ke ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam rangka Agresi Militer Belanda II melumpuhkan semua kegiatan belajar mengajar di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta dan semua perguruan tinggi tersebut terpaksa ditutup dan para mahasiswa ikut berjuang.
Setelah serangan Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit. Pada tanggal 20 Mei 1949, diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi, di Pendopo Kepatihan Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo, dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir. Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet Soetikno, S.H. Salah satu hasil rapat adalah pendirian perguruan kembali di wilayah republik yang masih tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof. Ir. Wreksodiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono, dan Prof. Dr. M. Sardjito akan berusaha keras mewujudkannya. Kesulitan utama saat itu adalah tidak adanya ruangan untuk kuliah. Namun Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersedia meminjamkan ruangan keraton dan beberapa gedung di sekitarnya.[6]
Tanggal 1 November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten, Yogyakarta, berdiri kembali Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas ini dihadiri oleh Presiden Soekarno.[6] Pada upacara pembukaan diadakan sebuah renungan bagi para dosen dan mahasiswa yang telah gugur dalam peperangan melawan Belanda, yaitu Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, Ir. Notokoesoemo, Roewito, Asmono, Hardjito dan Wurjanto.[6]
Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah naungan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan.[6]
Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.[6] Fakultas ini merupakan pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.
Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut adalah:[6]
Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM.[6] Dewan Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota.[6]
Tahun 1952 Fakultas Hukum, Sosial dan Politik ditambah dengan bagian ekonomi sehingga menjadi Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik HESP).[6] Pada bulan September 1952 Fakultas Pertanian ditambah dengan Bagian Kehutanan, sehingga menjadi Fakultas Pertanian dan Kehutanan.[6]
Sejak September 1955, beberapa fakultas dimekarkan menjadi fakultas-fakultas baru, antara lain:[6]
Pada tahun 1960 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dipisahkan menjadi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan serta Fakultas Kedokteran Gigi.[6]
Pada tahun 1962 Bagian Pendidikan Jasmani dari Fakultas Ilmu Pendidikan ditingkatkan menjadi Fakultas Pendidikan Jasmani.[7] Fakultas ini diserahkan pada Departemen Olah Raga pada tahun 1963 dan menjadi Sekolah Tinggi Olah Raga (STO).[6][7] Hingga akhir tahun 1963 Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) atau lebih dikenal Fakultas Pedagogik telah meluluskan 43 Sarjana dan 136 Sarjana Muda, sedangkan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) telah meluluskan 20 Sarjana. Pada tanggal 20 Mei 1964 FIP dan FKIP UGM diserahterimakan kepada Insitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) atau sekarang yang dikenal dengan UNY dalam upacara khusus.[7]
Untuk memberikan pendidikan umum yang kuat bagi semua Fakultas, didirikan pula Fakultas Umum, dan digabungkan dengan Fakultas Filsafat menjadi Gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Pada tahun 1961 Fakultas Filsafat dibubarkan dan pada tahun 1962 Fakultas Umum juga dibubarkan.[6] Sebagai penggantinya tahun 1963 didirikan Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus untuk melaksanakan tugas yang semula menjadi tugas gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Namun pada tanggal 18 Agustus 1967 Fakultas Filsafat didirikan kembali dan pada tahun 1969 Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus dimasukkan dalam Fakultas Filsafat sebagai Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah Agama.[6]
Pada tahun 1963 Bagian Kehutanan Fakultas Pertanian ditingkatkan menjadi Fakultas Kehutanan, seksi teknologi dan seksi kultur teknik menjadi Fakultas Teknologi Pertanian.[6] Pada tahun itu pula Jurusan Geografi pada Fakultas Sastra dan Kebudayaan ditingkatkan menjadi Fakultas Geografi.[6]
Jurusan Psikologi pada FIP menjadi Bagian Psikologi yang kemudian pada tanggal 8 Januari 1965 menjadi Fakultas Psikologi.[6]
Pada tahun 1969 Fakultas yang ke-18 lahir yaitu Fakultas Peternakan yang merupakan peningkatan Bagian Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.[6]
Semenjak tahun 1985 Universitas Gadjah Mada memiliki 18 Fakultas Program Sarjana,[6] dua Fakultas Program Diploma (Fakultas Non Gelar Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi) dan satu Fakultas Pascasarjana (Magister dan Doktor). Pada awal tahun 1992 terjadi penyederhanaan jumlah fakultas, Fakultas Pascasarjana diubah menjadi Program Pascasarjana, sedangkan Fakultas Non Gelar Ekonomi diintegrasikan ke Fakultas Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke Fakultas Teknik.[5]
Berikut ini adalah fakultas-fakultas dan jurusan-jurusan yang ada di UGM. Jurusan adalah level terendah dari struktur organisasi. Di bawah jurusan, terdapat program-program studi dalam berbagai jenjang.
