Semua kapal TNI Angkatan Laut diberi nama dengan awalan KRI (Kapal Perang Republik Indonesia). Kapal berukuran lebih kecil dengan persenjataan ringan biasanya memiliki awalan KAL, singkatan dari Kapal Angkatan Laut. Kelas-kelas tersebut sering kali diberi nama berdasarkan nama kapal utama atau kapal pertama yang ditugaskan.[1][2][halaman dibutuhkan]
Beberapa atau seluruh referensi dari artikel ini mungkin tidak dapat dipercaya kebenarannya. |
Angkatan Laut mempunyai konvensi penamaan tradisional untuk kapal-kapalnya. Selain itu, jenis dan misi kapal dapat diketahui dari angka pertama pada tiga digit nomor lambung kapal yang terletak di haluan dan buritan kapal. Konvensi penamaannya seperti:
- Nomor lambung kapal dimulai dengan 1 (dicadangkan untuk kapal induk): kerajaan dan kerajaan kuno
- Nomor lambung kapal dimulai dengan 2 (kapal penjelajah dan kapal perusak): pulau-pulau utama Indonesia
- Nomor lambung kapal dimulai dengan 3 (fregat, pengawal laut, korvet): pahlawan nasional atau pahlawan angkatan laut
- Nomor lambung kapal dimulai dengan 4 (kapal selam, kapal perawat kapal selam): senjata mitos (untuk kapal selam), pahlawan nasional (untuk kapal perawat kapal selam)
- Nomor lambung kapal dimulai dengan 5 (kapal amfibi, LST, LPD, LCU, kapal komando): teluk atau teluk strategis (untuk LST), kota besar (untuk LPD), kota kecil (untuk LCU), angka nasional (untuk kapal komando)
- Nomor lambung kapal dimulai dengan 6 (kapal cepat rudal): senjata mitos (nama sebelumnya untuk kapal rudal), senjata tradisional (nama saat ini untuk kapal cepat rudal), binatang buas (untuk kapal cepat torpedo)
- Nomor lambung kapal dimulai dengan 7 (kapal penyapu ranjau, kapal pemburu ranjau): setiap pulau dimulai dengan huruf "R", huruf "F" (kapal penanggulangan ranjau)
- Nomor lambung kapal dimulai dengan 8 (kapal patroli): ikan dan makhluk laut asli, ular asli dan reptil liar, serangga liar, tempat geografis (seperti kota, danau atau sungai yang diawali dengan "si-", misalnya Sikuda, Sigurot, Sibarau)
- Nomor lambung kapal dimulai dengan 9 (kapal pendukung, kapal tanker, kapal tunda, pengangkut pasukan, kapal penelitian oseanografi, kapal layar, dll.): gunung berapi, kota, tokoh mitos, tanjung dan selat geografis
Armada Kapal Selam
TNI Angkatan Laut diperkirakan akan mengoperasikan setidaknya 8 kapal selam pada tahun 2024.[3] Kapal selam tersebut diberi nama sesuai senjata dalam mitologi Wayang Jawa.
Kelas | Gambar | Tipe | Kapal | Asal | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Kapal Selam | |||||
Tbd | Kapal selam serbu | KRI Tbd KRI Tbd |
Prancis Indonesia |
Pada tanggal 2 April 2024, Naval Group mengumumkan bahwa Angkatan Laut Indonesia telah memesan dua kapal selam kelas Scorpène yang ditingkatkan, yang akan dibangun di Indonesia.[4][5] | |
kelas Nagapasa | KRI Nagapasa (403) | Korea Selatan | Dalam layanan aktif.[6]
3 lagi direncanakan.[7] | ||
kelas Cakra | KRI Cakra (401) | Jerman | Dalam layanan aktif. |
Armada Permukaan
Fregat
Fregat biasanya diberi nama sesuai dengan nama Pahlawan Nasional Indonesia atau Pahlawan Indonesia lainnya.
Kelas | Gambar | Tipe | Kapal | Asal | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Fregat | |||||
Tbd | Fregat Multi Guna | KRI 304 (Akan segera diumumkan)
KRI 305 (Akan segera diumumkan) |
Britania Raya | Dalam pembangunan.
Varian desain Fregat Arrowhead 140; pemotongan baja pertama pada 9 Desember 2022.[8] Peletakan lunas pada 25 Agustus 2023.[9] Dikenal secara lokal sebagai Fregat Merah Putih.[10] | |
kelas Brawijaya | KRI Brawijaya (320)
KRI Prabu Siliwangi (321) |
Italia | Pada bulan Maret 2024, Fincantieri dan Kementerian Pertahanan Indonesia telah menandatangani kontrak senilai 1,18 miliar euro untuk memasok dua kapal patroli lepas pantai kelas Thaon di Revel.[11] Kapal-kapal yang akan dijual termasuk kapal-kapal yang sudah dibangun untuk Angkatan Laut Italia untuk mempercepat pengiriman.[12][13] | ||
kelas Martadinata | Fregat Berpeluru Kendali | KRI Raden Eddy Martadinata (331) | Belanda | Dalam layanan aktif.[14]
Dikenal secara lokal sebagai PKR (Perusak Kawal Rudal atau Pengawal Penghancur Rudal Terpandu).. | |
kelas Ahmad Yani | KRI Ahmad Yani (351) | Belanda | Dalam layanan aktif.
bekas fregat kelas Van Speijk. (Akan digantikan oleh kelas Bergamini buatan Italia)[15] |
Korvet
Korvet biasanya diberi nama dari Pahlawan Nasional Indonesia atau Pahlawan Indonesia lainnya, atau personel angkatan laut yang gugur dalam aksi.
Kelas | Gambar | Tipe | Kapal | Asal | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Korvet | |||||
Tbd | Korvet Berpeluru Kendali | Tbd | Korea Selatan | Bekas korvet kelasPohang.
Pada bulan Juni 2024, pemerintah Indonesia menyetujui hibah dari Korea Selatan untuk kapal bekas ROKS Bucheon (PCC-773) yang akan diserahkan kepada Angkatan Laut Indonesia. Kapal tersebut akan menjalani perbaikan dengan biaya $35 juta sebelum penyerahan.[16][17] | |
kelas Bung Tomo | KRI Bung Tomo (357) KRI John Lie (358) KRI Usman-Harun (359) |
Britania Raya | Dalam layanan aktif.
bekas Korvet kelas Nakhoda Ragam. | ||
kelas Diponegoro | KRI Diponegoro (365) KRI Sultan Hasanuddin (366) KRI Sultan Iskandar Muda (367) KRI Frans Kaisiepo (368) |
Belanda | Dalam layanan aktif. | ||
kelas Bung Karno | Korvet | KRI Bung Karno (369) KRI Tbd |
Indonesia | Dalam layanan aktif.
Ditunjuk sebagai Korvet Rudal Heli (Korvet pembawa rudal dan helikopter) dan kapal angkut kepresidenan. Peletakan lunas kapal kedua pada 25 Januari 2024.[18] | |
kelas Fatahillah | Korvet | KRI Fatahillah (361) KRI Malahayati (362) KRI Nala (363) |
Belanda | Dalam layanan aktif.
KRI Nala (363) dilengkapi helipad dan hanggar teleskopik untuk helikopter ringan. | |
kelas Kapitan Pattimura | Korvet ASW | KRI Kapitan Patimura (371) KRI Untung Suropati (372) KRI Sultan Nuku (373) KRI Lambung Mangkurat (374) KRI Cut Nyak Dien (375) KRI Sultan Thaha Syaifuddin (376) KRI Sutanto (377) KRI Sutedi Senoputra (378) KRI Wiratno (379) KRI Tjiptadi (381) KRI Hasan Basri (382) KRI Imam Bonjol (383) KRI Teuku Umar (385) KRI Silas Papare (386) |
Jerman Timur | Dalam layanan aktif.
Awalnya, 16 kapal dipesan. Pada tahun 2022, 14 kapal masih aktif beroperasi. |
Kapal Cepat Rudal
Kapal Cepat Rudal atau sering disebut KCR adalah kapal kecil yang digunakan dalam strategi angkatan laut hit-and-run. KCR diberi nama sesuai dengan senjata tradisional Indonesia.
