Liliyana Natsir (lahir 9 September 1985 ) adalah pemain bulu tangkis ganda putri dan ganda campuran Indonesia. Pengalamannya antara lain berlaga dalam perebutan Piala Uber (2004, 2008 dan 2010), Piala Sudirman (2003, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013 dan 2015), merebut medali perak Olimpiade Beijing 2008 nomor ganda campuran bersama Nova Widianto, serta merebut merebut medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 nomor ganda campuran bersama Tontowi Ahmad.[2][3][4]
Liliyana Natsir atau Butet | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi pribadi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nama lahir | Liliyana Natsir | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kebangsaan | Indonesia | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lahir | 9 September 1985 Manado, Sulawesi Utara | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tinggi | 165 cm (5 ft 5 in) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pegangan | Kanan | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pelatih | Richard Mainaky, Vita Marissa, Nova Widianto | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Ganda Campuran | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Peringkat tertinggi | 1 bersama Nova Widianto 1 bersama Tantowi Ahmad (3 Mei 2018[1]) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Peringkat saat ini | (Pensiun sejak 27 Januari 2019) | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Rekam medali
|
Kehidupan Awal
Liliyana merupakan anak bungsu dari pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis alias Auw Jin Chen.[5][6] Ia memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Kalista Natsir.[5] Sejak duduk di sekolah dasar, Liliyana sudah bergabung dengan klub bulu tangkis Pisok, Manado.[5] Pada tahun 1997, Liliyana yang berusia 12 tahun diterima masuk di PB Tangkas, Jakarta.[5]
Karier
Liliyana bersama Tontowi Ahmad merupakan peraih medali emas SEA Games 2011. Liliyana dan Tontowi juga memenangkan gelar kejuaraan All England tiga kali berturut-turut (2012, 2013 dan 2014) yang merupakan salah satu turnamen tertua ini, Kejuaraan Dunia (2013 dan 2017) dan Olimpiade Rio De Janeiro 2016. Ketika berpasangan dengan Nova Widianto, Liliyana juga meraih gelar Kejuaraan Dunia (2005 dan 2007). Pada tahun 2008, pasangan Nova/Liliyana pernah mencapai final All England namun ditaklukkan pasangan Cina, Zheng Bo/Gao Ling lewat permainan tiga gim, 21-18, 14-21, 9-21. pada tahun 2010, mereka kembali mencapai final All England namun dikandaskan oleh ganda campuran Cina yang baru dipasangkan yang kelak menjadi pasangan nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei. Mereka harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor tipis, 18-21, 25-23, 18-21.
Lilyana yang dikenal sebagai atlet yang ramah, disiplin, dan berkemauan keras ini akhirnya berhasil mendapatkan gelar juara pada turnamen All England. Pada tahun 2012 Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad membawa pulang gelar juara untuk Indonesia yang telah mengalami penantian panjang selama 33 tahun untuk prestasi ganda campuran All England. Gelar terakhir Indonesia dipersembahkan oleh pasangan Christian Hadinata dan Imelda Wiguna pada tahun 1979. Gelar juara ini adalah titel premier pertama bagi Tontowi & Liliyana. Sebelumnya pasangan ini pernah mejuarai dua gelar superseries di India dan Singapura, serta dua gelar grand prix gold di Malaysia dan Macau. Setahun kemudian di All England 2013, mereka berhasil mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan straight set 21-13 21-17. Sukses yang sama kembali mereka raih pada tahun 2014 dengan menaiki podium tertinggi ganda campuran All England usai menuntaskan perlawanan Zhang Nan/ Zhao Yunlei di final dengan skor sama, 21-13 21-17.
Di ajang Kejuaraan Dunia bulu tangkis, Liliyana, yang akrab disapa Butet ini merupakan pemain putri pertama Indonesia yang berhasil merebut empat gelar di ajang bergengsi tersebut. Pada tahun 2005, ketika masih berpasangan dengan Nova Widianto dia berhasil mengalahkan pasangan negeri tirai bambu, Xie Zhongbo/Zhang Yawen, dengan skor 13-15 15-8 15-2. Pada tahun 2007, mereka kembali meraih gelar juara untuk kedua kalinya dengan mengalahkan pasangan China lainnya di final, Zheng Bo/ Gao Ling, dengan skor 21-16 21-14. Sementara pada tahun 2013 dengan partner yang berbeda Tontowi Ahmad dan Liliyana berhasil merengkuh gelar juara dunia untuk ketiga kalinya setelah mengalahkan pasangan China, Xu Chen/Ma Jin, dengan pertarungan tiga gim, 21-13 16-21 22-20. Gelar keempat Kejuaraan Dunia mereka raih setelah mengalahkan pasangan muda Cina Zeng Siwei dan Chen Qinceng dengan skor 21–15, 16–21, 15–21. Pada Olimpiade Musim Panas 2016, Lilyana bersama Tontowi Ahmad berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan skor 21-14 21-12. Liliyana juga pernah berpasangan dengan Vita Marissa di ganda putri dan meraih gelar China Open Super Series Premier 2007 dan Indonesia Open Super Series Premier 2008.