Fakultas | Tanggal Pendirian[6] | Departemen/Jurusan/Konsentrasi/Program Studi | Program | Lokasi |
---|---|---|---|---|
Fakultas Biologi | 19 September 1955 | Mikrobiologi, Zoologi, Botani, Biokimia, Bioteknologi, Ekologi, Entomologi, Genetika & Pemuliaan | Sarjana, Magister dan Doktoral | Jalan Teknika Selatan, Sekip Utara, Yogyakarta, 55281 |
Fakultas Ekonomika dan Bisnis | 19 September 1955 | Ilmu Ekonomi, Manajemen, Akuntansi | Sarjana, Magister, Doktoral, Profesi, Bersertifikat dan Musim Panas (Summer Course) | Yogyakarta : Jalan Sosio Humaniora No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Jakarta : Jalan Dr. Saharjo No.83, RT.13/RW.8, Manggarai, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12850 |
Fakultas Farmasi | 19 September 1955 | Bio Farmasi, Farmasetika, Kimia Farmasi, Farmakologi & Farmasi Klinik | Sarjana, Magister, Doktoral, Profesi dan Musim Panas (Summer Course) | Sekip Utara, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Filsafat | 18 Agustus 1967 | Filsafat Agama, Filsafat Timur, Filsafat Barat | Sarjana, Magister dan Doktoral | Jalan Olahraga, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Geografi | 1 September 1963 | Geografi & Ilmu Lingkungan, Kartografi & Pengindraan Jauh, Pembangunan Wilayah | Sarjana, Magister dan Doktoral | Sekip Utara, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Hukum | 19 Desember 1949 | Hukum Pidana, Hukum Perdata, Hukum Tata Negara, Hukum Internasional, Perpajakan, Hukum Lingkungan, Hukum Humaniter, Hukum Diplomatik, Hak atas Kekayaan Intelektual, Hukum Agraria, Praktek Acara Peradilan, Konstitusi, Perancangan Peraturan Perundang-undangan, Hukum Adat, Hukum Pemerintahan & Otonomi Daerah, Hukum Kepegawaian dan Hubungan Industrial, Hukum Islam, Hukum Ekonomi & Perbankan, Hukum Pelayanan Kesehatan, Hak Asasi Manusia | Sarjana, Magister dan Doktoral | Yogyakarta : Jalan Sosio Yustisia No 1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281
Jakarta : Jalan Dr. Saharjo No.83, RT.13/RW.8, Manggarai, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12850 |
Fakultas Ilmu Budaya | 23 Januari 1951 | Pariwisata, Antropologi, Arkeologi, Ilmu Sejarah, Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Sastra Jepang, Bahasa dan Kebudayaan Korea, Sastra Jawa, Sastra Perancis, Sastra Arab | Sarjana, Magister dan Doktoral | Jalan Nusantara 1, Bulaksumur Yogyakarta 55281 |
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik | 19 September 1955 | Politik & Pemerintahan, Ilmu Hubungan Internasional, Manajemen dan Kebijakan Publik, Ilmu Komunikasi, Sosiologi, Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan | Sarjana, Magister, Doktoral, International Undergraduate | Jalan Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan | 19 Desember 1949 | Anatomi, Anesteologi & Terapi Intensif, Biokimia, Biostatistik, Epidemiologi & Kesehatan Populasi, Dermatologi & Venerologi, Farmakologi & Terapi, Fisiologi, Gizi Kesehatan, Histologi & Biologi Sel, Ilmu Bedah, Kedokteran Forensik & Medikolegal, Ilmu Kedokteran Jiwa, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Kesehatan Mata, Ilmu Kesehatan THT, Ilmu Penyakit Dalam, Kardiologi dan Kedokteran Vaskular, Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Kedokteran Keluarga, Komunitas & Bioetika, Keperawatan Anak & Maternitas, Keperawatan Dasar & Emergensi, Keperawatan Jiwa & Komunitas, Keperawatan Medikal Bedah, Mikrobiologi, Neurologi, Obstetri dan Ginekologi, Parasitologi, Patologi Anatomik, Patologi Klinik & Kedokteran Laboratorium, Pendidikan Kedokteran, Perilaku Kesehatan, Lingkungan & Kedokteran Sosial, Radiologi. | Sarjana, Magister, Doktoral, Spesialisasi, Double Degree | Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Kedokteran Gigi | 29 Desember 1960 | Prostodonsia, Radiologi Dentomaksilofasial, Biologi Oral, Ilmu Penyakit Mulut, Ilmu Kedokteran Gigi Anak, Biomedika Kedokteran Gigi, Biomaterial Kedokteran Gigi, Periodonsia, Ortodonsia, Ilmu Konservasi Gigi, Bedah Mulut & Maksilofasial, Ilmu Kesehatan Gigi Pencegahan dan Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat | Sarjana & Profesi, Magister, Doktoral, Spesialis | Jalan Denta 1, Sekip Utara,Yogyakarta 55281 |