Kelas | Gambar | Tipe | Kapal | Asal | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Kapal Cepat Rudal | |||||
Tbd | Kapal Cepat Rudal | KRI Tbd | Indonesia | Varian lain dari KCR-60m (panjang 68m) dengan penggerak waterjet.[19]
Dibangun oleh PT. Palindo Marine, peletakan lunasnya dilakukan pada 12 Juni 2024.[20] | |
Tbd | KRI Tbd KRI Tbd KRI Tbd |
Indonesia | Varian KCR-60m dengan propulsi water-jet.
Dibangun oleh PT. Tesco Indomaritim sejak 2021.[21] 1 unit sudah diluncurkan.[22] | ||
kelas Klewang | KRI Golok (688) | Indonesia | Dalam layanan aktif.
Diluncurkan pada 21 Agustus 2021 oleh PT. Lundin Industry Invest di Banyuwangi.[23] | ||
kelas Sampari | Batch I KRI Sampari (628) KRI Tombak (629) KRI Halasan (630) Batch II KRI Kerambit (627) Batch III KRI Kapak (625) KRI Panah (626) |
Indonesia | Dalam layanan aktif. KCR-60m | ||
kelas Clurit | KRI Clurit (641) KRI Kujang (642) KRI Beladau (643) KRI Alamang (644) KRI Surik (645) KRI Siwar (646) KRI Parang (647) KRI Terapang (648) |
Indonesia | Dalam layanan aktif. KCR-40m | ||
kelas Mandau | KRI Mandau (621) KRI Badik (623) KRI Keris (624) |
Korea Selatan | Dalam layanan aktif. |
Armada Patroli
Daftar di bawah ini menyebutkan kapal-kapal yang termasuk KRI karena dilengkapi persenjataan atau perlengkapan yang berat dan memadai. TNI Angkatan Laut juga memiliki banyak kapal patroli kecil yang diklasifikasikan sebagai KAL. Kapal jenis ini digunakan sebagai armada sekunder untuk menjaga hukum laut pesisir Indonesia. Sebagian besar kapal kecil ini bersenjata ringan dan lebih dikenal di dalam negeri sebagai kapal PC atau Patroli Cepat. Ada juga perahu yang lebih kecil dengan awalan Patkamla atau patroli keamanan laut dan hanya dipersenjatai dengan senapan mesin. Kapal-kapal ini terutama digunakan untuk berpatroli di berbagai pangkalan angkatan laut TNI AL atau Lanal di seluruh kepulauan Indonesia. Karena banyaknya Lanal yang berada di dalam wilayah Indonesia, TNI AL mengambil beberapa kapal patrolinya (kebanyakan kapal Patkamla atau jarang KAL) dari industri pembuatan kapal lokal di wilayah sekitar lokasi pangkalannya. Hal ini menghasilkan beragam kelas dan desain kapal berdasarkan standar berbeda yang diadopsi oleh berbagai pembuat kapal. Nama kapal patroli diambil dari nama ikan (kelas Pari, kelas Sibarau, kelas Cucut, dan lain-lain), ular (kelas Boa, kelas Krait, dan sebagainya. ), dan pulau-pulau kecil di Indonesia. Daftar di bawah ini tidak mencerminkan jumlah sebenarnya kapal patroli yang digunakan oleh TNI Angkatan Laut karena berbagai faktor, seperti kurangnya data sumber terbuka mengenai beberapa kapal dan kurangnya cakupan sebagian besar publikasi nasional atau internasional mengenai kapal patroli yang berukuran kurang dari 18 meter ( sebagian besar kapal Patkamla), yang sering kali dikonversi dari kapal lokal di dekat lokasi Lanal.
Kelas | Gambar | Tipe | Kapal | Asal | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
kelas Raja Haji Fisabilillah | KRI Raja Haji Fisabilillah (391) KRI Lukas Rumkorem (392) |
Indonesia | OPV-90m
2 unit pesanan dari PT. Daya Radar Utama.[24] Kapal pertama diluncurkan pada 18 September 2024.[25] Kapal kedua, menyusul dua hari kemudian pada 20 September.[26] | ||
Kapal Patroli | |||||
kelas Dorang | Kapal Patroli | KRI Dorang (874) KRI Bawal (875) KRI Tuna (876) KRI Marlin (877) KRI Hampala (880) KRI Lumba-Lumba (881) |
Indonesia | Kapal PC-60m[27]
2 unit, dari PT. Caputra Mitra Sejati shipyard, dalam layanan aktif.[28] 1 unit dalam pesanan dari PT. Karimun Anugrah Sejati shipyard.[29] 1 unit dalam pesanan dari PT. Palindo Marine Shipyard.[30] 2 unit lagi pesanan dari PT. Caputra Mitra Sejati shipyard.[31] | |
kelas FPB-57 | FPB-57 Nav I KRI Kakap (811) KRI Kerapu (812) KRI Tongkol (813) KRI Barakuda (814) FPB-57 Nav II KRI Singa (651) KRI Ajak (653) FPB-57 Nav IV KRI Pandrong (801) KRI Sura (802) FPB-57 Nav V KRI Todak (631) KRI Lemadang (632) KRI Hiu (634) KRI Layang (635) |
Indonesia Jerman |
FPB-57 Nav I Versi SAR, dilengkapi dek untuk penerangan. FPB-57 Nav II Dilengkapi dengan Torpedo SUT. FPB-57 Nav IV Varian patroli versi Nav II. FPB-57 Nav V Varian yang ditingkatkan dari versi Nav IV. KRI Hiu (634) & KRI Layang (635) dilengkapi rudal C-802. | ||
kelas Pari | Batch I KRI Pari (849) KRI Sembilang (850) KRI Sidat (851) KRI Cakalang (852) Batch II KRI Tatihu (853) KRI Layaran (854) KRI Madidihang (855) KRI Kurau (856) KRI Torani (860) KRI Lepu (861) KRI Albakora (867) KRI Bubara (868) KRI Gulamah (869) KRI Posepa (870) KRI Escolar (871) KRI Kartoang (872) KRI Mata Bongsang (873) |
Indonesia | Kapal patroli PC-40m & PC-43m (versi kelas Clurit tanpa rudal C-705).
Dibangun oleh PT. Palindo Marine, PT. Caputra Mitra Sejati, PT. Citra Shipyard & PT. Karimun Anugrah Sejati.[32][33] 2 atas pesanan dari PT. Citra Shipyard.[34] | ||
kelas Sibarau | KRI Siliman (848) KRI Sigalu (857) KRI Silea (858) KRI Siribua (859) KRI Siada (862) KRI Sikuda (863) KRI Sigurot (864) KRI Tenggiri (865) |
Australia | Dalam layanan aktif.
Bekas Kapal patroli kelas Attack Angkatan Laut Australia. | ||
kelas Badau | KRI Badau (841) KRI Salawaku (842) |
Brunei | Dalam layanan aktif.
