Universitas Tsinghua
universitas di Tiongkok Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Universitas Tsinghua (Hanzi Sederhana: 清华大学, Pinyin: Qīnghuá Dàxué) atau Tsinghua University (disingkat THU) adalah universitas riset negeri utama di Beijing dan anggota Liga 9 Universitas Tiongkok.[11][12] Universitas Tsinghua merupakan salah satu anggota kelompok pertama universitas Kelas Utama Ganda kategori A, Proyek 985 dan Proyek 211 dari Kementerian Pendidikan Tiongkok.[13] Sejak didirikan pada tahun 1911, universitas ini telah menghasilkan banyak pemimpin terkemuka di bidang sains, teknik, politik, bisnis, akademisi, dan budaya.[14][15] Pada tahun 2018, Universitas Tsinghua menduduki peringkat pertama di Tiongkok versi QS World University Rankings, Times Higher Education World University Rankings, Academic Ranking of World Universities dan U.S. News & World Report.[16][17][18][19] Untuk pertama kalinya, Universitas Tsinghua menduduki peringkat pertama di Asia menurut Times Higher Education World University Rankings 2019.[20]
Universitas Tsinghua 清华大学 | |
---|---|
![]() Informasi | |
Moto | 自强不息、厚德载物[1] (Disiplin diri, komitmen dan wawasan yang luas) |
Moto dalam bahasa Inggris | Self-Discipline and Social Commitment[2] |
Jenis | Universitas negeri |
Didirikan | 1911 |
Dana abadi | $4,23 miliar (2018)[3] |
Presiden | Qiu Yong[4] |
Sekretaris PKT | Chen Xu[5] (Ketua) |
Staf akademik | 3.565[6] |
Staf administrasi | 4.101[butuh rujukan] |
Jumlah mahasiswa | 50.390[7] |
Sarjana | 16.030[7] |
Magister | 18.610[7] |
Doktor | 15.750[7] |
Lokasi | , 40°00′00″N 116°19′36″E |
Kampus | Urban, 395 hektare[6] |
Bunga | Redbud dan Lailak[8] |
Warna | Ungu dan Putih[9][10] |
Afiliasi | AEARU, APRU, MISA dan Liga 9 Universitas |
Situs web | www |
![]() | |
Universitas Tsinghua | |||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Hanzi sederhana: | 清华大学 | ||||||||||||||
Hanzi tradisional: | 清華大學 | ||||||||||||||
|

Sejarah
Ringkasan
Perspektif
Sebagai dampak dari Pemberontakan Boxer, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Hay mengemukakan bahwa USD.30 juta ditambah lagi dengan ganti rugi lainnya selama Pemberontakan Boxer yang telah dibayarkan oleh Tiongkok kepada Amerika Serikat telah mencapai jumlah yang berlebih. Setelah melalui banyak negosiasi dengan duta besar Tiongkok saat itu untuk Amerika Serikat Liang Cheng, akhirnya Presiden Theodore Roosevelt memperoleh persetujuan dari kongres pada tahun 1909 untuk mengurangi pembayaran ganti rugi Dinasti Qing sebesar USD.10,8 juta, dengan syarat bahwa dana tersebut akan digunakan sebagai beasiswa bagi para mahasiswa Tiongkok untuk belajar di Amerika Serikat. Dengan menggunakan dana ini, Perguruan Tinggi Tsinghua (清华学堂; Qīnghuá Xuétáng) didirikan di Beijing pada 29 April 1911, berlokasi di Taman Tsinghua, Universitas ini berfungsi sebagai sekolah persiapan bagi mahasiswa yang akan dikirim oleh pemerintah Tiongkok untuk belajar di Amerika Serikat.[21] Anggota fakultas untuk ilmu pengetahuan direkrut oleh YMCA dari Amerika Serikat dan lulusannya ditransfer langsung ke sekolah-sekolah di Amerika Serikat sebagai junior setelah lulus. Pada tahun 1925, sekolah ini membentuk Departemen Perguruan Tinggi dan memulai institusi risetnya pada bidang studi Tionghoa.
Pada tahun 1928, Tsinghua mengubah namanya menjadi Universitas Nasional Tsing Hua. Selama Perang Dunia II tahun 1937, Universitas Tsinghua beserta Universitas Peking dan Universitas Nankai, bergabung membentuk Universitas Sementara Changsha di Changsha yang kemudian berubah menjadi Universitas Asosiasi Barat Daya Nasional di Kunming, Provinsi Yunnan. Setelah perang, Universitas Tsinghua pindah kembali ke Beijing dan melanjutkan operasinya.