Fakultas Kedokteran Hewan | 19 Desember 1949 | Anatomi, Biokimia, Farmakologi, Fisiologi, Ilmu Bedah & Radiologi, Ilmu Penyakit Dalam, Kesehatan Masyarakat Vetenier, Mikrobiologi, Parasitologi, Patologi, Patologi Klinik, Reproduksi | Sarjana, Profesi, Magister dan Doktoral | Jalan Fauna No. 2 Karangmalang, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Kehutanan | 17 Agustus 1963 | Manajemen Hutan, Budidaya Hutan, Teknologi Hasil Hutan, Konservasi Sumberdaya Hutan | Sarjana, Profesi Insinyur, Magister dan Doktoral | Jalan Agro No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281 |
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam | 19 September 1955 | Fisika, Kimia, Matematika, Ilmu Komputer, Elektronika dan Instrumentasi, Geofisika, Statistika, Ilmu Aktuaria | Sarjana, Magister, Doktoral dan International Undergraduate | Sekip Utara Bulaksumur Yogyakarta 55281 |
Fakultas Pertanian | 19 Desember 1949 | Budidaya Pertanian, Hama dan Penyakit Tumbuhan, Mikrobiologi Pertanian, Ilmu Tanah, Perikanan, Sosial Ekonomi Pertanian | Sarjana, Magister dan Doktoral | Jalan Flora Bulaksumur, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Peternakan | 10 November 1969 | Nutrisi dan Makanan Ternak, Sosial Ekonomi Peternakan, Teknologi Hasil Ternak, Pemuliaan dan Reproduksi Ternak, Produksi Ternak | Sarjana, Magister, Doktoral, Profesi Insinyur dan International Undergraduate | Jalan Fauna No.3 Bulaksumur, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Psikologi | 8 Januari 1965 | Pendidikan, Sosial, Klinis, Perkembangan, Organisasi & Industri | Sarjana, Magister, Doktoral dan International Undergraduate | Jalan Sosio Humaniora Bulaksumur, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Teknik | 19 Desember 1949 | Arsitektur, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Biomedis, Teknik Elektro, Teknologi Informasi, Teknik Mesin, Teknik Industri, Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Nuklir, Teknik Geologi, Teknik Geodesi, Teknik Sipil, Teknik Infrastruktur Lingkungan | Sarjana, Magister, Doktoral dan Profesi Insinyur | Jalan Grafika No. 2 Kampus UGM, Yogyakarta 55281 |
Fakultas Teknologi Pertanian | 19 September 1963 | Teknik Pertanian dan Biosistem, Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian, Teknologi Industri Pertanian | Sarjana, Magister dan Doktoral | Jalan Flora No. 1 Bulaksumur Yogyakarta 55281 |
Sekolah Vokasi dimulai pada tahun 1976–1977 saat Universitas Gadjah Mada mendirikan Pendidikan Ahli Teknik (PAT) di bawah Fakultas Teknik dan Pendidikan Ahli Administrasi (PAAP) di bawah Fakultas Ekonomi. Dalam perkembangannya, program tersebut berkembang menjadi Sekolah Vokasi pada tahun 2009 dengan sistem kurikulumnya yang mengkombinasikan 60% praktik dan 40% teori. Pada tahun 2019, program Diploma 3 yang dimiliki oleh Sekolah Vokasi ditransformasi menjadi Diploma 4 (Sarjana Terapan).[11]
Adapun saat ini Sekolah Vokasi UGM memiliki 21 program studi, yaitu:
