Kabupaten Bulukumba

kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Kabupaten Bulukumba

Kabupaten Bulukumba (Lontara Makassar : ᨀᨅᨘᨄᨈᨙᨅᨘᨒᨘᨀᨘᨅ) adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Ujung Bulu. Berdasarkan data BPS Kabupaten Bulukumba tahun 2021, Kabupaten Bulukumba memiliki luas wilayah 1.154,58 km² dan berpenduduk 437.610 jiwa. Kabupaten Bulukumba terdiri atas 10 kecamatan, 27 kelurahan, serta 109 desa.[2]

Fakta Singkat Transkripsi bahasa daerah, • Lontara Makassar ...
Kabupaten Bulukumba
Transkripsi bahasa daerah
  Lontara Makassarᨀᨅᨘᨄᨈᨛᨅᨘᨒᨘᨀᨘᨅ
Thumb
Thumb
Dari kiri ke kanan, atas ke bawah: Annyorong lopi atau tradisi gotong royong mendorong perahu di Bonto Bahari, Kantor Bupati Bulukumba
Thumb
Julukan: 
  • Butta Panrita Lopi
Motto: 
Bulukumba Berlayar (Bersih Lingkungan, Alam Yang Ramah)
Thumb
Peta
Thumb
Kabupaten Bulukumba
Peta
Thumb
Kabupaten Bulukumba
Kabupaten Bulukumba (Indonesia)
Koordinat: 5.4°S 120.2°E / -5.4; 120.2
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Selatan
Tanggal berdiri4 Juli 1959[1]
Dasar hukumUU No. 29 Tahun 1959[1]
Hari jadi4 Februari 1960
Ibu kotaUjung Bulu
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 10
  • Kelurahan: 27
  • Desa: 109
Pemerintahan
  BupatiAndi Muchtar Ali Yusuf
  Wakil BupatiAndi Edy Manaf
  Sekretaris DaerahMuh Ali Saleng
  Ketua DPRDH. Rijal
Luas
  Total1.154,58 km2 (445,79 sq mi)
Populasi
  Total437.610
  Kepadatan379/km2 (980/sq mi)
Demografi
  AgamaIslam 99,87%
Kristen 0,10%
Protestan 0,08%
Katolik 0,02%
Buddha 0,02%
Hindu 0,01%[2]
  BahasaIndonesia, Bugis, Konjo Pesisir, Konjo Pegunungan
  IPM 68,99 (2020)
Sedang[3]
Zona waktuUTC+08:00 (WITA)
Kode pos
Kode BPS
7302
Kode area telepon0413
Kode ISO 3166ID-SN
Pelat kendaraanDD xxxx H*/Z*
Kode Kemendagri73.02
Kode SNI 7657:2023BLK
APBDRp 1.530.080.000.000,00- (TA 2023)[5]
PADRp 220.900.000.000,00- (TA 2023)[5]
DAURp 705.160.439.000,00- (TA 2023)
DAKRp 179.288.460.000,00- (fisik, TA 2023)
Rp 211.704.454.000,00- (nonfisik, TA 2023)
Rp 390.992.914.000,00- (total, TA 2023)
Situs webwww.bulukumbakab.go.id
Tutup
Thumb
Kantor Bupati Bulukumba
Thumb
Pusat pembuatan kapal pinisi Kecamatan Bonto Bahari, Bulukumba
Thumb
Peta Administrasi Kabupaten Bulukumba

Geografi

Ringkasan
Perspektif

Secara wilayah, Kabupaten Bulukumba berada pada kondisi empat dimensi, yakni dataran tinggi pada kaki Gunung Bawakaraeng – Lompobattang, dataran rendah, pantai, dan laut lepas. Kabupaten Bulukumba terletak di ujung bagian selatan ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, terkenal dengan industri perahu pinisi yang banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan Pemerintah Daerah. Luas wilayah Kabupaten Bulukumba 1.154,58 km² dengan jarak tempuh dari Kota Makassar sekitar 153 km.[2]

Batas Wilayah

Wilayah Kabupaten Bulukumba terletak pada koordinat antara 5°20” sampai 5°40” Lintang Selatan dan 119°50” sampai 120°28” Bujur Timur.[6] Kabupaten Bulukumba berbatasan dengan Kabupaten Sinjai di sebelah Utara. Di sebelah Barat Kabupaten Bulukumba berbatasan dengan Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Sinjai. Di sebelah Selatan, Kabupaten Bulukumba berbatasan dengan Kabupaten Kepulauan Selayar. Sedangkan di sebelah Timur, Kabupaten Bulukumba berbatasan dengan Teluk Bone.[7]

