![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fe/Pollutant_Drops_in_wuhan_china_due_to_virus.png/640px-Pollutant_Drops_in_wuhan_china_due_to_virus.png&w=640&q=50)
Dampak pandemi COVID-19 terhadap lingkungan
From Wikipedia, the free encyclopedia
Kekacauan akibat pandemi COVID-19 memengaruhi lingkungan hidup dan iklim. Berkurangnya aktivitas modern manusia, seperti pergerakan kendaraan bermotor, menyebabkan tingkat pencemaran udara dan air di berbagai daerah mengalami penurunan.[2] Di Tiongkok, karantina wilayah dan beberapa faktor lainnya telah mengakibatkan turunnya emisi karbon sebesar 25 persen[3] dan emisi nitrogen oksida sebesar 50 persen.[4] Ilmuwan memperkirakan bahwa penurunan emisi tersebut telah menyelamatkan 77.000 kehidupan di Bumi dalam kurun waktu dua bulan.[5] Meskipun demikian, pandemi juga berpengaruh pada aktivitas ilegal seperti penebangan hutan hujan Amazon[6] dan perburuan liar di Afrika,[7] mempersulit upaya diplomasi kebijakan lingkungan,[8] dan menyebabkan melemahnya ekonomi yang bisa jadi memperlambat perkembangan energi ramah lingkungan.[9]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/fe/Pollutant_Drops_in_wuhan_china_due_to_virus.png/640px-Pollutant_Drops_in_wuhan_china_due_to_virus.png)
Bagian dari seri artikel mengenai |
Pandemi Covid-19 |
---|
![]() |
|
|
Respons internasional
|
Respons medis |
Dampak
|
![]() |