Remove ads
Arah arus lalu lintas menurut yurisdiksi Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Praktik arah lalu lintas di jalur kiri atau kanan jalan pada lalu lintas dua arah berbeda-beda menurut negaranya. Penentuan arah lalu lintas tersebut sangat penting untuk kelancaran arus lalu lintas. Istilah setir kanan dan kiri mengacu pada posisi pengemudi dan setir/kemudi di dalam kendaraan dan merupakan kebalikan dari istilah pengemudian di jalur kiri dan kanan (misalnya pengemudian di jalur kiri umumnya menggunakan kendaraan setir kanan). Aturan ini juga berlaku pada lajur-lajur lalu lintas dalam suatu jalur di mana kendaraan harus dikemudikan, jika ada lebih dari satu lajur dalam satu jalur, serta di sisi yang mana kendaraan yang di belakang boleh menyalip yang di depan. Misalnya, pengemudi di negara jalur kiri akan menyalip di sebelah kanan kendaraan yang disalip.
Menurut populasi penduduk, sekitar 34% negara di dunia mengemudi di jalur kiri dan 66% di kanan. Sedangkan menurut jarak jalan, sekitar 28% diperuntukkan untuk pengemudian di kiri dan 72% di kanan.[1][2]
Pada 1998, arkeolog menemukan sebuah jalur yang mengarah kepada sebuah pertambangan Romawi dekat Swindon, Inggris. Jalur sisi jalan tersebut lebih dalam daripada sisi yang lain, yang berarti bahwa gerobak dapat dikendarai tanpa muatan menuju tambang, tetapi kembali dengan muatan penuh. Jalur-jalur tersebut berarti bahwa orang Romawi mengemudi di sebelah kiri, setidaknya di lokasi ini.
Faktanya, beberapa orang menganggap bahwa penunggang kuda kuno menggunakan jalur kiri jalan. Kebanyakan orang tidak kidal, penunggang kuda dapat memegang tali kekang dengan tangan kiri dan membiarkan tangan kanannya bebas-untuk menghormati satu sama lain atau untuk melindungi diri dengan pedang, apabila mungkin. Ini juga menjelaskan mengapa jaket dan kemeja laki-laki memiliki kancing di kiri. Sangatlah penting agar seseorang dapat mengambil senjata di dalam mantelnya, jadi untuk pemakai yang tidak kidal, mantelnya memiliki kantung di kiri dan tangan kanan dengan mudah dapat mengambil senjatanya.
Peraturan resmi pertama di Britania untuk perintah lalu lintas di jalur kiri ditetapkan pada 1756 yang ditujukan kepada Jembatan London. Highway Act 1773 berisi sebuah perintah bahwa lalu lintas kuda harus di jalur kiri dan diabadikan pada Highway Act 1835 bagian 78.
Pada tahun 1700-an, perpindahan dari jalur kiri ke kanan terjadi di negara seperti Amerika Serikat, ketika pengemudi mulai menggunakan gerobak muatan besar yang ditarik oleh beberapa pasang kuda. Gerobak tersebut tidak memiliki tempat duduk bagi pengemudi, sehingga pengemudi duduk di kuda belakang sebelah kiri dan cambuknya di tangan kanan. Duduk di kiri, pengemudi secara alami mengira bahwa gerobak lain menyusulnya di jalur kiri sehingga ia dapat berjaga-jaga terhadap gerobak yang datang tiba-tiba. Ia melakukannya dengan mengemudi di jalur kanan jalan.
Orang Inggris, lebih memilih mengemudi di jalur kiri. Mereka memiliki gerobak yang lebih kecil, dan pengemudi duduk di gerobak, umumnya di kursi depan sebelah kanan. Dengan itu, ia dapat menggunakan cambuk panjang di tangan kanannya tanpa menggantungnya pada muatan di belakangnya. Dalam posisi itu, di sebelah kanan gerobak, pengemudi dapat melihat garis aman menyusul lalu lintas dengan mengemudi di jalur kiri jalan. Negara yang menjadi bagian dari Kerajaan Britania menggunakan peraturan kemudi-kiri juga, tetapi terdapat beberapa pengecualian. Kanada, contohnya, ketika provinsi pinggir laut dan Vancouver (sekarang British Columbia) yang awalnya mengemudi di kiri, berubah ke kanan untuk membuat penyeberangan perbatasan lebih mudah menuju dan dari Amerika Serikat. Nova Scotia mengganti jalur kemudinya ke kanan pada 15 April 1923.
