Loading AI tools
mantan pemain sepak bola berkewarganegaraan Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Cristian Gérard Alfaro Gonzáles (lahir 30 Agustus 1976 ) adalah mantan pemain sepak bola Indonesia yang bemain sebagai penyerang. Lahir di Uruguay, ia pernah bermain untuk tim nasional U-20 Uruguay dan tim nasional Indonesia lewat naturalisasi.
Gonzáles bermain untuk Arema Cronus pada tahun 2015 | ||||||||||||||||
Informasi pribadi | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama lengkap | Cristian Gérard Alfaro Gonzáles | |||||||||||||||
Tanggal lahir | 30 Agustus 1976 | |||||||||||||||
Tempat lahir | Montevideo, Uruguay | |||||||||||||||
Tinggi | 177 m (580 ft 9 in)[1] | |||||||||||||||
Posisi bermain | Penyerang | |||||||||||||||
Karier senior* | ||||||||||||||||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) | |||||||||||||
1995–1999 | Sud América | 13 | (1) | |||||||||||||
1997 | → Huracán Corrientes (pinjaman) | 3 | (0) | |||||||||||||
2000–2002 | Deportivo Maldonado | 22 | (1) | |||||||||||||
2003–2004 | PSM Makassar | 56 | (32) | |||||||||||||
2005–2007 | Persik Kediri | 95 | (102) | |||||||||||||
2008–2011 | Persib Bandung | 64 | (41) | |||||||||||||
2011–2012 | Putra Samarinda | 32 | (18) | |||||||||||||
2013–2017 | Arema Cronus | 119 | (59) | |||||||||||||
2018 | Madura United | 1 | (0) | |||||||||||||
2018–2019 | PSS Sleman | 19 | (15) | |||||||||||||
2019 | Bogor | 0 | (0) | |||||||||||||
2019–2020 | PSIM Yogyakarta | 17 | (9) | |||||||||||||
2021–2022 | RANS Nusantara | 13 | (7) | |||||||||||||
2022 | → PSIM Yogyakarta (pinjaman) | 4 | (1) | |||||||||||||
Tim nasional | ||||||||||||||||
1994–1996 | Uruguay U-20 | 25 | (15) | |||||||||||||
2010–2015 | Indonesia | 32 | (13) | |||||||||||||
Prestasi
| ||||||||||||||||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik dan akurat per 1 OKtober 2022 |
Ia pernah 4 kali menjadi top skorer Liga Indonesia dan telah mencetak 249 gol di Liga Indonesia.
Gonzáles lahir di Montevideo, Uruguay. Ia menikah dengan istrinya, Eva Nurida Siregar, pada tahun 1995 dan memiliki 4 orang anak. Pada tanggal 9 Oktober 2003, ia masuk Islam dan memilih Mustafa Habibi sebagai nama Islaminya. Ia memperoleh paspor Indonesia pada tahun 2010. Gonzáles juga tampil di sinetron dan iklan televisi Indonesia.
Bergabung dengan Sud America, sebuah klub di Uruguay, Montevidio, pada tahun 1995. Dalam periode 28 bulan, ia hanya tampil sekali dan tidak mencetak gol.
Sud America meminjamkannya ke Huracán Corrientes dengan status pinjaman. Ia tampil sebanyak 3 kali dan tidak mencetak gol.
Kembali kepada Sud America setelah masa pinjaman yang cukup lama, ia akhirnya beberapa kali dipercaya sebagai starter. Ia tampil sebanyak 12 kali dan mencetak 1 gol.
Pada tahun 2000, dengan status bebas transfer ia berlabuh ke klub barunya, Deportivo Maldonado. Di sini ia tampil sebanyak 22 kali dan mencetak 1 gol.
Pada tahun 2003, ia bergabung dengan PSM Makassar dengan status free Transfer. Pada musim tersebut ia mencetak 27 gol dan PSM Makassar menjadi juara kedua Liga Indonesia. Tahun berikutnya ia dikenai skorsing oleh PSSI selama semusim dan didenda Rp 20 juta karena memukul salah seorang petugas Persita Tangerang saat bertanding.
Bebas dari skorsing, ia bergabung dengan Persik Kediri dan menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2006. Pada tahun 2007, ia membela Persik Kediri di ajang Asian Champions League dan berhasil menorehkan 3 gol. Namun gagal membawa Persik Kediri lolos putaran final. Pada tahun 2008 ia dijatuhi skorsing dari Komdis setelah melakukan tindakan yang tidak sportif. Krisis finansial yang dialami Persik Kediri membuat manajemen Persik harus melakukan rasionalisasi gaji. Gonzales merupakan salah satu dari beberapa pemain Persik yang tidak setuju atas keputusan tersebut.
Pada 30 Januari 2009, manajemen Persib Bandung mengumumkan bahwa mereka telah merekrut Cristian yang mendapat remisi dari Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid.[2] Cristian dikontrak dalam status sebagai pemain pinjaman dari Persik Kediri dan akan digaji 60 juta rupiah per bulan oleh Persib Bandung.
