Kota Tua Yerusalem
kota di Palestina Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
kota di Palestina Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Kota Tua Yerusalem (bahasa Arab: البلدة القديمة, al-Balda al-Qadimah, harfiah: 'Kota Tua', bahasa Ibrani: העיר העתיקה, Ha'Ir Ha'Atiqah) adalah area seluas 0,9 kilometer persegi (0,35 sq mi)[2] yang dikelilingi tembok yang berada dalam kawasan Yerusalem Timur di Kota Yerusalem, Palestina. Distrik Kota Tua Yerusalem terbagi dalam empat wilayah yaitu Bagian Muslim, Bagian Yahudi (warna biru), Bagian Kristen, dan Bagian Armenia (yang juga mayoritas penduduknya beragama Kristen).
Situs Warisan Dunia UNESCO | |
---|---|
Lokasi | Palestina |
Kriteria | Budaya: ii, iii, vi |
Nomor identifikasi | 148 |
Pengukuhan | 1981 (ke-5) |
Endangered | 1982–sekarang |
Hingga 2007[update], penduduk total kota mencapai 36.965 dengan kelompok penduduk beragama pada tahun 2006: 27.500 Muslim (hingga 17.000 pada tahun 1967, dengan lebih dari 30.000 pada 2013, kecenderungan: meningkat); 5.681 Kristen (6.000 pada tahun 1967), tidak termasuk 790 orang Armenia (menurun hingga 500 pada tahun 2011, cenderung menurun); dan 3.089 Yahudi (dimulai sejak ketiadaan pada tahun 1967, mereka diusir setelah Kota Lama dikuasai oleh Yordania menurut Perang Arab-Israel 1948, dengan sekitar 3.000 ditambah sebanyak 1.500 pelajar yeshiva pada tahun 2013, kecenderungan: meningkat).[3][4][5]
Kota Lama Yerusalem disebut juga Baitul Maqdis atau Al-Quds. Di dalam Kota Lama Yerusalem, banyak terdapat situs-situs suci umat Muslim, Kristen, dan Yahudi. Di sudut tenggara Yerusalem Lama ini terdapat kompleks yang disebut Masjid Al-Aqsha, di dalamnya terdapat Kubah Shakhrah dan Jami' Al-Aqsha, dan pada sudut masjid tersebut terdapat Tembok Ratapan.
Abdullah bin Umar, seorang sahabat Nabi Muhammad, ahli hadits dan hukum fiqih mengatakan:
"Baitul Maqdis adalah tempat para Nabi dan berkumpulnya mereka untuk beribadah. Tidak ada sejengkal pun tanah di tempat itu yang tidak dipakai untuk sembahyang oleh para Nabi atau para Malaikat".
Tempat ini pun terdaftar di Situs Warisan Dunia UNESCO atas usul dari Yordania.
Menurut Alkitab, sebelum Raja Daud menguasai Yerusalem pada abad ke-11 sebelum Masehi kota merupakan rumah bagi Yebus. Kitab Injil menggambarkan kota sebagai kota yang tangguh dengan tembok kota yang kuat. Kota dibangun oleh Raja Dawud, dikenal sebagai Ir David, atau Kota Daud, dibangun di sebelah tenggara tembok Kota Lama, diluar dari kawasan Gerbang Dung. Anaknya Sulaiman memperluas benteng kota dan kemudian pada sekitar tahun 440 SM, saat periode Kekaisaran Persia, Nehemia kembali dari Babilonia dan membangun kembali kota ini. Pada tahun 41-44 SM, Agrippa, raja Yudea, membangun sebuah tembok kota baru yang dikenal sebagai "Tembok Ketiga."
