Loading AI tools
perusahaan asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
PT Hotel Indonesia Natour (berbisnis dengan nama Injourney Hospitality) adalah bagian dari Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan hotel. Hingga tahun 2024, perusahaan ini mengelola 30 hotel yang tersebar di seantero Indonesia.[3]
Injourney Hospitality | |
Sebelumnya | PT Hotel Indonesia Internasional (1962-1999) |
Anak perusahaan BUMN | |
Industri | Pariwisata |
Didirikan | 5 Agustus 1962 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Cabang | Lihat lokasi |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Christine Hutabarat[1] (Direktur Utama) Bonny Anang Dwijanto[1] (Komisaris Utama) |
Produk | Hotel |
Merek |
|
Pendapatan | Rp698,7 milyar (2018)[2] |
Rp48,8 milyar (2018)[2] | |
Total aset | Rp9,7 triliun (2018)[2] |
Total ekuitas | Rp8,481 triliun (2018)[2] |
Karyawan | 2.198 (termasuk karyawan kontrak, 2018)[2] |
Induk | PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) |
Anak usaha | PT Hotel Indonesia Group |
Situs web | hin hig |
Perusahaan ini memulai sejarahnya dari dua badan usaha milik negara Indonesia, yakni Hotel Indonesia International dan Perusahaan Hotel dan Tourist Nasional.
Hotel Indonesia International atau biasa disingkat menjadi HII, adalah hasil penggabungan antara PT Hotel Indonesia, PT Ambarsam, dan PT Bali Beach. Tiga perusahaan tersebut merupakan pemilik dari hotel-hotel yang dibangun pada awal dekade 1960-an dengan menggunakan dana pampasan perang dari Jepang, yakni Hotel Indonesia di Jakarta, Samudra Beach Hotel di Pelabuhan Ratu, Ambarrukmo Palace Hotel di Yogyakarta, dan Bali Beach Hotel di Sanur. Hotel Indonesia Natour secara resmi menjadikan 5 Agustus 1962, tanggal pembukaan Hotel Indonesia, sebagai hari lahir perusahaan tersebut.[4]
Sementara itu, Perusahaan Hotel dan Tourist Nasional atau biasa disingkat menjadi Natour, adalah pemilik dari hotel-hotel hasil nasionalisasi dari perusahaan Belanda. Perusahaan ini didirikan oleh Bank Pembangunan Indonesia saat Konferensi Asia–Afrika di tahun 1955. Tiga hotel pertama yang mereka kelola semuanya terletak di Bali: Bali Hotel (1956), Pesanggrahan Sindhu (1956), dan Sanggar Wisma Samudra Beach Kuta (1961).[5] Pada tahun 1973, pemerintah Indonesia secara resmi menjadikan Natour sebagai wadah hotel-hotel bekas Belanda yang dimiliki pemerintah di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Hotel Parapat di Parapat, Hotel Dharma Deli di Medan, Hotel Garuda di Yogyakarta, Hotel Bath Tretes di Pasuruan, dan Hotel Dibya Puri di Semarang.[2][6]
Pada tahun 1999, pemerintah Indonesia menggabungkan Natour ke dalam Hotel Indonesia International, dan nama Hotel Indonesia Internasional kemudian diubah menjadi Hotel Indonesia Natour (HIN). Keseluruhan hotel yang dikelola oleh mereka diberi merek "Inna", sebuah kependekan dari "Indonesia Natour".[7]
Sepanjang tahun 2015, perusahaan ini merenovasi enam hotel, yakni Inna Grand Bali Beach di Sanur, Inna Putri Bali di Nusa Dua, Inna Bali di Denpasar, Inna Garuda di Yogyakarta, Inna Simpang di Surabaya, dan Inna Samudra Beach Hotel di Pelabuhan Ratu dengan anggaran sebesar Rp1,5 triliun. Setelah hotel-hotel tersebut direnovasi, jumlah kamar yang dikelola oleh perusahaan ini pun bertambah dari hanya 2.200 unit menjadi 2.400 unit kamar.[8]