Selain Program Magister dan Doktoral yang ada di tiap fakultas, UGM juga memiliki Sekolah Pasca Sarjana UGM yang dimulai semenjak tahun 1950 dengan pengelolaan tersendiri setara fakultas. Diawali dengan nama Lembaga Pendidikan Doktor (LPD), kemudian berubah menjadi Fakultas Pascasarjana dan beberapa waktu menjadi Program Pascasarjana (PPs), hingga akhirnya menjadi Sekolah Pascasarjana (SPs). Saat ini Sekolah Pasca Sarjana memiliki 14 Program Master/Magister dan 11 Program Doktor dengan didukung oleh dosen berpengalaman dari lintas disiplin ilmu. Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana mendapat kesempatan untuk belajar dari 500 dosen yang berasal dari berbagai fakultas di UGM dan 12 dosen internal Sekolah Pasca Sarjana UGM serta beberapa dosen tamu dari perguruan tinggi dalam dan luar negeri.[12] Sekolah Pasca Sarjana menempati gedung yang berlokasi di kawasan Kampus UGM Yogyakarta, tepatnya berada Jalan Teknika Utara, Pogung, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta.
Program studi di sekolah Pasca Sarjana UGM memiliki beberapa konsentrasi minat studi[14] yaitu :
Saat ini UGM memiliki beberapa program studi yang diajarkan dalam bahasa Inggris dan menerima mahasiswa Internasional. Pada tahun 2019, tercatat ada 2.284 Mahasiswa Internasional di 18 Fakultas UGM.[15] Adapun penerimaan Mahasiswa Internasional pada tahun 2018 yang berasal dari negara - negara Asia mencapai 1.334 orang (58,4%), Eropa 566 orang (24,8%), Australia/Oceania 214 orang (9,4%), Amerika Utara (Amerika Serikat & Kanada) 101 orang (4,4%), Afrika 58 orang (2,5%) dan Amerika Selatan 12 orang (0,5%).[16]
Penerimaan Mahasiswa Internasional UGM (2020) | ||||
---|---|---|---|---|
Asia | 71,4% | |||
Eropa | 18,8% | |||
Australia/Oceania | 3,5% | |||
Amerika Utara (US & Canada) | 3,7% | |||
Afrika | 2% | |||
Amerika Selatan | 0,6% | |||
Sumber : https://admission.ugm.ac.id/ |
Selain menjalin kerjasama dengan universitas, UGM juga menjalin kerjasama mulai dari penelitian, pendidikan dan pengabdian masyarakat dengan beberapa Organisasi Internasional seperti USAID,[17] ADB,[18][19] World Bank,[20] OECD, WTO,[21] UNESCO,[22] IAEA,[23] OPEC, WHO,[24] UNICEF[24] dan beberapa korporasi Internasional (Microsoft,[25] Google,[26] Chevron, Toyota,[27] Suzuki, Honda, Samsung,[28] Huawei[29]), BUMN (Pertamina,[30] PLN,[31] BRI, PGN,[32] Bank Mandiri, BNI,[33] Pelindo 3[34]) serta korporasi nasional (Unilever Indonesia,[35] Astra Internasional, BCA,[36] Sinar Mas,[37] IMIP[38])
Adapun Universitas internasional yang menjalin kerjasama dengan UGM sebagai berikut
Afiliasi Internasional |
---|
|
Penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dan staf pendidik di UGM telah memberi nilai tambah dalam lingkup akademik hingga menjadi jawaban permasalahan masyarakat secara luas. Inilah beberapa hasil riset dan inovasi yang dihasilkan oleh UGM :
Teknologi Wolbachia | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
INA Shunt | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
DDR Madeena | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Gama-CHA | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
NPC Strip | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Tripikon - S | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Ekstensometer | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Electro-DE | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Durante | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Rudal Pasopati | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
In-SWALST | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
eSemar Xperimental | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Untuk mendukung kegiatan penelitian & inovasi serta pendidikan dan pengabdian masyarakat, UGM membentuk lebih dari 20 Pusat Studi. Pusat-pusat studi tersebut adalah:[93]
Proses penerimaan mahasiswa UGM dilaksanakan melalui beberapa seleksi, diantaranya adalah seleksi Ujian Masuk UGM, SBMPTN, SNMPTN dan seleksi prestasi.[94] Dalam setiap penerimaan mahasiswa baru, UGM memberikan kuota bagi mahasiswa yang berasal dari ekonomi kurang mampu dengan besaran sekitar 27-30% dari total mahasiwa.[95][96]