Pada kendaraan bermotor pertama, kursi pengemudi dipasang di tengah. Beberapa pembuat mobil akhirnya memilih untuk memasangnya dekat dengan tengah jalan untuk membantu pengemudi melihat jalur yang berlawanan, sementara lainnya memilih memasang di dekat pinggiran jalan agar pengemudi dapat menghindari tabrakan dengan dinding, pagar tanaman, selokan dan hambatan lainnya. Ide awal tersebut lebih banyak digunakan.
Di Eropa, pada abad ke-20, banyak negara yang memindahkan kemudinya dari jalur kiri ke kanan. Portugal berpindah ke kanan pada abad ke-20. Austria dan Cekoslowakia berpindah ke kanan ketika diduduki oleh Nazi Jerman pada akhir 1930-an, dan Hungaria mengikuti setelahnya. Swedia berganti pada 1967 dan Islandia pada 1968. Saat ini, hanya empat negara Eropa yang masih mengemudi di jalur kiri: Britania Raya, Irlandia, Malta, dan Siprus. Kesemuanya merupakan negara pulau yang tidak memiliki perbatasan dengan negara yang mengemudi di jalur kanan.
Penggunaan lalu lintas pada suatu negara merupakan rancangan yang pantas dengan peraturan jalan raya, contohnya, sisi jalan bersamaan dengan kepadatan lalu lintas. Menggunakan referensi seperti itu, suatu negara dapat dikatakan memiliki arah lalu lintas atau pengemudian yang berada di jalur kiri atau kanan. Bagaimanapun, penggunaan lalu lintas kadang-kadang disamakan dengan referensi pemasangan setir dan kursi pengemudi pada sebuah kendaraan. Dengan istilah ini, suatu negara dapat dikatakan menggunakan kendaraan setir kiri atau kanan. Pada hampir semua masalah, pemasangan setir mobil bertentangan dengan peraturan jalan: negara jalur kiri menggunakan kendaraan setir kanan, dan negara jalur kanan menggunakan kendaraan setir kiri. Kekacauan dapat terjadi dengan penyalahgunaan "setir kiri" dan setir kanan" untuk menandakan sisi jalan, di mana kendaraan berjalan. Dengan tambahan, terdapat beberapa negara (seperti Kepulauan Karibia, dan Swedia sebelum 1967 berubah dari jalur kiri ke jalur kanan) yang kebanyakan menggunakan kendaraan setir kiri dengan lalu lintas setir kiri, atau kendaraan jalur kanan dengan lalu lintas setir kanan. Tambahan lainnya, kendaraan dengan penggunaan yang "salah" diperbolehkan di beberapa negara.
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (January 2008) |
Note: Cetak miring Daftar-daftar negara yang mengemudi di jalur kanan.
*1758 in Copenhagen, 1793 in the rest of Denmark
**Di Yaman Selatan
Total: 163 negara dan teritori
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (January 2008) |
Note: Italics Daftar-daftar negara yang mengemudi di jalur kiri.
* mulai akhir 1960, kendaraan impor dari AS mempunyai setiran untuk jalur kiri
Total: 54 negara, teritori dan dependensi
Sekitar seperempat hingga sepertiga lalu lintas dunia berjalan di jalur kiri jalan. Beberapa pendapat mengenai ini meningkat dari kelaziman pengguna tangan kanan, tetapi kelaziman tersebut terjadi pada hampir seluruh populasi, tergantung sisi jalan yang digunakan. Dalam masalah apapun, dibutuhkan kesiapan untuk pertahanan diri pada jalan mendaki di pedesaan, kebanyakan penunggang kuda mengemudi di kiri ketika menghadapi musafir yang tiba-tiba datang, sehingga dapat mengambil sebuah pedang atau senjata tangan lainnya lebih mudah dan efektif. Juga, orang yang bekerja pada kendaraan yang ditarik kuda dapat memegang kepala binatang tersebut dengan tangan kanan, dan demikian berjalan di sepanjang sisi jalan sebelah kiri.
Penulis Inggris, C. Northcote Parkinson telah menunjukkan apa yang ia sebut "bukti" bahwa cara pengemudian orang Inggris (pada sisi kiri jalan) merupakan yang asli.
