Kali Angke
sungai di Provinsi Jawa Barat, Banten dan Jakarta Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
sungai di Provinsi Jawa Barat, Banten dan Jakarta Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Kali Angke atau Cikeumeuh adalah nama sebuah sungai di Jakarta, Indonesia. Sungai sepanjang 9.125 kilometer (5.670 mi) ini berhulu di daerah Bogor, melintasi wilayah Jawa Barat,[2] Banten dan Jakarta sampai bermuara di Laut Jawa dekat Muara Angke, Jakarta Barat[3] serta melalui Cengkareng Drain.[4]
Angke Cikeumeuh | |
---|---|
Peta OpenStreetMap
| |
Lokasi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jakarta |
Ciri-ciri fisik | |
Hulu sungai | |
- lokasi | Bogor |
Muara sungai | Cengkareng Drain, Laut Jawa |
- elevasi | 0 m |
Panjang | 91,25 km |
Daerah Aliran Sungai | |
Sistem sungai | DAS Angke |
Luas DAS | DAS: 480 km2 |
Anak sungai | |
- kiri | Sungai Maja[1] |
Informasi lokal | |
Zona waktu | WIB (UTC+7) |
GeoNames | 1987494, 1651385 |
Nama Kali Angke diberikan setelah terjadinya peristiwa pembantaian etnis Tionghoa selama tiga hari oleh VOC di Batavia pada tanggal 9 Oktober 1740.[butuh rujukan] Angke sendiri sebenarnya berasal dari dialek Hokkian, yang berarti Kali Merah.[butuh rujukan] Dikatakan akibat peristiwa tersebut warna sungai berubah menjadi merah oleh darah etnis Tionghoa. Sejak itu namanya berubah menjadi Kali Angke.[butuh rujukan]
Pendapat yang lain beranggapan bahwa nama Angke berasal dari perkataan Hokkian ang kee dengan arti yang lain, yaitu 'sungai yang kerap banjir'. Di samping itu, diketahui pula adanya tokoh bernama Ratu Bagus Angke yang tinggal di dekat sungai ini kira-kira pada akhir abad-16, atau sekitar 150 tahun sebelum kejadian pembantaian besar-besaran di atas, yang mengisyaratkan kemungkinan bahwa nama Angke telah dikenal orang setidaknya pada saat itu atau bahkan pada waktu yang sebelumnya.[5]
Sungai ini berhulu di Kelurahan Menteng dan Cilendek Timur di Kota Bogor, Jawa Barat. Sungai ini selanjutnya melewati wilayah Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan bermuara di Jakarta Utara di wilayah Muara Angke. Sungai ini tidak pernah kering selama musim kemarau, karena berhulu langsung di wilayah yang banyak berhujan di daerah Bogor, sebagaimana Kali Pesanggrahan dan Ciliwung. Panjang sungai tercatat 91,25 kilometer (56,70 mi), dengan Daerah Pengaliran Sungai (DPS) seluas 480 km².[4] Curah hujan harian rata-rata sebesar 132 mm, dan debit puncak 290 m³.[4]
Seperti yang dicerminkan oleh namanya, setiap musim hujan Kali Angke meluap dan menimbulkan banjir, khususnya pada hari-hari dengan curah hujan yang tinggi. Daerah langganan banjir Kali Angke ini di antaranya adalah Pinang, Cipondoh, Ciledug, Joglo, Kembangan, Rawa Buaya, Duri Kosambi, dan Cengkareng.[6][7][8]
Sungai ini mengalir di wilayah barat daya pulau Jawa yang beriklim hutan hujan tropis (kode: Af menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger).[9] Suhu rata-rata setahun sekitar 27 °C. Bulan panas adalah Maret, dengan suhu rata-rata 30 °C, and terdingin Mei, sekitar 26 °C.[10] Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3674 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 456 mm, dan yang terendah September, rata-rata 87 mm.[11]
Flora yang tumbuh di tepian sungai ini di antaranya adalah rengas (Gluta renghas), pandan kapur (Pandanus tectorius), bambu tali (Bambusa vulgaris), putat (Planchonia valida), pulai (Alstonia scholaris), kecapi (Sandoricum koetjape), waru (Hibiscus tiliaceus) dan sebagainya.
Benteng Angke dibangun oleh Vereenigde Oostindische Compagnie di pinggir Kali Angke di sebelah barat kota Jakarta pada tahun 1657[12] pada pertemuan Kali Mookervaart dan Kali Angke.[13] Nama benteng ini sering ditulis dalam berbagai bentuk: Anké, Anckee, Anke, Ankee.[14]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.