Loading AI tools
partai politik di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Partai Bulan Bintang (PBB) adalah sebuah partai politik di Indonesia berasaskan modernisme Islam[3][4] dan juga sebagai partai penerus Masyumi yang pernah berjaya pada masa demokrasi liberal.[3] Partai Bulan Bintang didirikan pada 17 Juli 1998.[3][5]
Partai Bulan Bintang | |
---|---|
Singkatan | PBB |
Ketua umum | Fahri Bachmid |
Sekretaris Jenderal | Mohammad Masduki |
Dibentuk | 17 Juli 1998 |
Kantor pusat | Pasar Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta |
Sayap pemuda | Pemuda Bulan Bintang Brigade Hizbullah Bulan Bintang |
Sayap wanita | Muslimat Bulan Bintang |
Keanggotaan | 405.441 (2023) |
Ideologi | Pancasila Demokrasi Islam[1] Nasionalisme religius[2] |
Posisi politik | Sayap-kanan |
Agama | Islam |
Kursi di DPR | 0 / 580 |
Kursi di DPRD I | 12 / 2.372 |
Kursi di DPRD II | 164 / 17.510 |
Situs web | |
www | |
Partai Bulan Bintang (PBB) telah ikut pemilihan umum legislatif Indonesia selama empat kali yaitu pada Pemilu tahun 1999,[3] 2004, 2009 dan 2014. Pada Pemilu tahun 1999, Partai Bulan Bintang mempu meraih 2.050.000 suara atau sekitar 2% dan meraih 13 kursi DPR RI. Sementara pada Pemilu 2004 memenangkan suara sebesar 2.970.487 pemilih (2,62%) dan mendapatkan 11 kursi di DPR.
Cikal bakal partai ini berawal dari Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) yang dirintis oleh Mohammad Natsir, Masjkur, Rusli Abdul Wahid, Mohammad Rasjidi, Noer Alie, Anwar Harjono, Yunan Nasution, Hasan Basri, dll pada 17 Agustus 1989. Forum ini awalnya dibentuk untuk mengkaji permasalah-permasalahan keumatan di Indonesia.
FUI kemudian berkembang dan pada 11 Desember 1993 keberadaannya dikukuhkan oleh para pimpinan organisasi dakwah dan ormas islam tingkat nasional sebagai wadah perjuangan dalam mempertahankan dan melestarikan aqidah islamiyah umat islam Indonesia, dan tercatat sebagai pendiri diantaranya adalah:
Dalam perkembangannya, FUI rutin mengadakan pertemuan untuk membicarakan situasi politik yang berkaitan dengan umat islam dan aspirasinya. Beberapa kali dalam forum tersebut sering diusukan pembentukan Partai Politik karena didasarkan keinginan Mohammad Natsir semasa hidupnya yang ingin menjadikan Forum Ukhuwah menjadi Partai Politik.
Sejalan dengan agenda reformasi, melalui pertemuan FUI di kediaman Anwar Harjono pada 12 Mei 1998 ditandatanganilah Deklarasi Pembentukan BKUI (Badan Koordinasi Umat Islam) oleh tokoh-tokoh yang mewakili sebelas Organisasi Islam. Tercatat 27 organisasi Islam sebagai anggota BKUI yaitu :
BKUI kemudian melakukan Musyawarah Nasional di Jakarta pada 4 Juni 1998. Pada saat Munas tersebut mencuatlah pembentukan partai Islam di Indonesia, hingga terbentuklah “Tim Partai” yang diketuai oleh HM Soleman. Tim Partai BKUI saat itu berkeinginan kuat untuk mendirikan Partai dengan nama MASYUMI, namun setelah mempertimbangkan legalitas dan beban mental, mengingat intregritas pribadi tokoh-tokoh Masyumi pada masa lalu, maka dipilihlah nama Partai Bulan Bintang (PBB) pada 17 Juli 1998.[5]
Deklarasi pendirian partai ini dilakukan pada Jumat 26 Juli 1998 di halaman Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sekaligus memilih Yusril Ihza Mahendra sebagai ketua umum DPP PBB. Berikutnya MS Kaban dipilih sebagai ketua umum pada 1 Mei 2005.
Dalam Pemilihan Umum Anggota Legislatif 2009, partai ini memeroleh suara sekitar 1,8 juta yang serata dengan 1,7% yang berarti tidak mampu meraih perolehan suara melebihi parliamentary threshold 2,5% sehingga berakibat pada tidak memiliki wakil seorang pun di DPR RI, meski di beberapa daerah pemilihan beberapa calon anggota DPR RI yang diajukan memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagai Anggota DPR RI. Dalam pemilu legislatif 2014, PBB meraih suara sebesar 1 sampai 2 persen yang dianggap tidak lolos bersama PKPI.
Namun, partai yang memperjuangkan syari'at Islam masuk dalam sistem hukum di Indonesia sebagai icon perjuangannya ini, masih memiliki sekitar 400 Anggota DPRD baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Sejak Muktamar ke-3, April 2010, di Medan partai ini telah menetapkan kembali MS Kaban sebagai Ketua Umum Sedangkan BM Wibowo Hadiwardoyo mantan Sekjen Organisasi massa Islam Hidayatullah diangkat sebagai Sekretaris Jenderal dan Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc. sebagai Ketua Majelis Syura sedangkan DR. Fuad Amsyari sebagai Ketua Dewan Kohormatan Partai.
Partai ini kemudian diloloskan KPU sebagai peserta pemilu 2014 dan mendapat nomor urut 14.
Pada 26 April 2015, Yusril Ihza Mahendra terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang di Muktamar IV PBB[6] menggantikan MS Kaban. Ia terpilih terpilih secara aklamasi setelah calon lainnya Rhoma Irama tidak datang ke arena muktamar pada pemilihan ketua umum.[7]
Pada Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden yang diselenggarakan serentak pada 17 April 2019, Partai Bulan Bintang bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Joko Widodo sebagai presiden untuk periode kedua. Namun, pada pemilihan legislatif Partai Bulan Bintang hanya meraih suara sebanyak 0,79% (1.099.848 suara) sehingga tidak berhasil lolos ambang batas parlemen atau parlementary treshold sebesar 4%.[butuh rujukan]
Pada Kamis, 26 September 2019, Yusril Ihza Mahendra kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Partai Bulan Bintang periode 2019-2024 di Muktamar V Partai bulan Bintang yang berlangsung di Tanjung Pandan, Belitung.[butuh rujukan]
Pemilu | Total kursi | Total pemilihan | Persentase | Hasil | Urutan |
---|---|---|---|---|---|
1999 | 13 / 462 |
2.049.708 | 1,94% | Partai baru | 6 |
2004 | 11 / 550 |
2.970.487 | 2,62% | 2 kursi | 8 |
2009 | 0 / 560 |
1.864.752 | 1,79% | 11 kursi | 10 |
2014 | 0 / 560 |
1.825.750 | 1,46% | 0 kursi | 11 |
2019 | 0 / 575 |
1.099.848 | 0,79% | 0 kursi | 14 |
2024 | 0 / 580 |
484.486 | 0.32% | 0 kursi | 16 |
No | Potret | Ketua Umum | Menjabat |
---|---|---|---|
Yusril Ihza Mahendra (1956-) |
1998–2005 | ||
MS Kaban (1958-) |
2005–2010 | ||
2010–2015 | |||
Yusril Ihza Mahendra (1977-) |
2015–2020 | ||
2020–2024 | |||
Fahri Bachmid (1956-) |
2024–sekarang |
Berikut merupakan susunan pengurus Partai Bulan Bintang periode 2019–2024[8][9]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.