Telah dinyatakan bahwa lalu lintas jalur kiri merupakan kebiasaan tunggal orang Inggris, akibatnya seluruh dunia "secara alami" memilih jalur kanan ketika bertemu. Catatan sejarah menyatakan sebaliknya. (lihat subjudul "Negara-Negara"). Setelah Perang Dunia I, negara yang menggunakan peraturan jalur kiri telah termasuk sebagian Kanada, Hungaria, Cekoslowakia, sebagian Austria, Swedia, Islandia, Argentina, Uruguay, Paraguay, sebagian Brazil, sebagian Chili, sebagian Italia, Tiongkok, Filipina, dan Burma. Italia berubah ketika Benito Mussolini memimpin, Austria dan Cekoslowakia ketika Adolf Hitler menganeksasi atau menduduki mereka, negara Amerika Latin pada 1945, Filipina dan Tiongkok pada 1946 (meninggalkan Hong Kong dan Macau yang terisolasi), dan Burma/Myanmar pada 1970 mengikuti saran seorang peramal.[4]
Beberapa negara-negara persemakmuran dan bekas koloni Inggris lainnya - seperti India dan Hong Kong - masih mengemudi di jalur kiri, tetapi negara lainnya, seperti Amerika Serikat, Gambia, Ghana, Kanada, Nigeria, dan Sierra Leone berpindah ke jalur lainnya.
Jauh dari bekas koloni Inggris, beberapa lalu lintas negara telah berpindah ke jalur kanan. Pengecualian bagi Indonesia, Suriname, Jepang, Thailand, Mozambik, Timor Leste, Macau dan Kepulauan Virgin Amerika Serikat.
Terdapat sebuah cerita bahwa Napoleon mengubah peraturan jalan di negara yang ia duduki dari jalur kiri ke kanan. Penyesuaian itu bermaksud agar selalu simbolik, seperti bahwa Napoleon sendiri pernah menggunakan jalur kiri (atau kanan), atau bahwa Britania, musuh Napoleon, selalu kiri. Cerita ini tidak pernah ditunjukkan untuk mendapat sumber yang akurat dan dibiarkan menjadi legenda; Peter Kincaid menyimpulkan begitu di bukunya pada peraturan jalan raya (pp. 14, 99-100). Banyak penelitian dibutuhkan untuk perancangan UU peraturan-jalan-raya di Eropa selama abad ke-18 dan 19.
Penelitian pada 1969 oleh J.J. Leeming menunjukkan bahwa negara yang mengemudi di jalur kiri memiliki kemungkinan kecelakaan yang lebih rendah daripada jalur kanan, tetapi penelitian ini dipertanyakan di buku Peter Kincaid mengenai peraturan jalan raya. Beberapa negara yang telah mengganti sistem pengemudiannya ke jalur kanan (seperti Swedia), mengalami peningkatan kecelakaan lalu lintas karena volume lalu lintas yang semakin padat[butuh rujukan] . Telah diusulkan, tetapi tidak terbukti, bahwa kecelakaan tersebut lebih sering disebabkan oleh mata kanan yang dominan.[5][6][7] Arus lalu lintas searah jarum jam ketika mengemudi di jalur kiri, yang mana membolehkan orang menggunakan mata kanan untuk melihat lalu lintas yang berlawanan. Ketika menyusul kendaraan pada jalur kanan, pengemudi mata kanan melihat kaca spion dengan mata kiri dan juga melihat lalu lintas yang berlawanan dengan mata kiri, yang mana tidak nyaman bagi mayoritas orang-orang bermata kanan.
Terdapat beberapa instansi lalu lintas harus mengubah jalurnya pada penyeberangan perbatasan, seperti antara Afganistan dan Pakistan, Laos dan Thailand, Sudan dan Uganda. Thailand merupakan salah satu contoh mengenai penyeberangan perbatasan, karena merupakan satu-satunya negara yang memiliki perubahan jalur dengan hampir semua negara yang berbatasan dengannya. Thailand mengemudi di jalur kiri, tetapi 90% (4,357 km atau 2,707 mil) perbatasannya adalah dengan negara yang mengemudi di jalur kanan, dengan Malaysia yang mengemudi di kiri sejak Myanmar (Burma) berubah dari pengemudian di kiri ke kanan pada 1970.