Muslim menguasai Yerusalem pada abad ke-7 M (637 M) dibawah kepemimpinan Khalifah kedua, `Umar bin Khattab yang menambahkannya ke dalam wilayah kekhalifahan. Setelah pengepungan Yerusalem, Sophronius menyambut `Umar karena, menurut ramalan Injil dikatakan diketahui ke gereja di Yerusalem, "seorang miskin, tetapi lelaki yang kuat" akan datang sebagai pelindung dan bersekutu dengan orang Kristen Yerusalem. Sophronius percaya bahwa `Umar, seorang penakluk yang besar dan pemimpin kehidupan yang keras, memenuhi semua tanda dalam ramalan itu. Menurut cerita dari Batrik Aleksandria, Eutychius, ia mengatakan bahwa `Umar dipersilakan mengunjungi Gereja Makam Kudus dan duduk di halaman depan gereja tersebut. Saat waktu shalat tiba, 'Umar menolak saat ditawari untuk shalat di gereja lantaran ditakutkan bahwa generasi Muslim setelahnya akan mengubah gereja itu menjadi masjid. 'Umar kemudian memilih shalat di tempat yang sekarang menjadi Jami' Al-Aqsha, saat itu masih berupa puing-puing. Eutychius menambahkan bahwa `Umar juga menulis sebuah surat perintah yang ia percayakan kepada batrik, yang melarang Muslim berkumpul untuk shalat dalam bangunan ini.[6]
Pada tahun 1099, Yerusalem dikuasai oleh tentara Kristen Barat pada Perang Salib Pertama dan diambil kembali dari tangan mereka kembali kepada kekuasaan Arab Muslim, dipimpin oleh Salahuddin al-Ayyubi, pada tanggal 2 Oktober 1187. Dia memanggil orang Yahudi dan mengizinkan mereka untuk menempati kembali kota. Pada 1219, tembok kota dirobohkan oleh Sultan Damaskus, Mu'azzim; pada tahun 1229, oleh perjanjian dengan Mesir, Yerusalem berada di tangan Frederick II dari Jerman. Pada 1239 dia mulai membangun kembali tembok kota, tetapi diruntuhkan kembali oleh Da'ud, emir Kerak. Pada 1243, Yerusalem kembali di tangan orang-orang Kristen dan tembok kota pun kembali diperbaiki. Kharezmian Tatar sampai di kota ini pada 1244 dan Sultan Malik al-Muattam merobohkan tembok ini. Tembok kota saat ini dibangun pada tahun 1535-42 Sultan Utsmaniyah Suleiman Al-Qanuni. Tembok itu membentang sepanjang 45 km (28,0 mil), dan memiliki tinggi antara 5 dan 15 meter (16.4–49 ft), dengan ketebalan mencapai 3 meter (10 kaki) pada bagian dasar tembok.[7] Tembok Kota Lama memiliki 35 buah menara, 15 diantaranya berada di bagian utara.[7] Tembok Suleiman memiliki enam buah gerbang, yang ketujuh, Gerbang Baru, dibangun pada tahun 1887. Pada tahun 1980, Yordania mengusulkan Kota Lama sebagai bagian dari daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.[8] Kota Lama ditambahkan kedalam daftar pada tahun 1981.[9] Pada tahun 1982, Yordania mengusulkan Kota Tua didaftarkan menjadi Daftar Situs Warisan Dunia dalam Bahaya. Pemerintah Amerika Serikat menentang usulan tersebut, sebab nominasi tersebut tidak diizinkan oleh pemerintah Israel.[10] Pada tahun 2011, UNESCO mengeluarkan sebuah pernyataan mengulangi pertanyaan tentang pandangan ini bahwa Yerusalem Timur adalah "bagian dari yang diduduki Teritori Palestina, dan bahwa status Yerusalem harus diselesaikan dalam status negosiasi yang permanen."[11]
Kota Lama Yerusalem berada di tengah-tengah kota Yerusalem di dataran tinggi Pegunungan Yudea, berdekatan dengan Bukit Zaitun (timur) dan Gunung Scopus (timur laut). Ketinggian Kota Lama dari permukaan laut adalah 760 m (2.490 ft).[12] Wilayah sekitar Kota Lama di kelilingi oleh beberapa lembah dan wadi. Lembah-lembah seperti Kidron, Hinnom, dan Tyropoeon menyilang di sebelah selatan Kota Lama Yerusalem.[13] Kidron terdapat di sebelah timur Kota Lama dan memisahkan Bukit Zaitun dari pusat kota. Sepanjang sisi selatan kota Lama terdapat Lembah Hinnom, sebuah lembah yang curam yang diibaratkan Injil sebagai neraka.[14] Lembah Tyropoeon berada di barat daya kota Lama, dekat Gerbang Damaskus.