Jumlah peminat yang mengikuti beberapa proses seleksi tersebut mengalami kenaikan setiap tahunnya. Adapun jumlah kuota yang tersedia dalam tiap program studi cenderung tidak berbeda jauh, sehingga selektivitas menjadi cenderung lebih kompetitif dan ini terlihat dari naiknya nilai rasio pendaftar dibanding penerimaan. Beberapa program studi yang mengalami kenaikan rasio adalah Manajemen dari rasio (53:1) pada tahun 2019 menjadi (114:1) pada tahun 2020, Kedokteran dari rasio (64:1) tahun 2019 menjadi (114:1) tahun 2020, Hukum dari rasio (25:1) tahun 2019 menjadi (43:1) tahun 2020, Hubungan Internasional dari rasio (55:1) tahun 2019 menjadi (115:1) tahun 2020 dan Teknik Teknologi Informasi dari rasio (47:1) tahun 2019 menjadi (84:1) tahun 2020.[97]
Dari perbandingan penerimaan dengan pendaftar tersebut, diperoleh nilai tingkat penerimaan mahasiswa UGM yang berada diantara 4,95% - 5,61%, nilai ini menunjukkan tingkat kompetisi tinggi untuk dapat diterima sebagai mahasiswa UGM. Dimana nilai tersebut setara dengan tingkat penerimaan universitas - universitas terbaik dunia.[100][101]
Tahun 2022, Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking dari Inggris menempatkan UGM pada ranking 1 untuk wilayah Indonesia, adapun secara global/dunia UGM berada pada ranking 254.[102]
Untuk program studi, menurut Quacquarelli Symonds (QS) World University Ranking (2022) UGM memiliki beberapa program studi yang menempati ranking 1 & 2 nasional serta ranking dunia yaitu:[103]
Ranking 1 nasional adalah Bisnis & Manajemen (201-250 ranking dunia), Biologi (551-600 ranking dunia), Geografi (101-150 ranking dunia), Kebijakan Sosial & Administrasi (51-100 ranking dunia), Kepercayaan Ketuhanan dan Studi Agama (47 ranking dunia), Kimia (601-630 ranking dunia), Studi pembangunan (51-100 ranking dunia), Politik (101-150 ranking dunia), Sosiologi (151-200 ranking dunia).
Sedangkan program studi/konsentrasi studi UGM yang menempati ranking 2 nasional adalah Arsitektur (151-200 ranking dunia), Akuntansi & Keuangan (201-250), Ekonomi (301-350 ranking dunia), Hukum (201-250), Kedokteran (401-450 ranking dunia), Matematika (451-500 ranking dunia), Pertanian & Kehutanan (151-200 ranking dunia), Teknik Elektro (251-300 ranking dunia).
Program Studi | Ranking Nasional (2022) | Ranking Global (2022) | Program Studi | Ranking Nasional (2022) | Ranking Global (2022) |
---|---|---|---|---|---|
Bisnis & Manajemen | 1 | 201 - 250 | Arsitektur | 2 | 151 - 200 |
Biologi | 1 | 551 - 600 | Akuntansi & Keuangan | 2 | 201 - 250 |
Geografi | 1 | 101 - 150 | Ekonomi | 2 | 301 - 350 |
Kebijakan Sosial & Administrasi | 1 | 51 - 100 | Hukum | 2 | 201 - 250 |
Kepercayaan, Ketuhanan & Studi Agama | 1 | 47 | Kedokteran | 2 | 401 - 450 |
Kimia | 1 | 601 - 630 | Matematika | 2 | 451 - 500 |
Studi Pembangunan | 1 | 51 - 100 | Pertanian & Kehutanan | 2 | 151 - 200 |
Politik | 1 | 101 - 150 | Teknik Elektro | 2 | 251 - 300 |
Sosiologi | 1 | 151 - 200 |
Publikasi Times Higher Education (THE) menempatkan UGM berada pada ranking 401-500 untuk wilayah Asia. Adapun THE Impact Ranking 2022 (Sustainable Development Goals) menempatkan UGM pada ranking 87 secara global/dunia. Dengan skor pada indikator Decent Work & Economic Growth sebesar 79,8; Skor No Poverty sebesar 84,9; Skor Zero Hunger sebesar 81,3 dan Partnership for the goal sebesar 90,6.[104]
Lembaga pemeringkatan dari Russia, Moscow International University Ranking “The Three University Missions” (MosIUR) menempatkan UGM posisi rangking 1 di Indonesia dan 451-500 dunia pada tahun 2022.[105] Dalam melakukan pemeringkatan, MosIUR menilai kualitas perguruan tinggi berdasarkan tiga misi dasar/fundamental universitas yang sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan (45%), penelitian (25%) dan pengabdian masyarakat (30%).