Banyak perbatasan dibentuk dari penghalang alami seperti pegunungan atau sungai, dan ini merupakan perbatasan yang benar di mana lalu lintas bertukar jalur jalan, khususnya di Asia. Penghalang alami ini membuat jumlah penyeberangan perbatasan semakin berkurang. Lebih jauh, letaknya yang terpencil, beberapa penyeberangan perbatasan pegunungan memiliki volume lalu lintas lebih sedikit dan sehingga perubahan jalur jalan kurang dari sekadar isu.
Cara perubahan jalur yang sering digunakan pada perbatasan adalah:
Alasan yang paling sering untuk negara-negara yang mengubah sistem pengemudiannya ke jalur kanan untuk menciptakan keamanan dengan negara tetangga, sambil meningkatkan keamanan lalu lintas perbatasan. Contohnya bekas koloni Inggris di Afrika, seperti Gambia, Sierra Leone, Nigeria dan Ghana, telah mengubah lalu lintasnya dari jalur kiri ke kanan, sambil berbagi perbatasan dengan bekas koloni Prancis, yang mengemudi di jalur kanan. Bekas koloni Portugis, Mozambik selalu mengemudi di jalur kiri, sementara semua tetangganya merupakan bekas koloni Inggris. Keputusan oleh negara untuk mengemudi di jalur kanan dikarenakan kenyamanan dan keseragaman daripada alasan mempraktikkan. Terdapat pengecualian sejarah, seperti para postilion di Prancis, tetapi tantangan sejarah seperti itu tidak berlaku kepada kendaraan modern.
Di bekas koloni Inggris, Hong Kong dan bekas enclave Portugis, Macau, lalu lintas selalu berada di jalur kiri, tidak seperti Tiongkok Daratan, walaupun faktanya bahwa negara-negara tersebut sekarang merupakan Daerah Administratif Khusus. Di sisi lain, Taiwan, pernah diduduki Jepang, mengubah sistem pengemudiannya ke kanan pada 1946 setelah pemerintah Tiongkok mengusulkan administrasi; seperti yang terjadi di Korea (Utara dan Selatan), bekas koloni Jepang di bawah pendudukan AS dan Soviet. Bagaimanapun, beberapa kereta di Seoul, juga lalu lintas pada sistem kereta bawah tanah, terletak di jalur kiri.
Beberapa negara telah mengubah peraturan jalan rayanya secara permanen ataupun sementara sebagai hasil dari pendudukan luar negeri. Contohnya seperti Austria, Cekoslowakia, dan Hungaria di bawah pendudukan Jerman atau transit militer pada 1930-an dan 1940-an. Kepulauan Channel juga berubah ke jalur kanan di bawah pendudukan Jerman, tetapi dikembalikan lagi setelah kemerdekaan pada 1945. Kepulauan Falkland juga sama di bawah kontrol Argentina selama Perang Falklands 1982. (Tetapi pemerintah Argentina secara resmi memerintah agar pribumi di pulau mengemudi di sebelah kanan, mereka sering mengemudi di kiri untuk menyatakan penentangan mereka terhadap pendudukan tersebut.) Timor Leste berubah ke kiri setelah pendudukan Indonesia pada 1976, dan melanjutkan praktik tersebut sebagai sebuah negara merdeka. Region Jepang, Okinawa berubah dari kiri ke kanan di bawah pendudukan AS: setelah pendudukan diakhiri, perubahan dilakukan lagi ke jalur kiri untuk menyamakan diri dengan seluruh Jepang.
Artikel 9(1) dari Konvensi Jenewa mengenai Lalu Lintas Jalan Raya PBB (1949)[8] menyatakan setiap negara memiliki keseragaman arah lalu lintas, contohnya setiap negara dapat memiliki arus jalur kiri atau jalur kanan, tetapi bukan keduanya. Seperti yang dinyatakan dalam artikel tersebut:
Semua arus kendaraan yang berjalan di arah yang sama pada jalan apapun harus dibiarkan pada sisi jalan yang sama, yang mana harus seragam di setiap negara untuk semua jalan raya. Peraturan domestik mengenai arus searah tidak dapat dipengaruhi.
Sebelum itu, sebuah negara dapat memiliki peraturan yang berbeda dalam bagian yang berbeda juga, contohnya Kanada hingga 1920-an.
Ketika kepulauan tidak dimasukkan, benua yang tersisa di mana peraturan jalan raya yang sama berlaku di seluruh benua tersebut adalah:
Afrika, Asia, dan Amerika Selatan memiliki perbatasan darat di mana pengemudi harus bertukar ke sisi jalan yang lain.