bekas Kapal serang cepat kelas Waspada Angkatan Laut Brunei. | ||
kelas Krait | KRI Krait (827) | Indonesia | Dalam layanan aktif. Dibangun oleh Fasharkan TNI AL Mentigi dengan bantuan dari PT. Batam Expresindo Shipyard. | ||
kelas Cucut | KRI Cucut (866) | Singapura | Dalam layanan aktif. bekas Kapal Pendukung Selam RSS Jupiter Angkatan Laut Singapura.[35] | ||
kelas Boa | KAL Boa KAL Welang KAL Suluh Pari KAL Katon KAL Sanca KAL Warakas KAL Kalakay KAL Panana KAL Tedong Naga KAL Kobra KAL Anakonda KAL Patola KAL Kalagian KAL Viper KAL Piton KAL Weling KAL Tedung Selar KAL Alkura KAL Tarihu KAL Birang KAL Mulga |
Indonesia | Kapal patroli PC-36m & PC-40m berbahan fiberglass. Dulu dikenal sebagai kelas Boa (PC-36m), kelas Kobra (PC-36m), kelas Viper (PC-40m) & kelas Tarihu (PC-40m) namun masih menggunakan awalan KRI. Dibangun oleh Fasharkan TNI AL Manokwari, Fasharkan TNI AL Jakarta, Fasharkan TNI AL Makassar & Fasharkan TNI AL Mentigi (Tanjung Pinang). Taliwangsa, Boiga dan Matacora dinonaktifkan karena beberapa kecelakaan.[36][37] | ||
kelas Bawean | KAL Bawean | Indonesia | Kapal patroli PC-32m berbahan alumunium buatan PT. Palindo Marine. | ||
kelas Kudungga | KAL Kudungga | Indonesia | Kapal patroli PC-38m yang dibangun oleh PT. Palindo Marine. Diberikan sebagai hibah dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur kepada Lanal Sangatta.[38][39] | ||
kelas Mamuju | KAL Mamuju | Indonesia | Kapal patroli PC-38m berbahan alumunium buatan PT. Tesco Indomaritim. Dikenal secara lokal sebagai kapal Tempur Patroli Lepas Pantai Cepat.[40] | ||
kelas PC-28m | KAL Mansalar KAL Pohawang KAL Ratu Samban KAL Tanjung Pandangan KAL Kembang KAL Sambas KAL Enggano KAL Simeulue KAL Sepinggan KAL Balongan KAL Jemur KAL Panda KAL Sinyaru KAL Serayu KAL Belinyu KAL Samalona KAL Bokor KAL Pulau Bengkoang KAL Tahuna KAL Baruk KAL Maribaya KAL Telaga Tujuh KAL Tabuan KAL Tamposo KAL Balibo |
Indonesia | Kapal patroli PC-28m berbahan fiberglass yang dibangun oleh Fasharkan TNI AL Mentigi sejak tahun 1993.. | ||
kelas Bireuen | Water Jet KAL Bireuen KAL Kumai KAL Mapor Propeller KAL Nipa |
Indonesia | Kapal patroli PC-28m berbahan alumunium buatan PT. Palindo Marine.
Dalam layanan aktif.[41] | ||
kelas KAL-28m |
|
KAL Pulau Siantan KAL Pulau Karakelang KAL Pulau Nustual KAL Pulau Ambalat KAL Pulau Sangihe KAL Pulau Trangan KAL Pulau Mego KAL Pulau Siba KAL Belongas KAL Marapas KAL Lemukutan KAL Tanjung Pinang KAL Bunyu KAL Kelambau KAL Pulau Bungaran KAL Pulau Labengki KAL Limboto KAL Wayabula KAL Wayag KAL Tidore KAL Pulau Menjangan KAL Iboih KAL Sorake KAL Talise KAL Lalos KAL Anyer KAL Rajegwesi KAL Manakarra KAL Pelawan KAL Pandang KAL Sarudik KAL Sembulungan KAL Hinako |
Indonesia | Kapal patroli PC-28m berbahan alumunium buatan PT. Tesco Indomaritim, PT. Palindo Marine, PT. Infinity Global Mandiri, PT. Lims Nautical Shipyard & PT. Steadfast Marine.
Dalam layanan aktif.[42][43][44][45][46] KAL Pulau Pasoso rusak parah akibat Gempa bumi dan tsunami Sulawesi 2018, status saat ini dinonaktifkan.[47] Lanal Palu menerima KAL Talise sebagai penggantinya.[48] 2 dalam pesanan dari PT. Citra Shipyard.[34] | |
kelas Sinabang | KAL Sinabang KAL Sengiap |
Indonesia | Kapal patroli KAL-28m berbahan alumunium dengan tenaga penggerak water jet, dibangun oleh PT. Tesco Indomaritim sekitar tahun 2013.[49] | ||
kelas Combat Boat 18m | Kapal Serang Cepat/Kapal Patroli | Patkamla Mamburungan Patkamla Pulau Bakau Patkamla Pulau Numfor Patkamla Bali Patkamla Pulau Salando Patkamla Busalangga Patkamla Lamaru Patkamla Coebang Patkamla Pelambong Patkamla Pulau Sebesi Patkamla Karimun Patkamla Gebang Patkamla Pulau Pagerungan Patkamla Pulau Semau Patkamla Pulau Yapen Patkamla Pulau Langkai Patkamla Kastela Patkamla Santiago Patkamla Binanga Patkamla Balaroa Patkamla Gorar Patkamla Wasur Patkamla Posa KAL Kilat KAL Guruh KAL Tornado |
Indonesia | Combat Boat-18m Fast Assault-craft dibuat oleh PT Tesco Indomaritim, PT Palindo Marine, PT Citra Shipyard & PT Infinity Global Mandiri.[50]
Dalam layanan aktif. | |
kelas Samadar | Kapal patroli | Patkamla Samadar Patkamla Sadarin Patkamla Salmaneti Patkamla Sawangi Patkamla Sasila Patkamla Sabola |
Australia | Perahu 16 meter bagian dari kapal patroli pantai kelas Carpentaria yang dibeli sebagai hibah dari Australia pada tahun 1976.
Dalam layanan aktif.[51] | |
kelas Pulau Ismoyo | Patkamla Pulau Ismoyo Patkamla Minca Patkamla Pulau Sugi |
Indonesia | Perahu 12 meter dibangun oleh PT. Rizquna Energy Persada pada tahun 2017.[52] | ||
kelas Pulau Ambo | Patkamla Pulau Ambo Patkamla Pulau Kabaruan Patkamla Pulau Doom |
Indonesia | Perahu 12 meter dibangun oleh PT. Borneo Sukses Makmur pada tahun 2017.[53] | ||
kelas X-38 Combat Cat | Kapal Serang Cepat/Kapal Patroli | Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran Patkamla Catamaran KAL Halilintar |
Indonesia | Kapal katamaran 12 meter berbahan CRP buatan PT. Lundin Industry Invest terdaftar sebagai X-38 Combat Cat.[54]
KAL Halilintar digunakan oleh kelompok pasukan khusus Kopaska, satuan kapal khusus armada ke-2. Kapal kelas ini mempunyai skema penomoran lambung KAL/Patkamla namun tidak mempunyai peruntukan tersendiri, sering disebut hanya sebagai Kapal Tempur Patkamla atau Katamaran Patkamla dalam suasana resmi. Setidaknya 12 unit Combat Boat X-38 Catamaran telah dipesan sejak tahun 2007. | |
kelas Pintar | Kapal Patroli Serbaguna | KAL Pintar
KAL Pintar |
Indonesia | Perahu 15 meter terbuat dari fiberglass. Diberikan sebagai hibah dari Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB) pada tahun 2013 dalam bentuk perahu perpustakaan.[55] Dioperasikan oleh Lantamal Tanjung Pinang, Lantamal Makassar dan Lantamal Jayapura.
Digunakan sebagai kapal serbaguna dalam dinas angkatan laut termasuk perpustakaan umum, tugas patroli, serta sebagai pusat vaksinasi dan ambulans terapung selama pandemi COVID-19.[56] |
Armada Penyapu Ranjau
Kapal Penanggulangan Ranjau
Kelas | Gambar | Tipe | Kapal | Asal | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Kapal Penanggulangan Ranjau | |||||
kelas Pulau Fani | Kapal Penanggulangan Ranjau | KRI Pulau Fani (731) KRI Pulau Fanildo (732) |
Jerman | 2 unit dipesan dari Abeking & Rasmussen, Jerman, berdasarkan modifikasi desain pemburu ranjau kelas Frankenthal.[57][58] Penamaan kapal seluruh unit yang dipesan dan peluncuran kapal utama KRI Pulau Fani (731) dilakukan pada 11 Oktober 2022.[59] Kedua kapal telah resmi ditugaskan pada 14 Agustus 2023.[60] | |
kelas Pulau Rengat | KRI Pulau Rengat (711) KRI Pulau Rupat (712) | Belanda | Diambil dari pesanan Angkatan Laut Kerajaan Belanda (sebelumnya dimaksudkan untuk diberi nama Willemstad (M864) & Vlaardingen (M863)). | ||
kelas Pulau Rote | KRI Pulau Raas (722) KRI Pulau Rimau (724) KRI Pulau Rusa (726) KRI Pulau Rangsang (727) KRI Kala Hitam (828) KRI Kelabang (826) |
Jerman Timur | Bekas kapal penyapu ranjau kelas Kondor II.