Liliana Natsir juga merupakan pemain ganda putri Indonesia yang berpasangan dengan Vita Marissa. Bersama dengan Vita Marissa, Butet (sapaan akrab Liliyana Natsir) berhasil menjuarai China Master Super Series, SEA Games 2007 dan Indonesia Open 2008.
Prestasi
Olimpiade (1 emas; 1 perak; 0 perunggu)
Liliyana sudah tiga kali berpartisipasi di ajang bulu tangkis Olimpiade selama kariernya, dimana dia memperoleh 1 medali emas di Olimpiade Rio 2016, terhenti di semifinals Olimpiade London 2012 dan kalah oleh pasangan ganda campuran Korea Selatan Lee Yong Dae/Lee Hyo Jung di final Olimpiade Beijing 2008. Di ganda putri Liliyana berpasangan dengan Vita Marissa di Olimpiade Beijing 2008 dan terhenti di babak pertama.
Liliyana bertanding di Ganda Campuran berpasangan dengan Tontowi Ahmad memperoleh medali emas setelah mengalahkan pasangan Malaysia di final.
Bulutangkis di Olimpiade Musim Panas 2016 – Ganda Campuran | ||||
---|---|---|---|---|
Babak | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
Penyisihan grup | Tontowi Ahmad | Robin Middleton Leanne Choo |
21–7, 21–8 | Menang |
Penyisihan grup | Tontowi Ahmad | Bodin Issara Savitree Amitrapai |
21–11, 21–13 | Menang |
Penyisihan grup | Tontowi Ahmad | Chan Peng Soon Goh Liu Ying |
21–15, 21–11 | Menang |
Perempat Final | Tontowi Ahmad | Praveen Jordan Debby Susanto |
21–16, 21–11 | Menang |
Semifinal | Tontowi Ahmad | Zhang Nan [1] Zhao Yunlei |
21–16, 21–15 | Menang |
Final | Tontowi Ahmad | Chan Peng Soon Goh Liu Ying |
21–14, 21–12 | Emas |
Liliyana bertanding di Ganda Campuran berpasangan dengan Tontowi Ahmad dikalahkan oleh pasangan Denmark dalam perbutan medali perunggu.
Bulutangkis di Olimpiade Musim Panas 2012 – Ganda Campuran | ||||
---|---|---|---|---|
Babak | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
Penyisihan grup | Tontowi Ahmad | Valiyaveetil Diju Jwala Gutta |
21–16, 21–12 | Menang |
Penyisihan grup | Tontowi Ahmad | Lee Yong-dae Ha Jung-eun |
21–19, 21–12 | Menang |
Penyisihan grup | Tontowi Ahmad | Thomas Laybourn Kamilla Rytter Juhl |
24–22, 21–16 | Menang |
Perempat Final | Tontowi Ahmad | Michael Fuchs Birgit Michels |
21–15, 21–9 | Menang |
Semifinal | Tontowi Ahmad | Xu Chen [2] Ma Jin |
23–21, 18–21, 13–21 | Kalah |
Bronze-final | Tontowi Ahmad | Joachim Fischer Nielsen [3] Christinna Pedersen |
12–21, 12–21 | Kalah (4) |
Natsir bertanding di ganda campuran berpasangan dengan Nova Widianto dan memperoleh medali perunggu. Di final mereka dikalahkan oleh pasangan dari Korea Selatan Lee Yong-dae dan Lee Hyo-jung dalam dua set 21–11 dan 21–17. Liliyana juga bertanding di ganda putri berpasangan dengan Vita Marissa dan dikalahkan oleh pasangan Tiongkok Zhang Jiewen dan Yang Wei di babak pertama.
