1-Propanol
senyawa kimia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
1-Propanol adalah alkohol primer dengan rumus molekul CH3CH2CH2OH. Berbentuk cairan tak berwarna dan dikenal juga sebagai propan-1-ol, 1-propil alkohol, n-propil alkohol, dan n-propanol. Ini merupakan isomer dari isopropanol (2-propanol, isopropil alkohol). Senyawa ini terbentuk secara alami dalam jumlah kecil selama proses fermentasi dan digunakan sebagai pelarut dalam industri farmasi, terutama untuk resin dan ester selulosa.
![]() | |
Nama | |
---|---|
Nama IUPAC
Propan-1-ol[1] | |
Nama lain
| |
Penanda | |
Model 3D (JSmol) |
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
Referensi Beilstein | 1098242 |
ChEBI | |
ChEMBL | |
ChemSpider | |
DrugBank | |
Nomor EC | |
Referensi Gmelin | 25616 |
KEGG | |
MeSH | 1-Propanol |
PubChem CID |
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
UNII | |
Nomor UN | 1274 |
CompTox Dashboard (EPA) |
|
| |
| |
Sifat | |
C3H8O | |
Massa molar | 60,10 g·mol−1 |
Penampilan | Cairan tak berwarna |
Bau | lembut, seperti alkohol[2] |
Densitas | 0,803 g/mL |
Titik lebur | −126 °C; −195 °F; 147 K |
Titik didih | [convert: unit tak dikenal] |
dapat campur | |
log P | 0,329 |
Tekanan uap | 1,99 kPa (pada 20 °C) |
Keasaman (pKa) | 16 |
Kebasaan (pKb) | −2 |
Indeks bias (nD) | 1,387 |
Viskositas | 1,959 mPa×s (pada 25 °C)[3] |
1,68 D | |
Termokimia | |
Kapasitas kalor (C) | 143,96 J K−1 mol−1 |
Entropi molar standar (S |
192,8 J K−1 mol−1 |
Entalpi pembentukan standar (ΔfH |
−302,79–−302,29 kJ mol−1 |
Entalpi pembakaran standar ΔcH |
−2,02156–−2,02106 MJ mol−1 |
Farmakologi | |
Kode ATC | D08 |
Bahaya | |
Piktogram GHS | ![]() ![]() ![]() |
Keterangan bahaya GHS | {{{value}}} |
H225, H318, H336 | |
P210, P261, P280, P305+351+338 | |
Titik nyala | 22 °C (72 °F; 295 K) |
371 °C (700 °F; 644 K) | |
Ambang ledakan | 2,2% - 13.7%[2] |
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC): | |
LD50 (dosis median) |
2800 mg/kg (kelinci, oral) 6800 mg/kg (tikus, oral) 1870 mg/kg (mencit, oral)[4] |
Batas imbas kesehatan AS (NIOSH): | |
PEL (yang diperbolehkan) |
TWA 200 ppm (500 mg/m3)[2] |
REL (yang direkomendasikan) |
TWA 200 ppm (500 mg/m3) ST 250 ppm (625 mg/m3) [skin][2] |
IDLH (langsung berbahaya) |
800 ppm[2] |
Senyawa terkait | |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). | |
verifikasi (apa ini ?) | |
Referensi | |
Sifat kimia
1-Propanol menunjukkan reaksi normal selayaknya alkohol primer. Oleh karenanya dapat dikonversi menjadi alkil halida; sebagai contoh fosfor merah dan iodium menghasilkan n-propil iodida dengan rendemen 80%, sementara dengan PCl3 dengan katalis ZnCl2 menghasilkan 1-kloropropana. Reaksi dengan asam asetat dengan keberadaan katalis H2SO4 pada kondisi eseterifikasi Fischer menghasilkan propil asetat. Sementar merefluks propanol selama satu malam dengan asam format menghasilkan propil format dengan rendemen 65%. Oksidasi 1-propanol dengan Na2Cr2O7 dan H2SO4 menghasilkan propionaldehida dengan rendemen hanya 36%, dan oleh karenanya untuk reaksi jenis ini direkomendasikan menggunakan PCC atau oksidasi Swern untuk meningkatkan rendemen. Oksidasi dengan asam kromat menghasilkan asam propionat.

Preparasi
1-Propanol dibuat dengan hidrogenasi katalitik propionaldehida. Propionaldehida sendiri diproduksi melalui proses okso, dengan hidroformilasi etilena menggunakan karbon monoksida dan hidrogen dengan katalis kobalt oktakarbonil atau kompleks rodium.[5]
- H2C=CH2 + CO + H2 → CH3CH2CH=O
- CH3CH2CH=O + H2 → CH3CH2CH2OH
Preparasi laboratorium tradisional 1-propanol melibatkan perlakuan terhadap n-propil iodida dengan uap Ag2O.
1-Propanol ditemukan tahun 1853 oleh Chancel, yang mengamatinya distilasi fraksi minyak fusel. 1-Propanol adalah konstituen utama dalam minyak fusel, sementara produk sampingannya berupa asam amino ketika kentang atau bijih difermentasi untuk memproduksi etanol. Proses ini tidak lagi sumber utama 1-propanol.
Keselamatan kerja
1-Propanol mempunyai pengaruh terhadap tubuh manusia yang sama dengan etanol, tetapi 2-4 kali lebih kuat. LD50 oral mencit sekitar 1870 mg/kg (bandingkan dengan 7060 mg/kg untuk etanol). 1-Propanol dimetabolisme minjadi asam propionat. Pengaruhnya mencakup intoksikasi alkohol dan high anion gap metabolic acidosis. Pada tahun 2011, hanya satu kasus kematian akibat 1-propanol yang dilaporkan.[6]
Inhalasi
Meskipun metode ini jarang digunakan, tetapi ada. Propanol jauh lebih nyaman daripada etanol untuk inhalasi karena potensinya dengan nebulisator.
Propanol sebagai bahan bakar
1-Propanol mempunyai nilai oktana yang tinggi dan oleh karenanya cocok digunakan sebagai bahan bakar mesin. Meski demikian, produksi propanol jauh lebih mahal daripada bahan bakar konvensional. Nilai oktana riset (En: Research octane number, RON) propanol adalah 118 dan Indeks anti-ketukan (En: Anti-Knock Index, AKI) nya adalah 108
Referensi
Bibliografi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.