Loading AI tools
Turnamen sepak bola Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Piala Dunia FIFA 2018 (bahasa Rusia: Чемпионат мира по футболу 2018) menjadi Piala Dunia FIFA yang ke-21, turnamen sepak bola internasional empat tahunan yang diikuti oleh tim nasional senior pria asosiasi anggota FIFA. Turnamen ini diselenggarakan di Rusia pada 14 Juni hingga 15 Juli 2018,[2] setelah negara tersebut terpilih sebagai tuan rumah pada 2 Desember 2010. Edisi Piala Dunia ini menjadi yang pertama digelar di Eropa sejak edisi 2006 di Jerman. Seluruh stadion kecuali Stadion Sentral terletak di Eropa Rusia, bagian barat Pegunungan Ural, agar mengurangi waktu perjalanan karena negara yang luas.
Чемпионат мира по футболу FIFA 2018 (Chempionat mira po futbolu FIFA 2018)[1] | |
---|---|
Informasi turnamen | |
Tuan rumah | Rusia |
Jadwal penyelenggaraan | 14 Juni–15 Juli |
Jumlah tim peserta | 32 (dari 5 konfederasi) |
Tempat penyelenggaraan | 12 (di 11 kota) |
Hasil turnamen | |
Juara | Prancis (gelar ke-2) |
Tempat kedua | Kroasia |
Tempat ketiga | Belgia |
Tempat keempat | Inggris |
Statistik turnamen | |
Jumlah pertandingan | 64 |
Jumlah gol | 169 (2,64 per pertandingan) |
Jumlah penonton | 3.031.768 (47.371 per pertandingan) |
Pemain terbaik | Luka Modrić |
Pencetak gol terbanyak | Harry Kane (6 gol) |
Pemain muda terbaik | Kylian Mbappé |
Penjaga gawang terbaik | Thibaut Courtois |
Penghargaan fair play | Spanyol |
Ini merupakan Piala Dunia pertama yang diselenggarakan di Eropa Timur,[3] dan kesebelas kalinya di Eropa. Untuk pertama kalinya turnamen ini berlangsung di dua benua - Eropa dan Asia.[4] Semua stadion, kecuali satu, terletak di Rusia Eropa. Dengan perkiraan biaya lebih dari $ 14,2 miliar, ini merupakan Piala Dunia paling mahal yang pernah ada.[5] Ini juga merupakan Piala Dunia pertama yang menggunakan asisten wasit video (VAR).[6]
Putaran final melibatkan 32 tim nasional, terdiri dari 31 tim yang lolos melalui babak kualifikasi dan tim tuan rumah yang lolos secara otomatis. Dari 32 tim peserta, 20 tim membuat penampilan berturut-turut sejak edisi terakhir pada 2014 termasuk juara bertahan Jerman, sementara Islandia dan Panama keduanya tampil perdana di Piala Dunia FIFA. Sebanyak 64 pertandingan dimainkan di 12 stadion yang tersebar di 11 kota. Pertandingan final berlangsung pada 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskwa.[7][8][9]
Juara bertahan, Jerman, tersingkir di babak penyisihan grup, pertama kalinya sejak 1938 di mana tim Jerman tidak lolos dari babak pertama turnamen Piala Dunia yang mereka ikuti.[10] Spanyol, Portugal, dan Argentina, masing-masing dianggap pesaing kuat sebelum turnamen,[11] tersingkir di babak 16 besar, sementara tim tuan rumah, meskipun mulai sebagai tim dengan peringkat terendah di turnamen, di luar dugaan mencapai babak perempat final. Turnamen ini menjadi yang pertama kalinya di mana tidak satu pun tim baik dari Argentina, Brasil, Jerman, atau Italia mencapai empat besar,[12] dan juga kelima kalinya (setelah 1934, 1966, 1982, dan 2006) di mana semua empat tim teratas berasal dari Eropa.[13]
Prancis berhasil menjadi juara setelah mengalahkan Kroasia pada pertandingan final yang berlangsung tanggal 15 Juli di Stadion Luzhniki, Moskow dengan skor 4-2. Sementara Belgia menjadi juara ketiga setelah mengalahkan Inggris pada pertandingan perebutan tempat ketiga dengan skor 2-0. Ini merupakan gelar kedua Piala Dunia bagi Prancis, dan hasil ini menandai untuk pertama kalinya negara-negara dari benua yang sama menjuarai empat edisi berturut-turut (setelah Italia pada 2006, Spanyol pada 2010, dan Jerman pada 2014).
Tahapan pemilihan tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018 dan 2022 dimulai sejak Januari 2009, di mana asosiasi nasional memiliki waktu hingga 2 Februari 2009 untuk mendaftarkan diri.[14] Pada awalnya, tujuh negara mengajukan penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018, tetapi Meksiko kemudian mengundurkan diri,[15] sementara penawaran Indonesia ditolak oleh FIFA pada Februari 2010 karena pemerintah Indonesia gagal mengirimkan surat dukungan penawaran.[16] Selama proses pemilihan, negara-negara non-UEFA (Australia, Jepang, dan Amerika Serikat) secara bertahap mundur dari pemilihan tuan rumah edisi 2018, sementara negara-negara UEFA mundur dari pemilihan tuan rumah edisi 2022.Dengan begitu, maka tersisa empat penawaran untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018, yaitu: Inggris, Rusia, Belanda/Belgia, dan Spanyol/Portugal.