Ia memulai debut sebagai starter di Liga Super Indonesia ketika Persib menjamu Persipura di pertandingan yang berakhir 1-1 berkat gol yang juga dicetak olehnya. Ia bermain sebanyak 16 kali di Liga dan mencetak 14 gol, menjadikan Gonzales sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Super bersama Boaz Solossa dengan 28 gol.
Setelah masa pinjamannya di Persib Bandung dan kontraknya di Persik Kediri habis, Ia langsung dikontrak oleh Persib Bandung sebagai pemain tetap. Di pra musim 2009-10, Ia mencetak gol untuk Persib di Piala Gubernur Jatim.
Pada 16 September 2011 Gonzáles resmi menandatangani kontrak bersama Persisam Putra Samarinda dengan nilai yang tidak diungkapkan diyakini berada di kisaran Rp. 1 miliar rupiah. Ia memakai nomor punggung 10.[3][4]
Pada tanggal 12 Desember 2012, Gonzáles resmi menandatangani kontrak dengan klub Arema Cronus dengan nilai kontrak yang tidak diungkapkan dan diperkirakan berada di angka Rp. 1,2 miliar.[5] Pada 9 Januari 2013, ia menjalani debut pertamanya di pertandingan perdana awal musim Indonesia Super League dengan mencetak hattrick saat melawan Persidafon Dafonsoro yang berakhir 5-2.[6]
Pada ajang Trofeo Persija, Gonzáles mencetak hattrick dan dua assist saat melawan tim Thailand Army United yang berakhir 6-1.[7]
Gonzales melakukan debutnya saat melawan Persiba Balikpapan pada pekan pertama Indonesia Soccer Championship A 2016. Pada pertandingan itu juga, ia mencetak gol pertamanya untuk musim 2016 pada menit 34 Gonzales berhasil mencatatkan namanya di papan skor.[8] El Loco juga harus menderita cedera di pertandingan itu. Pada menit 40, El Loco terkena sikut pemain belakang Persiba Balikpapan, Ledi Utomo yang membuat dirinya cedera patah Tulang rusuk. Awalnya, El Loco menganggap sakit di bagian tulang rusuknya sebagai cedera biasa. Namun, ketika diperiksa di rumah sakit, terungkap bahwa El Loco menderita patah tulang rusuk bagian kanan. El Locopun harus rela absen di lima laga setelahnya.[9]
Setelah menjalani pengobatan cederanya, El Loco akhirnya bisa menjalani pertandingan pada pekan keenam melawan PSM Makassar. Walaupun Gonzales masuk sebagai pemain pengganti pada babak kedua.[10]
Pada pekan ketujuh, El Loco kembali mencetak gol saat melawan Persija Jakarta. Cristian Gonzales berhasil menuntaskan umpan sundulan Esteban Vizcarra lewat tendangan menyusur tanah dan membuka keunggulan Arema Indonesia pada menit 8. Hingga akhir pertandingan skor 1-0 tidak berubah.[11]
Awal karirnya dia bermain bersama Álvaro Recoba di Uruguay U-20. Pada tanggal 3 November 2010, ia resmi memegang paspor Indonesia.
Gonzáles masuk dalam skuat Piala Suzuki AFF 2010. Namanya tercantum di deretan pemain yang didaftarkan pelatih timnas Indonesia, Alfred Riedl.[12] Pada tanggal 21 November 2010 Cristian Gonzales memulai debut sebagai anggota timnas sepak bola indonesia melawan Timor Leste dan langsung mencetak dua gol di debut pertamanya. Selanjutnya, ia masuk sebagai anggota inti Timnas Indonesia pada kejuaraan Piala Suzuki AFF 2010.
