Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif

Daftar kapal TNI Angkatan Laut yang aktif

artikel daftar Wikimedia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Daftar kapal TNI Angkatan Laut yang aktif
Remove ads
Remove ads

Semua kapal TNI Angkatan Laut diberi nama dengan awalan KRI (Kapal Perang Republik Indonesia). Kapal berukuran lebih kecil dengan persenjataan ringan biasanya memiliki awalan KAL, singkatan dari Kapal Angkatan Laut. Kelas-kelas tersebut sering kali diberi nama berdasarkan nama kapal utama atau kapal pertama yang ditugaskan.[1][2][halaman dibutuhkan]

Thumb
Naval Jack Indonesia di atas KRI Diponegoro (365)

Angkatan Laut mempunyai konvensi penamaan tradisional untuk kapal-kapalnya. Selain itu, jenis dan misi kapal dapat diketahui dari angka pertama pada tiga digit nomor lambung kapal yang terletak di haluan dan buritan kapal. Konvensi penamaannya seperti:

  • Nomor lambung kapal dimulai dengan 1 (dicadangkan untuk kapal induk): kerajaan dan kerajaan kuno
  • Nomor lambung kapal dimulai dengan 3 (fregat, pengawal laut, korvet): pahlawan nasional atau pahlawan angkatan laut
  • Nomor lambung kapal dimulai dengan 5 (kapal amfibi, LST, LPD, LCU, kapal komando): teluk atau teluk strategis (untuk LST), kota besar (untuk LPD), kota kecil (untuk LCU), angka nasional (untuk kapal komando)
  • Nomor lambung kapal dimulai dengan 6 (kapal cepat rudal): senjata mitos (nama sebelumnya untuk kapal rudal), senjata tradisional (nama saat ini untuk kapal cepat rudal), binatang buas (untuk kapal cepat torpedo)
  • Nomor lambung kapal dimulai dengan 7 (kapal penyapu ranjau, kapal pemburu ranjau): setiap pulau dimulai dengan huruf "R", huruf "F" (kapal penanggulangan ranjau)
  • Nomor lambung kapal dimulai dengan 8 (kapal patroli): ikan dan makhluk laut asli, ular asli dan reptil liar, serangga liar, tempat geografis (seperti kota, danau atau sungai yang diawali dengan "si-", misalnya Sikuda, Sigurot, Sibarau)
Remove ads

Armada Kapal Selam

Kapal selam diberi nama sesuai senjata dalam mitologi wayang Jawa dan diberi nomor lambungnya di awali angka 4.

Informasi lebih lanjut Kelas, Gambar ...
Remove ads

Armada Permukaan

Ringkasan
Perspektif

Kapal permukaan biasanya diberi nama berdasarkan Pahlawan Nasional Indonesia atau Pahlawan Indonesia lainnya dan diberi nomor lambungnya di awali angka 3.

Informasi lebih lanjut Kelas, Gambar ...
Remove ads

Armada Perang Amfibi

Ringkasan
Perspektif

Nomor lambung armada Perang Amfibi biasanya diawali dengan angka 5. LST dengan helipad dan LPD dengan dek penerbangan yang lebih lebar umumnya digunakan untuk transportasi, sedangkan sebaliknya digunakan untuk perang amfibi. Kapal komando diberi nama berdasarkan tokoh nasional, LPD diberi nama berdasarkan nama kota pelabuhan, dan LST diberi nama berdasarkan nama teluk.

Informasi lebih lanjut Kelas, Gambar ...
Remove ads

Armada Kapal Cepat Rudal

Ringkasan
Perspektif

Kapal serang cepat adalah kapal kecil yang digunakan dalam strategi angkatan laut hit-and-run dan biasanya nomor lambungnya diawali dengan angka 6. Nama kapal cepat rudal diambil dari nama senjata tradisional Indonesia. Nama kapal cepat torpedo diambil dari nama binatang buas.

