Remove ads
kapal milik Angkatan Laut Republik Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
KRI Bung Tomo (357), sebelumnya bernama KDB Jerambak (30)[3], merupakan kapal patroli lepas pantai jenis korvet. Kapal ini pertama kali melakukan peletakan lunas di tanggal 5 Apri 2000, dan diluncurkan 22 Juni 2002 oleh galangan kapal BAE Systems Marine.
KRI Bung Tomo 357 | |
Sejarah | |
---|---|
Angkatan Laut IndonesiaIndonesia | |
Nama | KRI Bung Tomo (357) |
Pembangun | BAE Systems Marine |
Biaya | US$ 476,78 Juta (Rp7,41 Triliun) |
Pasang lunas | 5 April 2000 |
Diluncurkan | 22 Juni 2002 |
Mulai berlayar | 2004 |
Identifikasi | 357 |
Status | Masih bertugas |
Ciri-ciri umum | |
Jenis | F2000 Korvet |
Berat benaman | 1,940 ton |
Panjang | 899 m (2.949 ft) LWL, 95 m (312 ft) LOA |
Lebar | 128 m (420 ft) |
Daya muat | 36 m (118 ft) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 30 knot (56 km/h)[1] |
Jangkauan | 5.000 mil laut (9.000 km) at 12 knot (22 km/h)[2] |
Awak kapal | 79 (room for an additional 24) |
Sensor dan sistem pemroses |
|
Senjata |
|
Pesawat yang diangkut | 1 x S-70B Seahawk |
Fasilitas penerbangan | Flightdeck, tanpa hangar |
Kapal ini merupakan salah satu dari tiga kapal yang sebelumnya dibuat khusus untuk Angkatan Laut Kesultanan Brunei Darussalam. Kontrak dimulai sejak 1995, dan diluncurkan berturut-turut pada Januari 2001, Juni 2001 hingga Juni 2002. Sesuai kontrak, kapal ini seharusnya sudah dipindahtangankan pada Brunei pada Juni 2007. Namun, pemerintah Brunei memutus perjanjian dengan alasan kekurangan personel, mereka kemudian menghubungi perusahaan German Lürssen untuk mencari pembeli baru. Selang lima tahun, Indonesia menyatakan tertarik membeli ketiga kapal itu dan diharapkan dapat beroperasi dalam kurun 2013-2014. Ketiga kapal lainnya adalah KRI John Lie (358) dan KRI Usman-Harun (359), dimana nama kapal terakhir ini mendapat penolakan cukup keras dari pemerintah Singapura.[4]
KRI Bung Tomo (357) merupakan salah satu dari tiga jenis kapal (Multi Role Light Fregate) milik TNI Angkatan Laut. Pemberian nama Bung Tomo kepada kapal andalan TNI Angkatan Laut ini, karena perananan yang besar dari tokoh Bung Tomo dalam membangkitkan semangat rakyat untuk melawan kembalinya penjajah Belanda, yang berakhir dengan Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.[5]
Kapal ini memiliki jumlah ABK 85 prajurit, dengan rincian perwira 17 orang, bintara 40 orang dan tamtama 28 orang. Kapal perang ini merupakan kapal patroli lepas pantai jenis korvet, dan tiba di Indonesia pada pertengahan bulan September 2014. KRI Bung Tomo-357 saat ini dikomandani Kolonel Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo.[6]
KRI Bung Tomo (357) memiliki berat 1,941 ton. Dengan dimensi 89 meter x 12,8 meter x 3,6 meter. Ditenagai oleh 4 x MAN B&W / Ruston diesel engine (total of 30.2 MW). Kecepatan maksimal 30 knot dengan jarak jelajah 9,000 km. Diawaki oleh maksimal 79 pelaut.[7]
KRI Bung Tomo-357 saat ini dikomandani Kolonel Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo,.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.