Setelah berakhirnya Perang Saudara Tiongkok pada tahun 1949, yang memicu terbentuknya Republik Rakyat Tiongkok, Presiden Universitas Tsinghua saat itu Mei Yiqi, diikuti oleh banyak guru besar lainnya, melarikan diri ke Taiwan dan mereka mendirikan Institut Teknologi Nuklir Nasional Tsing Hua pada tahun 1955, yang kemudian diubah namanya menjadi Universitas Nasional Tsing Hua Taiwan.
Pada tahun 1952, pemerintah Tiongkok mengelompokkan kembali institusi pendidikan tinggi di negara itu dalam upaya untuk membangun sebuah sistem bergaya Soviet, dengan institusi individu yang cenderung untuk mengkhususkan diri pada bidang studi tertentu. Ketika Revolusi Kebudayaan dimulai pada tahun 1966, banyak mahasiswa meninggalkan perkuliahan dan beberapa di antaranya kemudian menjadi bagian dari Pengawal Merah. Revolusi Kebudayaan mengakibatkan Universitas Tsinghua ditutup total. Barulah pada tahun 1978, setelah Revolusi Kebudayaan berakhir, universitas ini mulai menerima mahasiswa lagi.[22] Meski demikian, Universitas Tsinghua tetap berada di deretan atas sekolah di Tiongkok.
Moto
Moto Universitas Tsinghua: 自强不息、厚德载物 (Zì qiáng bù xī, hòu dé zǎi wù), berasal dari pidato cendekiawan dan anggota fakultas terkemuka Liang Qichao pada November 1914. Dalam pidatonya, Liang menggunakan dua heksagram "Qian dan Kun (Surga dan Bumi)", yang diambil dari kitab I Ching untuk menggambarkan gagasan tentang manusia ideal.[23] Diagram Qian menyatakan bahwa: Seperti Surga yang mempertahankan kekuatannya melalui gerakan, maka manusia harus terus-menerus berusaha mencapai kesempurnaan dengan 自强不息 ("disiplin diri"). Sedangkan diagram Kun menyatakan bahwa: Karena kondisi Bumi adalah pengabdian yang bersifat reseptif (mau menerima), maka manusia ideal harus memiliki 厚德载物 ("komitmen dan wawasan yang luas"). Dua syarat dasar ini yang diperlukan untuk menjadi manusia ideal. Sejak saat itu, konsep tentang manusia ideal yang dijabarkan Liang Qichao dalam pidatonya, dijadikan moto Universitas Tsinghua hingga saat ini.
Alumni terkenal
Universitas Tsinghua telah menghasilkan banyak lulusan terkemuka, terutama di bidang politik, akademik dan industri.[24] Majalah Forbes menyebut Tsinghua sebagai "pabrik tenaga" Tiongkok, karena telah banyak menghasilkan politikus senior Tiongkok.[25]
Presiden Tiongkok Xi Jinping (Teknik Kimia 1979)
Mantan Presiden Tiongkok Hu Jintao (Teknik Sipil)
Mantan Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji
Alumni terkemuka yang pernah dan sedang menjabat posisi senior dalam politik Tiongkok termasuk Sekretaris Jenderal PKT dan Presiden Tiongkok saat ini, Xi Jinping,[26] mantan Sekretaris Jenderal PKT dan Presiden Tiongkok Hu Jintao,[27] mantan Ketua Kongres Rakyat Nasional Wu Bangguo,[28] mantan Perdana Menteri Tiongkok Zhu Rongji,[29] serta mantan Wakil Perdana Menteri Pertama Huang Ju.[30] Termasuk juga para politikus seperti Wu Guanzheng,[31] Gubernur Bank Rakyat Tiongkok Zhou Xiaochuan,[32] mantan Menteri Keuangan Tiongkok Lou Jiwei,[33] Jenderal Sun Li-jen, Liang Qichao,[34] dan masih banyak lagi. Sejak tahun 2016, alumni Tsinghua lebih banyak menempati posisi di bidang politik ketimbang alumni universitas terkenal lainnya.[35]
Alumnus Yang Chen-Ning,[36] peraih Penghargaan Nobel Fisika atas karyanya "paritas nonkonservasi interaksi lemah" bersama dengan Tsung-Dao Lee, kemudian ada Shiing-Shen Chern, pemenang Penghargaan Wolf dalam bidang matematika,[37] ahli biologi Min Chueh Chang,[38] fisikawan teoretis Zhou Peiyuan, astronom Zhang Yuzhe, Leslie Ying yang menjadi profesor di Universitas Negeri New York di Buffalo sekaligus sebagai Ketua Editor di IEEE,[39] Qingyan Chen, Profesor James G. Dwyer di bidang Teknik Mesin,[40] Zhang Yajin, arsitek dan Direktur Umum ISA Internationales Stadtbauatelier (wadah pemikir dan ahli tata kota) cabang Beijing,[41] Jianhua Lu, fellow IEEE dan menjadi profesor fakultas Teknik Elektro Universitas Tsinghua,[42] antropolog Fei Xiaotong, sosiolog dan etnolog Wu Wenzao, ilmuwan politik K. C. Hsiao,[43] serta sosiolog dan ahli eugenika Pan Guangdan.