Topografi

Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 s/d 25 meter di atas permukaan laut meliputi tujuh kecamatan pesisir, yaitu: Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bonto Bahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang. Daerah bergelombang dengan ketinggian antara 25 s/d 100 meter dari permukaan laut, meliputi bagian dari Kecamatan Gantarang, Kecamatan Kindang, Kecamatan Bonto Bahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang, Kecamatan Herlang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale. Daerah perbukitan di Kabupaten Bulukumba terbentang mulai dari Barat ke utara dengan ketinggian 100 s/d di atas 500 meter dari permukaan laut meliputi bagian dari Kecamatan Kindang, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Rilau Ale.

Ketinggian

Wilayah Kabupaten Bulukumba lebih didominasi dengan keadaan topografi dataran rendah sampai bergelombang. Luas dataran rendah sampai bergelombang dan dataran tinggi hampir berimbang, yaitu jika dataran rendah sampai bergelombang mencapai sekitar 50,28% maka dataran tinggi mencapai 49,72%.

Klimatologi

Kabupaten Bulukumba mempunyai suhu rata-rata berkisar antara 23,82 °C – 27,68 °C. Suhu pada kisaran ini sangat cocok untuk pertanian tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Berdasarkan analisis Smith – Ferguson (tipe iklim diukur menurut bulan basah dan bulan kering) maka klasifikasi iklim di Kabupaten Bulukumba termasuk iklim lembap atau agak basah.

Kabupaten Bulukumb berada di sektor timur, musim gadu antara Oktober – Maret dan musim rendengan antara April – September. Terdapat 8 buah stasiun penakar hujan yang tersebar di beberapa kecamatan, yakni: stasiun Bettu, stasiun Bontonyeleng, stasiun Kajang, stasiun Batukaropa, stasiun Tanah Kongkong, stasiun Bonto Bahari, stasiun Bulo–bulo dan stasiun Herlang.

Daerah dengan curah hujan tertinggi terdapat pada wilayah barat laut dan timur sedangkan pada daerah tengah memiliki curah hujan sedang sedangkan pada bagian selatan curah hujannya rendah.

Curah hujan di Kabupaten Bulukumba sebagai berikut:
•Curah hujan antara 800 – 1000 mm/tahun, meliputi Kecamatan Ujungbulu, sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian besar Bonto Bahari.
•Curah hujan antara 1000 – 1500 mm/tahun, meliputi sebagian Gantarang, sebagian Ujung Loe dan sebagian Bontotiro.
•Curah hujan antara 1500 – 2000 mm/tahun, meliputi Kecamatan Gantarang, sebagian Rilau Ale, sebagian Ujung Loe, sebagian Kindang, sebagian Bulukumpa, sebagian Bontotiro, sebagian Herlang dan Kecamatan Kajang.
•Curah hujan di atas 2000 mm/tahun meliputi Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale, Kecamatan Bulukumpa dan Kecamatan Herlang.

Jenis tanah

Tanah di Kabupaten Bulukumba didominasi jenis tanah latosol dan mediteran. Secara spesifik terdiri atas tanah alluvial hidromorf coklat kelabu dengan bahan induk endapan liat pasir terdapat dipesisir pantai dan sebagian di daratan bagian utara. Sedangkan tanah regosol dan mediteran terdapat pada daerah-daerah bergelombang sampai berbukit di wilayah bagian barat.

Hidrologi

Sungai di Kabupaten Bulukumba ada 32 aliran yang terdiri dari sungai besar dan sungai kecil. Sungai-sungai ini mencapai panjang 603,50 km dan yang terpanjang adalah sungai Sangkala yakni 65,30 km, sedangkan yang terpendek adalah sungai Biroro yakni 1,50 km. Sungai-sungai ini mampu mengairi lahan sawah seluas 23.365 Ha.

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Penamaan Bulukumba kata "bulu kumupa" yang berarti "Masih Gunung Milik Saya" suku makassar menyebutnya "Bulukumba" dikarenakan suku makassar (Gowa-Tallo) menyebutkan Bulu a, kata itu tercetus pasca peperangan kerajaan Gowa-Tallo (suku bangsa Makassar)

Bangkeng Buki' (dalam bahasa Makassar berarti kaki bukit) yang merupakan barisan lereng bukit dari Gunung Lompo pihak Kerajaan Gowa-Tallo wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian timur Bangkeng Buki' sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari barat sampai ke selatan.