Bulutangkis di Olimpiade Musim Panas 2008 – Ganda Campuran | ||||
---|---|---|---|---|
Babak | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
Babak pertama | Nova Widianto | Han Sang-hoon Hwang Yu-mi |
23–21, 21–19 | Menang |
Perempat Final | Nova Widianto | Sudket Prapakamol Saralee Thoungthongkam |
21–13, 21–19 | Menang |
Semifinal | Nova Widianto | He Hanbin [4] Yu Yang |
15–21, 21–11, 23–21 | Menang |
Final | Nova Widianto | Lee Yong-dae Lee Hyo-jung |
11–21, 17–21 | Perak |
Bulutangkis di Olimpiade Musim Panas 2008 – Ganda Putri | ||||
---|---|---|---|---|
Babak | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
Babak pertama | Vita Marissa | Yang Wei [1] Zhang Jiewen |
19–21, 15–21 | Kalah |
Kejuaraan Dunia BWF
Ganda campuran
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2005 | Arrowhead Pond, Anaheim, Amerika Serikat | Nova Widianto | Xie Zhongbo Zhang Yawen |
13–15, 15–8, 15–2 | Emas |
2007 | Putra Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia | Nova Widianto | Zheng Bo Gao Ling |
21–16, 21–14 | Emas |
2009 | Gachibowli Indoor Stadium, Hyderabad, India | Nova Widianto | Thomas Laybourn Kamilla Rytter Juhl |
13–21, 17–21 | Perak |
2011 | Wembley Arena, London, Inggris | Tontowi Ahmad | Chris Adcock Imogen Bankier |
16–21, 19–21 | Perunggu |
2013 | Tianhe Sports Center, Guangzhou, China | Tontowi Ahmad | Xu Chen Ma Jin |
21–13, 16–21, 22–20 | Emas |
2015 | Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Zhao Yunlei |
22–20, 21–23, 12–21 | Perunggu |
2017 | Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia | Tontowi Ahmad | Zheng Siwei Chen Qingchen |
15–21, 21–16, 21–15 | Emas |
Piala Dunia Bulu Tangkis
Ganda Campuran
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2006 | Yiyang, Tiongkok | Nova Widianto | Xie Zhongbo Zhang Yawen |
21–16, 21–18 | Emas (1) |
Kejuaraan Bulu Tangkis Asia
Ganda Campuran
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2016 | Wuhan, Tiongkok | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Zhao Yunlei |
21–16, 9–21, 17–21 | Perak |
2015 | Wuhan, Tiongkok | Tontowi Ahmad | Lee Chun Hei Chau Hoi Wah |
21–16, 21–15 | Emas (2) |
2010 | New Delhi, India | Devin Lahardi Fitriawan | Chan Peng Soon Goh Liu Ying |
21–12, 19–21, 15–21 | Perunggu |
2008 | Johor Bahru, Malaysia | Nova Widianto | Flandy Limpele Vita Marissa |
17–21, 17–21 | Perak |
2006 | Johor Bahru, Malaysia | Nova Widianto | Sudket Prapakamol Saralee Thungthongkam |
21–16, 21–23, 21–14 | Emas (1) |
Ganda Putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2008 | Johor Bahru, Malaysia | Vita Marissa | Zhang Jiewen Yang Wei |
10–21, 10–21 | Perunggu |
Pesta Olahraga Asia
Ganda Campuran
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2018 | Istora Senayan, Jakarta, Indonesia | Tontowi Ahmad | Zheng Siwei Huang Yaqiong |
13–21, 18–21 | Perunggu |
2014 | Gyeyang Gymnasium, Incheon, Korea Selatan | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Zhao Yunlei |
16–21, 14–21 | Perunggu |
Pesta Olahraga Asia Tenggara
Ganda Campuran
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2011 | Istora Senayan, Jakarta, Indonesia | Tontowi Ahmad | Sudket Prapakamol Saralee Thoungthongkam |
21–7, 21–14 | Emas (3) |
2009 | Vientiane, Laos | Nova Widianto | Songphon Anugritayawon Kunchala Voravichitchaikul |
21–10, 20–22, 21–9 | Emas (2) |
2007 | Nakhon Ratchasima Province, Thailand | Nova Widianto | Sudket Prapakamol Saralee Thungthongkam |
21–13, 22–24, 16–21 | Perunggu |
2005 | PhilSports Arena, Pasig City, Filipina | Nova Widianto | Anggun Nugroho Yunita Tetty |
15–6, 15–2 | Emas (1) |
Ganda Putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2007 | Nakhon Ratchasima, Thailand | Vita Marissa | Jo Novita Greysia Polii |
21–15, 21–14 | Emas (1) |
2003 | Ho Chi Minh City, Vietnam | Eny Erlangga | Jo Novita Lita Nurlita |
13–15, 15–11, 7–15 | Perak |
BWF Superseries (20 juara, 17 runner-up)
BWF Superseries, dicanangkan sejak 14 Desember 2006 dan pertama kali digelar pada tahun 2007,[7] adalah rangkaian kejuaraan bulu tangkis tingkat atas, yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). BWF Superseries mempunyai dua tingkat kejuaraan yaitu Superseries dan Superseries Premier. Liliyana sudah meraih banyak gelar juara superseries dengan pasangannya antara lain Nova Widianto, Vita Marissa, dan Tontowi Ahmad.
