![cover image](https://wikiwandv2-19431.kxcdn.com/_next/image?url=https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/ff/Long_term_covid-19.jpg/640px-Long_term_covid-19.jpg&w=640&q=50)
Covid-19 jangka panjang
From Wikipedia, the free encyclopedia
Covid-19 jangka panjang (bahasa Inggris: long COVID) merupakan kondisi pasien COVID-19 yang sudah dinyatakan sembuh, tetapi masih mengalami gejala seperti kelelahan, nyeri otot, dispnea, anosmia, gangguan pernapasan.[1][2] Seseorang yang mengalami kondisi Covid-19 jangka panjang tidak bisa menginfeksi orang lain yang ada di sekitarnya. Selain itu, tidak semua orang yang pernah terinfeksi Covid-19 akan mengalami Covid-19 jangka panjang.[3]
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/ff/Long_term_covid-19.jpg/640px-Long_term_covid-19.jpg)
Bagian dari seri artikel mengenai |
Pandemi Covid-19 |
---|
![]() |
|
|
Respons internasional
|
Respons medis |
Dampak
|
![]() |
National Institute for Health and Care Excellence (NICE) menyatakan bahwa Covid-19 jangka panjang dapat berlangsung selama lebih dari 12 minggu. Namun dalam beberapa kasus, ada yang menganggap bahwa gejala yang timbul berlangsung lebih dari 8 minggu.[4] Covid-19 jangka panjang dapat dialami oleh anak-anak, remaja, dewasa, bahkan lansia.[5] Kondisi tersebut juga bisa dialami oleh penderita Covid-19 yang pernah memiliki riwayat penyakit kronis atau penyakit penyerta.[2]