Top Qs
Timeline
Obrolan
Perspektif
Edi Sudradjat
tokoh militer dan menteri Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Remove ads
Edi Sudradjat, (22 April 1938 – 1 Desember 2006 ) adalah salah seorang tokoh militer Indonesia.[1] Ia adalah satu-satunya orang yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI-AD (KSAD), Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.[2]
Remove ads
Remove ads
Riwayat Hidup
Ringkasan
Perspektif
Kehidupan awal
Sudradjat lahir pada tanggal 22 April 1938 dari pasangan Raden Momon Wirakusumah dan R Ratnaningsih. Ia adalah anak ketujuh sekaligus adik dari Sekarningrum Wirakusumah (yang adalah istri dari Wiranto Arismunandar).[3]
Karier militer
Perwira Muda
Lulusan Akademi Militer Nasional angkatan pertama (1960) di mana ia juga terpilih sebagai lulusan terbaik angkatan tersebut, ia lalu ditugaskan sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri 515 di Tanggul, Jember selama dua tahun (1961–1962) dan berpartisipasi dalam Operasi Trikora. Setelah itu pada tahun 1960-an Sudradjat ditugaskan dalam operasi melawan pihak Republik Maluku Selatan, Organisasi Papua Merdeka, serta Gerakan 30 September.[butuh rujukan]
Perwira Tinggi
Pada tahun 1980 ia menjadi Brigadir Jenderal dengan jabatan Panglima Komando Tempur Lintas Udara Kostrad. Setahun kemudian ia menjadi Panglima Kodam II/Bukit Barisan di Medan dengan pangkat Mayor Jenderal hingga tahun 1983, dan lalu menjadi Pangdam Kodam VI/Siliwangi di Bandung pada tahun 1983-1985.[butuh rujukan]
Selama dua tahun setelah itu (1985–1986), Sudradjat diangkat sebagai Asisten Operasi (Asops) ABRI sebelum lalu menjadi Letnan Jenderal untuk jabatan Wakil Kepala Staf TNI-AD dari tahun 1986 hingga 1988. Kemudian dari tahun 1988 hingga 1993, ia menjadi Kepala Staf TNI-AD. Tahun 1993, ia dipercaya menjadi Panglima ABRI menggantikan Try Sutrisno. Sudradjat adalah perwira tinggi pertama lulusan AMN yang menjadi Panglima ABRI. Selain itu, pada tahun yang sama ia diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan dalam Kabinet Pembangunan VI. Jabatan rangkap tersebut ia laksanakan sebelum ia menyerahkan jabatan Panglima ABRI kepada Jenderal TNI Feisal Tanjung, mantan Kasum ABRI yang melejit setelah memimpin DKP pada kasus Santa Cruz, Timor Timur. Terakhir ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.[butuh rujukan]
Remove ads
Kehidupan awal
Sudradjat lahir pada tanggal 22 April 1938 dari pasangan Raden Momon Wirakusumah dan R Ratnaningsih. Ia adalah anak ketujuh.[4]
Riwayat Kepangkatan
- Letnan Dua (1960)
- Letnan Satu (1964)
- Kapten (1967)
- Mayor (1970)
- Letnan Kolonel (1973)
- Kolonel (1978)
- Brigadir Jenderal (1979)
- Mayor Jenderal (1982)
- Letnan Jenderal (1986)
- Jenderal (1988)
Back to basic
Saat menjabat KSAD, Edi termasuk pimpinan TNI yang menyerukan gerakan back to basic atau "kembali ke barak" bagi tentara. Artinya tentara harus mulai meninggalkan bisnis militernya dan benar-benar berkonsentrasi pada tugas-tugasnya sebagai garda bangsa yang profesional.[butuh rujukan]
Riwayat Jabatan
- Danton Yonif 515/Ugra Tapa Yudha (1961-1963)
- Danki Instruktur AMN (1963-1965)
- Danki Yon 1 RPKAD (1965-1966)
- Pasi 2 Yon 1 RPKAD (1966)
- Dankima Yon 1 RPKAD (1966-1968)
- Wadan Grup 1 Puspassus (1968-1971)
- Wakil Asisten I Kopassandha (1971-1973)
- Dangrup 4 Kopassandha (1973-1975)
- Danpusdikif (1975-1980)
- Pangkopur Linud I Kostrad (1980-1981)
- Pangdam II/Bukit Barisan (1981-1983)
- Pangdam VI/Siliwangi (1983-1985)
- Asops Kasum ABRI (1985-1986)
- Wakasad (1986-1988)
- Kasad (1988-1993)
- Panglima ABRI (1993)
- Menhankam (1993-1998)
Remove ads
Meninggal Dunia

Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat (68), meninggal dunia sekitar pukul 13.15, Jumat 1 Desember 2006 akibat gangguan paru-paru di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Jenazahnya Dimakamkan di TMP Kalibata[5][6]
Penghargaan
Remove ads
Catatan
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Remove ads