Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani
bandar udara di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
bandar udara di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani[1] (IATA: SRG, ICAO: WAHS) adalah sebuah bandar udara yang melayani Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Bandara ini dinamai untuk menghormati Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani (1922-1965), yang merupakan Pahlawan Nasional Indonesia. Pada tahun 2018, bandara ini merupakan salah satu bandara dengan pertumbuhan tercepat di dunia berdasarkan persentase pertumbuhan.[2] Bandara ini menjadi bandara internasional dengan penerbangan pertama Garuda Indonesia ke Singapura pada bulan Agustus 2004. Bandara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I yang mengelola bandara-bandara di bagian timur Indonesia.
Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani Jenderal Ahmad Yani Airport | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Informasi | |||||||||||
Jenis | Publik / Militer | ||||||||||
Pemilik/Pengelola | Injourney | ||||||||||
Melayani | Kedungsepur | ||||||||||
Lokasi | Semarang, Jawa Tengah, Indonesia | ||||||||||
Dibuka | 31 Agustus 1966 | ||||||||||
Zona waktu | WIB (UTC+07:00) | ||||||||||
Ketinggian dpl | 3 mdpl | ||||||||||
Koordinat | 06°58′17″S 110°22′27″E | ||||||||||
Situs web | www | ||||||||||
Peta | |||||||||||
Jawa daerah di Indonesia | |||||||||||
Landasan pacu | |||||||||||
| |||||||||||
Statistik (2023) | |||||||||||
| |||||||||||
Pangkalan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani | |
---|---|
Dibentuk | 23 September 1965 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Tipe unit | Pangkalan Udara Militer |
Bagian dari | Pusat Penerbangan Angkatan Darat |
Moto | Grha Kriya Akasa |
Situs web | https://tniad.mil.id/tag/penerbad/ |
Bandara ini dulunya merupakan pangkalan udara militer milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga tahun 1966, ketika bandara ini dinyatakan terbuka untuk penerbangan komersial domestik, namun tetap beroperasi sebagai pangkalan udara untuk TNI. Daerah tersebut umumnya dikenal sebagai Kalibanteng, oleh karena itu bandara ini dikenal sebagai Pangkalan Udara Kalibanteng. Terminal terapung baru bandara ini secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 7 Juni 2018.[3]
Bandara Internasional Ahmad Yani dulunya merupakan pangkalan udara militer untuk TNI Angkatan Darat. Bandara ini dibuka untuk penerbangan komersial setelah adanya keputusan bersama antara Kepala Staf Angkatan Udara, Menteri Perhubungan, dan Kepala Staf Angkatan Darat pada tanggal 31 Agustus 1966.[6] Sejak 1 Oktober 1995, pengelolaannya dialihkan ke PT Angkasa Pura I. Hal ini menandai dimulainya fungsi komersial bandara secara penuh hingga saat ini.
Perluasan dimulai pada tahun 2004, dilakukan secara bertahap dimulai dengan penambahan panjang landasan pacu untuk mengakomodasi pendaratan pesawat yang lebih besar. Bandara ini memperoleh status internasional pada bulan Agustus 2004 dengan penerbangan perdana dari Semarang ke Singapura, seperti yang disebutkan dalam Keputusan Menteri No. 64/2004 pada tanggal 10 Agustus 2004. Namun, karena resesi global, rute Semarang-Singapura yang dioperasikan oleh Garuda dihentikan. Rute ini kemudian diambil alih oleh Batavia Air pada bulan November 2009. Namun, Batavia Air menghentikan operasinya pada tanggal 31 Januari 2013 sebagai hasil dari permohonan pailit pada tanggal 30 Januari 2013.
Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani memiliki terminal di sebelah utara runway (mengapung di atas laut). Terminal ini memiliki luas 58.652 m² dan kapasitas penumpang mencapai 6,5-7 juta penumpang per tahun atau 20.000 orang per hari. Fasilitasnya meliputi toko cendera mata, kedai makanan, bank, penukar uang, hotel, dan travel booking, layanan taksi, penyewaan mobil, dan Trans Semarang. Bandara ini juga memiliki runway 2.560 x 45 meter.