Dalam Injil, Yerusalem disebutkan dikelilingi oleh perkebunan kenari, zaitun dan pohon cemara. Kota Lama Yerusalem terletak 60 kilometer (37 mi)[15] sebelah timur Tel Aviv dan Laut Mediterania. Sebelah barat dari Kota Lama, kira-kira 35 kilometer (22 mi)[16] terdapat Laut Mati, tempat terdalam di dunia. Kota-kota yang dekat dengan Kota Lama Yerusalem termasuk Bethlehem dan Beit Jala di selatan, Abu Dis dan Ma'ale Adumim ke timur, Mevaseret Zion ke barat, dan Ramallah dan Giv'at Ze'ev ke utara.[17][18][19]
Kota Lama dikategorikan salam iklim panas Laut Tengah (Köppen: Csa ), dengan panas, musim panas kering, dan sedang, musim dingin basah. Kota Yerusalem dan sekitarnya mengalami hujan salju setiap empat atau tiga tahun.
Januari adalah bulan paling dingin di antara semua bulan dalam tiap tahun, dengan rata-rata temperatur mencapai 91 °C (195,8 °F); Juli dan Agustus adalah bulan paling panas di Kota Lama Yerusalem, dengan rata-rata temperatur 242 °C (467,6 °F), dan pada bulan-bulan musim panas tidak ada hujan. Dan rata-rata curah hujan tahunan adalah sekitar 537 mm (21 in), dengan intensitas hujan terbesar antara Oktober hingga Mei.[20] Hujan salju sangat jarang, hujan salju yang besar sangat jarang terjadi.[21][22] Yerusalem pernah menerima lebih dari 30 sentimeter (12 in) salju pada 13 Desember 2013, yang hampir melumpuhkan aktivitas kota.[21][22] Sehari di Yerusalem, 9.3 jam diantaranya masih terdapat Matahari. Dengan rata-rata temperatur musim panas sebagai wilayah pesisir, pengaruh lautan dari Laut Mediterania yang kuat, hal ini dapat memberikan Yerusalem belokasi di sebuah tempat yang mirip garis lintang yang menghanguskan gurun panas tidak jauh ke timur dari Kota Lama.
Temperatur tertinggi Kota Lama Yerusalem tercatat pernah mencapai 444 °C (831,2 °F) pada 28 dan 30 Agustus 1881, dan temperatur paling rendah yang pernah tercatat adalah −67 °C (−88,6 °F) pada 25 Januari 1907.
Polusi udara di Kota Lama Yerusalem kebanyakan berasal dari lalu lintas.[23] Beberapa ruas jalan di Yerusalem tidak dibangun untuk memenuhi kebutuhan sebuah lalu lintas dengan volume yang tinggi, menyebabkan penumpukan lalu lintas dan menyebabkan lebih banyak karbon monoksida terlepas ke udara. Polusi udara akibat industri di kota sangat jarang, namun emisi dari pabrik di Kawasan Industri Pesisir Israel dapat menyebar ke timur dan menetap di Kota Yerusalem.[23][24]
Data iklim Jerusalem | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rekor tertinggi °C (°F) | 23.4 (74.1) |
25.3 (77.5) |
27.6 (81.7) |
35.3 (95.5) |
37.2 (99) |
36.8 (98.2) |
40.6 (105.1) |
38.6 (101.5) |
37.8 (100) |
33.8 (92.8) |
29.4 (84.9) |
26 (79) |
40.6 (105.1) |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 11.8 (53.2) |
12.6 (54.7) |
15.4 (59.7) |
21.5 (70.7) |
25.3 (77.5) |
27.6 (81.7) |
29 (84) |
29.4 (84.9) |
28.2 (82.8) |
24.7 (76.5) |
18.8 (65.8) |
14 (57) |
21.52 (70.71) |
Rata-rata harian °C (°F) | 9.8 (49.6) |
10.5 (50.9) |
13.1 (55.6) |
16.8 (62.2) |
21.0 (69.8) |
23.3 (73.9) |
25.1 (77.2) |
25.0 (77) |
23.6 (74.5) |