Demi alasan keamanan (dan beberapa merupakan alasan politik atau ekonomi), beberapa negara telah melarang penjualan atau impor kendaraan dengan setir pada sisi yang "salah".
Di Australia, ini merupakan masalah dengan kendaraan setir kiri tanpa tahun model (contohnya kurang dari 30 tahun), dengan akibat bahwa orang Australia yang mengimpor kendaraan semacam itu kadang-kadang harus membayar ribuan dolar untuk menukarnya dengan setir kanan. Pengecualian untuk kendaraan teregistrasi di Australia Barat dan Wilayah Utara - keduanya diperbolehkan pada waktu berbeda yang dijalankan oleh fasilitas militer AS dan telah mengimpor kendaraan, digunakan dan dijual oleh personel AS dalam sirkulasi. Australian Capital Territory (ACT) pernah mengizinkan kendaraan setir kiri tanpa tahun model diregistrasikan, tetapi peraturan tersebut diubah beberapa tahun yang lalu.
Di Selandia Baru, kendaraan setir kiri dapat diimpor secara pribadi, dan dikendarai secara lokal di bawah izin setir kiri. Sejak 1999, hanya kendaraan setir kiri berusia lebih dari 20 tahun atau mobil yang didapat dan dioperasikan selama 90 hari dapat diimpor secara pribadi. Diplomat dan personel Operation Deep Freeze dibebaskan dari larangan tersebut.
Sejak tahun 1970-an, peraturan impor mobil di Indonesia diperketat; kendaraan setir kiri terutama mobil, dilarang. Mobil kedutaan atau operasional asing dan mobil yang didesain untuk kejuaraan balap, dikecualikan dari larangan ini. Namun sejak 2000, impor mobil setir kiri diperbolehkan secara pribadi, itupun dengan syarat, mobil yang didatangkan harus adalah kendaraan kondisi baru (bukan bekas).[9][10]
Di Filipina, kendaraan setir kanan khususnya mobil, dilarang. Bus publik dan van yang diimpor dari Jepang ditukar setir kiri, dan pintu penumpang dipasang di sisi kanan. Bagaimanapun, beberapa van membiarkan pintu mereka di sisi kiri, membawa kepada situasi janggal (dan bahaya) apabila penumpang harus keluar pada arah yang berlawanan.
Di Kamboja melarang penggunaan mobil setir kanan, kebanyakan dari mereka diselundupkan dari Thailand, sejak 2001, bahkan kendaraan setir kanan tercatat jumlahnya sebanyak 80% dari seluruh kendaraan di negara itu. Pemerintah dipaksa untuk menyita semua kendaraan semacam itu kecuali mereka ditukar setir kiri, dengan ganti rugi. Menurut laporan BBC,[11] perubahan kolom setir dari kanan ke kiri dapat memakan biaya US$600 dan US$2.000, dalam sebuah negara di mana pendapatan rata-rata per tahunnya kurang dari US$1.000.
Walaupun pengemudiannya di jalur kanan, Korea Utara telah mengimpor berbagai macam kendaraan setir kanan bekas dari Jepang, mulai bus pariwisata hingga Toyota Land Cruiser.
Bagaimanapun, banyak kendaraan bekas yang diekspor dari Jepang ke negara seperti Rusia dan Peru telah ditukar ke setir kiri. Namun, meskipun posisi pengemudi di kiri tidak dapat diubah, beberapa yurisdiksi menginginkan setidaknya pemasangan ulang lampu depan.
Di Singapura melarang kendaraan setir kiri diimpor untuk registrasi lokal perorangan, tetapi penggunaan sementara oleh turis diperbolehkan. Bagaimanapun, kendaraan diplomatik di Singapura dibebaskan dari peraturan hanya setir kanan, dan terdapat beberapa kendaraan setir kiri bertenaga hidrogen dan sel bahan bakar sedang menjalani percobaan di Singapura.
Di Taiwan, Artikel 39 dari Peraturan Keamanan Lalu Lintas (zh:道路交通安全規則) membutuhkan sebuah setir di sisi kiri kendaraan agar dapat melewati inspeksi ketika meregistrasikan kendaraan, sehingga kendaraan setir kanan tidak dapat diregistrasikan di Taiwan. Peraturan ini tidak berlaku kepada kendaraan setir kanan tua sehingga dapat dikemudikan secara resmi.
