Ardhito Pramono
penyanyi-penulis lagu dan pemeran laki-laki asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Ardhito Rifqi Pramono (lahir 22 Mei 1995 ) adalah penyanyi-penulis lagu, pemeran, dan penyiar radio berkebangsaan Indonesia.
Kehidupan awal
Ardhito dilahirkan di Jakarta pada 22 Mei 1995. Darah seni mengalir dari neneknya, yakni Sarwi Mumpuni, yang merupakan penyanyi jazz.[1]
Ardhito menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 115 Jakarta. Tidak berhasil diterima di SMA Negeri 8 Jakarta, Ardhito melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 59 Jakarta. Namun, karena menemui ketidakcocokan, ia keluar dari sana dan dikirim ke Sydney, Australia untuk belajar Bahasa Inggris selama tiga bulan. Setelah itu, ia kembali ke Indonesia dan masuk ke SMA Global Prestasi School. Di sekolah tersebut, ia dipermalukan oleh gurunya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk berhenti menuntut ilmu di sekolah formal dan memilih metode sekolah rumah. Dari konflik tersebut, diketahui bahwa Ardhito pernah tidak naik kelas karena sedang cuti bersekolah.[2][3] Setelah menamatkan sekolahnya, Ardhito melanjutkan studi di JMC Academy dalam jurusan perfilman.[4][5]
Karier
Ringkasan
Perspektif

Ardhito mengawali kariernya melalui industri musik. Ia mulai dikenal publik seusai mendaur ulang sejumlah lagu di akun YouTube pribadinya pada 2013.[6] Ardhito mulai menciptakan beberapa lagu pada tahun itu, ketika ia masih berkuliah di JMC Academy. Setelah itu, ia sempat membantu sang ayah untuk bekerja di perusahaan miliknya.[7]
Pada tahun 2016, Ardhito merilis singel perdananya yang diberi judul "The Sun". Lagu tersebut dimuat dalam album mini pertamanya, yakni Ardhito Pramono di tahun 2017.[8] Pada awal tahun 2018, Ardhito bergabung dengan label rekaman besar Sony Music Indonesia.
Ardhito memulai debutnya di dunia seni peran dengan memerankan tokoh Kale dalam film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini pada tahun 2020.[9][10]
Setelah selesai rehabilitasi narkoba, Ardhito merilis singel utama dari album studio pertamanya, Wijayakusuma, pada 7 Juli 2022 diikuti dengan perilisan album pada 13 Juli 2022.[11][12]
Ardhito mendirikan grup musik baru bernama Wijaya 80, sebuah grup musik yang karya-karyanya terinspirasi nuansa musik 1980-an, sesuai dengan nama grupnya. Personel dari Wijaya 80 terdiri dari Ardhito dan dua rekannya, Erikson Jayanto, dan Hezky Joe. Wijaya 80 telah menggarap 3 single yakni Pemain Lama, Seharusnya Aku dan Terakhir Kali. Lagu Terakhir Kali viral di sosial media terutama di TikTok yang mana lagu ini sering digunakan sebagai sound FYP.
Kehidupan pribadi
Pasca ditangkap karena menggunakan narkoba pada Rabu, 12 Januari 2022 pukul 02.00 WIB, terungkap bahwa Ardhito sudah menikah dengan seorang model dan desainer grafis bernama Jeanneta Sanfadelia.[13] Namun, pada 2023, mereka telah resmi bercerai.