Selain itu, Tsinghua juga dikenal telah mendidik miliarder paling banyak daripada universitas mana pun di Tiongkok dan memiliki 152 miliarder per tahun 2017, di antaranya:[44] Sun Hongbin (bisnis lahan yasan),[45] Ketua Goertek Inc. Jiang Bin (bisnis komponen elektro-akustik),[46] Xu Hang (bisnis peralatan medis),[47] dan Zhang Zetian (perdagangan elektronik),[48]
Alumnus terkenal di bidang seni dan puisi, antara lain: Qian Zhongshu,[49] penyair nasionalis Wen Yiduo, sejarawan dan penyair Wang Guowei serta Chen Yinke.[34]
Kelompok Tsinghua
Istilah Kelompok Tsinghua mengacu pada sekelompok politikus Komunis Tiongkok lulusan Universitas Tsinghua. Mereka adalah anggota generasi keempat kepemimpinan Tiongkok dan konon memiliki gagasan reformis dan pro-demokrasi, walaupun masih ragu-ragu dalam implementasinya (beberapa di antaranya telah melanjutkan pendidikan mereka di Amerika Serikat setelah lulus dari Tsinghua dan diberitakan bahwa mereka telah terpengaruh oleh reformasi cita-cita Hu Yaobang). Kekuasaan kelompok ini dimulai pada tahun 2007, ketika diselenggarakan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-17.[50]
Galeri
- Gerbang Universitas Tsinghua yang asli, foto tahun 1928. Dihancurkan pada 23 Agustus 1966 selama Revolusi Kebudayaan
- Gerbang Universitas Tsinghua dibangun kembali pada tahun 1991
- Gerbang Universitas Asosiasi Barat Daya Nasional tahun 1938
- Reaktor nuklir eksperimental tahun 1960-an
- Terowongan angin untuk uji coba penerbangan antariksa pertama Tiongkok
- Sampul Mingguan Tsinghua, Edisi 13-14 tahun 1918
- Bendera Pemerintah Beiyang (kiri) dan Bendera Universitas Tsinghua tahun 1910
- Bendera segitiga dipajang di Museum Sejarah Universitas Tsinghua
- 清華大學校史館 (Museum Sejarah Universitas Tsinghua)
- Prasasti moto
"自强不息, 厚德载物" - Balairung "Shui Mu Qing Hua" (水木清華, kata ini adalah idiom dalam bahasa sastra Mandarin yang artinya mengacu pada: "pemandangan, kolam atau taman yang bersih dan indah"), salah satu atraksi wisata di Taman Tsinghua
- Auditorium Agung berarsitektur Jefferson dibangun pada tahun 1917, menjadi inti dari kampus lama
- Pintu masuk ke area berbentuk aksara Han "工" (gōng, kerja), dulunya merupakan kediaman para Pangeran Qing, sekarang menjadi kantor presiden Universitas Tsinghua
- Dibaca dari kanan ke kiri menjadi 同方部 (Tóngfāng bù, Departemen Tongfang), gedung ini sekarang menjadi kantor Ikatan Alumni Universitas Tsinghua
- Poster Yang Qian di kampus, dia adalah peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 cabang menembak nomor senapan angin 10 meter putri dan mahasiswi Universitas Tsinghua jurusan Ekonomi dan Manajemen, angkatan tahun 2018
- Gedung Kimia lama
- Gedung Sains lama
- Gedung Listrik lama
- Gedung Asrama lama
- Gedung Percobaan Hidrolik
- Perpustakaan lama
- Perpustakaan baru
- Gedung Arsitek
- Karya seni pahat
- Museum Seni
- Taman Sains dan Teknologi
- Gedung Hemat Energi Lingkungan
- Taman Jinchun, peninggalan Dinasti Qing
- Panorama Sungai Wanquan pada awal musim gugur 2014
- Acara Peringatan 110 tahun Universitas Tsinghua, 25 April 2021
Referensi
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.