KRI Kala Hitam (828) dan KRI Kelabang (826) diubah fungsi menjadi kapal tugas patroli karena kegagalan peralatan perburuan ranjau.[61] KRI Pulau Rote (721) dinonaktifkan pada 28 Agustus 2019.[62] KRI Pulau Rempang (729) dinonaktifkan pada 15 Oktober 2021.[63] KRI Pulau Romang (723) dinonaktifkan pada 6 Februari 2024.[64] | ||
Armada Pendaratan Transportasi
Kelas | Gambar | Tipe | Kapal | Asal | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Armada Amfibi | |||||
kelas Makassar | Landing Platform Dock | KRI Makassar (590)
KRI Surabaya (591) KRI Banjarmasin (592) KRI Banda Aceh (593) |
Korea Selatan Indonesia |
Dalam layanan aktif.
Dua kapal terakhir di kelasnya memiliki tempat pendaratan helikopter ketiga, struktur atas yang lebih pendek, dan desain tiang yang berbeda. | |
kelas Semarang | KRI Semarang (594) | Indonesia | Kelas saudara dari kelas Makassar.
Modifikasi desain kelas Tarlac untuk meningkatkan kapasitas pasukan dengan jumlah akomodasi hingga 771 personel.[65] | ||
kelas Teluk Bintuni | Landing Ship Tank | KRI Teluk Bintuni (520) KRI Teluk Youtefa (522) KRI Teluk Palu (523) KRI Teluk Calang (524) KRI Teluk Kendari (518) KRI Teluk Kupang (519) KRI Teluk Lada (521) KRI Teluk Weda (526) KRI Teluk Wondama (527) |
Indonesia | Dalam layanan aktif.[68]
(520), (522), (523), (524) dilengkapi hanggar besar untuk mendukung operasi helikopter berkelanjutan. Hanya (520) mempunyai panjang balok 120 meter dan lebar 18 meter, sisa kelas mempunyai panjang 117 meter dan lebar balok 16,4 meter. | |
kelas Teluk Langsa | KRI Teluk Amboina (503) | Jepang | (503) dibeli dari Jepang pada tahun 1961 (salinan kelas LST-511 AS). Dalam layanan aktif. | ||
kelas Teluk Semangka | KRI Teluk Sampit (515) KRI Teluk Banten (516) KRI Teluk Ende (517) |
Korea Selatan | Dua kapal terakhir dalam seri (516 & 517) dilengkapi hanggar besar yang dibangun di bangunan atas.
Dalam layanan aktif. | ||
kelas Teluk Gilimanuk | Landing Ship Medium | KRI Teluk Gilimanuk (531) KRI Teluk Celukan Bawang (532) KRI Teluk Cendrawasih (533) KRI Teluk Sibolga (536) KRI Teluk Manado (537) KRI Teluk Hading (538) KRI Teluk Parigi (539) KRI Teluk Lampung (540) KRI Teluk Sangkulirang (542) KRI Teluk Cirebon (543) KRI Teluk Sabang (544) |
Jerman Timur | Bekas kapal pendarat menengah kelas Frosch I (531-542) & Frosch II (543-544).
Dari 14 kapal, hanya 11 yang masih beroperasi. |
Armada Rumah Sakit (BRS)
Kelas | Gambar | Tipe | Ships | Asal | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Kapal Rumah Sakit | |||||
kelas Sudirohusodo | Kapal Bantu Rumah Sakit | KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991) KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992) |
Indonesia | Berasal dari desain LPD kelas Semarang tanpa fasilitas dek sumur dan ramp belakang, untuk digunakan sebagai kapal rumah sakit yang dibuat khusus.[69] Diproyeksikan menggantikan peran KRI Semarang sebagai kapal rumah sakit sementara.[67] Peletakan lunas kapal rumah sakit kedua dilakukan pada 10 September 2020.[71] (992) Diluncurkan pada 15 Agustus 2022.[72] | |
kelas Tanjung Dalpele | KRI dr. Soeharso (990) | Korea Selatan | Dalam layanan aktif.
bekas LPD KRI Tanjung Dalpele (972). |
Armada Pendukung
Kelas | Gambar | Tipe | Kapal | Asal | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Kapal Komando | |||||
kelas Multatuli | Kapal Komando | KRI Multatuli (561) | Jepang | Dalam layanan aktif.[note 1] | |
Kapal Latih[note 2] | |||||
kelas Bima Suci | Barque Pelatihan Layar | KRI Bima Suci | Spanyol | Secara bertahap menggantikan KRI Dewaruci sebagai kapal latih taruna TNI Angkatan Laut. | |
kelas Dewaruci | Barquentine Pelatihan Layar | KRI Dewaruci | Jerman | Dalam layanan aktif.
Penggunaan terbatas untuk pelatihan kadet di perairan domestik saja. | |
kelas Arung Samudera | Schooner Pelatihan Layar | KRI Arung Samudera | Selandia Baru | Digunakan dalam balapan kapal tinggi dan acara di seluruh dunia. bekas Adventure.[74] | |
kelas Kadet | Kapal Latihan | KAL Kadet-2 KAL Kadet-3 KAL Kadet-5 KAL Kadet-6 KAL Kadet-7 |
Indonesia | Kapal latih taruna Akademi Angkatan Laut untuk pelatihan lapangan dasar dan navigasi.
Kadet-2 - PC-28m | |
Kapal Penelitian Hidrografi dan Oseanografi[note 3] | |||||
Tbd | Kapal Penelitian Hidrografi dan Oseanografi | KRI Tbd | Indonesia | BHO-105m
1 sedang dibangun oleh PT. Palindo Marine bekerja sama dengan Abeking & Rasmussen.[77] Pemotongan baja pertama pada 15 September 2023.[77] Lunasnya diletakkan pada 14 Desember 2023.[78] | |
kelas Rigel | KRI Rigel (933) KRI Spica (934) |
Prancis | Dalam layanan aktif.[79] | ||
kelas Dewa Kembar | KRI Dewa Kembar (932) | Britania Raya | Dalam layanan aktif. Bekas HMS Hydra (A144). | ||
kelas Pollux | KRI Pollux (935) | Indonesia | Diluncurkan pada 5 Mei 2021 oleh PT. Karimun Anugrah Sejati.
Berdasarkan desain kelas PC-40m yang dimodifikasi.[80] | ||
kelas Aries | KAL Aries (0-01-01) | Uni Soviet | Dalam layanan aktif.
Kelas PO-2Cutter (Proyek 376) ditugaskan pada tahun 1964.[81] | ||
kelas Vega | KAL Vega (0-01-02) | Indonesia | Dalam layanan aktif. Perahu 21m berbahan fiberglas karya Fasharkan TNI AL Jakarta pada tahun 2008.[82] | ||
Kapal Dukungan Kargo Kering | |||||
kelas Talaud[83] | Kapal Dukungan Kargo Kering | KRI Teluk Mentawai (959) | Hungaria | Dalam layanan aktif | |
Kapal Tangker Pengisian Ulang | |||||
kelas Tarakan | Kapal Tanker | KRI Tarakan (905)[84] KRI Bontang (907)[85] KRI Balongan (908) |
Indonesia | Dalam layanan aktif.
(908) Diluncurkan pada September 2, 2022.[86] | |
kelas Arun | Armada Tangker | KRI Arun (903) | Britania Raya | In active service. ex-RFA Green Rover (A268) | |
kelas Sungai Gerong | Tanker
Kecil |
KRI Sungai Gerong (906) | Yugoslavia | In active service. | |
Kapal Transportasi Pasukan[note 4] | |||||
kelas Tanjung Kambani | Kapal Transportasi Pasukan | KRI Tanjung Kambani (971) | Jepang | Dalam layanan aktif.
Bekas Dong Yang Express Ferry No.6 (ja) | |
kelas Karang Pilang | KRI Karang Pilang (981) | Jerman | Dalam layanan aktif.
