Loading AI tools
Kompetisi Liga Menampilkan Klub Sepak Bola Asosiasi Profesional Dari Inggris dan Wales Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Liga Sepak Bola Inggris (bahasa Inggris: English Football League), merupakan kompetisi liga yang menampilkan klub-klub sepak bola profesional dari Inggris dan Wales. Karena mendapat dukungan sponsor dari npower, maka nama resminya adalah npower Football League.
Negara | Inggris (68 tim) |
---|---|
Klub lain dari | Wales (3 tim) |
Konfederasi | UEFA |
Dibentuk | 1888 |
Divisi | Kejuaraan EFL Liga Satu Liga Dua |
Jumlah tim | 72 (71 pada musim 2019–2020 dikarenakan kebangkrutan Bury) |
Tingkat pada piramida | 2–4 |
Promosi ke | Liga Utama Inggris |
Degradasi ke | Liga Nasional |
Piala domestik | Piala FA, Piala EFL Trofi EFL [ket 1] |
Piala internasional | Liga Eropa UEFA[ket 2] |
Juara bertahan liga | Norwich City (2018–2019) |
Klub tersukses | Manchester City (7 gelar) |
Televisi penyiar | Sky Sports Quest (cuplikan pertandingan) |
Situs web | EFL.com |
Kejuaraan EFL 2020–2021 |
Didirikan pada tahun 1888 dan menjadi kompetisi liga nasional tertua di dunia sepak bola. Football League adalah tingkat teratas liga sepak bola di Inggris dari berdirinya pada abad ke-19 sampai tahun 1992, ketika 22 klub teratas memisahkan diri untuk membentuk Liga Primer (berkurang menjadi 20 klub pada tahun 1995).
English Football League telah menjalin kerjasama dengan sponsor utama sejak tahun 1983. Beberapa sponsor telah menjalin kerja sama selama bertahun-tahun dan telah dikenal pada gilirannya sebagai Liga Canon, Liga Today, Liga Barclays, Liga Endsleigh, Liga Nationwide dan Liga Coca-Cola. Sponsor kali ini dimulai kerjasama pada tahun 2010 hingga tahun 2013.
Sejak tahun 1995 telah memiliki 72 klub yang dibagi merata menjadi tiga divisi, yang saat ini dikenal sebagai Football League Championship, Football League One, dan Football League Two. Promosi dan degradasi antara divisi adalah fitur utama liga dan selanjutnya diperpanjang dengan Liga Primer, sehingga 3 klub teratas dari Championship akan bertukar tempat dengan 3 klub terendah di Liga Primer, dan klub-klub terbawah di Football League Two akan bertukar tempat dengan klub-klub teratas dari Football Conference, sehingga mengintegrasikan liga ke dalam sistem liga sepak bola Inggris. Meskipun pada awalnya kompetisi ini adalah untuk klub Inggris, tetapi saat ini beberapa klub dari Wales juga ikut berpartisipasi.
Selain sebagai badan pengatur kompetisi liga, mereka juga menyelenggarakan dua kompetisi piala sistem gugur yaitu, Piala Liga dan Trofi Liga.
Pusat operasional dari The Football League sebelumnya berbasis di Lytham St Annes.[1] Saat ini pusat operasional terletak di Preston, Lancashire, sementara kantor komersial adalah di London.[2]
Pada bulan Januari 1884, Preston North End bertanding dengan salah satu klub asal London Upton Park F.C. di ajang Piala FA. Setelah pertandingan Upton Park mengajukan protes kepada FA bahwa Preston adalah klub profesional, bukan tim amatir. William Sudell, sekretaris/manajer Preston North End mengakui bahwa pemainnya memang dibayar, tetapi berpendapat bahwa ini adalah hal biasa dan tidak melanggar peraturan. Namun, FA tidak setuju dan mengusir mereka dari kompetisi.[3]
Sudell ingin meningkatkan kualitas tim dengan mengimpor pemain berkualitas dari daerah lain, termasuk beberapa pemain dari Skotlandia. Selain membayar mereka dengan uang untuk bermain bagi tim, Sudell juga mengharapkan mereka bekerja dengan motivasi tinggi di Preston. Preston North End akhirnya bergabung dengan klub lain yang membayar pemain mereka, seperti Bolton Wanderers, Aston Villa dan Sunderland. Pada bulan Oktober 1884, klub-klub mengancam akan memisahkan diri FA.[3] FA merespon dengan membentuk sub-komite, termasuk William Sudell, untuk melihat masalah ini lebih rinci.
