Akademi Tentara Nasional Indonesia atau Akademi TNI adalah integrasi dari tiga matra di Tentara Nasional Indonesia, yaitu Akademi Militer (Akmil) yang terletak di Magelang, Akademi Angkatan Laut (AAL) di Surabaya, Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta. Pembinaan dan pengelolaan ketiganya dilaksanakan oleh Komandan Jenderal Akademi TNI.[1]
Artikel ini ditulis seperti opini yang menulis pendapat penulis Wikipedia mengenai suatu topik, daripada menuliskannya menurut pendapat para ahli mengenai topik tersebut.. |
Akademi Tentara Nasional Indonesia | |
---|---|
Dibentuk | 16 Desember 1965 |
Negara | Indonesia |
Tipe unit | Komando Pendidikan |
Bagian dari | Tentara Nasional Indonesia |
Julukan | Akademi TNI |
Moto | Bhineka Eka Bhakti |
Baret | HITAM |
Situs web | www.akademi-tni.mil.id |
Tokoh | |
Komandan Jenderal | Letnan Jenderal TNI Rudianto, S.I.P., C.S.F.A. |
Wakil Komandan Jenderal | Marsekal Muda TNI Fachrizet, S.Sos. |
Direktur Pendidikan | Brigadir Jenderal TNI Dody Mukhtar Taufik |
Direktur Umum | Brigadir Jenderal TNI (Mar) Suliono, S.E. |
Direktur Pengkajian dan Pengembangan | Marsekal Pertama TNI Ulung Prabawa Pekik Utama |
Danmenchandra Akademi TNI | Kolonel Inf Aulia Dwi Nasrullah, S.E. |
Markas Komando Akademi TNI berada di Cilangkap, Jakarta Timur.
Sejarah
Dibentuknya organisasi lembaga pendidikan Akabri (sekarang Akademi TNI) adalah didasarkan kepada pengalaman sejarah dimasa lalu, bahwa rivalitas antar Angkatan begitu tinggi dan persaingan yang kurang sehat karena dipengaruhi oleh suasana politik saat itu, serta timbulnya berbagai gejolak yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. TNI sebagai bhayangkara negara pernah merasakan betapa pahitnya menghadapi PKI pada tahun 1960an, di mana tanpa kekompakan TNI sulit untuk mengatasi gerakan Politik PKI. Oleh karena itu para pendiri TNI merasa perlu untuk menyatukan visi dan persepsi dengan mengintegrasikan Angkatan Perang dan Polri menjadi ABRI. Seiring dengan itu timbul pula pemikiran untuk memulai mengembangkan semangat integrasi dini sejak dilembaga pendidikan.
Dorongan untuk menyatukan lembaga pendidikan TNI ditingkat Akademi bukan hanya mempersiapkan sumber daya manusia TNI yang memiliki profesionalisme saja, tetapi juga untuk menumbuhkan rasa kebersamaan, kekompakan dan semangat integrasi. Keinginan untuk berintegrasi ini sudah dicanangkan jauh sebelumnya oleh para pendiri TNI antara lain Letnan Jenderal Gatot Soebroto yang pada saat itu menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat pada tahun 1957 yang menggagas perlunya pendidikan integrasi satu atap, namun kondisi pada waktu itu belum memungkinkan. Berdirinya Akabri pada tahun 1965 ini juga sejalan dengan upaya integrasi angkatan bersenjata negara-negara lain dalam mendidik perwiranya, seperti Jepang dengan NDA nya mendidik semua perwira AD, AL, AU pada tahun 1960 dibawah satu atap sampai sekarang. Oleh karena itu berdirinya Akabri merupakan salah satu harapan besar baik bagi TNI maupun bagi masyarakat, demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Akademi TNI (dahulu Akabri) dibentuk melalui suatu proses bertahap diawali dengan dibentuknya suatu panitia yang dipimpin oleh Laksamana Muda OB Syaaf pada tanggal 5 Juli 1965 dengan tugas pokok menyusun dan merencanakan pendidikan Akademi TNI yang terintegrasi dalam satu wadah.
Atas dasar perencanaan tersebut maka pada Tanggal 16 Desember 1965 keluarlah Surat Keputusan Presiden RI No.185 /Koti/1965 sebagai dasar berdirinya Akademi TNI dan selanjutnya tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari jadi Akademi TNI Realisasi pembentukan Akademi TNI di laksanakan secara bertahap mulai dari integrasi formil pada tanggal 5 Oktober 1965. Kemudian integrasi parsiil tahap satu pada tanggal 29 Januari 1967 dengan di bentuknya Akabri bagian umum di Magelang dan dilanjutkan integrasi parsiil tahap II pada tanggal 29 Januari 1969 dengan pemberian wewenang dan tugas komando kepada Danjen Akabri terhadap Akabri 4 bagian.
Akabri merupakan kampus militer yang alumninya menjadi perwira pertama (Letnan Dua).
Sejak 1 April 2000, Akpol memisahkan diri dari Akabri. Sejak itu, Akabri berganti nama menjadi Akademi TNI yang terdiri dari tiga matra Akmil, AAL, dan AAU.
