Remove ads
wilayah administratif gereja di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Keuskupan Agung Makassar adalah salah satu keuskupan yang terletak di Indonesia, serta merupakan keuskupan metropolit atas provinsi gerejawi yang juga berada dalam kesatuan dengan Keuskupan Amboina dan Keuskupan Manado. Wilayah geografis atas keuskupan ini mencakup seluruh wilayah administrasi dari Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara. Saat ini umat pada Kesukupan Agung Makassar tersebar di 5 Kevikepan dengan 49 paroki, 5 kuasi-paroki, dan 548 stasi.[2]
Keuskupan Agung Makassar Archidioecesis Makassarensis | |
---|---|
Katolik | |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Wilayah | |
Makassar | |
Sufragan | |
Kevikepan |
|
Kantor pusat | Jl. M.H. Thamrin No. 5–7, Kel. Baru, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar 90111 |
Koordinat | 5.136465°S 119.409416°E |
Statistik | |
Luas | 101.644 km2 (39.245 sq mi)[1] |
Populasi - Total - Katolik | (per 2022) 13.270.000 160.471 (1,2%) |
Paroki | 49 |
Imam | 139 (114 imam diosesan, 25 imam religius) |
Informasi | |
Denominasi | Gereja Katolik |
Gereja sui iuris | Gereja Latin |
Ritus | Ritus Roma |
Pendirian | 13 April 1937 |
Katedral | Hati Yesus yang Mahakudus, Makassar |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Kepemimpinan kini | |
Paus | Fransiskus |
Uskup agung | Fransiskus Nipa |
Vikaris jenderal | R.P. Joni Payuk, C.I.C.M. |
Vikaris yudisial | R.D. Fransiskus Nipa |
Sekretaris jenderal | R.D. Aidan Putra Sedik |
Ekonom | R.D. Junarto Timbang |
Emeritus | Johannes Liku Ada' |
Peta | |
Situs web | |
www |
Antonio de Paiva, seorang pedagang cendana berkebangsaan Portugal, pada tahun 1545 melaporkan kepada Fransiskus Xaverius bahwa sudah terdapat pemukiman umat Kristiani di Kerajaan Suppa. Dalam laporannya pada tahun 1545, ia sempat mengunjungi wilayah Kevikepan Makassar pada tahun 1544. Pada tahun itu, Raja Suppa memberikan dirinya dibaptis dalam Gereja Katolik dan menyebabkan sejumlah warga di sekitar Kerajaan Suppa untuk ikut menjadi umat Katolik. Setelah pembaptisan Raja Suppa, sejunlah 30 orang dari Kerajaan Siang beserta rajanya memberanikan dirinya untuk dibaptis dalam Gereja Katolik. Setelah dua peristiwa tersebut, Paiva menjanjikan adanya pengajar-pengajar agama Katolik dari Keuskupan Melaka-Johor[3] Eksistensi Gowa yang dibarengi dengan kehadiran VOC pada tahun 1607 tidak mempengaruhi karya missi Keuskupan Agung Makassar mengingat prinsip-prinsip toleransi dari Sultan Alauddin I.[4] Pada tahun 1625, dan 1633, missionaris dari Ordo Dominikan mencoba untuk membangun suatu struktur keuskupan namun ternyata tidak berhasil.[4]
Karya missi di Keuskupan Agung Makassar kemudian terhambat saat Melaka dikuasai Belanda pada tahun 1641.[4] Catatan persekusi umat Katolik di Keuskupan Agung Makassar terjadi pada tahun 1644 saat seorang pemuda ditikam di kediaman seorang pangeran setelah adanya berita bahwa pemuda tersebut menerima pembaptisan.[4] Tahun 1660, pemerintah pendudukan VOC berhasil memaksa sultan menandatangani perjanjian yang menutup akses masuk bagi warga Portugal di seluruh wilayah Keuskupan Agung Makassar.[5] Tahun 1669, semua imam dan missionaris yang tersisa di Keuskupan Agung Makassar membubarkan diri dan berpindah ke Keuskupan Makau dan Keuskupan Larantuka.[5]
Sedangkan catatan pembaptisan umat Katolik paling awal di Kevikepan Toraja terjadi pada tanggal 6 Mei 1938, yakni pada saat empat warga Gereja Stasi Memori Santo Petrus Tampo, Makale, Tana Toraja, secara resmi menerima sakramen pembaptisan yang dilakukan oleh Imam Charles Dekkers, C.I.C.M.[6][7]
|
|
|
|
|
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.