Best College Reviews yang memperhatikan beberapa faktor diantaranya adalah ranking dari Academic Ranking of World Universities (ARWU), sejarah, lokasi dan faktor keunikan Universitas, menempatkan UGM dalam peringkat 33 dunia dan satu-satunya dari Indonesia yang masuk sebagai Universitas eksotis dunia bersama Universitas Oxford, Universitas Edinburgh, Universitas Melbourne, Universitas Sydney, Universitas Zurich, Universitas Vienna, Universitas Kyoto dan Universitas Tokyo pada tahun 2022 ini.[106]
Rektor UGM adalah Pimpinan Eksekutif tertinggi Universitas Gadjah Mada yang dipilih oleh Senat Universitas dalam suatu sidang Senat[107] beranggotakan para Guru Besar dan wakil tiap Fakultas di lingkungan UGM. Calon-calon yang ada ditetapkan dan dipilih berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dan disetujui oleh Majelis Wali Amanat [107] yang merupakan lembaga legislatif UGM setelah UGM resmi menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Sejak berdiri 19 Desember 1949, UGM telah mempunyai 17 orang Rektor. Pimpinan UGM pertama yang menyandang posisi sebagai Presiden Universiteit (sebelum sebutan rektor) adalah Prof. Dr. M. Sardjito (1949-1961) dari Fakultas Kedokteran UGM. Hingga saat ini jumlah rektor terpilih terbanyak berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta Fakultas Teknik masing - masing 4 orang, diikuti oleh Fakultas Ekonomi & Bisnis serta Fakultas Kedokteran masing - masing 3 orang, Fakultas Hukum, Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Teknologi Pertanian masing - masing 1 orang.
Rektor Universitas Gadjah Mada | |
---|---|
Rektor | Periode |
| |
Prof. Dr. M. Sardjito | 1949 - 1961 |
Prof. Dr. Ir. Herman Johannes | 1961 - 1966 |
drg. M. Nazir Alwi | 1966 - 1967 |
Drs. Soepojo Padmodipoetro, M.A. | 1967 - 1968 |
Prof. Dr. Soeroso H. Prawiroharjo, M.A. | 1968 - 1973 |
Prof. Dr. Sukadji Ranuwihardjo, M.A | 1973 - 1981 |
Prof. Dr. Teuku Jacob, M.S., D.S. | 1981 - 1986 |
Prof. Dr. Koesnadi Hardjasoemantri, S.H., LL.M. | 1986 - 1990 |
Prof. Dr. Ir. Mochamad Adnan, M.Sc. | 1990 - 1994 |
Prof. Soekanto H Reksohadiprodjo, M.Com., M.A., Ph.D. | 1994 - 1998 |
Prof. Drs. Ichlasul Amal, M.A, Ph.D. | 1998 - 2002 |
Prof. Sofian Effendi, M.A., M.P.I.A., Ph.D. | 2002 - 2007 |
Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. | 2007 - 2012 |
Prof. Drs. Pratikno, M.Soc.Sc., Ph.D. | 2012 - 2014 |
Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D. | 2014 - 2017 |
Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU., ASEAN.Eng. | 2017 - 2022 |
Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. | 2022 - Sekarang |
Antara tahun 1975 hingga 1978, kegiatan Mahasiswa UGM dan Mahasiswa Yogyakarta berpusat di sekitar Gelanggang Mahasiswa. Bangunan gelanggang tersebut mulai dibuka pada tanggal 31 Juli 1975 oleh Menteri Dalam Negeri, Amirmachmud.[108] Area ini menjadi pusat pergerakan bagi para aktivis ketika Dewan Mahasiswa UGM dan Dewan Mahasiswa se-Yogyakarta masih berkantor di gedung tersebut. Namun akibat normalisasi kehidupan kampus pada tahun 1978 menjadikan Dewan Mahasiswa dibubarkan.[109] Akhirnya mahasiswa membentuk beberapa organisasi baru sebagai wadah pergerakan dan kreativitasnya.