Berawal dari peristiwa tersebut kemudian tercetuslah kalimat dalam bahasa Makassar "Bulu'kumupa" yang kemudian pada tingkatan dialek Makassar bunyi menjadi "Bulukumba".
sejak itulah nama Bulukumba mulai ada dan hingga saat ini resmi menjadi sebuah kabupaten.

Peresmian Bulukumba menjadi sebuah nama kabupaten dimulai dari terbitnya Undang–Undang Nomor 29 Tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat II di Sulawesi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978, tentang Lambang Daerah.

Akhirnya setelah dilakukan seminar sehari pada tanggal 28 Maret 1994 dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (ahli sejarah dan budaya), maka ditetapkanlah hari jadi Kabupaten Bulukumba, yaitu tanggal 4 Februari 1960 melalui Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994.

Secara yuridis formal Kabupaten Bulukumba resmi menjadi daerah tingkat II setelah ditetapkan Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960 dan selanjutnya dilakukan pelantikan bupati pertama, yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.

Slogan Kabupaten Bulukumba

Paradigma kesejarahan, kebudayaan dan keagamaan memberikan nuansa moralitas dalam sistem pemerintahan yang pada tatanan tertentu menjadi etika bagi struktur kehidupan masyarakat melalui satu prinsip "Mali’ siparappe, Tallang sipahua."

Ungkapan yang mencerminkan perpaduan dari dua dialek bahasa Makassar Konjo tersebut merupakan gambaran sikap batin masyarakat Bulukumba untuk mengemban amanat persatuan di dalam mewujudkan keselamatan bersama demi terciptanya tujuan pembangunan lahir dan batin, material dan spiritual, dunia dan akhirat.

Nuansa moralitas ini pula yang mendasari lahirnya slogan pembangunan "Bulukumba Berlayar" yang mulai disosialisasikan pada bulan September 1994 dan disepakati penggunaannya pada tahun 1996. Konsepsi "Berlayar" sebagai moral pembangunan lahir batin mengandung filosofi yang cukup dalam serta memiliki kaitan kesejarahan, kebudayaan dan keagamaan dengan masyarakat Bulukumba.

"Berlayar", merupakan sebuah akronim dari kalimat kausalitas yang berbunyi "Bersih Lingkungan, Alam Yang Ramah". Filosofi yang terkandung dalam slogan tersebut dilihat dari tiga sisi pijakan, yaitu sejarah, kebudayaan dan keagamaan.

Pijakan Sejarah

Bulukumba lahir dari suatu proses perjuangan panjang yang mengorbankan harta, darah dan nyawa. Perlawanan rakyat Bulukumba terhadap kolonial Belanda dan Jepang menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 1945 diawali dengan terbentuknya "barisan merah putih" dan "laskar brigade pemberontakan Bulukumba angkatan rakyat". Organisasi yang terkenal dalam sejarah perjuangan ini, melahirkan pejuang yang berani mati menerjang gelombang dan badai untuk merebut cita–cita kemerdekaan sebagai wujud tuntutan hak asasi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Pijakan Kebudayaan

Dari sisi budaya, Bulukumba telah tampil menjadi sebuah "legenda modern" dalam kancah percaturan kebudayaan nasional, melalui industri budaya dalam bentuk perahu, baik itu perahu jenis Pinisi, padewakkang, lambo, pajala, maupun jenis lepa–lepa yang telah berhasil mencuatkan nama Bulukumba di dunia internasional. Kata layar memiliki pemahaman terhadap adanya subjek yang bernama perahu sebagai suatu refleksi kreativitas masyarakat Bulukumba.

Pijakan Keagamaan

Masyarakat Bulukumba telah bersentuhan dengan ajaran agama Islam sejak awal abad ke–17 Masehi yang diperkirakan tahun 1605 M. Ajaran agama Islam ini di Ajaran agama Islam yang berintikan tasawwuf ini menumbuhkan kesadaran religius bagi penganutnya dan menggerakkan sikap keyakinan mereka untuk berlaku zuhud, suci lahir batin, selamat dunia dan akhirat dalam kerangka tauhid "appasewang" (meng-Esa-kan Allah SWT). Selain itu Terdapat Mesjid tertua ketiga di Sulawesi Selatan yang terletak di Kecamatan Bontotiro.