Bekas KFC Ambulu[note 5] | ||
Armada Kapal Tunda[note 6] | |||||
kelas Soputan | Kapal Tunda Pengarungan Lautan | KRI Soputan (923) KRI Leuser (924) |
Korea Selatan Indonesia |
Dalam layanan aktif | |
Kapal Tunda Pesisir | TD Galunggung TD Anjasmoro TD Malabar TD Lawu TD Bromo TD Tinombala TD Wilis TD Merapi TD Merbabu TD Tambora |
Indonesia | Dalam layanan aktif | ||
Kapal Berbantalan Udara[note 7] | |||||
Kapal Berbantalan Udara | HAL-01 HAL-02 HAL-03 HAL-04 HAL-05 |
Indonesia | Dalam layanan aktif | ||
Kapal Pesiar Kepresidenan[note 8] | |||||
Motor Yacht | KAL Antasena | Indonesia | Dalam layanan aktif | ||
KAL Yudhistira (II.02)[97] | Indonesia | Dalam layanan aktif | |||
Kapal Penyelamat Kapal Selam | |||||
Tba | Kapal Penyelamat Kapal Selam | Tba | Indonesia Britania Raya | SRS Mothership, akan dibangun oleh BTI Defence.
Dalam pesanan | |
Tba | DSRV | Tba | Britania Raya | SMP SRV-F Mk3
Dalam pesanan. |
Sistem Senjata
Nama | Gambar | Asal | Tipe | Versi | Digunakan oleh | Catatan |
---|---|---|---|---|---|---|
Artileri Angkatan Laut | ||||||
Bofors 120mm L/46 | Swedia | Senjata serba guna | Bofors 120mm/46 TAK120 | 120x616mm R Cartridges | ||
OTO Melara 76mm | Italia |
|
Kompak:
Super Cepat: |
76.2x636mm R Cartridges | ||
Bofors SAK 57mm | Swedia |
|
Mark 1:
Mark 2: Mark 3: |
57x438mm R Cartridges | ||
AK-725 | Uni Soviet | AK-725 57mm/75 (ZIF-72) | 57x348mm SR Cartridges | |||
AU-220M Baikal | Rusia | RCWS | Burevestnik AU-220M 2A91-01 57mm Dudukan artileri angkatan laut ringan mandiri | 57x348mm SR Cartridges | ||
Bofors 40mm | Swedia Britania Raya Italia |
Senjata serba guna | L/60:
L/70:
|
L/60:
L/70:
|
L/60: 40x311mm R Cartridges
L/70: 40x364mm R Cartridges | |
Leonardo OTO Marlin 40 | Italia | OTO Marlin 40 40mm/70 ILOS | 40x364mm R Cartridges | |||
Leonardo OTO Marlin Kembar 40 | Italia | Senapan kembar OTO Marlin 40L70 40mm/70 |
|
[104] 40x364mm R Cartridges | ||
Larsen & Toubro Teevra 40 | India | Sistem meriam angkatan laut Teevra 40 40mm/70 | 40x364mm R Cartridges | |||
M1939 37mm | Uni Soviet | Senjata Anti-Pesawat | M1939:
|
70-K:
V-11:
|
37x252mm SR Cartridges | |
Meriam Angkatan Laut Oerlikon Millennium 35mm | Swiss | CIWS | Meriam angkatan laut Oerlikon KDG Millennium GDM-008 35mm/1000 (kaliber 79) | 35x228mm Cartridges | ||
AK-230 | Uni Soviet | Senjata serba guna | Meriam kembar AK-230 30mm/63 | 30x210mm B Cartridges | ||
Tipe 730 CIWS | Tiongkok | CIWS | Tioe 730B 7-laras 30mm | H/PJ-12B
30x173mm Cartridges | ||
Leonardo OTO Marlin - WS 30mm | Italia | RCWS | OTO Marlin - WS Mk44 Bushmaster II 30mm COAX - Umpan ganda | [107][108] 30x173mm Cartridges | ||
MSI-DS SEAHAWK DS A1 30mm | Britania Raya | SEAHAWK LW30M A1 Mk44 Bushmaster II 30mm - Umpan ganda |
|
[110][111] 30x173mm Cartridges | ||
MSI-DS SEAHAWK LW A1 30mm | Britania Raya | SEAHAWK LW30M A1 Mk44 Bushmaster II 30mm - Umpan ganda |
|
[112][113] 30x173mm Cartridges | ||
MSI DS-30B 30mm | Britania Raya | DS-30B Oerlikon KCB 30mm/75 REMSIG | 30x170mm Cartridges | |||
Oerlikon/BMARC GCM-A03 30mm | Britania Raya | Meriam kembar GCM-A03-2 Oerlikon KCB 30mm/75 | 30x170mm Cartridges | |||
Type 630 CIWS | Tiongkok | CIWS | NG-18 6-laras 30mm/54 |
|
Chinese version of AK-630 (H/PJ-13)
30x165mm Cartridges | |
2M-3 25mm | Uni Soviet | Senjata Anti-Pesawat | Meriam kembar 2M-3 25mm/79 |
|
25x218mm Cartridges | |
Sistem Darat Denel GI-2 | Afrika Selatan | Meriam otomatis | Sistem Darat Denel GI-2 20mm/93 | [121] 20x139mm Cartridges | ||
Rheinmetall Rh-202 | Jerman | Rh-202 Mark 20 20mm/65 Tipe-3 Dudukan senjata angkatan laut tunggal - Umpan tunggal |
|
20x139mm Cartridges | ||
Oerlikon Searanger 20 | Jerman | RCWS | Pertahanan Udara Rheinmetall, Stasiun Senjata Kendali Jarak Jauh Oerlikon Searanger 20 20mm/85 Oerlikon KAE |
|
20x128mm Cartridges | |
Oerlikon 20mm | Swiss | Senjata Anti Pesawat | Oerlikon 20mm/70 pada berbagai dudukan senjata angkatan laut tunggal |
|
20x110mm RB Cartridges | |
Yugoimport-SDPR M71 | Serbia | Meriam otomatis | Sistem senjata M71/08 20mm/70 Angkatan Laut AD | [129][130] 20x110mm Cartridges | ||
Sistem Darat Denel GA-1 | Afrika Selatan | Sistem Darat Denel GA-1 20mm/55 |
|
[135] 20x82mm Cartridges | ||
2M-1 12.7mm | Uni Soviet | Senjata Anti Pesawat | 2M-1 DShK 1938/46 12.7mm/79 meriam kembar dudukan angkatan laut |
|
[137][138] 12.7x108mm Cartridges | |
Rudal anti-kapal | ||||||
SS-N-26 Strobile | Rusia | Rudal Anti-Kapal (ASHM) | P-800 Yakhont | |||
MBDA Exocet | Prancis |
|
MM38:
MM40 Block 2: MM40 Block 3: |
|||
C-802 | Tiongkok | C-802 |
|
|||
C-705 | Tiongkok | C-705 | ||||
Rudal permukaan ke udara | ||||||
MBDA Mistral | Prancis | Rudal Permukaan-ke-Udara (SAM) |
|
SIMBAD:
TETRAL: |
Versi Mistral & Mistral 2 asli telah diperoleh. | |
MBDA MICA | Prancis | MBDA VL MICA-M | ||||
MBDA Sea Wolf | Britania Raya | GWS-26 Meluncurkan Secara Vertikal Sea Wolf (VLSW) | ||||
SA-N-5 Grail | Uni Soviet | 9K32M Strela-2M (AL-1M) | Ditingkatkan secara lokal dan dikenal sebagai AL-1M, memiliki fitur dudukan tumpuan baru, sekering jarak, dan propelan pengganti.[140] | |||
Torpedo | ||||||
AEG SUT | Jerman Indonesia | Torpedo kelas berat | AEG SUT 264 Mod 0 – 533mm |
|
Produksi berlisensi oleh PT Dirgantara Indonesia.[141] | |
WASS Black Shark | Italia | Black Shark – 533mm |
|
[142] | ||
WASS A244/S | Italia | Torpedo ringan | A244/S Mod.3 – 324mm | |||
Mark 46 torpedo | Amerika Serikat | Mark 46 Mod 2 – 324mm | ||||
SET-40 | Uni Soviet | СЭТ-40UE – 400mm | ||||
Persenjataan anti-kapal selam | ||||||
Bofors SR-375A Peluncur Roket Tabung Kembar | Swedia | Roket ASW |
|
|||
Elma ASW-600 | Swedia | |||||
RBU-6000 | Uni Soviet |
|
Proyek Masa Depan
Fregat
Pada tahun 2019, perencana pertahanan dari Kementerian Pertahanan Indonesia semakin condong pada varian fregat kelas Iver Huitfeldt dalam upaya mereka memperoleh dua fregat lagi untuk angkatan laut negara tersebut.[143]
Pada tanggal 30 April 2020, Kementerian Pertahanan Indonesia telah menandatangani kontrak pembukaan yang membuka jalan bagi negara tersebut untuk membeli kapal fregat kelas Iver Huitfeldt dari Denmark. Penandatanganan kontrak dilakukan di hadapan perwakilan Kementerian Pertahanan, BUMN pembuat kapal PT. PAL, dan PT. Sinar Kokoh Persada, agen Indonesia untuk perusahaan asal Denmark Odense Maritime Technology (OMT).[144]