Organisasi kemahasiswaan UGM dalam tingkat universitas dikenal dengan nama Keluarga Mahasiswa (KM) UGM. Dimana awalnya terdiri atas Badan Kelengkapan KM UGM dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Badan Kelengkapan KM UGM terdiri atas Kongres Mahasiswa UGM (KMU), Senat Mahasiswa UGM (SMU), Badan Eksekutif Mahasiswa UGM (BEMU), Senat Mahasiswa Fakultas (SMF), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).[110]
Adapun dinamika organisasi kemahasiswaan yang terjadi membuat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berpisah dari KM UGM pada tahun 1994. Saat ini UKM memiliki lebih dari 50 jenis UKM yang digolongkan dalam 4 kelompok yaitu Kerohanian, Kesenian, Khusus dan Olah Raga.
UKM - Kelompok Kerohanian : Jamaah Shalahuddin UGM (Islam), Unit Kerohanian Kristen UGM (Protestan), Misa Kampus UGM (Katolik), Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma UGM, Keluarga Mahasiswa Buddhis UGM.
UKM - Kelompok Kesenian : GAMABAND, Gadjah Mada Chamber Ochestra, Marching Band UGM, Paduan Suara Mahasiswa UGM, Swagayugama (Seni Jawa Gaya Yogyakarta), Teater Gadjah Mada Yogyakarta, Unit Fotografi UGM (UFO), Unit Kesenian Jawa Gaya Surakarta UGM (UKJGS), Unit Seni Rupa UGM (USER), Unit Tari Bali Natya Wiraga Adigama UGM.
UKM - Kelompok Khusus : Kepemimpinan AIESEC UGM, Badan Penerbitan dan Pers Mahasiswa (BPPM) Balairung UGM, EDS UGM (UKM Kegiatan Debat), Gama Cendekia (UKM Penelitian dan Pengkajian Interdisipliner), Koperasi Mahasiswa (Kopma) UGM, MAPAGAMA (UKM Pencinta Alama), UKM Peduli Difabel UGM, Pramuka UGM, Resimen Mahasiswa Mahakarta UGM,Surat Kabar Mahasiswa Bulak Sumur UGM, Unit Kesehatan Mahasiswa (UKESMA) UGM, Unit Penalaran Ilmiah “interdisipliner”UGM.
UKM - Kelompok Olah Raga : Atletik UGM, Bola Basket UGM, Unit Berkuda UGM, Bola Voli UGM, Bridge UGM, Badminton UGM, Catur UGM, Unit Hockey UGM, Panahan UGM, Ikatan Keluarga Silat Pro Patria UGM, Institut Karate-do Indonesia UGM, Unit Karate Kala Hitam UGM, Judo UGM, Kempo UGM, Tae Kwon Do UGM, Merpati Putih UGM, Perisai Diri UGM, Persaudaraan Setia Hati Terate UGM, Unit Renang UGM, Unit Selam UGM, Sepakbola & Futsal UGM, Softball-Baseball UGM, Tennis Lapangan UGM, Tenis Meja UGM.
Di tingkat fakultas, Badan Kelengkapan KM UGM terdiri atas Senat Mahasiswa Fakultas (SMF), Badan Eksekutif Fakultas (BEMF) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) bagi fakultas yang memiliki jurusan.
Tiap Fakultas dan Jurusan juga memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa yang berbeda-beda dan dikelola tersendiri. Salah satunya adalah Satu Bumi (Solidaritas Teknik Untuk Bumi) yang merupakan Badan Semi Otonom terlepas dari BEM Fakultas Teknik dengan kegiatan utama pencinta alam.