Setelah sebelumnya melalui perdebatan panjang selama 4 tahun, maka pada tanggal 20 Juli 1885, FA akhirnya mengumumkan untuk melegalkan pemain sepak bola profesional yang dibayar oleh klub, dengan batasan tertentu. Klub diizinkan untuk membayar pemain asalkan mereka lahir atau pernah tinggal selama dua tahun dalam radius enam mil dari klub yang membayar mereka.
Keputusan untuk membayar pemain akan meningkatkan tagihan upah klub. Oleh karena itu, perlu mengatur pertandingan lagi yang bisa dimainkan di depan orang banyak dengan jumlah yang besar. Pada tanggal 2 Maret 1888, William McGregor, Direktur Aston Villa mengirimkan surat ke pengurus klub Aston Villa, Blackburn Rovers, Bolton Wanderers, Preston North End, West Bromwich Albion dan Stoke F.C.[ket 3] untuk mengajak mereka bergabung mengatur pertandingan kandang dan tandang setiap musimnya.[4]
John J. Bentley dari Bolton Wanderers dan Tom Mitchell dari Blackburn Rovers merespon usulan ini dengan sangat positif. Mereka menyarankan bahwa klub-klub lain harus diundang untuk pertemuan yang akan diadakan pada tanggal 23 Maret, 1888. Klub-klub itu antara lain Accrington, Burnley, Derby County, Notts County, Stoke F.C. (menjadi Stoke City pada tahun 1928),[5] Wolverhampton Wanderers, Everton dan Old Carthusians harus diundang ke pertemuan.
Pertemuan pertama diadakan di Hotel Anderson London pada malam final Piala FA 23 Maret 1888, dan sebuah perkumpulan (perhimpunan) klub-klub sepakbola profesional secara resmi dibentuk dan diberi nama The Football League (Liga sepakbola) pada pertemuan selanjutnya di kota Manchester pada tanggal 17 April 1888.[6] Musim pertama dari kompetisi Football League dimulai pada bulan September tahun 1888.[4]
Kompetisi liga akhirnya mulai bergulir pada tanggal 8 September 1888. Pada musim perdana ini kompetisi liga diikuti oleh 12 klub yang terbagi menjadi 6 klub dari Lancashire (Preston North End, Accrington, Blackburn Rovers, Burnley, Bolton Wanderers dan Everton) dan 6 klub dari Midlands (Aston Villa, Derby County, Notts County, Stoke, West Bromwich Albion dan Wolverhampton Wanderers). Sementara Sunderland tidak diikutsertakan karena klub lain di liga keberatan dengan biaya perjalanan dari timur ke utara. Selain itu McGregor juga ingin membatasi anggota liga cuma dua belas klub. Oleh karena itu, permohonan untuk ikut serta dalam liga dari Sheffield Wednesday, Nottingham Forest, Bootle F.C. dan A.F.C.Darwen terpaksa ditolak.[3]
Dalam kompetisi liga ini setiap klub memainkan dua kali pertandingan, sekali di kandang dan sekali tandang. Sistem 2 poin diberikan untuk tim yang menang dan 1 untuk hasil imbang. Sistem poin ini belum disetujui hingga musim ini dimulai, usulan alternatif adalah satu poin untuk tim yang menang saja. Belum ada sistem promosi dan degradasi dalam liga pertama ini. Peraturan awalnya adalah 4 klub terbawah harus diseleksi ulang untuk bisa tetap menjadi anggota liga dan mengikuti kompetisi liga musim berikutnya. Stoke adalah klub pertama yang tidak terpilih kembali, karena menempati urutan terbawah selama dua musim berturut-turut.