Informasi lebih lanjut Kelas, Gambar ...
Remove ads

Armada Patroli

Ringkasan
Perspektif

Daftar di bawah ini menyebutkan kapal-kapal yang termasuk KRI karena dilengkapi persenjataan atau perlengkapan yang berat dan memadai. TNI Angkatan Laut juga memiliki banyak kapal patroli kecil yang diklasifikasikan sebagai KAL. Kapal jenis ini digunakan sebagai armada sekunder untuk menjaga hukum laut pesisir Indonesia. Sebagian besar kapal kecil ini bersenjata ringan dan lebih dikenal di dalam negeri sebagai kapal PC atau Patroli Cepat. Ada juga perahu yang lebih kecil dengan awalan Patkamla atau patroli keamanan laut dan hanya dipersenjatai dengan senapan mesin. Kapal-kapal ini terutama digunakan untuk berpatroli di berbagai pangkalan angkatan laut TNI AL atau Lanal di seluruh kepulauan Indonesia. Karena banyaknya Lanal yang berada di dalam wilayah Indonesia, TNI AL mengambil beberapa kapal patrolinya (kebanyakan kapal Patkamla atau jarang KAL) dari industri pembuatan kapal lokal di wilayah sekitar lokasi pangkalannya. Hal ini menghasilkan beragam kelas dan desain kapal berdasarkan standar berbeda yang diadopsi oleh berbagai pembuat kapal. Nama kapal patroli diambil dari nama ikan (kelas Pari, kelas Sibarau, kelas Cucut, dan lain-lain), ular (kelas Boa, kelas Krait, dan sebagainya. ), dan pulau-pulau kecil di Indonesia. Daftar di bawah ini tidak mencerminkan jumlah sebenarnya kapal patroli yang digunakan oleh TNI Angkatan Laut karena berbagai faktor, seperti kurangnya data sumber terbuka mengenai beberapa kapal dan kurangnya cakupan sebagian besar publikasi nasional atau internasional mengenai kapal patroli yang berukuran kurang dari 18 meter ( sebagian besar kapal Patkamla), yang sering kali dikonversi dari kapal lokal di dekat lokasi Lanal.

Informasi lebih lanjut Kelas, Gambar ...
Remove ads

Armada Penyapu Ranjau

Ringkasan
Perspektif

Kapal Penyapu Ranjau diberi nama berdasarkan setiap pulau yang dimulai dengan huruf "R", huruf "F" di Indonesia (Kapal penanggulangan ranjau).

Informasi lebih lanjut Kelas, Gambar ...
Remove ads

Armada Pendukung

Ringkasan
Perspektif
Informasi lebih lanjut Kelas, Gambar ...
Remove ads

Sistem Senjata

Ringkasan
Perspektif
Informasi lebih lanjut Nama, Gambar ...
Remove ads

Proyek Masa Depan

Ringkasan
Perspektif

Fregat

Pada tahun 2019, perencana pertahanan dari Kementerian Pertahanan Indonesia semakin condong pada varian fregat kelas Iver Huitfeldt dalam upaya mereka memperoleh dua fregat lagi untuk angkatan laut negara tersebut.[143]

Pada tanggal 30 April 2020, Kementerian Pertahanan Indonesia telah menandatangani kontrak pembukaan yang membuka jalan bagi negara tersebut untuk membeli kapal fregat kelas Iver Huitfeldt dari Denmark. Penandatanganan kontrak dilakukan di hadapan perwakilan Kementerian Pertahanan, BUMN pembuat kapal PT. PAL, dan PT. Sinar Kokoh Persada, agen Indonesia untuk perusahaan asal Denmark Odense Maritime Technology (OMT).[144]

Pada bulan Juli 2020, Kementerian Pertahanan Indonesia dikabarkan telah mengindikasikan minatnya untuk membeli kapal perang fregat kelas Bremen Jerman sebagai bagian dari persyaratan program modernisasi Angkatan Laut Indonesia yang dikenal dengan Interim Readiness Frigate (IRF).[145]

Pada tanggal 13 Juli 2020, Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, telah mengajukan proposal agar Indonesia menerima skema kredit dan bantuan luar negeri terkait pertahanan senilai hingga $20 miliar untuk periode 2020–24. Di antara program-program yang dapat didanai melalui kredit pertahanan luar negeri yang diusulkan termasuk dua kapal perang lanjutan dari fregat kelas Martadinata.[146]