Bangunan lama Gelanggang Mahasiswa dan Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjosumantri telah dibongkar pada pertengahan 2020, saat ini sedang dibangun bangunan baru yang akan menggantikannya. Bangunan lain seperti kafetaria dan pujasera yang terletak di kompleks tersebut, juga dibongkar.[108] Bangunan yang sedang dibangun pada area sebelah barat Jalan Pancasila (Boulevard) ini, akan dikenal sebagai Gelanggang Inovasi dan Kreativitas dengan luas lahan mencapai 49.500 m2 (533.000 sq ft) dan luas tapak bangunan 19.817,50 m2 (213.313,8 sq ft).[111]
UGM menyediakan layanan sepeda kampus yang dapat dipinjamkan sebagai sarana transportasi di dalam kampus. Layanan ini diluncurkan pada tahun 2011.[112] Untuk menggunakan sepeda kampus, pengguna mendatangi salah satu dari 14 stasiun sepeda kampus dengan menunjukkan kartu tanda mahasiswa/kartu pegawai/KTP/SIM pada petugas.[113] Pada tahun 2015, UGM menyediakan bengkel sepeda untuk menggalakkan budaya bersepeda di kampus.[114]
UGM juga menyediakan layanan bus kampus. Uji coba bus kampus pernah dilakukan pada tanggal 8-10 September 2011 dalam rangka PPSMB, dengan dua jalur dan dua unit bus.[115] Pada tanggal 1 April 2022 UGM meluncurkan bus kampus Trans Gadjah Mada; memanfaatkan dua bus listrik sumbangan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, yang didukung oleh Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan pengusaha Dato Sri Tahir.[116] Per tahun 2022, Trans Gadjah Mada terdiri dari dua jalur yang mengitari bagian luar dan dalam kampus, yakni jalur 1A (berlawanan arah jarum jam) dan 1B (searah jarum jam); masing-masing jalur dilayani satu bus. Layanan ini juga didukung oleh 46 halte di 23 titik berbeda.[117]
Sejumlah jalur dan koridor bus Trans Jogja baik bus reguler maupun Teman Bus melewati lingkungan kampus Universitas Gadjah Mada, terutama bagian terluarnya. Hingga tahun 2022 terdapat 14 halte bus Trans Jogja yang tersebar dalam tujuh titik di lingkungan kampus, sebagiannya juga merupakan perhentian bus Trans Gadjah Mada (TGM):
UGM menyediakan 5 Asrama Putri dan 3 Asrama Putra bagi mahasiswa. Sebagian besar lokasi asrama berada disekitar kampus UGM. Berikut beberapa asrama yang disediakan oleh UGM[118]:
Gagasan membentuk organisasi persatuan para alumnus UGM timbul tahun 1956. Pada tahun ini mulai terselenggara berbagai pertemuan yang dilakukan alumni dari berbagai fakultas.
Dalam peringatan Dies Natalis UGM tahun 1958, Ir. Suwarno (alm.) didesak Panitia Dies Natalis Dewan Mahasiswa UGM untuk mengambil inisiatif pertama menyelenggarakan musyawarah para alumnus UGM pertama dari berbagai kota tanggal 18 Desember 1958 di Yogyakarta. Dari musyawarah ini lahirlah organisasi "Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada" disingkat KAGAMA.
Sampai dengan tahun 2001 atau Musyawarah Nasional IX KAGAMA di Balikpapan, muncul inisiatif untuk mengubah sistem bahwa Rektor UGM tidak harus menjadi ex-officio Ketua Umum KAGAMA. Tanggung Jawab Rektor memimpin UGM, tidak perlu ditambahi dengan tanggung jawab memimpin organisasi alumni yang besar. Sehingga disepakati adanya ketua harian transisi yang terpilih saat itu yakni Bapak Bambang Kesowo.
MUNAS X KAGAMA diselenggarakan pada bulan Juli 2005 di Hotel Borobudur Jakarta, terpilih sebagai Ketua Umum Dr. Ir. Djoko Kirmanto, Dipl.,HE dan Wakil Ketum. Ir. Airlangga Hartarto, M.T., dengan Sekretaris Umum: Ir. A. Hamid Dipopramono dan Bendahara Umum: Ir. A. Sutjipto.
Hingga UGM menapak usia 50 tahun, yang merupakan Tahun Emas UGM, KAGAMA ikut menyemarakkan dengan berbagai kegiatan sesuai dengan komitmen KAGAMA untuk selalu memperhatikan masyarakat sekitar yang kurang beruntung dengan mengadakan penyuluhan kesehatan terpadu, penyuluhan masyarakat dalam berbagai bidang, khitanan massal, aksi donor darah, ziarah dan kunjungan tokoh/janda tokoh UGM.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.