Pada tanggal 8 April 2021, anak usaha dari perusahaan ini, yakni PT Hotel Indonesia Group (HIG), meluncurkan tiga merek baru, yakni "KHAS" untuk hotel bintang tiga, "Truntum" untuk hotel bintang empat, dan "Meru" untuk hotel bintang lima.[9] Pada bulan Juni 2021, perusahaan ini menyerahkan hotel-hotel miliknya ke Wika Realty, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menyatukan kepemilikan hotel milik BUMN.[10] Walaupun begitu, perusahaan ini akan menjadi operator dari seluruh hotel BUMN yang telah disatukan kepemilikannya ke Wika Realty,[11] melalui anak usahanya, yakni HIG.[12] Setelah transaksi tersebut selesai, HIG pun mulai mengelola 11 hotel tambahan yang sebelumnya dikelola oleh BUMN lain, yakni sembilan hotel dengan merek Pesonna dari PT Pesonna Indonesia Jaya, satu hotel dengan merek Kila dari PT Aerowisata, dan satu hotel dengan merek Patra dari PT Patra Jasa. Kedepannya, pemerintah Indonesia berencana menyerahkan pengelolaan semua hotel milik BUMN yang lain kepada HIG dan menamai hotel-hotel tersebut dengan tiga merek saja, yakni Meru, Truntum, dan KHAS.[13]
Pada tanggal 6 Oktober 2021, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Aviasi Pariwisata Indonesia, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.[14] Pada bulan Maret 2024, perusahaan ini mulai menggunakan nama dagang "Injourney Hospitality" untuk menegaskan statusnya sebagai bagian dari Injourney.
Melalui situs resmi PT Hotel Indonesia Natour, hingga tahun 2024, perusahaan ini mengelola 30 hotel yang tersebar di seantero Indonesia, yakni:
No. | Nama | Alamat | Provinsi | Buka |
---|---|---|---|---|
1 | Bali Beach Hotel | Jl. Hang Tuah, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Denpasar | Bali | 1966[lower-alpha 1][15] |
2 | Merumatta Senggigi Lombok | Jl. Pantai Senggigi, Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat | Nusa Tenggara Barat | 1987[lower-alpha 2][16] |
3 | Meruorah Komodo Labuan Bajo | Jl. Soekarno Hatta, Labuan Bajo, Komodo, Manggarai Barat | Nusa Tenggara Timur | 2020[lower-alpha 3][17] |
4 | Merusaka Nusa Dua | Jl. Kawasan Pariwisata Nusa Dua Lot S-3, Benoa, Kuta Selatan, Badung | Bali | 1984[lower-alpha 4][18] |
5 | The Meru Sanur | Jl. Hang Tuah, Sanur Kaja, Denpasar Selatan, Denpasar | Bali | 2024[15] |
6 | The Patra Bali Resort & Villas | Jl. Ir. H. Juanda South Kuta Beach, Kuta, Kuta, Badung | Bali | 1972[lower-alpha 5][19] |
No. | Nama | Alamat | Provinsi | Buka |
---|---|---|---|---|
1 | Grand Inna Medan | Jl. Balai Kota No.2, Kesawan, Medan Barat, Medan | Sumatera Utara | 1957[lower-alpha 6][20] |
2 | Grand Inna Samudra Beach | Jl. Raya Cisolok-Pelabuhanratu, Cikakak, Cikakak, Sukabumi | Jawa Barat | 1965[lower-alpha 7][21] |
3 | Grand Inna Tunjungan | Jl. Gubernur Suryo No.1, Embong Kaliasin, Genteng, Surabaya | Jawa Timur | 1980[lower-alpha 8][22] |
4 | The Manohara Hotel Yogyakarta | Jl. Affandi No.35, Caturtunggal, Depok, Sleman | Daerah Istimewa Yogyakarta | 2020[lower-alpha 9][23] |
5 | Truntum Boutique Mandalika | Jl. Tanjung Ocean View, Sukadana, Pujut, Lombok Tengah | Nusa Tenggara Barat | 2023[24] |
6 | Truntum Kuta | Jl. Pantai Kuta No.1, Kuta, Kuta, Badung | Bali | 1961[lower-alpha 10][25] |
7 | Truntum Padang | Jl. Gereja No.34, Belakang Tangsi, Padang Barat, Padang | Sumatera Barat | 1959[lower-alpha 11][26] |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.