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Indonesia pada tanggal 31 Maret 2021, pembuat kapal milik negara Indonesia PT. PAL telah melibatkan kelompok konsultan angkatan laut Jerman, MTG Marinetechnik, dan perusahaan teknik Turki FIGES AS, untuk menyesuaikan desain fregat kelas baru yang akan dibangun untuk TNI Angkatan Laut. Marinetechnik dan FIGES sedang menyesuaikan desain turunan fregat kelas Iver Huitfeldt untuk kebutuhan TNI-AL, dan akan merekomendasikan serangkaian sensor, senjata, dan sistem tempur lainnya untuk fregat tersebut.[147]

Menurut The Japan Times dan The Japan News, Indonesia berencana mengimpor empat kapal perusak dan membangun empat kapal lagi di dalam negeri melalui transfer teknologi dari Jepang. Proyek ini diperkirakan bernilai sekitar ¥300 miliar dan kemungkinan besar akan mencakup kapal fregat kelas Mogami.[148]

Pada 10 Juni 2021, pembuat kapal Italia Fincantieri mengumumkan dalam siaran persnya bahwa mereka dan Kementerian Pertahanan Indonesia telah menandatangani kontrak untuk penyediaan enam fregat FREMM, modernisasi & penjualan dua fregat kelas Maestrale, dan dukungan logistik terkait lainnya.[149] Mungkin juga ada kerjasama antara Fincantieri dengan PT. Galangan kapal PAL mengenai produksi lokal pada beberapa fregat FREMM. Kedua kapal kelas Maestrale tersebut akan diakuisisi dan dimodernisasi oleh Fincantieri setelah kapal-kapal tersebut dipensiunkan dari Angkatan Laut Italia.[150]

Pada 16 September 2021, saat acara Defense and Security Equipment International (DSEI) 2021 di London, Babcock mengatakan telah mendapatkan kontrak ekspor pertama untuk fregat Arrowhead 140 (AH140), yang didasarkan pada lambung kelas Iver Huitfeldt. fregat, melalui perjanjian lisensi desain dengan PT. PAL Indonesia (PERSERO). Acara penandatanganan tersebut dilakukan di atas kapal HMS Argyll (F231), oleh David Lockwood, CEO Babcock dan Kaharuddin Djenod, CEO PT. PAL. Upacara tersebut disaksikan oleh Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Inggris, Rt Hon Ben Wallace MP. Lisensi desain tersebut akan memungkinkan PT. PAL akan membangun dua kapal fregat Arrowhead 140 di Indonesia dengan modifikasi desain khusus untuk TNI Angkatan Laut.[151]

Pembuat kapal Indonesia PT. PAL akan mengimplementasikan desain Arrowhead 140 berdasarkan kontrak sebelumnya yang diperoleh dari Kementerian Pertahanan dan pihak terkait pada tanggal 30 April 2020, untuk dua fregat varian kelas Iver Huitfeldt. PT. Kantor Urusan Publik PAL mengkonfirmasi bahwa kontrak dua kapal senilai $720 juta secara resmi berlaku, dan pekerjaan sedang dilakukan di Surabaya, Indonesia, untuk mempersiapkan pembangunan pertama sementara diskusi masih berlangsung antara PT PAL dan Babcock mengenai modifikasi desain yang akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan TNI Angkatan Laut.[152]

Pada tanggal 23 Agustus 2022, Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi memenuhi undangan dari Acquisition Technology and Logistics Agency (ATLA), Kementerian Pertahanan Jepang untuk menghadiri tur "Boarding Experience" fregat 30FMM (Future Multi Missions) milik Angkatan Laut Jepang di Nagasaki. Kunjungan ini merupakan tanggapan atas kesepakatan sebelumnya antara Jepang dan Indonesia mengenai perjanjian kerja sama militer untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan pertahanan, termasuk transfer alutsista dan teknologi yang ditandatangani pada tahun 2021.[153][154]

Pada acara IndoDefence Expo & Forum 2022, PT. PAL dan HAVELSAN menandatangani MoU kerjasama di bidang sistem tempur untuk fregat. Kerja sama dengan HAVELSAN akan fokus pada penyediaan Combat Management System (CMS) dan integrasi persenjataan untuk digunakan pada program Fregat Indonesia.[155]