Pada bulan Juli 2020, Kementerian Pertahanan Indonesia dikabarkan telah mengindikasikan minatnya untuk membeli kapal perang fregat kelas Bremen Jerman sebagai bagian dari persyaratan program modernisasi Angkatan Laut Indonesia yang dikenal dengan Interim Readiness Frigate (IRF).[145]
Pada tanggal 13 Juli 2020, Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, telah mengajukan proposal agar Indonesia menerima skema kredit dan bantuan luar negeri terkait pertahanan senilai hingga $20 miliar untuk periode 2020–24. Di antara program-program yang dapat didanai melalui kredit pertahanan luar negeri yang diusulkan termasuk dua kapal perang lanjutan dari fregat kelas Martadinata.[146]
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia pada tanggal 31 Maret 2021, pembuat kapal milik negara Indonesia PT. PAL telah melibatkan kelompok konsultan angkatan laut Jerman, MTG Marinetechnik, dan perusahaan teknik Turki FIGES AS, untuk menyesuaikan desain fregat kelas baru yang akan dibangun untuk TNI Angkatan Laut. Marinetechnik dan FIGES sedang menyesuaikan desain turunan fregat kelas Iver Huitfeldt untuk kebutuhan TNI-AL, dan akan merekomendasikan serangkaian sensor, senjata, dan sistem tempur lainnya untuk fregat tersebut.[147]
Menurut The Japan Times dan The Japan News, Indonesia berencana mengimpor empat kapal perusak dan membangun empat kapal lagi di dalam negeri melalui transfer teknologi dari Jepang. Proyek ini diperkirakan bernilai sekitar ¥300 miliar dan kemungkinan besar akan mencakup kapal fregat kelas Mogami.[148]
Pada 10 Juni 2021, pembuat kapal Italia Fincantieri mengumumkan dalam siaran persnya bahwa mereka dan Kementerian Pertahanan Indonesia telah menandatangani kontrak untuk penyediaan enam fregat FREMM, modernisasi & penjualan dua fregat kelas Maestrale, dan dukungan logistik terkait lainnya.[149] Mungkin juga ada kerjasama antara Fincantieri dengan PT. Galangan kapal PAL mengenai produksi lokal pada beberapa fregat FREMM. Kedua kapal kelas Maestrale tersebut akan diakuisisi dan dimodernisasi oleh Fincantieri setelah kapal-kapal tersebut dipensiunkan dari Angkatan Laut Italia.[150]
Pada 16 September 2021, saat acara Defense and Security Equipment International (DSEI) 2021 di London, Babcock mengatakan telah mendapatkan kontrak ekspor pertama untuk fregat Arrowhead 140 (AH140), yang didasarkan pada lambung kelas Iver Huitfeldt. fregat, melalui perjanjian lisensi desain dengan PT. PAL Indonesia (PERSERO). Acara penandatanganan tersebut dilakukan di atas kapal HMS Argyll (F231), oleh David Lockwood, CEO Babcock dan Kaharuddin Djenod, CEO PT. PAL. Upacara tersebut disaksikan oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Inggris, Rt Hon Ben Wallace MP. Lisensi desain tersebut akan memungkinkan PT. PAL akan membangun dua kapal fregat Arrowhead 140 di Indonesia dengan modifikasi desain khusus untuk TNI Angkatan Laut.[151]
Pembuat kapal Indonesia PT. PAL akan mengimplementasikan desain Arrowhead 140 berdasarkan kontrak sebelumnya yang diperoleh dari Kementerian Pertahanan dan pihak terkait pada tanggal 30 April 2020, untuk dua fregat varian kelas Iver Huitfeldt. PT. Kantor Urusan Publik PAL mengkonfirmasi bahwa kontrak dua kapal senilai $720 juta secara resmi berlaku, dan pekerjaan sedang dilakukan di Surabaya, Indonesia, untuk mempersiapkan pembangunan pertama sementara diskusi masih berlangsung antara PT PAL dan Babcock mengenai modifikasi desain yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Laut.[152]
Pada tanggal 23 Agustus 2022, Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi memenuhi undangan dari Acquisition Technology and Logistics Agency (ATLA), Kementerian Pertahanan Jepang untuk menghadiri tur "Boarding Experience" fregat 30FMM (Future Multi Missions) milik Angkatan Laut Jepang di Nagasaki. Kunjungan ini merupakan tanggapan atas kesepakatan sebelumnya antara Jepang dan Indonesia mengenai perjanjian kerja sama militer untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan pertahanan, termasuk transfer alutsista dan teknologi yang ditandatangani pada tahun 2021.[153][154]
Pada acara IndoDefence Expo & Forum 2022, PT. PAL dan HAVELSAN menandatangani MoU kerjasama di bidang sistem tempur untuk fregat. Kerja sama dengan HAVELSAN akan fokus pada penyediaan Combat Management System (CMS) dan integrasi persenjataan untuk digunakan pada program Fregat Indonesia.[155]
Perusahaan pembuat kapal milik negara Indonesia, PT. PAL sedang bersiap untuk mulai mengerjakan fregat kelas Iver Huitfeldt (Arrowhead 140) pertama di negara itu dan akan mengadakan upacara pemotongan baja untuk kapal tersebut pada November 2022.[10]
Saat wawancara di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada 5 April 2023. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan, kedua kapal fregat (Arrowhead 140) rancangan Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock), tersebut rencananya akan masuk dinas TNI Angkatan Laut pada tahun 2025 atau 2026.[156]
Korvet
Pada bulan Maret 2020, Kementerian Pertahanan Indonesia secara resmi meluncurkan modernisasi tersebut, dengan menandatangani perjanjian dengan kontraktor utama, PT. Len, dan Thales, akan meng-upgrade KRI Usman-Harun (359) dengan Sistem Manajemen Tempur TACTICOS generasi terbaru Thales, radar SMART-S Mk2 3D dan STIR 1.2 EO Mk2, Vigile Mk2 ESM, dan dua tautan data taktis baru – Link Y Mk2 dan data link taktis yang sepenuhnya akan disampaikan oleh PT. Len. Persenjataan yang ada juga akan diintegrasikan sepenuhnya, dan sistem rudal permukaan-ke-udara VL MICA baru akan ditambahkan.[157] Pada Desember 2021, OSI Maritime Systems (OSI) mengumumkan telah dikontrak oleh PT. Len Industri (Persero), Indonesia, untuk Sistem Navigasi Terpadu yang menampilkan integrasi sensor navigasi baru dan lama, dengan ketentuan untuk terhubung ke Sistem Manajemen Tempur (CMS) untuk Modernisasi Paruh Baya (MLM) Fregat Ringan Multi-Peran kelas Bung Tomo (MRLF), KRI Usman-Harun (359).[158] Modernisasi KRI Usman-Harun diharapkan selesai pada akhir tahun 2023.[159] Pada tanggal 22 Oktober 2022, Terma telah mendapatkan kontrak baru untuk angkatan laut Indonesia dan akan menyediakan C-Guard Decoy Launching Systems untuk satu Multi-Role Light Frigate (MRLF).[160]