Ganda Campuran
Tahun | Turnamen | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil | |
---|---|---|---|---|---|---|
2016 | Hongkong Terbuka | Tontowi Ahmad | Praveen Jordan | 21-19, 21-17 | Juara | |
2016 | China Terbuka (2) | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Li Yinhui |
21-13 22-24 21-16 | Juara | |
2016 | Malaysia Terbuka (2) | Tontowi Ahmad | Chan Peng Soon Goh Liu Ying |
23–21, 13–21, 21–16 | Juara | |
2015 | Denmark Terbuka | Tontowi Ahmad | Ko Sung-hyun Kim Ha-na |
22–20, 18–21, 9–21 | Nomor dua | |
2015 | Korea Terbuka | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Zhao Yunlei |
16–21, 15–21 | Nomor dua | |
2015 | All England Terbuka | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Zhao Yunlei |
10–21, 10–21 | Nomor dua | |
2014 | French Open (2) | Tontowi Ahmad | Chris Adcock Gabrielle Adcock |
21–9, 21–16 | Juara | |
2014 | Denmark Terbuka | Tontowi Ahmad | Xu Chen Ma Jin |
20–22, 15–21 | Nomor dua | |
2014 | Singapura Terbuka (6) | Tontowi Ahmad | Riky Widianto Puspita Richi Dili |
21–15, 22–20 | Juara | |
2014 | All England Terbuka (3) | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Zhao Yunlei |
21–13, 21–17 | Juara | |
2013 | China Open (2) | Tontowi Ahmad | Joachim Fischer Nielsen Christinna Pedersen |
21–10, 5–21, 21–17 | Juara | |
2013 | Denmark Open | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Zhao Yunlei |
11–21, 20–22 | Nomor dua | |
2013 | Singapore Open (5) | Tontowi Ahmad | Yoo Yeon-seong Eom Hye-won |
21–12, 21–12 | Juara | |
2013 | India Open (3) | Tontowi Ahmad | Ko Sung-hyun Kim Ha-na |
21–16, 21–13 | Juara | |
2013 | All England Open (2) | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Zhao Yunlei |
21–13, 21–17 | Juara | |
2012 | Denmark Open | Tontowi Ahmad | Xu Chen Ma Jin |
21–23, 26–24, 11–21 | Nomor dua | |
2012 | Japan Open | Muhammad Rijal | Chan Peng Soon Goh Liu Ying |
12–21, 19–21 | Nomor dua | |
2012 | Indonesia Open | Tontowi Ahmad | Sudket Prapakamol Saralee Thoungthongkam |
17–21, 21–17, 13–21 | Nomor dua | |
2012 | India Open (2) | Tontowi Ahmad | Sudket Prapakamol Saralee Thoungthongkam |
21–16, 12–21, 21–14 | Juara | |
2012 | All England Open (1) | Tontowi Ahmad | Thomas Laybourn Kamilla Rytter Juhl |
21–17, 21–19 | Juara | |
2011 | Indonesia Open | Tontowi Ahmad | Zhang Nan Zhao Yunlei |
22–20, 14–21, 9–21 | Nomor dua | |
2011 | Singapore Open (4) | Tontowi Ahmad | Chen Hung-ling Cheng Wen-hsing |
21–14, 27–25 | Juara | |
2011 | India Open (1) | Tontowi Ahmad | Fran Kurniawan Pia Zebadiah Bernadeth |
21–18, 23–21 | Juara | |
2010 | Singapore Open | Nova Widianto | Thomas Laybourn Kamilla Rytter Juhl |
12–21, 15–21 | Nomor dua | |
2010 | All England Open | Nova Widianto | Zhang Nan Zhao Yunlei |
18–16, 25–23, 18–21 | Runner-Up | |
2009 | Hong Kong Open | Nova Widianto | Robert Mateusiak Nadiezda Kostiuczyk |
20–22, 16–21 | Nomor dua | |