Perusahaan pembuat kapal milik negara Indonesia, PT. PAL sedang bersiap untuk mulai mengerjakan fregat kelas Iver Huitfeldt (Arrowhead 140) pertama di negara itu dan akan mengadakan upacara pemotongan baja untuk kapal tersebut pada November 2022.[6]

Saat wawancara di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada 5 April 2023. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan, kedua kapal fregat (Arrowhead 140) rancangan Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock), tersebut rencananya akan masuk dinas TNI Angkatan Laut pada tahun 2025 atau 2026.[156]

Korvet

Pada bulan Maret 2020, Kementerian Pertahanan Indonesia secara resmi meluncurkan modernisasi tersebut, dengan menandatangani perjanjian dengan kontraktor utama, PT. Len, dan Thales, akan meng-upgrade KRI Usman-Harun (359) dengan Sistem Manajemen Tempur TACTICOS generasi terbaru Thales, radar SMART-S Mk2 3D dan STIR 1.2 EO Mk2, Vigile Mk2 ESM, dan dua tautan data taktis baru – Link Y Mk2 dan data link taktis yang sepenuhnya akan disampaikan oleh PT. Len. Persenjataan yang ada juga akan diintegrasikan sepenuhnya, dan sistem rudal permukaan-ke-udara VL MICA baru akan ditambahkan.[157] Pada Desember 2021, OSI Maritime Systems (OSI) mengumumkan telah dikontrak oleh PT. Len Industri (Persero), Indonesia, untuk Sistem Navigasi Terpadu yang menampilkan integrasi sensor navigasi baru dan lama, dengan ketentuan untuk terhubung ke Sistem Manajemen Tempur (CMS) untuk Modernisasi Paruh Baya (MLM) Fregat Ringan Multi-Peran kelas Bung Tomo (MRLF), KRI Usman-Harun (359).[158] Modernisasi KRI Usman-Harun diharapkan selesai pada akhir tahun 2023.[159] Pada tanggal 22 Oktober 2022, Terma telah mendapatkan kontrak baru untuk angkatan laut Indonesia dan akan menyediakan C-Guard Decoy Launching Systems untuk satu Multi-Role Light Frigate (MRLF).[160]

Pada tanggal 31 Agustus 2021, Terma mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kontrak untuk peningkatan sistem C-Guard yang ada dengan kemampuan Anti-Submarine Warfare (ASW) untuk Korvet Kelas Sigma Angkatan Laut Indonesia. Program upgrade C-Guard ASW ini merupakan lanjutan dari kontrak upgrade ASW sebelumnya yang diberikan pada tahun 2019 untuk kelas kapal yang sama.[161]

Pada 4 November 2022 Thales menandatangani kontrak dengan PT. Len akan melakukan perbaikan sistem misi terpadu pada empat kapal kelas Diponegoro. Kontrak tersebut ditandatangani oleh Bapak Bobby Rasyidin, Presiden Direktur PT. Len Industri dan Bapak Erik-Jan Raatgerink, Direktur Penjualan, Thales Belanda pada acara IndoDefence Expo & Forum.[162] Korvet tersebut akan diperbarui dengan sistem manajemen tempur (CMS) Thales TACTICOS Baseline 2 dan sistem radar Thales Naval Smarter (NS) NS50.[163]

Saat upacara peresmian KRI Bung Karno pada 1 Juni 2023, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Muhammad Ali menyatakan, rencananya akan dibangun kapal saudara Bung Karno. Kapal kedua yang tidak disebutkan namanya pasti mempunyai persenjataan yang lebih baik dari Bung Karno.[164]

Kapal Cepat Rudal

Pada awal tahun 2017, TNI Angkatan Laut telah memesan satu unit FMB-60 / KCR-60 senilai Rp 220 miliar (~$15 juta), kapal ini sudah aktif bertugas sebagai KRI Kerambit[165] dengan pertimbangan membeli empat kapal lagi dengan kelas yang sama.[166] Untuk memenuhi proyek Minimum Essential Force, TNI Angkatan Laut berharap dapat menerima setidaknya dua puluh kapal FMB-60/KCR-60 pada tahun 2024.[167]