Demografi

Bahasa

Bahasa resmi instansi pemerintahan di Kabupaten Bulukumba adalah bahasa Indonesia. Terdapat dua bahasa daerah yang digunakan kabupaten Bulukumba, yaitu Bahasa Makassar dialek Konjo BULUkumba. yang terbagi menjadi Bahasa Konjo pesisir dan Bahasa Konjo pegunungan yang merupakan sub bahasa Makassar yang secara pengucapan/dialek dan kata-kata Bahasa Makassar yang umum dituturkan, namun justru beberapa kata-kata banyak yang kognitif dengan . Secara Budaya dan Bahasa Kabupaten Bulukumba Makassar, Dimana masyarakatnya menuturkan bahasa daerah Makassar konjo yang lazim digunakan di Sulawesi Selatan.

Pemerintahan

Ringkasan
Perspektif

Bupati

Informasi lebih lanjut No., Potret ...
Bupati Bulukumba
No. Potret Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Partai Wakil Bupati Periode Ref.
1 Thumb Andi Patarai 1960 1966 N/A 1 [8][9]
2 Thumb Andi Bakri Tandaramang 1966 1978 N/A 2 [10]
3 Thumb Andi Hasanuddin 1978 1980 N/A 3
4 Thumb Abdul Malik Hambali
(1938–)
1980 1985 N/A 4
5 Thumb Andi Kube Dauda 1985 1990 N/A 5
6 Thumb Andi Tamrin 1990 1995 N/A 6
7 Thumb Andi Patabai Pabokori 1995 2000 N/A 7
2000 2005 Andi Syahrir Sahib 8
8 Thumb Andi Muhammad Sukri Andi Sappewali
(1956–2022)
2005 2010 Demokrat Padasi 9
9 Thumb Zainuddin Hasan
(?–)
2010 2015 Demokrat Syamsuddin 10
(8) Thumb Andi Muhammad Sukri Andi Sappewali
(1956–2022)
17 Februari 2016 17 Februari 2021 Demokrat Tomy Satria Yulianto 11
(2015)
10 Thumb Andi Muchtar Ali Yusuf
(1967–)
26 Februari 2021 20 Februari 2025 Gerindra Andi Edy Manaf 12
(2020)
20 Februari 2025 Petahana 13
(2024)
Tutup
Legenda
  Non-Partisan/Penugasan Pemerintah

Pelaksana tugas Bupati

Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.

Potret Pelaksana tugas Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Bupati Definitif
Thumb Amien Situru
(?–)
(Pejabat Sementara)
1978 1978 Transisi
Thumb Azikin Solthan
(1953–)
(Penjabat)
2010 2010 Transisi
Thumb Muhammad Yusuf Sommeng
(?–)
(Penjabat)
2015 2016 Transisi
Thumb Muhammad Rasyid
(?–)
(Pejabat Sementara)
24 September 2024 23 November 2024 12
(2020)
[a][11] Andi Muchtar Ali Yusuf
Catatan
  1. Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf dan Wakil Bupati Andi Edy Manaf cuti kampanye pada Pemilihan umum Bupati Bulukumba 2024 dari 25 September 2024 hingga 23 November 2024, jabatan bupati sementara dipegang oleh Pejabat Sementara (Pjs.) Bupati Muhammad Rasyid

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Bulukumba dalam dua periode terakhir.

Informasi lebih lanjut GPartai Politik, Jumlah Kursi dalam Periode ...
GPartai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019 2019–2024
PKB 2 Kenaikan 4
Gerindra 4 Kenaikan 5
PDI-P 1 Kenaikan 3
Golkar Kenaikan 6 Penurunan 4
NasDem (baru) 4 Kenaikan 5
Berkarya (baru) 1
PKS 3 Steady 3
PPP 4 Kenaikan 6
PAN 6 Penurunan 4
Hanura 3 Penurunan 2
Demokrat Steady 4 Penurunan 2
PBB 3 Penurunan 1
Jumlah Anggota Steady 40 Steady 40
Jumlah Partai 11 Kenaikan 12
Tutup

Kecamatan

Kabupaten Bulukumba terdiri dari 10 kecamatan, 27 kelurahan dan 109 desa. Pada tahun 2017, kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.284,63 km² dan jumlah penduduk sebesar 432.141 jiwa dengan sebaran penduduk 336 jiwa/km².[12][13]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Bulukumba, adalah sebagai berikut:

Informasi lebih lanjut Kode Kemendagri, Kecamatan ...
Kode
Kemendagri
KecamatanJumlah
Kelurahan
Jumlah DesaStatusDaftar
Desa/Kelurahan
73.02.03 Bonto Bahari 44Desa
Kelurahan
73.02.04 Bontotiro 112Desa
Kelurahan
73.02.07 Bulukumpa 314Desa
Kelurahan
73.02.01 Gantarang 318Desa
Kelurahan
73.02.05 Hero Lange-Lange 26Desa
Kelurahan
73.02.06 Kajang 217Desa
Kelurahan
73.02.08 Kindang 112Desa
Kelurahan
73.02.10 Rilau Ale 114Desa
Kelurahan
73.02.02 Ujung Bulu 9Kelurahan
73.02.09 Ujung Loe 112Desa
Kelurahan
TOTAL27109
Tutup

Awal terbentuknya, Kabupaten Bulukumba hanya terdiri atas tujuh kecamatan (Ujungbulu, Gangking, Bulukumpa, Bonto Bahari, Bontotiro, Kajang, Hero Lange-Lange), kemudian beberapa kecamatan dimekarkan menjadi 10 kecamatan. Dari 10 kecamatan tersebut, tujuh di antaranya merupakan daerah pesisir sebagai sentra pengembangan pariwisata dan perikanan yaitu Kecamatan Gantarang, Kecamatan Ujungbulu, Kecamatan Ujung Loe, Kecamatan Bonto Bahari, Kecamatan Bontotiro, Kecamatan Kajang dan Kecamatan Herlang. Tiga kecamatan lainnya tergolong sentra pengembangan pertanian dan perkebunan, yaitu Kecamatan Kindang, Kecamatan Rilau Ale dan Kecamatan Bulukumpa.

Lambang Daerah

Berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Bulukumba Nomor: 13 Tahun 1987, maka ditetapkanlah Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba dengan makna sebagai berikut: 1. Perisai Persegi Lima
Melambangkan sikap batin masyarakat Bulukumba yang teguh memertahankan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia.
2. Padi dan Jagung
Melambangkan mata pencaharian utama dan merupakan makanan pokok masyarakat Bulukumba. Bulir padi sejumlah 17 bulir melambangkan tanggal 17 sebagai tanggal kemerdekaan RI. Daun jagung sejumlah 8 menandakan bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan RI. Kelopak buah jagung berjumlah 4 dan bunga buah jagung berjumlah 5 menandakan tahun 1945 sebagai tahun kemerdekaan RI.
3. Perahu Pinisi
Sebagai salah satu mahakarya ciri khas masyarakat Bulukumba, yang dikenal sebagai "Butta Panrita Lopi" atau daerah bermukimnya orang yang ahli dalam membuat perahu.
4. Layar perahu Pinisi berjumlah 7 buah.
Melambangkan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Bulukumba, tetapi sekarang sudah dimekarkan dari tujuh menjadi 10 kecamatan.
5. Tulisan aksara lontara di sisi perahu "Mali Siparappe, Tallang Sipahua".
Mencerminkan dialek Makassar Konjo yang melambangkan persatuan suku Makassar besar yang ada di Kabupaten Bulukumba.
6. Dasar Biru
Mencerminkan bahwa Kabupaten Bulukumba merupakan daerah maritim Makassar .

Pariwisata

Thumb
Kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Bira, Bulukumba dan Pulau Selayar

Pariwisata di Kabupaten Bulukumba sangat beragam, misalnya:

Wisata Bahari

  1. Pantai Tanjung Bira
  2. Pantai Lemo-lemo
  3. Pantai Batu Tallasa
  4. Pantai Kalukubodo
  5. Pantai Butung keke
  6. Tebing Apparalang
  7. Pantai Bara
  8. Pantai Mandala Ria
  9. Pantai Kasuso
  10. Pantai Samboang
  11. Pantai Ujung Tiro
  12. Pantai Marumasa
  13. Pantai Panrang Luhu
  14. Pulau Kambing
  15. Pulau Liukang Loe

Wisata Alam

  1. Permandian Alam Sungai Sempit
  2. Air Terjun Bravo
  3. Bukit Kahayya
  4. Gua Passohara
  5. Goa Passea
  6. Permandian Alam Hila-Hila
  7. Permanda Limbua
  8. Perkebunan Karet Balombessie
  9. Puncak Pua Janggo
  10. Bukit Bulu
  1. buatan Perahu Tradisional Pinisi
  2. TiroKa Makassarwasan Adat Ammatoa Konjo

Eko Wisata

  1. Taman Cekkeng Nursery
  2. Pinisi park
  3. Hutan kota
  4. Taman kota

Referensi

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.