21.1 (70) |
16.3 (61.3) |
12.1 (53.8) |
18.14 (64.65) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 6.4 (43.5) |
6.4 (43.5) |
8.4 (47.1) |
12.6 (54.7) |
15.7 (60.3) |
17.8 (64) |
19.4 (66.9) |
19.5 (67.1) |
18.6 (65.5) |
16.6 (61.9) |
12.3 (54.1) |
8.4 (47.1) |
13.51 (56.31) |
Rekor terendah °C (°F) | −3.4 (25.9) |
−2.4 (27.7) |
−0.3 (31.5) |
0.8 (33.4) |
7.6 (45.7) |
11 (52) |
14.6 (58.3) |
15.5 (59.9) |
13.2 (55.8) |
9.8 (49.6) |
1.8 (35.2) |
0.2 (32.4) |
−3.4 (25.9) |
Curah hujan mm (inci) | 133.2 (5.244) |
118.3 (4.657) |
92.7 (3.65) |
24.5 (0.965) |
3.2 (0.126) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0.3 (0.012) |
15.4 (0.606) |
60.8 (2.394) |
105.7 (4.161) |
554.1 (21.815) |
Rata-rata hari hujan | 12.9 | 11.7 | 9.6 | 4.4 | 1.3 | 0 | 0 | 0 | 0.3 | 3.6 | 7.3 | 10.9 | 62 |
% kelembapan | 61 | 59 | 52 | 39 | 35 | 37 | 40 | 40 | 40 | 42 | 48 | 56 | 45.8 |
Rata-rata sinar matahari harian | 6 | 7 | 7 | 10 | 11 | 14 | 13 | 13 | 11 | 7 | 7 | 6 | 9.3 |
Sumber #1: Israel Meteorological Service[25][26][27][28] | |||||||||||||
Sumber #2: BBC Weather for data of sunshine hours[29] |
Secara historis, ekonomi Kota Lama Yerusalem didukung oleh para peziarah keagamaan, kota Lama terletak jauh dari pelabuhan di Jaffa dan Gaza.[30] Tempat-tempat keagamaan dan bersejarah di Yerusalem saat ini menempati urutan teratas untuk mengundang para pengunjung dari luar negeri, dengan mayoritas pengunjung mengunjungi Tembok Ratapan dan Kota Lama itu sendiri. Pada 2010, Yerusalem menempati urutan tertinggi sebagai tujuan wisata terbaik di Afrika dan Timur tengah menurut Majalah Tavel + Leisure.[31] Pada 2013, 75% dari 3.5 orang yang mengunjungi Israel berkunjung ke Kota Lama Yerusalem.[32]
Bagian Muslim (bahasa Arab: حارة المسلمين Harat al-Muslimin; bahasa Ibrani: הרובע המוסלמי Ha-Rovah ha-Muslemi) adalah salah satu dari empat bagian dari wilayah-wilayah yang dibatasi benteng-benteng Kota Lama Yerusalem. Wilayah ini mencakup 31 hektar (76 acre) dan merupakan sektor sebelah timur laut Kota Lama.[33] Bagian ini adalah bagian terluas dan paling banyak penduduknya. Gerbang Singa di sebelah timurnya, tembok utara Haram asy-Syarif di sebelah selatannya, ke Gerbang Damaskus—Tembok Barat.[34]
Populasi di Bagian Muslim mencapai 22,000.[34]
Bagian Yahudi (bahasa Ibrani: הרובע היהודי, HaRova HaYehudi; bahasa Arab: حارة اليهود, Harat al-Yehud) adalah salah satu dari empat bagian Kota Tua Yerusalem. Bagian ini memiliki luas 116,000 meter persegi[35] berada di sebelah tenggara sektor kota yang dibatasi tembok, dan dimulai Gerbang Zion di sebelah selatan, serta Bagian Armenia disebelah barat, diperpanjang hingga Tembok Barat dan Kuil Gunung di sebelah timur. Di awal abad ke-20, populasi Yahudi di bagian ini mencapai 19,000.[36]
Bagian Kristen (bahasa Arab: حارة النصارى) adalah satu dari lima bagian yang dibatasi oleh benteng-benteng di Kota Lama Yerusalem, lima bagian itu adalah Bagian Muslim, Bagian Yahudi, Bagian Armenia dan Kompleks al-Haram. P Bagian ini berada di tepi luar barat laut Kota Lama Yerusalem, dan memiliki setidaknya 40 situs dan tempat suci agama Kristen, seperti Church of the Holy Sepulchre, yang merupakan salah satu gereja tersuci dalam agama Kristen.[butuh rujukan]