Di Trinidad dan Tobago, kendaraan setir kiri dilarang kecuali untuk warga negara yang kembali ke negara itu dan pernah menetap di luar negeri dan mengimpor kendaraan untuk penggunaan pribadi. Kendaraan setir kiri juga diperbolehkan untuk diimpor sebagai mobil mayat dalam pemakaman.
Di Afrika Barat, seperti Ghana dan Gambia juga melarang kendaraan setir kanan. Lalu lintas mereka telah diubah dari jalur kiri ke kanan. Ghana melarang registrasi baru terhadap kendaraan setir kanan pada 1 Agustus 1974, tiga hari sebelum perubahan lalu lintas pada 4 Agustus 1974.
Kebanyakan larangan di atas pada kendaraan setir kanan dan setir kiri berlaku hanya kepada kendaraan tergistrasi lokal. Negara yang telah menandatangani Konvensi Wina mengenai Lalu Lintas 1968 tidak mengizinkan pembuatan larangan seperti itu pada kendaraan teregistrasi luar negeri. Lampiran 5 Paragraf 1 menyatakan "Semua kendaraan pada lalu litnas internasional harus menjalani kesiapan teknis di negara registrasinya ketika mereka pertama kali beroperasi". Oleh karena itu, semua negara penandatangan dan kebanyakan negara bukan penandatangan mengizinkan pengimporan sementara (contohnya oleh turis) kendaraan teregistrasi luar negeri, tanpa masalah di sisi manakah setir dipasang. Oman, yang mana tidak menandatangani konvensi tersebut melarang semua kendaraan setir kanan teregistrasi luar negeri.[12]
Kedua kendaraan setir kanan dan setir kiri dapat diregistrasikan di negara anggota Uni Eropa, tetapi terdapat beberapa pengecualian dan larangan. Slowakia, meskipun menjadi anggota Uni Eropa, tidak mengizinkan registrasi kendaraan setir kanan lokal,[13] bahkan apabila kendaraan tersebut diimpor dari salah satu empat negara UE yang mengemudi di jalur kiri (Inggris, Irlandia, Siprus dan Malta). Lithuania melarang registrasi baru terhadap kendaraan setir kanan sejak 1993.
Beberapa lampu depan yang redup dirancang secara spesifik untuk digunakan pada sebuah sisi jalan atau yang lainnya. Lampu depan yang digunakan pada negara berlalu lintas jalur kiri memiliki cahaya redup yang "mengarah ke kiri", contohnya, cahaya disalurkan dengan sebuah pancaran ke bawah/kiri untuk membantu pengemudi melihat jalan dan rambu di depan tanpa hambatan dalam melihat lalu lintas yang berlawanan. Lampu depan untuk negara berlalu lintas jalur kanan memiliki cahaya redup yang "mengarah ke kanan", dengan kebanyakan cahayanya terarah ke bawah/kanan. Di Eropa, ketika mengemudikan sebuah kendaraan dengan lampu depan jalur kanan di negara jalur kiri atau sebaliknya untuk waktu tertentu (contohnya liburan atau transit), merupakan sebuah anjuran resmi untuk menyesuaikan lampu depan sementara sehingga hotspot cahaya salah-sisi tidak mengganggu pengemudi di arah yang berlawanan. Ini dapat dilakukan dengan menempelkan lembaran gelap atau lensa prisma plastik pada sebuah bagian lensa tertentu, tetapi beberapa lampu depan jenis proyektor dapat dipasang untuk memancarkan cahaya yang cocok untuk lalu lintas jalur kiri atau jalur kanan dengan menggerakkan tuas di dalam mobil.
Karena lembaran hitam dan lensa prisma mengurangi performa keamanan lampu depan, beberapa negara menginginkan semua kendaraan yang teregistrasi atau digunakan pada dasar semi-permanen negara agar dilengkapi dengan lampu depan yang dirancang untuk jalur yang benar.
Laporan anekdot telah mengobservasi persyaratan untuk menyesuaikan lampu depan untuk jalur lalu lintas suatu negara makin ditolak keras, dan sekarang jarang dijalankan oleh polisi-polisi di Eropa. Di Prancis, ini pernah berlaku pada penghapusan persyaratan menggunakan lampu bercahaya kuning tahun 1993; kendaraan beregistrasi luar negeri sekarang kurang terlihat pada malam hari.
