Loading AI tools
Turnamen sepak bola asosiasi Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Piala Malaysia merupakan sebuah kompetisi sepak bola tahunan terpenting dan terbesar di Malaysia.
Mulai digelar | 20 Agustus 1921 1921–1966 (sebagai Piala Malaya) |
---|---|
Wilayah | Malaysia |
Jumlah tim | Babak grup: 16 (sejak 2000) |
Juara bertahan | Perak (gelar ke-8) |
Tim tersukses | Selangor (33 gelar) |
Televisi penyiar | iflix RTM |
Situs web | www |
Piala Malaysia 2019 |
Turnamen ini mulai dilaksanakan pada tahun 1921, sebagai Piala Malaya yang merupakan kejuaraan sepak bola antar negeri-negeri yang membentuk negara Malaysia, sehingga menjadikannya sebagai salah satu turnamen sepakbola tertua di Asia.[1][2][3][4]
Turnamen Piala Malaysia diselenggarakan pada setiap tahun sesuai dengan format yang ditetapkan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan pertandingan final Piala Malaysia akan menjadi laga penutup tirai musim tahunan sepak bola Malaysia.
Meskipun turnamen ini adalah turnamen terpenting dan tertua sepanjang sejarah sepak bola Malaysia, namun saat ini ia merupakan turnamen kelas dua setelah Piala FA Malaysia. Berbeda dengan Piala FA Malaysia yang memberikan jatah untuk tampil di kompetisi tingkat Asia, pemenang Piala Malaysia tidak memiliki kesempatan yang sama.[5][6]
Kompetisi ini dahulu dijalankan oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia, dan sejak 2016 penyelenggaraannya diserahkan kepada Football Malaysia LLP yang dikenal juga sebagai Liga Sepak Bola Malaysia.
Format baru diperkenalkan pada musim 2016, di mana hanya sebelas tim dari Liga Super Malaysia dan lima tim dari Liga Premier Malaysia yang bermain dalam turnamen ini.[7][8] Setelah ke-16 tim telah diketahui, tim dibagi ke dalam empat grup yang akan bertanding dalam sebuah turnamen. Turnamen ini awalnya dimainkan pada akhir setiap musim hingga 2016, sebelum mengalami perubahan guna mempromosikan kompetisi liga dalam sistem liga di Malaysia.[7]
Piala Malaysia yang mulai dipertandingkan dan diperebutkan pada tahun 1921, dengan nama Piala Malaya hingga tahun 1967 merupakan trofi sumbangan dari kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Malaya.
Turnamen Piala Malaya yang kemudian pada tahun 1967 berganti nama menjadi Piala Malaysia ini di bentuk sebagai sebuah kompetisi sepak bola antar negeri (negara bagian) di negara Federasi Malaya (Malaysia).
Pada bulan Januari 1921, kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Malaya singgah di Port Swettenham (sekarang Port Klang), Singapura, Malaka, Penang, dan Port Dickson.[9] Selama berada di sana, para awak kapal berkompetisi dalam pertandingan persahabatan sepak bola, rugby, hoki, berlayar, dan golf melawan tim-tim dari klub-klub lokal.[9]
Tiga bulan kemudian, Kepala Sekretaris pemerintah Negara-negara Melayu Berfederasi menerima sepucuk surat dari Kapten H. T. Buller dari HMS Malaya, yang menawarkan dua piala untuk diperebutkan dalam kompetisi sepak bola dan rugbi sebagai tanda terima kasih mereka atas penerimaan yang mereka terima di Malaya.[9] Tawaran tersebut diterima dan berbagai perwakilan klub bertemu untuk menyelenggarakan turnamen.[9]
Sebuah komite Piala Malaya dibentuk dan diputuskan untuk menjalankan kompetisi sepak bola di wilayah utara dan selatan.[9]
Turnamen pertama dipercayakan untuk dijalankan oleh Klub Selangor.[9]
Pertandingan Piala Malaya pertama dimainkan pada tanggal 20 Agustus 1921, dengan Selangor mengalahkan Penang 5–1 di hadapan sekitar 5.000 penonton di Kuala Lumpur.[9]
Turnamen perdana dimainkan oleh enam tim dan dimenangkan oleh tim Singapura, yang mana setiap pemain dari tim Singapura menerima lencana emas atas kemenangan mereka tersebut.[2]
Popularitas turnamen ini sudah tampak sejak tahun-tahun awalnya, yaitu pada tahun 1923, sebuah surat kabar menggambarkannya sebagai "acara olahraga terhebat sepanjang tahun" (di Malaya).[9]
Pertandingan final yang pertama kali dimainkan di luar Kuala Lumpur yaitu pada tahun 1925, yaitu pada saat Singapura mengalahkan Selangor 2–1 di Stadion Anson Road.