Pada 13 Mei 2019, Terma secara resmi mendapatkan kontrak pengiriman C-Series Combat Suite lengkap untuk empat kapal KCR-60m milik TNI Angkatan Laut. Masing-masing kapal akan mencakup Sistem Manajemen Tempur C-Flex Terma, radar SCANTER 4603 X-Band, Sistem Peluncuran Umpan C-Guard, Sistem Pengendalian Kebakaran Elektro Optik C-Fire, dan integrasi sistem penuh sensor dan efektor kapal seperti senjata angkatan laut dan sistem rudal.[168]

Pada 31 Agustus 2021, Terma mengumumkan bahwa mereka telah mendapatkan kontrak untuk memasok sistem Tindakan Dukungan Elektronik (ESM) pihak ketiga untuk enam kapal (KCR-60m). Sebuah stasiun darat untuk pemrosesan, penyimpanan, dan penyebaran data ESM juga akan menjadi bagian dari sistem secara keseluruhan.[169]

Pada tanggal 22 Oktober 2022, Terma telah mendapatkan kontrak baru di Indonesia dan akan memberikan Sistem Peluncuran Umpan C-Guard kepada Angkatan Laut Indonesia untuk dua Kapal Serang Cepat KCR-60m tambahan.[170]

Pada tahun 2021, PT. Tesco Indomaritim menerima kontrak untuk membangun varian kapal serang cepat (FAC) KCR-60m berbahan bakar jet air untuk TNI Angkatan Laut. Penggerak utama kapal terdiri dari satu baling-baling dengan jarak tetap dan dua jet air, berbeda dengan kapal KCR-60m yang ada (kelas Sampari) yang masing-masing hanya digerakkan oleh dua baling-baling dengan jarak tetap.[171] Kapal tersebut pertama kali didemonstrasikan pada saat peresmian KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991) pada 4 November 2022.[172]

Pada acara IndoDefence Expo & Forum 2022, HAVELSAN mengumumkan bahwa mereka menandatangani kontrak untuk menyediakan ADVENT Combat Management System (CMS) untuk tiga kapal KCR-60m yang diproduksi oleh PT. Tesco Indomaritim.[173]

Kapal Patroli

Pada tahun 2017, TNI AL akan menggelar tender terbuka untuk membeli setidaknya dua Kapal Patroli Lepas Pantai atau OPV untuk memperkuat armadanya..

Galangan kapal Indonesia PT. Caputra Mitra Sejati telah memulai pembangunan dua unit kapal patroli cepat PC-60m pertama pada bulan Februari 2020 dan direncanakan kapal pertama akan selesai pada bulan Agustus 2022.[174] Kedua kapal PC-60m tersebut diberi nama KRI Dorang (874) dan KRI Bawal (875) ditugaskan pada 31 Agustus 2022.[175]

Pada tanggal 20 Juli 2020, TNI Angkatan Laut dan PT. BTI Indo Tekno menandatangani kontrak pengadaan lima unit sistem persenjataan MSI-DS Seahawk LW30M A1 30mm yang akan dipasang di kapal patroli kelas PC-40m. Sistem persenjataan tersebut akan dikirimkan secara bertahap dengan tiga unit dipasang pada tahun 2021 dan dua unit sisanya dipasang pada tahun 2022.[176] Pada tahun 2022, TNI Angkatan Laut mengumumkan penerima sistem persenjataan tersebut adalah KRI Surik (645), kapal serang cepat KRI Pari (849), KRI Sembilang (850), KRI Sidat (851) kapal patroli, dan KRI Pollux (935) kapal riset multiguna.[177]

Pada 26 Agustus 2021, pembuat kapal Indonesia PT. Daya Radar Utama (DRU) melakukan pemotongan baja untuk dua Kapal Patroli Lepas Pantai (OPV) TNI Angkatan Laut.[178] Pada November 2021, perusahaan akan melakukan peletakan batu pertama kedua OPV tersebut dengan upacara di halaman mereka di Bandar Lampung.[179] Kapal-kapal tersebut akan dilengkapi dengan Sistem Manajemen Tempur Advent HAVELSAN, Sistem Penanggulangan Elektronik Radar Elektronika, dan Rudal Anti-Kapal Atmaca.[180][181][182]