Bagian Armenia adalah satu dari empat bagian yang dibentengi oleh benteng-benteng di Kota Lama Yerusalem. Berlokasi di sudut barat laut Kota Lama, yang dapat terhubung dengan Gerbang Zion dan Gerbang Jaffa. Mencakup luas wilayah 0.126 km² (126 dunam), atau 14% dari luas keseluruhan Kota Lama. Pada tahun 2007, bagian ini memiliki populasi sebanyak 2,424 jiwa (6.55% dari seluruh jumlah populasi Kota Lama). Jika disamakan dalam kedua kriteria, bagian ini sebanding dengan Bagian Yahudi. Bagian Armenia dipisahkan dengan Bagian Kristen oleh Jalan Daud (Suq el-Bazaar) dan oleh Habad Street (Suq el-Husur) dari bagian Yahudi.[butuh rujukan]
Kota Lama Yerusalem merupakan sebuah kota yang disucikan oleh tiga agama, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.
Yerusalem disucikan oleh orang Yahudi sejak 3.000 tahun yang lalu, oleh orang Kristen untuk sekitar 2.000 tahun yang lalu, dan umat Islam selama 1.400 tahun. Buku Tahunan Statistik Yerusalem 2000 mendaftarkan 1.204 sinagoge, 158 gereja, dan 73 masjid di Kota Yerusalem.[37] Dikarenakan statusnya itulah, beberapa situs dibangun di Kota Lama Yerusalem berdasarkan masing-masing agama. Berikut adalah bangunan-bangunan bersejarah yang dibangun di Kota Lama Yerusalem menurut agama.
Yerusalem (utamanya Kota Lama) adalah tempat tersuci ketiga dalam keyakinan Islam Sunni. Untuk sekitar satu tahun, sebelum secara permanen dipindahkan ke Ka'bah di Mekkah, kiblat (arah salat) untuk Muslim adalah Yerusalem.[38][39] Kota Lama tidak lagi berpengaruh dalam beribadah umat Muslim, tetapi Kota Lama juga disucikan karena peristiwa Malam Kenaikan Nabi Muhammad (c. CE 620). Umat Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad secara ajaib dipindahkan dalam satu malam dari Mekkah ke Kuil Gunung di Kota Lama Yerusalem, yang dinaikkan ke Surga untuk dipertemukan dengan para Rasul dan Nabi sebelumnya dan untuk menerima perintah shalat lima waktu dari Allah.[40][41][42] Dalam Surat al-Isra ayat pertama tetcatat bahwa tujuan Nabi Muhammad adalah masjid al-Aqsha (tempat paling jauh),[43][44] Dalam rujukan ke Yerusalem. Dalam Hadits tertulis bahwa sabda Nabi Muhammad, nama Yerusalem sebagai lokasi Masjid Al-Aqsha.[45] Masjid Al-Aqsha, yang disebutkan namanya dalam Al-Qur'an, di bangun di Kuil Gunung di bawah Khalifah Umayyah Al-Walid untuk memperingati tempat umat Muslim percaya bahwa Nabi Muhammad dinaikkan ke Surga.[46]
Jami' Al-Aqsha juga ditulis Al-Aqsha (bahasa Arab:المسجد الاقصى, ⓘ, arti harfiah: "masjid terjauh") adalah salah satu tempat suci agama Islam yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di Kota Lama Yerusalem (Yerusalem Timur). Kompleks tempat masjid ini (di dalamnya juga termasuk Kubah Batu) dikenal oleh umat Islam dengan sebutan Masjid Al-Aqsha. Tempat ini oleh umat Yahudi dan Kristen dikenal pula dengan sebutan Bait Suci (bahasa Ibrani: הַר הַבַּיִת, Har haBáyit, bahasa Inggris: Temple Mount), suatu tempat paling suci dalam agama Yahudi yang umumnya dipercaya merupakan tempat Bait Pertama dan Bait Kedua dahulu pernah berdiri.[47][48]