Preston memenangkan gelar liga pertama tanpa kekalahan, dan juga pada saat yang bersamaan menjadi juara Piala FA 1889, sehingga menjadi klub Inggris pertama yang meraih gelar ganda dalam satu musim. Preston mempertahankan gelar Liga pada musim berikutnya, meskipun mereka mengalami 4 kekalahan dari 22 penampilan mereka kali ini, dan mereka menjadi runner-up untuk tiga musim berikutnya. Stoke yang menempati posisi terbawah klasemen untuk dua musim pertama, tidak terpilih kembali pada tahun 1890 dan digantikan oleh Sunderland untuk musim 1890-91, yang kemudian memenangi gelar pada musim kedua mereka. Stoke terpilih kembali bersama dengan A.F.C. Darwen untuk musim 1891-92, dan anggota Liga telah berkembang menjadi 14 klub.
Pada tahun 1889 terjadi persaingan dalam penyelenggaraan kompetisi liga di Inggris. Salah satu sebabnya adalah karena dibatasinya peserta Football League. Pada tahun ini 12 klub lain juga membentuk sebuah perkumpulan (perhimpunan) tersendiri yang bernama Football Alliance yang secara langsung menjadi pesaing dari Football League. Football Alliance dibentuk oleh 12 klub yang juga berasal dari daerah West Midlands membentang hingga ke daerah utara dan barat Inggris, dan beberapa klub yang berasal dari daerah Sheffield, Grimsby dan Sunderland.
Stoke yang tidak terpilih untuk mengikuti Football League pada tahun 1890 akhirnya bergabung dengan Football Alliance. Nottingham Forest yang permohonannya pernah ditolak untuk mengikuti kompetisi Football League berubah pikiran dan akhirnya bergabung sebagai salah satu pendiri Football Alliance.[7]
Persaingan ini tidak berlangsung lama, karena pada tahun 1892 setelah berlangsung selama 3 musim, Football Alliance dibubarkan dan klub-klub pesertanya bergabung dengan Football League yang kemudian membentuk divisi kedua.[4]
Setelah berjalan selama 4 musim dengan hanya 1 divisi, maka mulai musim 1892-93 Football League mempunyai 2 divisi. Pada tahun 1892 dibentuk sebuah divisi yang bernama Divisi Kedua, dan divisi sebelumnya diberi nama sebagai Divisi Pertama. Divisi baru ini dibentuk untuk menampung klub-klub yang berasal dari Football Alliance. Nottingham Forest F.C., The Wednesday (kemudian menjadi Sheffield Wednesday) dan Newton Heath (kemudian menjadi Manchester United) ditambahkan ke Divisi Pertama yang baru, dan karena A.F.C. Darwen pada musim sebelumnya menempati posisi terbawah, maka tidak terpilih kembali untuk main di divisi pertama dan diikutsertakan kedalam divisi kedua baru, sehingga total divisi pertama menjadi 16 klub.
Divisi Kedua ini dimulai dengan 12 klub anggota . Northwich Victoria, Burslem Port Vale (kemudian menjadi Port Vale, dari Liga Midland), Sheffield United (dari Liga Utara), Small Heath (dari Football Alliance), Grimsby Town (dari Football Alliance), Ardwick A.F.C (kemudian menjadi Manchester City, dari Football Alliance), Burton Swifts (dari Football Alliance), Bootle (dari Football Alliance), Lincoln City (dari Football Alliance), Crewe Alexandra (dari Football Alliance), Walsall Town Swifts (dari Football Alliance) dan Darwen (dari Divisi I) adalah klub-klub pendiri divisi kedua yang baru.