Pada 4 Maret 2022 galangan kapal lokal Indonesia PT. Karimun Anugrah Sejati memulai pembangunan satu unit kapal patroli cepat PC-60m untuk Komando Armada I TNI AL (Koarmada I) yang akan diserahkan pada Agustus 2023. Dua unit kapal patroli cepat PC-60m lainnya rencananya akan dipesan dan dibangun oleh pihak galangan kapal lain.[183]

Pada 15 Maret 2022, PT. Galangan Kapal Laut Palindo melakukan pemotongan baja dan peletakan lunas perdana untuk satu unit kapal patroli cepat PC-60m Komando Armada II TNI Angkatan Laut (Koarmada II).[184]

Pada 3 November 2022, Leonardo mengumumkan bahwa sistem senjata Marlin 40 Independent Line of Sight (ILOS) mereka telah dipilih untuk melengkapi dua kapal patroli cepat PC-60m Angkatan Laut Indonesia yang baru. Hal ini menyusul pengadaan sistem Marlin 40 yang sama untuk dua kapal PC-60m pada tahun 2021.[185]

Pada tanggal 29 November 2022, PT. Galangan Citra melakukan pemotongan baja pertama dan peletakan lunas dua buah PC-40m serta dua unit PC-28m untuk TNI Angkatan Laut yang akan selesai pada bulan Maret dan November 2024..[186]

Pada 9 Desember 2022, PT. Caputra Mitra Sejati melakukan pemotongan baja pertama dan peletakan lunas untuk dua kapal patroli cepat PC-60m milik TNI Angkatan Laut.[187]

Kapal Pendaratan Tank

Kolinlamil mengatakan, TNI Angkatan Laut akan melakukan pengadaan setidaknya enam LST baru untuk menggantikan kapal lama dan memperkuat kemampuan TNI Angkatan Laut.[188] Keenam LST baru tersebut sudah aktif beroperasi pada Agustus 2022.

Pada tahun 2021, Leonardo mengumumkan bahwa sistem senjata Marlin 40 Independent Line of Sight (ILOS) mereka telah dipesan untuk melengkapi dua LST kelas Teluk Bintuni milik TNI Angkatan Laut.[189]

Pada tanggal 14 Oktober 2022, Larsen & Toubro (L&T) telah mendapatkan kontrak untuk mengirimkan sistem meriam angkatan laut 40 mm kepada TNI Angkatan Laut, senjata tersebut akan dibawa ke salah satu kapal pendarat kelas Teluk Bintuni milik TNI Angkatan Laut dan mencakup pengiriman dua Teevra 40 unit. L&T akan bekerja sama dengan perusahaan pertahanan Indonesia BTI Defense dalam kontrak tersebut, dan perusahaan tersebut akan menyediakan layanan purna jual untuk sistem senjata tersebut saat sedang beroperasi.[190]

Landing Platform Dock/Kapal Bantu Rumah Sakit

Pada tahun 2017, Kolinlamil melaporkan bahwa TNI AL akan memesan setidaknya tiga LPD tambahan untuk mencapai Kekuatan Esensial Minimum pada tahun 2024.[191] Satu dari tiga LPD baru sudah aktif bertugas sebagai KRI Semarang (594).[192] Satu kapal telah diluncurkan dan diberi nama KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (991).[193] Kapal terakhir yang dipesan telah diluncurkan dan diberi nama KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992).[194]

Terma mendapatkan kontrak penyediaan radar SCANTER 6002 untuk Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS) TNI AL terbaru KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat. Pengiriman radar direncanakan pada Juni 2021. Pemberian ini menyusul kontrak sebelumnya yang ditandatangani pada tahun 2019 untuk memasok radar serupa untuk KRI dr. Wahidin Sudirohusodo, disampaikan pada Januari 2021.[195]

