Loading AI tools
hari raya keagamaan Islam Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Hari Arafah adalah hari kesembilan dalam bulan Zulhijah dan merupakan hari kedua dalam ritual ibadah haji.[1] Dalam ajaran Islam, Hari Arafah merupakan hari yang istimewa karena pada hari itu Allah Swt. membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Arafah kepada para malaikat.[2] Arafah merupakan nama sebuah gunung, tempat Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam. menyeru di depan kaumnya untuk yang terakhir kali.[1]
Hari Arafah | |
---|---|
Nama resmi | Bahasa Arab: يوم عرفة |
Nama lain | Hari Pertobatan dan Penerimaan Permohonan |
Dirayakan oleh | Muslim |
Jenis | Islam |
Makna | Tempat khutbah perpisahan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam dan selesainya risalah Islam. Hari kedua haji. Hari berpuasa dan bertaubat untuk Muslim yang tidak melaksanakan haji. |
Kegiatan | Salat, puasa, tobat |
Tanggal | 9 Zulhijah |
Tahun 2023 | 27 Juni |
Tahun 2024 | 15 Juni |
Frekuensi | Setiap tahun |
Terkait dengan | Iduladha, hari raya utama Muslim yang terjadi sehari setelah Hari Arafah |
Hari Arafah adalah waktu bagi jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah, mulai dari terbenamnya matahari (waktu zhuhur) pada tanggal 9 Zulhijah sampai fajar terbit pada tanggal 10 Zulhijah. Bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan haji, disunahkan untuk melaksanakan Puasa Arafah saat tanggal 9 Zulhijah. Dalam sabda Nabi Muhammad saw, yang artinya: "Puasa hari Arafah itu menghapus dosa 2 tahun: 1 tahun yang lalu dan 1 tahun yang akan datang."[3]
Dalam kamus terjemahan, kata arafah berarti "mengetahui".[1] Namun, terdapat beberapa alasan di dalam penamaan Arafah sebagai nama gunung, seperti karena gunung ini merupakan tempat berkumpulnya para manusia yang ingin saling mengetahui satu sama lain (ta'aruf), karena gunung ini merupakan tempat Adam dan Hawa bertemu setelah diturunkan di Bumi, dan alasan-alasan lain.[1]
Gunung Arafah[4] adalah bukit granit yang berada sekitar 20 km (12 mi) tenggara Mekah di dataran Arafah. Gunung Arafah mencapai ketinggian sekitar 70 m (230 ft) dan dikenali sebagai "Gunung Kasih Sayang" (Jabal ar-Rahmah). Menurut ajaran Islam, bukit tersebut adalah tempat Nabi Muhammad saw. berdiri dan menyampaikan khutbah perpisahan nabi Muhammad kepada orang-orang Islam yang menemani dia untuk ibadah haji menuju akhir hayat dia.[5]
Pada 9 Zulhijah, sebelum zuhur, jemaah tiba di Arafah, sebuah dataran tandus sekitar 20 km (12 mi) timur Mekah,[6] di mana mereka berdiri dalam kewaspadaan kontemplatif: mereka berdoa, bertobat, dan menebus dosa masa lalu mereka, mencari belas kasih Allah, dan mendengarkan khotbah dari imam dari dekat Gunung Arafah,[7] yang berlangsung dari siang hingga matahari terbenam.[6] Ini dikenal sebagai 'berdiri di hadapan Allah' (wuquf), salah satu kegiatan haji yang paling penting.[8][9] Di Masjid Namirah, jamaah melakukan salat Dhuhur dan Asar bersama pada tengah hari.[7] Haji seorang jamaah dianggap tidak sah jika dia tidak menghabiskan sore harinya di Arafah.[6]
Sebagaimana Husain bin Ali membacakan doa selama haji di Gunung Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah, Muslim Syiah membaca doa Arafah selama haji, dari sholat Dhuhur hingga matahari terbenam.[10] Hari ini disebut hari salat, bagi orang-orang yang berdiri di atas Gunung Arafah.[11] Pada Hari Arafah, mereka yang tidak bisa ke Mekah akan pergi ke tempat-tempat suci lainnya, seperti masjid, untuk membaca doa Arafah.[12]
Puasa pada hari Arafah untuk non-jamaah adalah sunnah yang sangat dianjurkan dengan pahala yang besar; Allah mengampuni dosa dua tahun, yaitu satu tahun sebelum puasa dan satu tahun setelah puasa. Riwayat dari Abu Qatadah menunjukkan bahwa Muhammad saw. pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah. Dia menjawab:[13]
"Puasa itu menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun berikutnya.” (H.R. Muslim)
Dalam kitab al-Majmu', Imam An-Nawawi menyebutkan, “Mengenai hukum pada hal ini, Imam As-Syafi'i dan para sahabatnya berkata: Hukumnya mustahab (sunnah) berpuasa pada hari Arafah Diarsipkan 2023-06-26 di Wayback Machine. untuk seorang yang tidak berada di Arafah. Untuk jamaah haji yang hadir di Arafah, Imam As-Syafi'i dalam kitabnya Al-Mukhtasar dan para pengikutnya menyatakan 'Hukumnya mustahab (sunnah) baginya untuk tidak berpuasa'.”
Melarang para peziarah dari puasa pada hari-hari ini adalah rahmat yang besar bagi mereka, karena puasa akan menyulitkan orang yang melakukan haji. Muhammad tidak berpuasa saat dia berdiri di hadapan Allah (wukuf), menawarkan doa di Arafah. Di sisi lain, mereka yang tidak melakukan haji dapat melaksanakan puasa untuk mendapatkan manfaat dari hari yang diberkati.[14]
Abu Qatada al-Ansari meriwayatkan bahwa Muhammad pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah; lalu dia berkata, "Puasa itu menghapus dosa satu tahun sebelum berpuasa dan satu tahun yang akan datang." Saat ditanya tentang puasa Asyura (10 Muharram), dia berkata, "Puasa ini menghapus dosa satu tahun sebelum berpuasa".[15]
Dalam Shahih Muslim, diriwayatkan dari Aisha bahwa Muhammad berkata:[16]
'Tidak ada hari dimana Allah membebaskan lebih banyak orang dari neraka daripada hari Arafah. Dia mendekat dan mengungkapkan pemenuhan-Nya kepada para malaikat, mengatakan, 'Apa yang diinginkan orang-orang ini?'
Orang-orang akan berpuasa pada hari ini untuk menghilangkan perbuatan buruk mereka dari tahun yang lalu dan pada tahun yang akan datang.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.