Komando Daerah Militer III/17 Agustus

bekas komando daerah militer di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Komando Daerah Militer III/17 Agustus (disingkat Kodam III/17 Agt) merupakan bekas komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi Provinsi Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau.

Fakta Singkat Aktif, Negara ...
Komando Daerah Militer III/17 Agustus
Aktif17 April 1958 (1958-04-17)–25 April 1985; 39 tahun lalu (1985-04-25)[1]
Negara Indonesia
Tipe unitKomando Daerah Militer
Bagian dariTNI Angkatan Darat
Baret HIJAU 
Tutup

Nama kodam ini merujuk pada Operasi 17 Agustus untuk menumpas Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI), yang merupakan pengerahan kekuatan militer terbesar dalam sejarah militer Indonesia saat itu.[2][3]

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Gerakan Dewan Banteng meledak pada tanggal 15 Februari 1958 dengan diumumkan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) sebagai wujud protes atau koreksi sumatra tengah terhadap pemerintahan pusat yang sebelumnya sudah diberikan ultimatum oleh Dewan Banteng.

Pada Peristiwa ini tentara PRRI mengalami kekalahan dalam waktu yang singkat tentara pusat maupun menduduki pos-pos penting PRRI hanya dalam waktu beberapa hari, akhirnya para tentara PRRI menyerah dan menyatakan kembali ke pangkuan NKRI, dalam operasi pengamanan di wilayah Sumatera Barat dan Riau.

Sandi operasi pemulihan keamanan untuk daerah Sumatera Barat yakni Operasi 17 Agustus, menjadi cikal bakal terbentuknya Komando Daerah Militer Sumatera Tengah (KDMST) yang terbentuk pada tanggal 17 April 1958 yang bermarkas di Padang. Kemudian tahun 1961 berubah nama menjadi Kodam III/17 Agustus. Saat ini Kodam III/17 Agustus memiliki 3 (tiga) unsur satuan teritorial setingkat Korem dan 5 (lima) unsur satuan tempur dan bantuan tempur.[4]

Berdasarkan Perintah Operasi Kasad No: 011/1984 tanggal 22 september 1984 tentang Reorganisasi TNI-AD yang kemudian disempurnakan dengan Surat Telegram KASAD No: STR/430/1984 tanggal 21 Oktober 1984 dan STR/603/1984 tanggal 28 Desember 1984, jumlah Kodam yang ada 16 Kodam dikurangi menjadi 10 Kodam. Kodam I/Iskandar Muda, Kodam II/Bukit Barisan dan Kodam III/17 Agustus digabungkan menjadi Kodam I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.

Pembentukan kembali

Wakil Gubernur Provinsi Riau, Brigadir Jenderal (Brigjen) Purnawirawan Edy Natar Nasution, menyebut pembentukan Komando Daerah Militer (Kodam) di Provinsi Riau merupakan hal yang ideal.

Gubernur menjelaskan, pembentukan Kodam baru ini masih dalam kajian sehingga Tim Litbang TNI AD perlu turun ke Riau, dan juga ke Kepulauan Riau dan Sumatera Barat (Sumbar). Karena direncanakan Kodam baru mencakup tiga wilayah itu.[5][6][7]

Bekas Satuan

Teritorial

Satuan Tempur dan Bantuan Tempur

Panglima

Informasi lebih lanjut No, Foto ...
No Foto Nama Awal Menjabat Akhir Menjabat Pangkat Terakhir Keterangan
1.
Thumb Kolonel. Inf.
Ahmad Yani
1958
1960

Jenderal TNI (ANM)

[ket. 1]
2.
Thumb Brigjen. TNI.
Soerjosoempeno
1960
1963

Mayjen TNI

3.
Brigjen. TNI.
Soewito Harjoko
1963
1964

Mayjen TNI

4.
Brigjen. TNI.
Panoedjoe
1964
1966

Brigjen TNI

5.
Thumb Brigjen. TNI.
Poniman
1966
1968

Jenderal TNI (ANM)

6.
Thumb Brigjen. TNI.
Raden Widodo
1968
1970

Jenderal TNI (ANM)

7.
Brigjen. TNI.
Soemantoro
1970
1974

Mayjen TNI

8.
Brigjen. TNI.
Soetedjo
1974
1978

Mayjen TNI

9.
Brigjen. TNI.
Sumarjono Martosaputro
1978
1979

Mayjen TNI

10.
Thumb Brigjen. TNI.
Soelarso
1979
1981

Mayjen TNI

11.
Brigjen. TNI.
Sarwono
1981
1983

Mayjen TNI

12.
Thumb Brigjen. TNI.
Soeripto
1983
1985

Letjen TNI

Tutup
Keterangan

Referensi

Pranala luar

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.