Singapura juga mencatat rekor tampil di setiap final Piala Malaya dari yang pertama pada tahun 1921 hingga 1941, ketika kompetisi tersebut terganggu oleh Perang Dunia II.[9]
Pada bulan September 1926, perwakilan dari pengurus tim sepakbola Selangor, Singapura, Perak, Negeri Sembilan dan Malaka sepakat untuk membentuk Asosiasi Sepak Bola Malaya (bahasa Inggris: Malayan Football Association (MFA)).[9] MFA berpusat di Kuala Lumpur, dengan John Sime dari Singapura sebagai presiden pertamanya, dan diwakili dalam komite Piala Malaya yang menyelenggarakan kompetisi tersebut.[9] MFA hanya sedikit terlihat melakukan aktivitas hingga 1932, saat organisasi ini dihidupkan kembali dan direformasi menjadi Asosiasi Sepak Bola Malaya (bahasa Inggris: Football Association of Malaya (FAM)).[9] FAM juga mengambil alih kendali penyelenggaraan Piala Malaya dari komite pendirinya.[9]
Pada tahun yang sama, Angkatan Bersenjata Inggris diizinkan untuk memasukkan tim mereka sendiri, bergabung dengan Kedah dan Johor yang keduanya ikut serta dalam kompetisi tersebut pada tahun 1930.[9]
Piala Malaya dilanjutkan pada tahun 1948, dan era pasca perang menyaksikan Pahang, Kelantan, Terengganu dan Perlis memasuki kompetisi tersebut.[9][10] Pada tahun 1957, final dimainkan untuk pertama kalinya di Stadion Merdeka yang baru dibangun.[11] Mayoritas final akan diadakan di Stadion Merdeka hingga tahun 1990-an.[9]
Pada tahun 1959, Piala Malaya beralih dari turnamen satu putaran tradisional menjadi format kandang dan tandang dua putaran di tiga zona, Timur, Selatan, dan Utara.[12]
Pada tahun 1967, Piala Malaya dipensiunkan dan diganti dengan trofi baru, Piala Malaysia, sejalan dengan perkembangan politik dan sejak saat itu kompetisi tersebut dikenal sebagai Piala Malaysia.[13][9] Piala Malaya lama kini berada di Museum Nasional di Kuala Lumpur.[14]
Jika turnamen sebelumnya dibagi menjadi beberapa zona geografis, edisi 1979 mempertemukan setiap tim dalam kompetisi yang diikuti 17 tim.[9] Peserta baru adalah Wilayah Federal (yang kemudian berganti nama menjadi Kuala Lumpur), negara bagian Malaysia Timur Sabah dan Sarawak, serta kesultanan Brunei yang merdeka. Kompetisi liga satu putaran diperkenalkan di Malaysia pada tahun 1979.[15] Empat tim teratas di akhir liga akan berhadapan dalam dua semifinal sebelum pemenangnya melaju ke final. Pada tahun 1981, babak perempat final diperkenalkan. Ketika liga dimulai, liga ini ditujukan terutama sebagai turnamen kualifikasi untuk Piala Malaysia. Akan tetapi, baru pada tahun 1982, trofi liga diberikan kepada pemenang tahap liga.[16] Sejak saat itu, Piala Malaysia diadakan setelah liga berakhir setiap tahun, dan hanya tim dengan performa terbaik di liga yang lolos ke Piala Malaysia.