Pada musim 1893-94 anggota Divisi II meningkat menjadi 15 klub dengan penambahan Liverpool dari Liga Lancashire, Middlesbrough Ironopolis dan Newcastle United dari Liga Utara, Rotherham Town dari Liga Midland, dan Woolwich Arsenal (kemudian menjadi Arsenal). Accrington meninggalkan Divisi I dan bergabung dengan Liga Lancashire dan Bootle mengundurkan diri dari Liga.
Musim 1894-95 berikutnya jumlah klub Divisi II bertambah lagi menjadi 16 klub dengan penambahan dan penggantian klub antara lain penambahan Bury dari Liga Lancashire, Leicester Fosse (kemudian Leicester City) dan Burton Wanderers (yang kemudian bergabung Burton Swifts) dari Liga Midland, sementara Northwich Victoria mengundurkan diri dan Middlesbrough Ironopolis dibubarkan.
Pada tahun 1895 Loughborough menggantikan Walsall Town Swifts[8] di Divisi II. Kemudian pada tahun 1896 Blackpool dari Liga Lancashire dan Gainsborough Trinity dari Liga Midland menggantikan Burslem Port Vale dan Crewe Alexandra.[9] Pada tahun 1897 Luton Town menggantikan Burton Wanderers.[10]
Promosi dan degradasi otomatis antar divisi mulai diperkenalkan pada tahun 1898. Sistem sebelumnya adalah dengan mengadakan pertandingan tes (bahasa Inggris: test match) antara dua klub terbawah Divisi I dengan dua klub teratas klub dari Divisi II dan klub bagian bawah dari divisi lebih rendah kemudian diminta untuk mengajukan permohonan untuk pemilihan kembali ke Liga di akhir setiap musim.
Sistem dengan pertandingan tes tersebut dinilai banyak kelemahan dan tidak jujur, ketika Stoke dan Burnley berkolusi dalam pertandingan akhir untuk memastikan mereka berdua tetap di Divisi Pertama musim depan.
Berikut ini adalah sejarah perubahan logo dari The Football League
Football League mempunyai 72 klub anggota yang dikelompokkan menjadi tiga divisi: Football League Championship, Football League One, dan Football League Two (sebelumnya bernama Football League First Division, Football League Second Division dan Football League Third Division). Setiap divisi memiliki 24 klub, dan dalam setiap musim setiap klub bertanding 2 kali masing-masing di kandang dan tandang.
Klub mendapatkan tiga poin untuk menang, satu untuk hasil imbang, dan nol untuk yang kalah. Pada akhir musim, klub di bagian atas divisi mereka bisa memenangkan promosi ke divisi berikutnya yang lebih tinggi, sedangkan di bagian bawah dapat diturunkan dengan yang lebih rendah berikutnya. Di akhir kompetisi, tiga klub Championship teratas berhak promosi dari The Football League ke Liga Premier.
Football League juga menyelenggarakan dua kompetisi piala dengan sistem gugur yaitu Piala Liga dan Trofi Liga. Piala Liga mulai diperebutkan pada tahun 1960 dan terbuka untuk semua klub Football League dan Liga Primer dan pemenang dari piala ini yang memenuhi syarat dapat mengikuti Liga Eropa UEFA. Trofi Liga diperebutkan oleh klub-klub dari Football League One dan Football League Two.
Sejak tahun 1983 Football League telah mempunyai sponsor utama yang berhak menambahkan namanya di nama liga. Tercatat sudah ada tujuh sponsor utama.
Sementara itu untuk kompetisi piala liga dan trofi liga memiliki sponsor yang berbeda.
Klub yang meraih gelar ganda, juara liga dan Piala FA ditandai dengan huruf tebal.