Tanpa mobil gandengan, sepeda motor, skuter bermotor, motor bebek, dan sepeda hampir simetris dengan setangnya di tengah. Bagaimanapun, sepeda motor sering dilengkapi dengan lampu depan bercahaya asimetrik tipe otomotif yang kadang-kadang diberi persyaratan untuk menyesuaikan apabila dibawa ke suatu negara dengan jalur lalu lintas yang berbeda.
Di UE, kendaraan harus dilengkapi dengan satu atau dua lampu asap belakang. Sebuah lampu asap belakang tunggal dapat dipasang di garis tengah kendaraan, atau pada sisi pengemudi. Pemasangan tidak dapat dilakukan pada sisi penumpang. Ini kadang-kadang membutuhkan pembelian dan pemasangan komponen penerangan lokal.
Bus memiliki pintu penumpang hanya pada bagian pinggiran jalan, yang melarang kemampuan mereka untuk beroperasi secara efektif pada sisi jalan yang berlawanan, karena itu mereka dirancang. Meningkatnya, bus pariwisata, yang sering menyeberangi batas jalan selama jam kerja, dilengkapi dengan sebuah pintu di sisi yang berlawanan dengan pinggiran jalan, untuk memudahkan jalan masuk dan keluar di luar negeri. Di Britania, ini disebut sebagai "pintu kontinental", sejak penggunaannya di kontinental Eropa. Kegunaannya ganda sebagai pintu darurat, tetapi lebih sering digunakan daripada pintu keluar yang dirancang untuk darurat.
Sering digunakan secara langsung untuk menguatkan sebuah pintu bukan-sisi-pinggiran-jalan pada bus dengan tinggi lantai yang rendah, contohnya banyak bus double-decker (bertingkat) tradisional Inggris dijual untuk penggunaan pariwisata di AS dan Kanada.
Kereta kadang-kadang tidak beroperasi pada sisi yang sama seperti jalan untuk mobil. Di Prancis, jalur kereta pertama dibangun oleh insinyur Inggris, sehingga berjalan di kiri - berlawanan dengan mobil. Sebuah pengecualian di region Alsace-Moselle, di mana kereta berjalan di kanan karena jalur baru dibangun pada abad ke-19 ketika Alsace-Moselle menjadi bagian dari Jerman. Jembatan pada bekas perbatasan membolehkan kereta bertukar sisi.
Pengecualian lebih banyak pada jalur kiri atau kanan seringnya pada kereta api daripada mobil. Awalnya, beberapa kereta uap merupakan setir kanan, dengan masinis duduk di kanan, dan konduktor di kiri. Ini merupakan peraturan pokok di Inggris dan meluas ke Amerika Serikat dan belahan dunia lain. Setir kanan tidak pernah ditukar ke setir kiri bahkan apabila kereta bertukar ke jalur kanan. Setir kanan menjadi cara pokok untuk mengoperasikan kereta, dengan masinis di kanan dan asisten, duduk di sisi kiri. Ironisnya, beberapa perusahaan kereta api, London Underground bertukar ke setir kiri dengan jalur kiri. Setir kanan dengan jalur kiri juga makin populer di perusahaan kereta api utama Inggris, dengan Great Western menjadi satu-satunya dari "empat besar" di mana masinis duduk di kanan.
Di negara dengan kereta pada jalur kanan sering dikatakan bahwa setir kanan lebih aman, mungkin bahwa sesuatu dari kereta melewati rel kiri (seperti pintu kargo terbuka) dapat menghantam kereta. Dalam masalah itu, masinis di kanan lebih aman daripada duduk di kiri. Juga, sejak rambu dan sinyal sering dipasang di luas formasi rel ganda (contohnya sisi kiri untuk jalur kanan atau sebaliknya), membolehkan masinis di sisi tersebut melihat rambu dan sinyal dengan mudah, dan juga untuk melihat keseluruhan platform daripada secara langsung atau menggunakan cermin, sepertinya lebih mudah dengan satu orang yang mengoperasikan kereta.
Sistem trem dan kereta jalan mengikuti peraturan yang sama seperti lalu lintas jalan normal di suatu negara, keduanya pada jalan dan pada bagian yang dikhususkan. Pengemudi seringnya duduk di tengah kendaraan, tetapi beberapa satu orang yang mengoperasikan trem telah dipindahkan sehingga pengemudi duduk menghadap tengah jalan (contohnya pada jalur kiri pada sistem Blackpool, pengemudi di sebelah kanan) dengan pintu penumpang di sisi pinggiran jalan.
