Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Pandan duri, pandan tikar, pandan samak, atau pandan pudak (Pandanus tectorius) adalah sejenis tumbuhan serupa pohon, anggota suku Pandanaceae. Ia tersebar di seluruh pantai-pantai dan pulau-pulau di kawasan Asia Selatan dan Timur sampai ke Polinesia.[2]
Pandan Duri | |
---|---|
Sepohon pandan duri, di Hawaii | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | P. tectorius |
Nama binomial | |
Pandanus tectorius Parkinson ex Du Roi, 1774 | |
Sinonim | |
banyak, di antaranya:
Sumber: The Plant List.[1] |
Pandan memiliki berbagai varietas. Oleh sebab itu, penduduk lokal yang umumnya mengenali varietas tersebut memberinya nama yang berbeda-beda, dan bahkan membudidayakan sebagian besar tumbuhan tersebut untuk berbagai tujuan yang berlainan.[3] Varietas-varietas tertentu disukai karena daunnya yang lembut dan kuat untuk dianyam sebagai tikar; yang lain digemari karena bunga jantannya (Jw., pudak) yang berbau wangi dapat digunakan untuk mengharumkan ruangan, pakaian, atau minyak wangi.[4] Ada pula varietas yang buahnya dapat dimakan[3][5]
Pohon atau perdu yang bercabang lebar, tinggi 3-7 m, kadang-kadang berbatang banyak. Sering dengan akar tunjang dari sekitar pangkal batang dan akar udara dari cabangnya; akar-akar ini dengan jerawat dan tudung akar yang besar dan menyolok.[6]
Daun berbentuk pita, 70-250 × 3-9 cm, kaku, hijau kebiruan dan berlilin, bertulang daun sejajar, dengan duri tempel pada tepi daun dan sisi bawah ibu tulang daun, berujung meruncing. Daun-daun berkumpul rapat di ujung ranting, dalam 3 baris yang tersusun spiral, duduk, dengan pangkal memeluk batang, meninggalkan bekas bentuk cincin bila rontok. Berumah dua (dioesis), perbungaannya berupa tongkol; tongkol bunga jantan menggantung, panjang 25–60 cm, dengan 10-20 cabang samping, terselubung dalam seludang putih-kuning yang berbau harum. Tongkol bunga betina menyendiri, berbentuk bongkol bulat, bergaris tengah lk. 5 cm.[6]
Buah majemuk (dikenal sebagai cephalium), sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran dan warnanya, terdiri dari banyak buah tunggal. Bentuk mulai dari bulat telur, menjorong (elipsoid), hampir bulat, dan serupa bola; panjang 8-30 × 4–20 cm pada garis tengahnya. Buah batu (disebut falang, phalanges) bentuk bulat telur terbalik hingga lonjong, 2,5-11 × 1,5-6,7 cm; kulit buah (eksokarp) hijau, kuning, jingga, merah bila masak; daging buah (mesokarp) putih menyerabut dan berisi udara di bagian ujung, berdaging kekuningan hingga jingga atau merah-jingga di pangkal. Biji bulat telur, menjorong, atau lonjong, 6-20 milimeter panjangnya.[3]
Pandan laut banyak didapati tumbuh di pantai-pantai berpasir dan berkarang di Asia Tenggara, termasuk Filipina dan Indonesia, ke timur hingga Nugini, Australia, dan kepulauan-kepulauan di Samudra Pasifik (Melanesia, Mikronesia, serta Polinesia).[3] Lebih ke barat lagi ia ditemukan pula di Kepulauan Andaman, Burma, Sri Lanka, India, hingga Pakistan.[7] Tumbuhan ini hidup pada rentang ketinggian antara 0–610 m dpl.[8]
Menyukai wilayah dengan curah hujan antara 1.500–4.000 mm (59–157 in) pertahun, pandan duri mampu beradaptasi dengan pelbagai jenis tanah yang ada di pesisir, termasuk tanah pasir kuarsa, pasir karang, gambut, kapur, dan juga basalt. Tumbuhan ini toleran terhadap kadar garam tinggi dan hembusan angin yang terus-menerus, dan menyenangi tanah dengan pH antara 6-10 (agak asam hingga basa). Ia tumbuh sangat baik di bawah cahaya matahari penuh, meskipun sanggup pula tumbuh baik dengan naungan 30-50%.[3]
Jenis yang tumbuh di pantai, buahnya yang mengapung dipencarkan oleh arus air dan gelombang laut.
Varietas atau forma yang berbeda-beda menghasilkan manfaat yang berlainan pula. Umumnya varietas atau kultivar P. tectorius yang dibudidayakan di Jawa adalah untuk diambil daunnya sebagai bahan anyaman.[9][10] Di wilayah Pasifik, ratusan varietas dikenali oleh penduduk pulau-pulau di sana, sebagiannya bermanfaat sebagai bahan anyaman, dan sebagian lagi dipujikan buahnya yang enak.[3]
Beberapa varietas yang disebut-sebut Heyne, di antaranya:[4]
Di samping itu, pandan tikar berguna dalam teknik agroforestri, dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti pagar hidup, tanaman multiguna dalam wanatani, bahan mulsa, stabilisasi tanah (pasir) pantai dari hembusan angin, jalur penahan angin untuk melindungi tanaman pertanian dari semburan air laut, sumber pakan ternak, dan lain-lain.[3]
Pandanus tectorius sangat bervariasi dalam morfologi dan sifat-sifatnya. Para ahli umumnya belum bersepakat mengenai status taksonomi P. tectorius dan kerabat dekatnya, P. odorifer (Forssk.) Kuntze (sin. P. odoratissimus L.f.). Sebagian pakar memandang bahwa takson yang satu adalah anak jenis takson yang lain; sementara sebagian yang lain menganggapnya sebagai dua spesies yang berbeda.
Pandan pudak duri (P. odorifer), yang harum bunganya tahan jauh lebih lama, sering dianggap sama dengan P. tectorius, baik karena perawakannya yang mirip, maupun karena biasa ditemukan pada habitat yang sama di hutan pantai. P. odorifer juga disebut pandan laut (Ind.) atau pandan pasir (Jw.). P. odorifer memiliki duri yang berukuran lebih besar, dengan warna putih atau lebih pucat dari duri P. tectorius yang kehijauan.[3]
Pandan bidur (P. dubius Spreng.) memiliki perawakan dan habitat pantai yang serupa pula. Buah pandan bidur bertangkai panjang (60–80 cm), batang dan akarnya dengan banyak jerawat (lentisel).[3]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.