Ketika Football League pertama kali dibentuk dengan 12 klub dan 1 divisi
No. | Musim | Juara |
---|---|---|
1 | 1888–1889 | Preston North End |
2 | 1889–1890 | Preston North End |
3 | 1890–1891 | Everton |
4 | 1891–1892 | Sunderland |
Pada tahun 1892 Football League menampung 11 dari 12 klub yang berasal liga rival, setelah Football Alliance dibubarkan. Divisi yang ada diganti namanya menjadi Divisi Pertama dan divisi baru disebut Divisi Kedua.
Pada tahun 1920 Football League mengakui klub-klub dari divisi pertama Liga Selatan (Liga Selatan dilanjutkan dengan klub yang tersisa). Klub-klub tersebut kemudian ditempatkan di Divisi III yang baru dibentuk. Grimsby Town, yang gagal dipilih kembali ke Divisi II musim sebelumnya dan digantikan oleh Cardiff City (dari Liga Selatan).
No. | Musim | Juara Divisi I | Juara Divisi II | Juara Divisi III |
---|---|---|---|---|
29 | 1920–1921 | Burnley | Birmingham | Crystal Palace |
Setelah hanya satu musim, Liga diperluas lagi. Kali ini liga mengakui sejumlah klub dari utara Inggris dan sebagai perluasan terakhir liga mengundang klub dari selatan yang lain untuk menyeimbangkan antara daerah selatan dan utara. Divisi III yang sudah ada sebelumnya berganti nama menjadi Divisi III Selatan, dan divisi baru dibentuk dengan nama Divisi III Utara. Grimsby Town dialihkan ke Divisi III Utara. Kedua divisi tiga tersebut berjalan secara paralel, dan klub dari kedua Divisi III dipromosikan ke Divisi II nasional pada setiap akhir musim.
Mulai musim 1958–59, Divisi III Utara dan Selatan yang masih bersifat regional diubah menjadi Divisi III dan Divisi IV yang bersifat nasional.
Setelah beberapa klub dari Divisi I memisahkan diri untuk membentuk Liga Utama Inggris, maka juara Football League tidak lagi menjadi juara liga nasional Inggris. Oleh karena itu, Divisi II menjadi Divisi I, Divisi III menjadi Divisi II dan Divisi IV menjadi Divisi III.
No. | Musim | Juara Divisi I | Juara Divisi II | Juara Divisi III |
---|---|---|---|---|
95 | 1992–1993 | Newcastle United | Stoke City | Cardiff City |
96 | 1993–1994 | Crystal Palace | Reading | Shrewsbury Town |
97 | 1994–1995 | Middlesbrough | Birmingham City | Carlisle United |
98 | 1995–1996 | Sunderland | Swindon Town | Preston North End |
99 | 1996–1997 | Bolton Wanderers | Bury | Wigan Athletic |
100 | 1997–1998 | Nottingham Forest | Watford | Notts County |
101 | 1998–1999 | Sunderland | Fulham | Brentford |
102 | 1999–2000 | Charlton Athletic | Preston North End | Swansea City |
103 | 2000–2001 | Fulham | Millwall | Brighton & Hove Albion |
104 | 2001–2002 | Manchester City | Brighton & Hove Albion | Plymouth Argyle |
105 | 2002–2003 | Portsmouth | Wigan Athletic | Rushden & Diamonds |
106 | 2003–2004 | Norwich City | Plymouth Argyle | Doncaster Rovers |
Pada tahun 2004 Football League mengubah nama-nama divisinya.
Divisi I menjadi Football League Championship, Divisi II menjadi Football League One dan Divisi III menjadi Football League Two.