Tidak seperti jalan raya, sangant mungkin bagi kereta untuk berjalan secara aman pada sisi yang salah setelah sinyal dua arah dipasang. Ini hanya dapat digunakan pada keadaan yang terbatas, sejak persimpangan dan infrastruktur lainnya disesuaikan untuk perjalanan satu arah.
Berikut ini adalah negara dengan kereta yang berjalan di jalur kanan:
Berikut negara dengan kereta yang berjalan di jalur kiri:[1]
Afganistan mengemudi di jalur kanan. Walaupun, di kebanyakan provinsi adalah mobil setir kanan diimpor dari Pakistan (kecuali Herat dan seluruh provinsi bagian barat). Di ibu kota, Kabul, banyak pengemudi mengalami masalah ini, pengemudi harus condong ke kursi penumpang dan menengok ke belakang (sebelah kiri mobil) sebelum belok kiri atau mengambil jalur lain di sebelah kiri (jalur berlawanan). Negara ini juga memiliki banyak kendaraan militer dari Amerika Serikat, Kanada and Uni Eropa, kebanyakan kendaraan itu juga setir kanan.
Australia mengemudi di jalur kiri. Namun, selama beberapa dekade negara bagian dan daerah di Australia menggunakan peraturan "beri jalur ke kanan", dibutuhkan kendaraan, walaupun pada jalan raya, dan jalan multi, untuk memberi jalan kepada kendaraan yang dari jalan sisi kiri ke kanan jalan. Ketika jalanan mulai padat dan kecepatan bertambah, tingkat jumlah kecelakaan makin tinggi ketika peraturan diubah pada awal 1980, dengan pengemudian yang aman berkat kombinasi garis jalan, tanda jalan dan pengenalan "Peraturan T". Jalanan mulai aman, walaupun, peraturan lama masih diterapkan saat lampu lintas padam pada perempatan jalan atau jalan tol. Peraturan pengemudian di jalur kiri jalan diterapkan oleh Gub. Macquarie di awal abad 19 setelah ia membangun jalan raya pertamanya. Ini digunakan untuk menyamakan New South Wales dan Inggris Raya.
Kekaisaran Austro-Hungaria dahulu mengemudi di jalur kiri jalan. Secara bertahap negara ini mulai mengubahnya ke sisi kanan jalan. Austria mengubah jalur paling akhir, dimulai dari barat:
Galicia Polandia berubah ke kanan sekitar 1924. Republik Ceko merencakaan berubah ke kanan pada 1 Mei, 1939, tetapi perubahan di Bohemia dan Moravia dilakukan oleh tentara-tentara Jerman (Bohemia: 26 Maret, 1939). Hungaria melakukannya kemudian: pemerintah mulai mengubah ke kanan pada Juni 1939 namun gagal dan tetapi akhirnya dilakukan pada 3 siang pada 6 Juli, 1941 dilakukan di luar Budapest dan pada 3 siang pada 9 November, 1941, dilakukan di Budapest.
Sebagai koloni Inggris, Burma mengemudi di jalur kiri sampai 1970, ketika administrasi militer, Ne Win setelah Ne Win diberitahu oleh seseorang untuk "pindah ke kanan jalan", walaupun begitu, kebanyakaan kendaraan penumpang adalah setir kanan, diimpor dari Jepang, Thailand, dan Singapura. Bus impor dari Jepang tidak diubah dari setir kanan ke setir kiri, membuat pintu sebelah kanan menjadi salah posisi, tidak seperti di Filipina. Namun, limosin pemerintah, diimport dari Tiongkok, adalah setir kanan. Semua kendaraan dikemudikan oleh pengemudi dan penumpang untuk memperhatikan kendaraan yang datang dan memberi tahu pengemudi aman atau tidaknya mengambil jalan, Namun pengemudi tidak bisa melakukannya ketika ada di dalam mobil setir kanan.
Sampai tahun 1946, arah pengemudian di Tiongkok beragam, daerah utara mengemudi di jalur kanan jalan (kemungkinan karena latihan militer Rusia, yang mulai mengemudi di kanan dari tahun 1920), dan daerah selatan seperti Guangdong mengemudi di kiri, kemungkinan karena sengketa antara Koloni Inggris, Hong Kong dan Koloni Portugis, Macau. Setelah tahun 1946, semua jalan di Tiongkok diseragamkan untuk pengemudian di jalur kanan.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.