Masjid Al-Aqsha secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat Islam. Muslim percaya bahwa Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Al-Aqsha dalam peristiwa Isra' Mi'raj.[49] Kitab-kitab hadist menjelaskan bahwa Muhammad mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsha (Baitul Maqdis) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat salat adalah Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah, hingga sekarang.[50]
Kubah Nabi (Arab: فبة النبي, Qubbatun Nabi, Inggris: Dome of the Prophet), juga dikenal sebagai Kubah Jibril, adalah sebuah kubah yang berdiri bebas di Masjid Al-Aqsha bagian utara, berfungsi lebih sebagai monumen simbolis daripada sebuah bangunan keagamaan. Bangunan ini merupakan bagian dari teras Kubah Batu, dan merupakan salah satu dari tiga buah kubah yang berdiri bebas, yang dibangun oleh penguasa Utsmaniyah di area al-Haram asy-Syarif.[51]
Kubah Silsilah (bahasa Arab: قبة السلسلة, Qubbat As-Silsilah, arti harfiah: "kubah rantai") adalah sebuah kubah yang berdiri bebas yang terletak di sisi sebelah timur Kubah Batu, di Kota Lama Yerusalem. Sebagai salah satu bangunan tertua di Masjid Al-Aqsha (atau Bukit Bait Suci, menurut umat Yahudi dan Kristen), kubah ini bukanlah sebuah masjid, melainkan sebuah tempat salat biasa.[52] Bangunan ini awalnya dibangun oleh dinasti Umayyah, dan sempat diubah menjadi sebuah kapel Kristen oleh Tentara Salib, namun dikembalikan lagi sebagai tempat ibadah Islam oleh Ayyubiyah. Renovasi atas Kubah Silsilah telah dilakukan oleh para penguasa Mamluk, Ustmaniyah, dan lembaga wakaf Palestina.
Kubah Shakhrah (Arab: مسجد قبة الصخرة (baca: Qubbah As-Sakhrah), Ibrani: כיפת הסלע (baca.: Kipat Hasela), Turki: Kubbetüs Sahra, Inggris: Dome of the Rock, arti harfiah: "Kubah Batu") adalah tempat suci umat Yahudi dan Islam, terletak di jantung Masjid Al-Aqsha. Kubah Shakhrah ini selesai didirikan tahun 691 Masehi, menjadikannya bangunan Islam tertua yang masih ada di dunia.[53] Di dalam kubah ini terdapat batu Ash-Shakhrah yang menjadi tempat suci bagi umat Yahudi dan umat Islam.[54]
Kubah Shakhrah bukanlah sebuah masjid, sebaliknya, merupakan sebuah kompleks yang terdapatnya sebuah batu besar yang dikatakan tempat Nabi Muhammad berdiri ketika peristiwa Isra dan Mi'raj.
Kristen menghormati Yerusalem Karena sejarahnya dalam Perjanjian Lama, dan sebagai tempat hidupnya Yesus. Menurut Perjanjian Baru, Yesus melanjutkan kehidupannya setelah kelahirannya[55].[56][57][58]
Gereja Makam Kudus (bahasa Latin: Sanctum Sepulchrum, bahasa Inggris: Church of the Holy Sepulchre) adalah gereja Kristen di Kota Lama Yerusalem.
Situs ini dipercaya oleh banyak orang Kristen sebagai Golgota,[59] tempat Yesus disalibkan.[60] Gereja ini menjadi tujuan peziarahan Kristen sejak abad ke-4, sebagai tempat wafat dan kebangkitan Yesus.