Pada tahun 2003, MPPJ FC menjadi tim klub sepakbola dan yang bukan merupakan tim sepak bola negeri pertama yang berhasil memenangkan piala tersebut. Sebelum tahun itu, kedua tim yang membuat final selalu diisi oleh wakil dari Asosiasi Sepak bola negeri, ataupun tim sepak bola militer.
Tim yang mewakili dua negara tetangga Malaysia pernah terlibat dalam kompetisi tersebut.
Brunei memenangkan piala tersebut pada tahun 1999 dan terus terlibat meskipun dalam beberapa tahun terakhir mereka telah diwakili oleh klub DPMM FC (Duli Pengiran Muda Mahkota FC), sedangkan awalnya tim mereka diorganisir oleh Asosiasi Sepak Bola Brunei Darussalam.
Singapura pernah mengikutkan tim yang diorganisir oleh Asosiasi Sepak Bola Singapura. Tim mereka memenangkan piala tersebut sebanyak 24 kali dan merupakan tim tersukses kedua dalam sejarah kompetisi tersebut setelah Selangor FA. Akan tetapi, setelah kemenangan terakhir mereka pada tahun 1994, Singapura mengundurkan diri dari kompetisi tersebut setelah terjadi perselisihan dengan Asosiasi Sepak Bola Malaysia mengenai penerimaan tiket dan tidak terlibat lagi sejak saat itu. Pada tahun 2011, Asosiasi Sepak Bola Singapura mengumumkan bahwa Singapura akan kembali bergabung dengan Piala Malaysia pada tahun 2012.[17] Pada tanggal 5 Desember 2011, Asosiasi Sepak Bola Singapura telah meluncurkan daftar skuad baru dan susunan pemain yang direncanakan untuk Piala Malaysia edisi 2012 di mana tim LIONSXII dikirim untuk bertanding.[18][19]
Pada tahun 2015, Persekutuan Terbatas Sepak Bola Malaysia (Football Malaysia Limited Liability Partnership (FMLLP)) didirikan dalam rangka privatisasi sistem liga sepak bola Malaysia. Kemitraan ini melibatkan seluruh 24 tim Liga Super dan Liga Premier termasuk FAM sebagai Mitra Pengelola dan MP & Silva sebagai mitra khusus (penasihat media dan komersial global FAM) untuk menjadi pemangku kepentingan di perusahaan tersebut.[20][21] FMLLP memiliki, mengoperasikan, dan mengelola lima entitas dalam sepak bola Malaysia di bawah yurisdiksinya, yang meliputi Liga Super, Liga Premier, Piala FA, Piala Malaysia, dan Piala Sumbangsih. Tujuannya adalah untuk mengubah dan memajukan sepak bola Malaysia.
Berikut ini merupakan juara dan finalis Piala Malaysia sejak pendiriannya pada tahun 1921.[1][22][23]
Peringkat | Tim | Juara | Runner Up |
---|---|---|---|
1 | Selangor | 33 | 17 |
2 | Singapura | 24 | 19 |
3 | Perak | 8 | 11 |
4 | Kedah | 5 | 9 |
5 | Penang | 4 | 9 |
6 | Pahang | 4 | 4 |
7 | Johor Darul Ta'zim | 4 | 2 |
8 | Kuala Lumpur | 4 | 1 |
9 | N.Sembilan | 3 | 3 |
10 | Kelantan | 2 | 4 |
11 | Johor | 2 | 1 |
Perlis | 2 | 1 | |
13 | Terengganu | 1 | 6 |
14 | Brunei | 1 | - |
MPPJ FC | 1 | - | |
16 | Sabah | - | 3 |
ATM | - | 3 | |
18 | Sarawak | - | 1 |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.