No. | Musim | Juara Championship | Juara League One | Juara League Two |
---|---|---|---|---|
107 | 2004–2005 | Sunderland | Luton Town | Yeovil Town |
108 | 2005–2006 | Reading | Southend United | Carlisle United |
109 | 2006–2007 | Sunderland | Scunthorpe United | Walsall |
110 | 2007–2008 | West Bromwich Albion | Swansea City | Milton Keynes Dons |
111 | 2008–2009 | Wolverhampton Wanderers | Leicester City | Brentford |
112 | 2009–2010 | Newcastle United | Norwich City | Notts County |
113 | 2010–2011 | Queens Park Rangers | Brighton & Hove Albion | Chesterfield |
114 | 2011–2012 | Reading | Charlton Athletic | Swindon Town |
115 | 2012–2013 | Cardiff City | Doncaster Rovers | Gillingham |
116 | 2013–2014 | Leicester City | Wolverhampton Wanderers | Chesterfield |
117 | 2014–2015 | AFC Bournemouth | Bristol City | Burton Albion |
118 | 2015–2016 | Burnley | Wigan Athletic | Northampton Town |
119 | 2016–2017 | Newcastle United | Sheffield United | Portsmouth |
120 | 2017–2018 | Wolverhampton Wanderers | Wigan Athletic | Accrington Stanley |
121 | 2018–2019 | Norwich City | Luton Town | Lincoln City |
Pada akhir musim 2005-06, Reading mengakhiri liga dengan poin 106, memecahkan rekor sebelumnya yang diciptakan oleh Sunderland dengan 105 poin.
Sejak terpisah dari Liga Utama pada tahun 1992, pemenang gelar Liga Sepak Bola tidak lagi menjadi juara level teratas dalam sistem liga sepak bola Inggris.
Klub | Gelar Liga Nasional Inggris |
Gelar Football League 1889–1992 |
Gelar Liga Utama 1993–2020 |
Gelar Football League 1993–2020 |
---|---|---|---|---|
Manchester United | 20 | 7 | 13 | 0 |
Liverpool | 19 | 18 | 1 | 0 |
Arsenal | 13 | 10 | 3 | 0 |
Everton | 9 | 9 | 0 | 0 |
Aston Villa | 7 | 7 | 0 | 0 |
Sunderland | 6 | 6 | 0 | 4 |
Chelsea | 6 | 1 | 5 | 0 |
Manchester City | 7 | 2 | 4 | 1 |
Newcastle United | 4 | 4 | 0 | 2 |
Sheffield Wednesday | 4 | 4 | 0 | 0 |
Wolverhampton Wanderers | 3 | 3 | 0 | 2 |
Huddersfield Town | 3 | 3 | 0 | 0 |
Leeds United | 3 | 3 | 0 | 0 |
Blackburn Rovers | 3 | 2 | 1 | 0 |
Burnley | 2 | 2 | 0 | 0 |
Portsmouth | 2 | 2 | 0 | 1 |
Derby County | 2 | 2 | 0 | 0 |
Preston North End | 2 | 2 | 0 | 0 |
Tottenham Hotspur | 2 | 2 | 0 | 0 |
Leicester City | 1 | 0 | 1 | 1 |
Nottingham Forest | 1 | 1 | 0 | 1 |
West Bromwich Albion | 1 | 1 | 0 | 1 |
Ipswich Town | 1 | 1 | 0 | 0 |
Sheffield United | 1 | 1 | 0 | 0 |
Norwich City | 0 | 0 | 0 | 2 |
Reading | 0 | 0 | 0 | 2 |
AFC Bournemouth | 0 | 0 | 0 | 1 |
Bolton Wanderers | 0 | 0 | 0 | 1 |
Cardiff City | 0 | 0 | 0 | 1 |
Charlton Athletic | 0 | 0 | 0 | 1 |
Crystal Palace | 0 | 0 | 0 | 1 |
Fulham | 0 | 0 | 0 | 1 |
Middlesbrough | 0 | 0 | 0 | 1 |
Queens Park Rangers | 0 | 0 | 0 | 1 |
Termasuk Liga Utama Inggris.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.