Pada tanggal 7 Juni 2018 terminal baru bandara Ahmad Yani diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Saat ini, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang telah kehilangan statusnya sebagai bandara internasional, dan kini hanya melayani penerbangan domestik. Perubahan ini diresmikan melalui Surat Keputusan Menteri Perhubungan Indonesia Tahun 2024 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional yang dikeluarkan pada tanggal 2 April 2024.[7]
Rank | Destinations | Frequency (Weekly) | Airlines |
---|---|---|---|
1 | Jakarta–Soekarno–Hatta | 98 | Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia |
2 | Jakarta–Halim Perdanakusuma | 28 | Batik Air, Citilink |
3 | Pangkalan Bun | 28 | Nam Air, Wings Air |
4 | Banjarmasin | 21 | Citilink, Lion Air |
5 | Balikpapan | 7 | Lion Air |
6 | Denpasar/Bali | 7 | Lion Air |
7 | Makassar | 7 | Lion Air |
8 | Batam | 7 | Super Air Jet |
9 | Ketapang | 3 | Wings Air |
Bandar Udara Internasional Ahmad Yani nantinya akan memiliki fasilitas berikut ini:
5 Halte Bandara Ahmad Yani | ||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Halte Trans Semarang | ||||||||||||||||
Letak | ||||||||||||||||
Kota | Semarang | |||||||||||||||
Kecamatan | Semarang Barat | |||||||||||||||
Kelurahan | Tambakharjo | |||||||||||||||
Informasi lain | ||||||||||||||||
Status | Dibuka | |||||||||||||||
Dibuka | 13 Desember 2013 | (bandara lama)|||||||||||||||
Ditutup | 06 Juni 2018 (bandara lama) | |||||||||||||||
Dibuka kembali | 18 Februari 2019 | (bandara baru)|||||||||||||||
Konstruksi dan Fasilitas | ||||||||||||||||
Jenis | Halte permanen | |||||||||||||||
Pintu | 2
| |||||||||||||||
Petugas Tiket | Ada | |||||||||||||||
Vending Machine Tiket | Tersedia[25] | |||||||||||||||
Pelayanan | ||||||||||||||||
Awal Pelayanan | Pukul 05.30 WIB | |||||||||||||||
Akhir Pelayanan | Pukul 17.40 WIB | |||||||||||||||
Layanan | ||||||||||||||||
|
Taksi yang bekerjasama dengan pihak bandara tersedia pada area pintu kedatangan bandara. Sebelum pengoperasian layanan Trans Semarang menuju terminal baru, angkutan daring dapat masuk ke wilayah keberangkatan untuk menjemput penumpang menuju keluar bandara. Namun permasalahan angkutan daring dengan taksi bandara[26] mengakibatkan sangat sedikitnya angkutan daring yang dapat mengambil penumpang menuju keluar bandara, hanya melayani angkutan menuju bandara.
Trans Semarang melayani perjalanan dari dan menuju bandara melalui dua koridor, yaitu koridor 5 dan koridor bandara, mulai 18 Februari 2019.[27] Halte yang digunakan untuk naik turun penumpang berada pada Halte Bandara Ahmad Yani yang terletak di jalan masuk lapangan parkir bandara (pada awal peletakkan, berada pada sebelah kiri pintu kedatangan. Dari halte tersambung ke terminal bandara dengan sebuah jembatan. Kedua koridor tersebut melanjutkan perjalanannya ke halte PRPP sebelum meneruskan perjalanannya ke tujuan akhir masing masing (koridor 5 ke Marina, koridor bandara ke Simpang Lima). Sebelum ini, koridor yang melayani saat terminal lama dioperasikan adalah Koridor 4.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.