2009 | French Open (1) | Nova Widianto | Hendra Aprida Gunawan Vita Marissa |
21–7, 21–7 | Juara | |
2009 | Malaysia Open (1) | Nova Widianto | Lee Yong-dae Lee Hyo-jung |
21–14, 21–19 | Juara | |
2008 | BWF Superseries Finals | Nova Widianto | Thomas Laybourn Kamilla Rytter Juhl |
19–21, 21–18, 20–22 | Nomor dua | |
2008 | China Masters | Nova Widianto | Xie Zhongbo Zhang Yawen |
17–21, 17–21 | Nomor dua | |
2008 | Japan Open | Nova Widianto | Muhammad Rizal Vita Marissa |
21–14, 15–21, 19–21 | Nomor dua | |
2008 | Singapore Open (3) | Nova Widianto | Anthony Clark Donna Kellogg |
17–21, 21–14, 21–9 | Juara | |
2008 | All England Open | Nova Widianto | Zheng Bo Gao Ling |
21–18, 14–21, 9–21 | Nomor dua | |
2007 | Hong Kong Open (1) | Nova Widianto | Zheng Bo Gao Ling |
21–23, 21–18, 21–19 | Juara | |
2007 | China Open (1) | Nova Widianto | Sudket Prapakamol Saralee Thungthongkam |
15–21, 21–18, 21–11 | Juara | |
2007 | Japan Open | Nova Widianto | Zheng Bo Gao Ling |
19–21, 14–21 | Nomor dua | |
2007 | Indonesia Open | Nova Widianto | Zheng Bo Gao Ling |
16–21, 11–21 | Nomor dua |
Ganda Putri
Tahun | Turnamen | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2008 | BWF Superseries Finals | Vita Marissa | Wong Pei Tty Chin Eei Hui |
15–21, 20–22 | Nomor dua |
2008 | Indonesia Open (1) | Vita Marissa | Miyuki Maeda Satoko Suetsuna |
21–15, 21–14 | Juara |
2007 | China Masters (1) | Vita Marissa | Zhao Tingting Yang Wei |
12–21, 21–15, 21–16 | Juara |
- Turnamen Superseries Finals
- Turnamen Superseries Premier
- TurnamenSuperseries
BWF Superseries performance timeline (Ganda Campuran)
Turnamen | 2007 | 2008 | 2009 | 2010 | 2011 | 2012 | 2013 | 2014 | 2015 | SR | M–K | Menang % | Terbaik |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Korea Open | 2R | 1R | 1R | A | QF | QF | QF | A | 0/6 | 7-6 | 53.84 | QF (2011, 2012, 2013) | |
Malaysia Open | SF | QF | W | 1R | 1R | SF | A | SF | SF | 1/7 | 16-6 | 72.73 | W (2009) |
All England | QF | F | QF | F | 2R | W | W | W | F | 3/9 | 32-6 | 84.21 | W (2012, 2013, 2014) |
Swiss Open | A | SF | QF | A | — | — | — | — | — | 0/2 | 5-2 | 71.43 | SF (2008) |
India Open | — | — | — | — | W | W | W | SF | A | 3/4 | 16-1 | 94.12 | W (2011, 2012, 2013) |
Indonesia Open | F | SF | QF | SF | F | F | SF | SF | 0/8 | 26-8 | 76.47 | F (2007, 2011, 2012) | |
Singapore Open | SF | W | SF | F | W | A | W | W | 4/7 | 30-3 | 90.91 | W (2008, 2010, 2013, 2014) | |
China Masters | SF | F | A | SF | A | A | A | — | — | 0/3 | 8-3 | 72.73 | F (2008) |
Japan Open | F | F | SF | 1R | 2R | F | A | A | 0/6 | 14-6 | 70 | F (2007, 2008, 2012) | |
Australian Open | — | — | — | — | — | — | — | A | 0/0 | ||||
Denmark Open | 1R | A | QF | A | 1R | F | F | F | 0/6 | 14-6 | 70 | F (2012, 2013, 2014) | |
French Open | QF | SF | W | A | SF | QF | QF | W | 2/7 | 21-5 | 80.77 | W (2009, 2014) | |