Satuan
- Resimen Candradimuka Akademi TNI
- Batalyon Taruna I Mencandra Akademi TNI
- Batalyon Taruna II Mencandra Akademi TNI
- Batalyon Taruna III Mencandra Akademi TNI
- Detasemen Taruni Mencandra Akademi TNI
Program Studi
Dengan terbitnya Keputusan Mendiknas Nomor 244 SD 246/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang izin penyelenggaraan Prodi-prodi di Akmil, AAL dan AAU, maka secara legal formal telah menempatkan Akademi TNI dan Akademi Angkatan sebagai bagian dari sistem Pendidikan Tinggi Nasional. Keputusan Mendiknas tersebut menjadi dasar hukum penyelenggaraan Prodi-prodi dan penggunaan gelar bagi Taruna Akademi Angkatan dengan gelar Sarjana Sains Terapan Pertahanan (S.S.Tr.Han). Gelar kesarjanaan Sarjana Sains Terapan Pertahanan (S.S.Tr.Han) pertama diberikan kepada lulusan Akademi TNI mulai Taruna Akademi TNI werving 2007 yang telah dilantik menjadi perwira TNI tahun 2011.akademi-tni.mil.id Diarsipkan 2018-11-29 di Wayback Machine.
Beberapa Program studi pada Akademi Angkatan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
- Akademi Militer/Akmil (Berdasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 245/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010):
- Manajemen Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
- Teknik Mesin Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
- Teknik Sipil Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
- Teknik Elektronika Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
- Administrasi Pertahanan jenjang program Diploma IV (D-4)
- Akademi Angkatan Laut/AAL (Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 244/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010):
- Manajemen Pertahanan Matra Laut jenjang program Diploma IV (D-4)
- Manajemen Pertahanan Matra Laut Aspek Darat jenjang program Diploma IV (D-4)
- Manajemen Logistik dan Keuangan Matra Laut jenjang program Diploma IV (D-4)
- Teknik Mesin Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D-4)
- Teknik Elektronika Kapal Perang jenjang program Diploma IV (D-4)
- Akademi Angkatan Udara/AAU (Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor: 246/D/O/2010 tanggal 29 Desember 2010):
- Teknik Aeronautika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D-4)
- Teknik Elektronika Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D-4)
- Teknik Manajemen Industri Pertahanan Jenjang program Diploma IV (D-4)
Komandan Jenderal Akademi TNI
Akademi TNI di pimpin oleh seorang Komandan Jenderal yang berpangkat bintang tiga (Letnan Jenderal, Laksamana Madya atau Marsekal Madya). Saat ini jabatan tersebut diduduki oleh Laksamana Madya TNI Dadi Hartanto. Berikut ini adalah daftar pejabat komandan dari masa ke masa:[2]
No. | Foto | Nama | Matra | Masa Jabatan | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Laksdya TNI Rachmat Sumengkar |
TNI AL |
|||||
Marsdya TNI Sutopo |
TNI AU |
|||||
Mayjen Pol Drs. Soekahar |
Polri |
|||||
Letjen TNI Purbo S. Suwondo |
TNI AD |
|||||
Letjen TNI Soesilo Soedarman |
||||||
Letjen TNI Julius Henuhili |
||||||
Letjen TNI Moergito |
||||||
Letjen TNI (Mar) Kahpi Suriadiredja |
TNI AL |
|||||
Laksda TNI Soegiatmo |
||||||
Marsda TNI Soegiantoro |
TNI AU |
|||||
Mayjen TNI Soedarto |
TNI AD |
|||||
Laksda TNI Wahyono Suroto Kusumoprojo, Ph.D. |
TNI AL |
|||||
Marsda TNI Fransiskus Xaverius Soewarno |
TNI AU |
|||||
Laksda TNI Ir. I Nyoman Suharta |
TNI AL |
|||||
Mayjen TNI Purwantono |
TNI AD |
|||||
Letjen TNI Muzani Syukur |
||||||
Letjen TNI Tamlicha Ali |
||||||
Laksdya TNI Achmad Sutjipto |
TNI AL |
|||||
Laksdya TNI Abu Hanifah Hasanudin |
||||||
Laksdya TNI Bambang Surjanto |
||||||
Marsda TNI Chappy Hakim |
TNI AU |
|||||
Marsda TNI Soeprihadi, S.I.P. |
||||||
Mayjen TNI Nandang Herawan, M.Sc. |
TNI AD |
|||||
Laksda TNI Wahyu Sasongko |
TNI AL |
|||||
Laksda TNI Heru Srijanto |
||||||
Laksda TNI Sosialisman |
||||||
Mayjen TNI (Mar) Dr. Nono Sampono, S.Pi., M.Si. |
||||||
Marsda TNI Sru Astjarjo Andreas, S.I.P. |
TNI AU |
|||||
Marsda TNI Bambang Samoedro, S.Sos., M.M. |
||||||
Mayjen TNI Harry Purdianto, S.I.P., M.Sc. |
TNI AD |
|||||
Mayjen TNI Bayu Purwiyono |
||||||
Letjen TNI Bayu Purwiyono |
TNI AD |
|||||
Laksdya TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. |
TNI AL |
|||||
Laksdya TNI Dr. Aan Kurnia, S.Sos., M.M. |
||||||
Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, S.H., M.H., M.Tr.(Han). |
||||||
Marsdya TNI Tamsil Gustari Malik, S.E., M.M. |
TNI AU |
|||||
Marsdya TNI Andyawan Martono Putra, S.I.P., M.Tr.(Han). |
||||||
Letjen TNI Bakti Agus Fadjari, S.I.P., M.Si. |
TNI AD |
|||||
Letjen TNI Dr. Teguh Arief Indratmoko, S.E., M.M. |
||||||
Laksdya TNI Dadi Hartanto, M.Tr.(Han). |
TNI AL |
|||||
Letjen TNI Rudianto, S.I.P., C.S.F.A. |
TNI AD |
Lihat pula
Referensi
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.