Pada tanggal 31 Agustus 2021, Terma mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kontrak untuk peningkatan sistem C-Guard yang ada dengan kemampuan Anti-Submarine Warfare (ASW) untuk Korvet Kelas Sigma Angkatan Laut Indonesia. Program upgrade C-Guard ASW ini merupakan lanjutan dari kontrak upgrade ASW sebelumnya yang diberikan pada tahun 2019 untuk kelas kapal yang sama.[161]
Pada 4 November 2022 Thales menandatangani kontrak dengan PT. Len akan melakukan perbaikan sistem misi terpadu pada empat kapal kelas Diponegoro. Kontrak tersebut ditandatangani oleh Bapak Bobby Rasyidin, Presiden Direktur PT. Len Industri dan Bapak Erik-Jan Raatgerink, Direktur Penjualan, Thales Belanda pada acara IndoDefence Expo & Forum.[162] Korvet tersebut akan diperbarui dengan sistem manajemen tempur (CMS) Thales TACTICOS Baseline 2 dan sistem radar Thales Naval Smarter (NS) NS50.[163]
Saat upacara peresmian KRI Bung Karno pada 1 Juni 2023, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali menyatakan, rencananya akan dibangun kapal saudara Bung Karno. Kapal kedua yang tidak disebutkan namanya pasti mempunyai persenjataan yang lebih baik dari Bung Karno.[164]
Kapal Cepat Rudal
Pada awal tahun 2017, TNI Angkatan Laut telah memesan satu unit FMB-60 / KCR-60 senilai Rp 220 miliar (~$15 juta), kapal ini sudah aktif bertugas sebagai KRI Kerambit[165] dengan pertimbangan membeli empat kapal lagi dengan kelas yang sama.[166] Untuk memenuhi proyek Minimum Essential Force, TNI Angkatan Laut berharap dapat menerima setidaknya dua puluh kapal FMB-60/KCR-60 pada tahun 2024.[167]
Pada 13 Mei 2019, Terma secara resmi mendapatkan kontrak pengiriman C-Series Combat Suite lengkap untuk empat kapal KCR-60m milik TNI Angkatan Laut. Masing-masing kapal akan mencakup Sistem Manajemen Tempur C-Flex Terma, radar SCANTER 4603 X-Band, Sistem Peluncuran Umpan C-Guard, Sistem Pengendalian Kebakaran Elektro Optik C-Fire, dan integrasi sistem penuh sensor dan efektor kapal seperti senjata angkatan laut dan sistem rudal.[168]
Pada 31 Agustus 2021, Terma mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kontrak untuk memasok sistem Tindakan Dukungan Elektronik (ESM) pihak ketiga untuk enam kapal (KCR-60m). Sebuah stasiun darat untuk pemrosesan, penyimpanan, dan penyebaran data ESM juga akan menjadi bagian dari sistem secara keseluruhan.[169]
Pada tanggal 22 Oktober 2022, Terma telah mendapatkan kontrak baru di Indonesia dan akan memberikan Sistem Peluncuran Umpan C-Guard kepada Angkatan Laut Indonesia untuk dua Kapal Serang Cepat KCR-60m tambahan.[170]
Pada tahun 2021, PT. Tesco Indomaritim menerima kontrak untuk membangun varian kapal serang cepat (FAC) KCR-60m berbahan bakar jet air untuk TNI Angkatan Laut. Penggerak utama kapal terdiri dari satu baling-baling dengan jarak tetap dan dua jet air, berbeda dengan kapal KCR-60m yang ada (kelas Sampari) yang masing-masing hanya digerakkan oleh dua baling-baling dengan jarak tetap.[171] Kapal tersebut pertama kali didemonstrasikan pada saat peresmian KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991) pada 4 November 2022.[172]
Pada acara IndoDefence Expo & Forum 2022, HAVELSAN mengumumkan bahwa mereka menandatangani kontrak untuk menyediakan ADVENT Combat Management System (CMS) untuk tiga kapal KCR-60m yang diproduksi oleh PT. Tesco Indomaritim.[173]
Kapal Patroli
Pada tahun 2017, TNI AL akan menggelar tender terbuka untuk membeli setidaknya dua Kapal Patroli Lepas Pantai atau OPV untuk memperkuat armadanya..
Galangan kapal Indonesia PT. Caputra Mitra Sejati telah memulai pembangunan dua unit kapal patroli cepat PC-60m pertama pada bulan Februari 2020 dan direncanakan kapal pertama akan selesai pada bulan Agustus 2022.[174] Kedua kapal PC-60m tersebut diberi nama KRI Dorang (874) dan KRI Bawal (875) ditugaskan pada 31 Agustus 2022.[175]
Pada tanggal 20 Juli 2020, TNI Angkatan Laut dan PT. BTI Indo Tekno menandatangani kontrak pengadaan lima unit sistem persenjataan MSI-DS Seahawk LW30M A1 30mm yang akan dipasang di kapal patroli kelas PC-40m. Sistem persenjataan tersebut akan dikirimkan secara bertahap dengan tiga unit dipasang pada tahun 2021 dan dua unit sisanya dipasang pada tahun 2022.[176] Pada tahun 2022, TNI Angkatan Laut mengumumkan penerima sistem persenjataan tersebut adalah KRI Surik (645), kapal serang cepat KRI Pari (849), KRI Sembilang (850), KRI Sidat (851) kapal patroli, dan KRI Pollux (935) kapal riset multiguna.[177]
Pada 26 Agustus 2021, pembuat kapal Indonesia PT. Daya Radar Utama (DRU) melakukan pemotongan baja untuk dua Kapal Patroli Lepas Pantai (OPV) TNI Angkatan Laut.[178] Pada November 2021, perusahaan akan melakukan peletakan batu pertama kedua OPV tersebut dengan upacara di halaman mereka di Bandar Lampung.[179] Kapal-kapal tersebut akan dilengkapi dengan Sistem Manajemen Tempur Advent HAVELSAN, Sistem Penanggulangan Elektronik Radar Elektronika, dan Rudal Anti-Kapal Atmaca.[180][181][182]
Pada 4 Maret 2022 galangan kapal lokal Indonesia PT. Karimun Anugrah Sejati memulai pembangunan satu unit kapal patroli cepat PC-60m untuk Komando Armada I TNI AL (Koarmada I) yang akan diserahkan pada Agustus 2023. Dua unit kapal patroli cepat PC-60m lainnya rencananya akan dipesan dan dibangun oleh pihak galangan kapal lain.[183]
Pada 15 Maret 2022, PT. Galangan Kapal Laut Palindo melakukan pemotongan baja dan peletakan lunas perdana untuk satu unit kapal patroli cepat PC-60m Komando Armada II TNI Angkatan Laut (Koarmada II).[184]
Pada 3 November 2022, Leonardo mengumumkan bahwa sistem senjata Marlin 40 Independent Line of Sight (ILOS) mereka telah dipilih untuk melengkapi dua kapal patroli cepat PC-60m Angkatan Laut Indonesia yang baru. Hal ini menyusul pengadaan sistem Marlin 40 yang sama untuk dua kapal PC-60m pada tahun 2021.[185]
Pada tanggal 29 November 2022, PT. Galangan Citra melakukan pemotongan baja pertama dan peletakan lunas dua buah PC-40m serta dua unit PC-28m untuk TNI Angkatan Laut yang akan selesai pada bulan Maret dan November 2024..[186]
Pada 9 Desember 2022, PT. Caputra Mitra Sejati melakukan pemotongan baja pertama dan peletakan lunas untuk dua kapal patroli cepat PC-60m milik TNI Angkatan Laut.[187]
Kapal Pendaratan Tank
Kolinlamil mengatakan, TNI Angkatan Laut akan melakukan pengadaan setidaknya enam LST baru untuk menggantikan kapal lama dan memperkuat kemampuan TNI Angkatan Laut.[188] Keenam LST baru tersebut sudah aktif beroperasi pada Agustus 2022.