Cristian Gonzáles dikenal dengan sikapnya yang temparamental. Sejak pertama kali merumput di Indonesia tahun 2003, dia sudah mendapat hukuman dari Komisi Disiplin PSSI sebanyak lima kali karena perilaku kekerasan terhadap lawan dan pelecehan terhadap wasit, akan tetapi hukumannya hampir tidak pernah dilaksanakan secara efektif karena ketua umum PSSI, Nurdin Halid, yang terkesan melindunginya. Bahkan untuk kasusnya yang ke-5, Badan Liga Indonesia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa ketika hukuman larangan bermain yang seharusnya 12 bulan dibatalkan oleh Nurdin Halid ketika hukuman baru berjalan 3 bulan.[13][14] Hal ini dipertanyakan beberapa pihak, termasuk PSMS Medan yang menyatakan bahwa PSSI telah menghilangkan unsur pembelajaran dan Nurdin Halid cenderung tidak adil dalam memberi ampunan.[15]
Berikut daftar kasus Cristian Gonzáles :
Negara | Klub | Musim | Liga | Piala | Total | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Main | Goals | Main | Goals | Main | Goals | |||
Uruguay | ||||||||
Sud America | 1995–1996 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | |
1996–1997 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | ||
1997–1998 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | ||
Huracan Corrientes | 1997–1998 | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | 0 | |
1998–1999 | 2 | 0 | 0 | 0 | 2 | 0 | ||
Sud America | 1999–2000 | 12 | 1 | 0 | 0 | 12 | 1 | |
Deportivo Maldonado | 2000–2001 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | |
2001–2002 | 12 | 0 | 0 | 0 | 12 | 0 | ||
2002–2003 | 10 | 1 | 0 | 0 | 10 | 1 | ||
Total | 38 | 2 | 0 | 0 | 38 | 2 |
Negara | Klub | Musim | Liga | Piala Indonesia | Inter Island Cup | Lainnya | Total | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Main | Goals | Main | Goals | Main | Goals | Main | Goals | Main | Goals | |||
Indonesia | ||||||||||||
PSM Makassar | 2003 | 34 | 27 | - | - | 0 | 0 | 34 | 27 | |||
2004 | 22 | 5 | - | - | 0 | 0 | 22 | 5 | ||||
Persik Kediri | 2005 | 30 | 25 | 8 | 10 | - | 0 | 0 | 38 | 35 | ||
2006 | 28 | 29 | 8 | 8 | - | 0 | 0 | 36 | 37 | |||
2007–2008 | 33 | 32 | 4 | 5 | - | 0 | 0 | 37 | 37 | |||
2008–2009 | 15 | 14 | 1 | 1 | - | 0 | 0 | 16 | 15 | |||
Persib Bandung | 2008–2009 | 16 | 14 | 5 | 7 | - | 0 | 0 | 21 | 21 | ||
2009–2010 | 31 | 18 | 8 | 10 | - | 1 | 1 | 40 | 29 | |||
2010–2011 | 25 | 9 | - | 2 | 1 | 0 | 0 | 27 | 10 | |||
Persisam Putra Samarinda | 2011–2012 | 32 | 18 | - | 2 | 0 | 0 | 0 | 34 | 18 | ||
Arema Indonesia (ISL) | 2013 | 34 | 19 | 0 | 0 | 1 | 0 | 2 | 3 | 37 | 22 | |
2014 | 26 | 15 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 26 | 15 | ||
2015 | 0 | 0 | 5 | 5 | 0 | 0 | 0 | 0 | 5 | 5 | ||
2016 | 28 | 16 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 28 | 16 | ||
2017 | 31 | 9 | 4 | 11 | 0 | 0 | 0 | 0 | 35 | 20 | ||
Madura United | 2018 | 1 | 0 | 2 | 2 | 0 | 0 | 0 | 0 | 3 | 2 | |
PSS Sleman | 2018 | 19 | 15 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 19 | 15 | |
PSIM Yogyakarta | 2019 | 17 | 9 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 17 | 9 | |
RANS Cilegon | 2021-2022 | 13 | 7 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 13 | 7 | |
2022-2023 | 0 | 0 | 3 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 3 | 1 | ||
PSIM Yogyakarta | 2022-2023 | 4 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 4 | 1 | |
Total | 493 | 282 | 48 | 60 | 5 | 1 | 3 | 4 | 495 | 347 |
Gol | Tanggal | Stadion | Lawan | Skor | Hasil | Laga |
---|---|---|---|---|---|---|
1 | 21 November 2010 | Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Indonesia | Timor Leste | 3–0 | 6–0 | Persahabatan |
2 | 21 November 2010 | Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Indonesia | Timor Leste | 4–0 | 6–0 | Persahabatan |
3 | 24 November 2010 | Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Indonesia | Tionghoa Taipei | 1–0 | 2–0 | Persahabatan |
4 | 1 Desember 2010 | Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Malaysia | 2–1 | 5–1 | Piala Suzuki AFF 2010 |
5 | 16 Desember 2010 | Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Filipina | 0–1 | 0–1 | Piala Suzuki AFF 2010 |
6 | 19 Desember 2010 | Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Filipina | 1–0 | 1–0 | Piala Suzuki AFF 2010 |
7 | 28 Juli 2011 | Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Turkmenistan | 1–0 | 4-3 | Kualifikasi FIFA Piala Dunia 2014 - Babak Kedua Zona Asia |
8 | 28 Juli 2011 | Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Turkmenistan | 2–0 | 4-3 | Kualifikasi FIFA Piala Dunia 2014 - Babak Kedua Zona Asia |
9 | 22 Agustus 2011 | Stadion Manahan, Solo, Indonesia | Palestina | 2–1 | 4-1 | Persahabatan |
10 | 12 Oktober 2011 | Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Qatar | 1–1 | 2-3 | Kualifikasi FIFA Piala Dunia 2014 - Babak Ketiga Zona Asia |
11 | 12 Oktober 2011 | Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Indonesia | Qatar | 2–2 | 2-3 | Kualifikasi FIFA Piala Dunia 2014 - Babak Ketiga Zona Asia |
Persik Kediri
Arema
PSS Sleman
RANS Cilegon
Indonesia
Individu
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.