Kapal Penyapu Ranjau

Angkatan Laut Indonesia telah mengalokasikan $215 juta untuk mengganti dua kapal penyapu ranjau kelas Pulau Rengat.[196] Pada bulan Januari 2019, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia telah menandatangani kontrak dengan Abeking & Rasmussen untuk merancang dan membangun dua kapal penanggulangan ranjau (MCMV) untuk TNI Angkatan Laut. Kapal sepanjang 62 meter ini merupakan evolusi dari kelas Frankenthal Angkatan Laut Jerman, dan akan menggantikan armada TNI-AL yang sudah tua, yaitu dua MCMV kelas Pulau Rengat, yang keduanya ditugaskan pada bulan Maret 1988..[197]

Abeking & Rasmussen pada 11 Oktober 2022 meluncurkan kapal utama, KRI Pulau Fani (731) pada upacara di Lemwerder, Jerman.[198] MCMV kelas Pulau Fani masing-masing akan dilengkapi dengan dua kendaraan permukaan tak berawak (USV), dan ini akan dibawa di dek di bagian belakang kapal. Kedua USV menampilkan desain SWATH (Small Waterplane Area Twin Hull) Abeking & Rasmussen.[199]

Selama IMDEX Asia 2023 di Singapura, Anschütz memamerkan rangkaian penanggulangan ranjau (MCM) yang dirancang dan dikembangkan untuk MCMV kelas Pulau Fani Angkatan Laut Indonesia yang akan datang. Solusi ini dilengkapi jembatan dan sistem navigasi Synapsis NX perusahaan, sistem SYNTACS C2 terintegrasi, dan sonar pemburu ranjau.[200]

Sebagai bagian dari modernisasi Kapal Pemburu Ranjau kelas Pulau Rengat TNI Angkatan Laut, HENSOLDT Nexeya France telah mendapatkan kontrak bernilai jutaan Euro dari integrator galangan kapal Indonesia PT. Noahtu Shipyard (dulu dikenal dengan nama PT. Daya Radar Utama/DRU). Ini mencakup integrasi Sistem Manajemen Tempur (CMS) LYNCEA dan pemasangan sensor dan peralatan baru, termasuk Sistem Jembatan Navigasi Terpadu (INBS) HENSOLDT Inggris. HENSOLDT Nexeya Perancis akan bertanggung jawab atas integrasi kapal, validasi (HAT) dan uji coba laut (SAT) dari CMS multi-konsol yang terhubung ke peralatan navigasi dan ke semua sensor. Ini termasuk radar SharpEye MK11 dan MK7, transponder LTR 400 IFF dan Tactical Data Link, serta sonar dan kendaraan bawah air tak berawak yang didedikasikan untuk berburu ranjau.[201]

Kapal Selam

Pada bulan Januari 2020 Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral di Perancis dan bertemu dengan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly mengatakan Kementerian tertarik pada peralatan militer Perancis termasuk 48 jet tempur Rafale, 4 kapal selam Scorpène, dan 2 korvet Gowind.[202]

Pada 10 Februari 2022 Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Perancis Florence Parly menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kaharuddin Djenod, CEO PT. PAL dan Pierre Eric Pommellet, CEO Naval Group mengenai kerjasama penelitian dan pengembangan antara PT. PAL dan Naval Group mengenai rencana pembelian dua kapal selam Scorpène dengan sistem AIP (Air-independent Propulsion) beserta persenjataan dan suku cadangnya serta pelatihan dengan produksi lokal kapal selam tersebut di fasilitas PT. PAL di Surabaya, Jawa Timur.[203][204][205]

Pada tanggal 2 November 2022 Naval Group dan PT. PAL menandatangani Nota Kesepahaman untuk memulai pembentukan Lab Penelitian Energi Indonesia untuk bekerja sama dalam solusi energi dan propulsi di bidang angkatan laut. Proyek ini terdiri dari pembentukan Laboratorium Penelitian Energi Indonesia untuk mengembangkan solusi energi bawah laut generasi berikutnya di Indonesia.[206]

kapal yang dinonaktifkan

Galeri Kapal

Lihat Juga

Referensi

Catatan

Bacaan Lebih Lanjut

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.

Remove ads