Via Dolorosa (bahasa Latin untuk "Jalan Kesengsaraan" atau "Jalan Penderitaan") adalah sebuah jalan di Kota Yerusalem Kuno. Jalan ini adalah jalan yang dilalui Yesus sambil memanggul salib menuju Kalvari. Jalan ini ditandai dengan 14 titik salib. Lima titik salib terakhir berada di dalam Gereja Makam Kudus. Jalan ini menjadi tujuan utama para peziarah.[butuh rujukan]
Yerusalem disucikan oleh orang Yahudi sejak 3000 tahun,oleh Kristen untuk sekitar 2000 tahun, dan umat Islam selama 1400 tahun. Buku 2000 Statistical Yearbook of Jerusalem mendaftarkan 1204 sinagog, 158 gereja, dan 73 masjid di kota Yerusalem.[37]
Kota Lama Yerusalem disucikan oleh orang Yahudi sejak Raja Dawud memproklamirkan kita ini sebagai ibu kota pada abad ke-10 SM. Yerusalem menjadi situs Kuil Solomon dan Kuil Solomon Kedua. Walaupun tidak disebutkan dalam Torah / Pentateuch,[61] namanya disebutkan di dalam Injil sebanyak 632 kali. Saat ini, Tembok Ratapan, sebuah bangunan dekat Kuil Kedua menjadi situs tersuci kedua umat Yahudi setelah Kuil Gunung itu sendiri.[62] Sinagog-sinagog di seluruh dunia dibangun dengan altar menghadap ke Yerusalem,[63][64][65]
Tembok Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi. Ini adalah sisa dinding Bait Suci di Yerusalem yang dibangun oleh Raja Herodes. Bait Suci itu hancur ketika orang-orang Yahudi memberontak kepada kerajaan Romawi pada tahun 70 Masehi.
Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.
Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan.[butuh rujukan]
(bahasa Arab: أسوار القدس; bahasa Ibrani: חומות ירושלים) di sekitaran Kota Lama Yerusalem (sekitar 1 km²). Pada tahun 1535, saat Yerusalem masih menjadi bagian dari Kesultanan Utsmaniyah, Sultan Suleiman I memerintahkan untuk membuat tembok kota menjadi dibangun kembali. Pembangunan tembok berlangsung selama empat tahun, yakni antara tahun 1537 dan 1541.[66][67]
Bahasa Indonesia | Bahasa Ibrani | Bahasa Arab | Nama lain | Tahun konstruksi | Lokasi |
---|---|---|---|---|---|
Gerbang Baru | HaSha'ar HeHadash
השער החדש |
Al-Bab al-Jedid
الباب الجديد |
Gerbang Hammid | 1887 | Barat sisi utara |
Gerbang Damaskus | Sha'ar Shkhem
שער שכם |
Bab al-Amoud
باب العمود |
Sha'ar Damesek, Gerbang Nablus, Gerbang Pilar | 1537 | Tengah sisi utara |
Gerbang Herod | Sha'ar HaPerachim
שער הפרחים |
Bab al-Sahira
باب الساهرة |
Sha'ar Hordos, Gerbang Bunga, Gerbang Domba | 1875 | Timur sisi utara |
Gerbang Singa | Sha'ar HaArayot
שער האריות |
Bab al-Asbatt
باب الأسباط |
Gerbang Yehoshafat, Gerbang St. Stephen, Bab Sittna Maryam (باب ستي مريم, "Gerbang Maryam") | 1538–39 | Utara sisi timur |
Gerbang Eksafator | Gerbang Eksafasi | 705-715, 1968 | Selatan tembok Masjid Al-Aqsha | ||
Gerbang Dung | Sha'ar HaAshpot
שער האשפות |
Bab al-Maghariba
باب المغاربة |
Gate of Silwan, Sha'ar HaMugrabim | 1538–40 | Timur sisi selatan |
Gerbang Tanner | Sha'ar HaBursekaim
שער הבורסקאים |
Sha'ar HaBursekaim
שער הבורסקאים |
Abad ke-12 | Timur sisi selatan | |
Gerbang Zion | Sha'ar Tzion
שער ציון |
Bab al-Nabi Da'oud
باب النبي داود |
Gerbang menuju Bagian Yahudi | 1540 | Tengah sisi selatan |
Gerbang Jaffa | Sha'ar Yaffo
שער יפו |
Bab al-Khalil
باب الخليل |
Gerbang shalat Nabi Daud, Porta Davidi | 1530–40 | Tengah sisi barat |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.