Kasus
Ardhito ditangkap oleh pihak Polres Metro Jakarta Barat pada hari Rabu, 12 Januari 2022 pukul 02.00 WIB di kediamannya yang berada di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.[14] Ia ditetapkan sebagai tersangka pada 13 Januari 2022, sesuai dengan barang bukti dua paket plastik klip ganja seberat 4,8 gram, kertas papir, dan pil Aprazolam.[15] Ardhito terancam hukuman 4 tahun penjara karena melanggar Undang-undang Undang-undang nomor 35 Tahun 2009 Pasal 127 ayat 1, tentang Narkotika.[16] Namun, kasus tersebut dihentikan berdasarkan rekomendasi Tim Asesmen Terpadu Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta, karena Ardhito termasuk dalam kategori pengguna dan menjalankan rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Cibubur, Jakarta Timur.[17] Ia dibebaskan usai menjalani proses rehabilitasi yang telah dijalaninya selama enam bulan pada Juni 2022.[15][18]
Diskografi
Album mini
- Ardhito Pramono (2017)
- Playlist, Vol. 2 (2017)
- A letter to my 17 year old (2019)
- Craziest thing happened in my backyard (2020)
- Semar & Pasukan Monyet (2021)
Album studio
- Wijayakusuma (2022)
- Roadtrip (2024)
Singel
Sebagai penyanyi utama
Judul | Tahun | Album | Catatan |
---|---|---|---|
"The Sun" | 2016 | Ardhito Pramono | |
"I Placed My Heart" | |||
"What Do You Feel About Me" | |||
"Di Senayan" | |||
"The Bitterlove" | 2017 | ||
"The Message" | Playlist, Vol. 2 | ||
"Bulb" | |||
"Malam Minggu di Jakarta" | Singel non-album | ||
"I Can't Stop Loving You" | Playlist, Vol. 2 | ||
"Tjumbuan Kasih Rimba Lara" | Daur ulang dari lagu Ismail Marzuki | ||
"Bila" | Susah Sinyal (Original Motion Picture Soundtrack) | Lagu tema film Susah Sinyal (2017) | |
"Fake Optics" | 2018 | A letter to my 17 year old | |
"Bitterlove" | |||
"Say Hello" | |||
"Superstar" | 2019 | ||
"Cigarettes of Ours" | |||
"Trash Talkin'" | 2020 | Craziest thing happened in my backyard | |
"925" | |||
"Here We Go Again / Fanboi" | |||
"Plaza Avenue" | |||
"Happy" | |||
"fine today" | Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini - Original Motion Picture Soundtrack | Lagu tema film Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini (2020) | |
"Sudah" | Story of Kale - Original Motion Picture Soundtrack | Lagu tema film Story of Kale: When Someone's in Love (2020) | |
"New Year's Eve" | Singel non-album | ||
"Teman Perjalanan" | 2021 | Dear Nathan, Thank You Salma Original Motion Picture Soundtrack | Lagu tema film Dear Nathan: Thank You Salma (2022) |
"Something New" | Semar & Pasukan Monyet | Lagu anak-anak | |
"Tiger Song (Do The Wiggle)" | |||
"Orang Utan" | |||
"1, 2, 3, 4, 5 (That's How It Goes!)" | |||
"Banana" | |||
"Friends Till The End" | |||
"Life Could Be Amazing" | |||
"Asmara" | 2022 | Wijayakusuma | |
"2 Jam" | |||
"Rasa-rasanya" | |||
"Daun Surgawi" | |||
"Berdikari" | |||
"Wijayakusuma" | |||
"Mula" | |||
"Waking Up Together with You" | 2024 | Roadtrip | |
"Beautiful Journey" |
Kolaborasi
Judul | Tahun | Album | Catatan |
---|---|---|---|
"Perlahan Menghilang" | 2017 | Playlist, Vol. 2 | Bersama Joan Elizabeth |
"My Kind of Crazy" | 2020 | Raisa Live In Lapangan Banteng (Sounds From The Corner) | Bersama Raisa |
"I Just Couldn't Save You Tonight" | Story of Kale - Original Motion Picture Soundtrack | Bersama Aurélie Moeremans; lagu tema film Story of Kale: When Someone's in Love (2020) | |
"Waktuku Hampa" | 2021 | Singel non-album | Bersama Detik Waktu Quartet |
"Yth: NAIF" | Bersama Diskoria, Isyana Sarasvati, dan KawaNAIF | ||
"Masa Masa" | Bersama Erwin Gutawa | ||
"Kesan Pertama" | 2022 | Wijayakusuma | Bersama Gusti Irwan Wibowo |
"Muda Mudi Jakarta" | 2024 | Singel non-album | Bersama Amel Carla |
Bersama Wijaya 80
- "Seharusnya Aku" (2024)
- "Pemain Lama" (2024)
- "Terakhir Kali" (2024)
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2020 | Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini | Kale | |
Story of Kale: When Someone's in Love | |||
2021 | Story of Dinda: Second Chance of Happiness | ||
2022 | Dear Nathan: Thank You Salma | Afkar | |
2023 | 13 Bom di Jakarta | William Sutanto | |
2025 | A Business Proposal | Satrio | |
TBA | Kamu Terlalu Banyak Bercanda ![]() |
Kale |
![]() |
Menandakan film yang belum dirilis untuk saat ini |
- TBA : To be announced
Film pendek
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2020 | Hampir Jadi | Ajo | Sutradara dan editor |
Serial web
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2021 | Cerita tentang Menyudahi | Ardhito |
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.