Pada tahun 2021, Leonardo mengumumkan bahwa sistem senjata Marlin 40 Independent Line of Sight (ILOS) mereka telah dipesan untuk melengkapi dua LST kelas Teluk Bintuni milik TNI Angkatan Laut.[189]
Pada tanggal 14 Oktober 2022, Larsen & Toubro (L&T) telah mendapatkan kontrak untuk mengirimkan sistem meriam angkatan laut 40 mm kepada TNI Angkatan Laut, senjata tersebut akan dibawa ke salah satu kapal pendarat kelas Teluk Bintuni milik TNI Angkatan Laut dan mencakup pengiriman dua Teevra 40 unit. L&T akan bekerja sama dengan perusahaan pertahanan Indonesia BTI Defense dalam kontrak tersebut, dan perusahaan tersebut akan menyediakan layanan purna jual untuk sistem senjata tersebut saat sedang beroperasi.[190]
Landing Platform Dock/Kapal Bantu Rumah Sakit
Pada tahun 2017, Kolinlamil melaporkan bahwa TNI AL akan memesan setidaknya tiga LPD tambahan untuk mencapai Kekuatan Esensial Minimum pada tahun 2024.[191] Satu dari tiga LPD baru sudah aktif bertugas sebagai KRI Semarang (594).[192] Satu kapal telah diluncurkan dan diberi nama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991).[193] Kapal terakhir yang dipesan telah diluncurkan dan diberi nama KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992).[194]
Terma mendapatkan kontrak penyediaan radar SCANTER 6002 untuk Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TNI AL terbaru KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat. Pengiriman radar direncanakan pada Juni 2021. Pemberian ini menyusul kontrak sebelumnya yang ditandatangani pada tahun 2019 untuk memasok radar serupa untuk KRI dr. Wahidin Sudirohusodo, disampaikan pada Januari 2021.[195]
Kapal Penyapu Ranjau
Angkatan Laut Indonesia telah mengalokasikan $215 juta untuk mengganti dua kapal penyapu ranjau kelas Pulau Rengat.[196] Pada bulan Januari 2019, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia telah menandatangani kontrak dengan Abeking & Rasmussen untuk merancang dan membangun dua kapal penanggulangan ranjau (MCMV) untuk TNI Angkatan Laut. Kapal sepanjang 62 meter ini merupakan evolusi dari kelas Frankenthal Angkatan Laut Jerman, dan akan menggantikan armada TNI-AL yang sudah tua, yaitu dua MCMV kelas Pulau Rengat, yang keduanya ditugaskan pada bulan Maret 1988..[197]
Abeking & Rasmussen pada 11 Oktober 2022 meluncurkan kapal utama, KRI Pulau Fani (731) pada upacara di Lemwerder, Jerman.[198] MCMV kelas Pulau Fani masing-masing akan dilengkapi dengan dua kendaraan permukaan tak berawak (USV), dan ini akan dibawa di dek di bagian belakang kapal. Kedua USV menampilkan desain SWATH (Small Waterplane Area Twin Hull) Abeking & Rasmussen.[199]
Selama IMDEX Asia 2023 di Singapura, Anschütz memamerkan rangkaian penanggulangan ranjau (MCM) yang dirancang dan dikembangkan untuk MCMV kelas Pulau Fani Angkatan Laut Indonesia yang akan datang. Solusi ini dilengkapi jembatan dan sistem navigasi Synapsis NX perusahaan, sistem SYNTACS C2 terintegrasi, dan sonar pemburu ranjau.[200]
Sebagai bagian dari modernisasi Kapal Pemburu Ranjau kelas Pulau Rengat TNI Angkatan Laut, HENSOLDT Nexeya France telah mendapatkan kontrak bernilai jutaan Euro dari integrator galangan kapal Indonesia PT. Noahtu Shipyard (dulu dikenal dengan nama PT. Daya Radar Utama/DRU). Ini mencakup integrasi Sistem Manajemen Tempur (CMS) LYNCEA dan pemasangan sensor dan peralatan baru, termasuk Sistem Jembatan Navigasi Terpadu (INBS) HENSOLDT Inggris. HENSOLDT Nexeya Perancis akan bertanggung jawab atas integrasi kapal, validasi (HAT) dan uji coba laut (SAT) dari CMS multi-konsol yang terhubung ke peralatan navigasi dan ke semua sensor. Ini termasuk radar SharpEye MK11 dan MK7, transponder LTR 400 IFF dan Tactical Data Link, serta sonar dan kendaraan bawah air tak berawak yang didedikasikan untuk berburu ranjau.[201]
Kapal Selam
Pada bulan Januari 2020 Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral di Perancis dan bertemu dengan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly mengatakan Kementerian tertarik pada peralatan militer Perancis termasuk 48 jet tempur Rafale, 4 kapal selam Scorpène, dan 2 korvet Gowind.[202]
Pada 10 Februari 2022 Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kaharuddin Djenod, CEO PT. PAL dan Pierre Eric Pommellet, CEO Naval Group mengenai kerjasama penelitian dan pengembangan antara PT. PAL dan Naval Group mengenai rencana pembelian dua kapal selam Scorpène dengan sistem AIP (Air-independent Propulsion) beserta persenjataan dan suku cadangnya serta pelatihan dengan produksi lokal kapal selam tersebut di fasilitas PT. PAL di Surabaya, Jawa Timur.[203][204][205]
Pada tanggal 2 November 2022 Naval Group dan PT. PAL menandatangani Nota Kesepahaman untuk memulai pembentukan Lab Penelitian Energi Indonesia untuk bekerja sama dalam solusi energi dan propulsi di bidang angkatan laut. Proyek ini terdiri dari pembentukan Laboratorium Penelitian Energi Indonesia untuk mengembangkan solusi energi bawah laut generasi berikutnya di Indonesia.[206]
kapal yang dinonaktifkan
Galeri Kapal
- KRI Diponegoro
- KRI Cut Nyak Dien
- KRI Karel Satsuitubun
- RI Teluk Langsa
- KRI Teluk Langsa & KRI Teluk Banten
- RI Gadjah Mada
- KRI Tanjung Kambani
- KRI Sultan Hasanuddin
- KRI Teluk Bintuni
- RI Siliwangi
- KRI Multatuli
- RI Untung Surapati
- Indonesian navy aviation Fairey Gannet
- KRI Arung Samudera
- KRI Diponegoro
- KRI Sutanto
- KRI Lambung Mangkurat
- KRI Memet Sastrawiria & KRI Teluk Manado
- KRI Silas Papare
- KRI Sultan Thaha Syaifuddin
- KRI Sutedi Senoputra
- KRI Teuku Umar
- KRI Tjiptadi & KRI Hasan Basri
- KRI Wiratno
- KRI Bung Tomo
- KRI Fatahillah
- KRI Pandrong
- KRI Barakuda
- KRI Todak
- KRI I Gusti Ngurah Rai
- KRI Clurit
- RI Nanggala
- RI Tjakra
- RI Torani
- KRI Tarihu
- KAL Balongan
- KAL Tahuna
- KRI Pati Unus
- KRI Sura
- KRI Tongkol
- KRI Sultan Iskandar Muda & KRI Silas Papare
- KRI Sultan Iskandar Muda & KRI Banda Aceh
- KRI Banda Aceh
- KRI Banda Aceh
- KRI Dewaruci
- KRI Raden Eddy Martadinata
- KRI Pulau Rengat
- KRI Multatuli
- KRI Kelabang & KRI Cucut
- KRI Welang
- KRI Kelabang
- KRI Badik
- KRI Pari & KRI Sembilang
- KRI Bung Tomo & KRI Usman Harun
- KRI Madidihang
- KAL Bawean
- KRI Multatuli
- KAL Kadet-5
- KRI Tarakan
- KRI Banjarmasin
- KRI Banjarmasin
- KRI Todak
- KRI Slamet Riyadi
- KRI Slamet Riyadi
- KRI Yos Sudarso
- KRI Bima Suci
- KRI Nanggala
- KRI Sultan Iskandar Muda
- RI Dorang
- KRI Pasopati
- KRI Sutedi Senoputra
- KRI Imam Bonjol
- KRI Ahmad Yani
- RI Tengiri
- LCVP
- KRI Tarakan
- KRI Rigel
- KRI Teluk Lada
- RI Nanggala
- KRI Siada
- VBSS RHIB
- RI Anoa
- KRI Ki Hajar Dewantara
- KRI Semarang
- KRI Teuku Umar
- KRI Sampari
- KRI Tombak
- KRI Tanjung Nusanive
- KRI Slamet Riyadi
- KRI Badau
- KRI Arung Samudera
- KRI Teluk Parigi
- KRI Sampari & KRI Tombak & KRI Sambu
- KAL Kumai
- KAL Bawean
- KRI Madidihang
- KAL Pintar
- KRI Cucut
- KRI Teluk Mandar
- KRI dr. Soeharso
- KRI dr. Soeharso
- KRI dr. Soeharso
- KAL Pohawang
- KRI Bima Suci
- KRI Tanjung Kambani
- KRI Kujang
- KRI Ajak
- KRI Sorong
Lihat Juga
Referensi
Catatan
Bacaan Lebih Lanjut
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.