Hukum De Morgan dapat dinyatakan dalam bahasa Indonesia sebagai:
Negasi dari disjungsi adalah konjungsi dari negasi
Negasi dari konjungsi adalah disjungsi dari negasi
atau
Komplemen dari gabungan dua himpunan sama dengan irisan dari komplemen kedua himpunan tersebut
Komplemen dari irisan dua himpunan sama dengan gabungan dari komplemen kedua himpunan tersebut
atau
bukan ( atau ) = (bukan ) dan (bukan )
bukan ( dan ) = (bukan ) atau (bukan )
dengan " atau " menyatakan disjungsi inklusif (yang berarti setidaknya satu dari dari atau bernilai benar), dan bukan logika disjungsi eksklusif (yang berarti tepat satu dari dari atau bernilai benar).
Dalam bahasa formal, Hukum De Morgan dapat ditulis secara formal sebagai
dengan
dan merupakan proposisi
menyatakan operator logika negasi (tidak)
menyatakan operator logika konjungsi (dan)
menyatakan operator logika disjungsi (atau)
adalah simbol metalogika yang berarti "dalam bukti logis, dapat diganti dengan" dan seringkali dibaca sebagai "jika dan hanya jika". Untuk setiap kombinasi nilai benar/salah untuk dan , ruas kiri dan kanan dari panahnya akan memiliki nilai kebenaran yang sama setelah diselesaikan.
Bentuk lain dari Hukum De Morgan dapat dinyatakan sebagai berikut
Penerapan dari aturan ini salah satunya ialah menyederhanakan ekspresi logika pada program komputer dan desain rangkaian digital. Hukum De Morgan adalah contoh dari suatu konsep umum dari dualitas matematika.
Dengan menggunakan notasi sekuensi, maka aturan negasi dari konjungsi dapat ditulis sebagai berikut:
Dengan cara serupa, aturan negasi dari disjungsi dapat ditulis dalam notasi sekuensi sebagai berikut:
Dalam bentuk aturan, negasi dari konjungsi dapat ditulis sebagai berikut:
Dengan cara serupa, negasi dari konjungsi dapat ditulis sebagai berikut:
dan saat dituliskan sebagai suatu teorema dalam logika proposisional, maka Hukum De Morgan dapat dinyatakan sebagai
dengan dan adalah proposisi yang diekspresikan dalam suatu sistem formal.
Hukum De Morgan yang diperumum menawarkan ekuivalensi saat menegasikan konjungsi atau disjungsi yang melibatkan banyak suku. Jika menyatakan proposisi ke-, maka Hukum De Morgan yang diperumum ialah
Teori himpunan
Dalam teori himpunan, Hukum De Morgan seringkali dinyatakan sebagai "gabungan dan irisan ditukar saat dikomplemenkan",[6] yang dapat dinyatakan secara formal sebagai berikut:
dengan
Hukum De Morgan juga dapat diperumum untuk sembarang jumlah himpunan, yaitu
dengan adalah suatu himpunan indeks (bisa himpunan terhitung, maupun himpunan tak terhitung)
Hukum De Morgan sering digunakan dalam pencarian teks menggunakan operator Boolean DAN, ATAU, dan BUKAN (TIDAK). Misalkan terdapat beberapa dokumen yang memuat kata "merah" dan "biru". Hukum De Morgan menyatakan bahwa kedua pencarian ini akan menghasilkan dokumen-dokumen yang sama:
Pencarian A: BUKAN (merah ATAU biru)
Pencarian B: (BUKAN merah) DAN (BUKAN biru)
Dokumen-dokumen yang memuat kata "Merah" atau "biru" dapat dikelompokkan menjadi empat kategori, yaitu:
Kategori 1: Hanya memuat kata "merah"
Kategori 2: Hanya memuat kata "biru"
Kategori 3: Memuat kata "merah" dan juga "biru"
Kategori 4: Tidak memuat kata "merah" maupun "biru"
Di satu sisi, jelas bahwa pencarian "(merah ATAU biru)" akan menampilkan kategori 1, 2, dan 3. Akibatnya, negasi dari pencarian tersebut (yaitu hasil pencarian A) akan menampilkan dokumen-dokumen lainnya, yaitu dokumen-dokumen pada kategori 4.
Di sisi lain, pencarian "(BUKAN merah)" akan menampilkan kategori 2 dan kategori 4, dan pencarian "(BUKAN biru)" akan menampilkan kategori 1 dan kategori 4. Dengan menerapkan operator DAN pada kedua pencarian ini (yaitu pencarian B), maka hasilnya akan menampilkan hasil yang sama-sama dijumpai pada kedua pencarian ini, yaitu dokumen-dokumen pada kategori 4.
Argumentasi serupa juga dapat diterapkan pada dua pencarian berikut
Pencarian C: BUKAN (merah DAN biru)
Pencarian D: (BUKAN merah) ATAU (BUKAN biru)
yang sama-sama menampilkan dokumen-dokumen pada kategori 1, 2, dan 4
Disini, akan digunakan notasi untuk menyatakan komplemen dari himpunan , sama seperti penggunaan pada §Teori himpunan. Untuk membuktikan bahwa , maka
Bagian pertama
Akan dibuktikan bahwa . Diambil sembarang elemen . Perhatikan bahwa
Informasi lebih lanjut Akan dibuktikan bahwa ...
Penjelasan baris kedua
Akan dibuktikan bahwa akan mengakibatkan dan melalui kontradiksi.
Andaikan , maka . Akan tetapi, hal itu mustahil terjadi, sebab diperoleh informasi bahwasanya pada baris pertama di atas. Oleh karena terjadi kontradiksi, maka pengandaian di awal (bahwasanya ) bernilai salah. Akibatnya, diperoleh .
Andaikan , maka . Akan tetapi, hal itu mustahil terjadi, sebab diperoleh informasi bahwasanya pada baris pertama di atas. Oleh karena terjadi kontradiksi, maka pengandaian di awal (bahwasanya ) bernilai salah. Akibatnya, diperoleh .
Dari dua kasus di atas, maka terbukti bahwa akan mengakibatkan dan .
Tutup
sehingga terbukti bahwa .
Bagian kedua
Akan dibuktikan bahwa . Diambil sembarang elemen . Perhatikan bahwa
Informasi lebih lanjut Akan dibuktikan bahwa ...
Penjelasan baris ketiga
Akan dibuktikan bahwa dan akan mengakibatkan melalui kontradiksi. Andaikan , maka menurut definisi operasi gabungan pada himpunan, diperoleh atau .
Jika , maka hal tersebut kontradiksi dengan hasil pada baris kedua di atas (bahwasanya )
Jika , maka hal tersebut kontradiksi dengan hasil pada baris kedua di atas (bahwasanya )
Oleh karena terjadi kontradiksi pada kedua kasus di atas, maka pengandaian di awal (bahwasanya ) bernilai salah. Akibatnya, terbukti bahwa informasi dan akan mengakibatkan .
Tutup
sehingga terbukti bahwa .
Argumentasi serupa juga dapat digunakan untuk membuktikan bahwa
Hurley, Patrick J. (2015), A Concise Introduction to Logic[Pengantar Singkat mengenai Logika] (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-12th), Cengage Learning, ISBN978-1-285-19654-1