China Open | W | A | QF | A | 2R | SF | W | QF | 2/6 | 18-4 | 81.82 | W (2007, 2013) | |
Hong Kong Open | W | QF | F | 2R | A | A | A | 2R | 1/5 | 13-4 | 76.47 | W (2007) | |
Masters Finals | — | F | A | A | QF | QF | QF | QF | 0/5 | 7-10 | 41.18 | F (2008) |
BWF Superseries performance timeline (Ganda Putri)
Turnamen | 2007 | 2008 | 2009 | SR | M–K | Menang % | Terbaik |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Korea Open | A | QF | A | 0/1 | 2-1 | 66.67 | QF (2008) |
Malaysia Open | A | 2R | QF | 0/2 | 3-2 | 60 | QF (2009) |
All England | A | 2R | A | 0/1 | 1-1 | 50 | 2R (2008) |
Swiss Open | A | 2R | A | 0/1 | 1-1 | 50 | 2R (2008) |
Indonesia Open | A | W | A | 1/1 | 4-0 | 100 | W (2008) |
Singapore Open | A | SF | A | 0/1 | 3-1 | 75 | SF (2008) |
China Masters | W | 2R | A | 1/2 | 5-1 | 83.33 | W (2007) |
Japan Open | 2R | SF | A | 0/2 | 3-2 | 60 | SF (2008) |
Denmark Open | 2R | A | A | 0/1 | 1-1 | 50 | 2R (2007) |
French Open | 2R | QF | A | 0/2 | 2-2 | 50 | QF (2008) |
China Open | QF | A | A | 0/1 | 2-1 | 66.67 | QF (2007) |
Hong Kong Open | A | QF | A | 0/1 | 1-1 | 50 | QF (2008) |
Masters Finals | — | F | A | 0/1 | 4-1 | 80 | F (2008) |
BWF Grand Prix (10 juara, 4 nomor dua)
BWF Grand Prix adalah turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sejak tahun 2007, yang terdiri dari dua tingkat kejuaraan yaitu BWF Grand Prix dan Grand Prix Gold.
Ganda Campuran
Ganda Putri
Tahun | Turnamen | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2007 | Taipei Terbuka | Vita Marissa | Chien Yu-chin Cheng Wen-hsing |
15–21, 21–17, 18–21 | Nomor dua |
- Grand Prix Gold Turnamen
- Grand Prix Turnamen
Turnamen Terbuka (5 gelar dan 4 runner-up)
Ganda Campuran
Tahun | Turnamen | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2006 | Jepang Terbuka | Nova Widianto | Flandy Limpele Vita Marissa |
21–11, 18–21, 17–21 | Nomor dua |
2006 | Hong Kong Terbuka | Nova Widianto | Zheng Bo Zhao Tingting |
20–22, 19–21 | Nomor dua |
2006 | Korea Terbuka (1) | Nova Widianto | Jens Eriksen Mette Schjoldager |
23–21, 21–18 | Juara |
2006 | Chinese Taipei Terbuka (1) | Nova Widianto | Lee Jae-jin Lee Hyo-jung |
17–21, 23–21, 21–13 | Juara |
2006 | Singapura Terbuka (2) | Nova Widianto | Nathan Robertson Gail Emms |
21–16, 20–22, 23–21 | Juara |
2006 | Indonesia Terbuka | Nova Widianto | Xie Zhongbo Zhang Yawen |
19–21, 15–21 | Nomor dua |
2005 | Indonesia Terbuka (1) | Nova Widianto | Anggun Nugroho Yunita Tetty |
15–13, 15–1 | Juara |
2005 | Swiss Terbuka | Nova Widianto | Nathan Robertson Gail Emms |
14–17, 6–15 | Nomor dua |
2004 | Singapura Terbuka (1) | Nova Widianto | Koo Kien Keat Wong Pei Tty |
15–1, 15–4 | Juara |
Partisipasi di Tim Nasional Indonesia
- 6 kali di Piala Sudirman (2003, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, 2015)
- 3 kali di Piala Uber (2004, 2008, 2010)
Referensi
Pranala luar
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.