Dua puluh dua anggota Komite Eksekutif FIFA bertemu di Zürich pada 2 Desember 2010 untuk memberikan suaranya dalam memilih tuan rumah kedua edisi turnamen tersebut.[17] Rusia memenangi pemilihan tuan rumah edisi 2018 melalui pemungutan suara putaran kedua. Penawaran Spanyol/Portugal berada di urutan kedua di atas penawaran tuan rumah bersama Belgia/Belanda yang menempati urutan ketiga. Penawaran Inggris untuk menyelenggarakan Piala Dunia yang keduanya gagal di putaran pertama.[18]
Hasil pemungutan suara secara lengkap adalah sebagai berikut:[19]
Calon tuan rumah | Suara | |
---|---|---|
Putaran 1 | Putaran 2 | |
Rusia | 9 | |
Portugal / Spanyol | 7 | 7 |
Belgia / Belanda | 4 | 2 |
Inggris | 2 | Tersingkir |
Proses pemilihan ini tidak lepas dari adanya kritikan. Badan Sepak Bola Inggris, The FA dan lainnya menyuarakan keprihatinan mengenai penyuapan di pihak tim Rusia dan korupsi oleh para anggota FIFA. Mereka mengklaim empat anggota komite eksekutif telah meminta suap untuk memberikan suara kepada Inggris dan Sepp Blatter mengatakan bahwa hal itu sudah diatur sebelum pemungutan suara yang dimenangkan oleh Rusia tersebut.[20] Laporan Garcia tahun 2014, sebuah penyelidikan internal yang dipimpin oleh Michael J. Garcia, disembunyikan dari rilis publik oleh Hans-Joachim Eckert, ketua pengadilan FIFA dalam masalah etika. Eckert malah merilis sebuah ikhtisar revisi yang lebih pendek, dan keengganannya (dalam hal ini FIFA) untuk mempublikasikan laporan lengkap menyebabkan Garcia mengundurkan diri sebagai protes.[21] Karena kontroversi ini, FA menolak untuk menerima pembebasan Rusia dari kesalahan yang diberikan Eckert, dengan Greg Dyke menyerukan pemeriksaan ulang kasus ini dan David Bernstein menyerukan pemboikotan Piala Dunia.[22][23]
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia FIFA, seluruh negara yang memenuhi syarat – 209 asosiasi anggota FIFA kecuali tim tuan rumah Rusia yang lolos secara otomatis – mengikuti proses kualifikasi.[24] Zimbabwe dan Indonesia kemudian didiskualifikasi sebelum memainkan pertandingan pertamanya,[25][26] sementara Gibraltar dan Kosovo yang bergabung menjadi anggota FIFA pada 13 Mei 2016 setelah pengundian babak kualifikasi, tetapi sebelum kualifikasi Zona Eropa dimulai, juga mengikuti kualifikasi.[27] Jumlah alokasi slot tim peserta untuk setiap konfederasi tidak berubah sejak Piala Dunia 2014.[28][29] Pertandingan kualifikasi dimulai di kota Dili, Timor Leste, pada 12 Maret 2015 sebagai bagian dari kualifikasi Zona Asia,[30] dan pengundian kualifikasi utama dilaksanakan di Istana Konstantinovsky, Strelna, Sankt-Peterburg pada 25 Juli 2015 pukul 18:00 waktu lokal (UTC+3).[2][31][32][33]
Dari 32 negara yang lolos ke Piala Dunia FIFA 2018, 20 diantaranya berkompetisi pada edisi sebelumnya, 2014. Islandia dan Panama lolos untuk pertama kali, sementara bagi Islandia, mereka menjadi negara dengan jumlah penduduk terkecil yang lolos ke Piala Dunia.[34] Tim lain yang kembali tampil setelah absen setidaknya tiga edisi antara lain: Mesir, kembali setelah 28 tahun absen sejak terakhir lolos pada 1990; Maroko, yang terakhir berkompetisi pada 1998; Peru, kembali setelah 36 tahun absen (sejak 1982); dan Senegal, berkompetisi untuk kedua kali setelah mencapai perempat final pada 2002. Ini merupakan pertama kalinya tiga negara Nordik (Denmark, Islandia, dan Swedia) dan empat negara Arab (Mesir, Maroko, Arab Saudi, dan Tunisia) lolos ke Piala Dunia.[35]
Tim unggulan yang gagal untuk lolos diantaranya juara dunia empat kali, Italia, (untuk pertama kali sejak 1958)[36] dan tiga kali juara kedua, Belanda. Empat juara bertahan kejuaraan benua yang gagal lolos antara lain: juara Piala Afrika 2017 (Kamerun), juara dua kali Copa América dan juara kedua Piala Konfederasi 2017 (Chili), juara Piala Oseania 2016 (Selandia Baru), dan juara Piala Emas CONCACAF 2017 (Amerika Serikat, untuk pertama kali sejak 1986). Tim unggulan lain yang gagal dengan rentetan hasil kualifikasi buruk adalah Ghana dan Pantai Gading, yang lolos pada tiga edisi sebelumnya.
Pengundian dilaksanakan pada 1 Desember 2017 pukul 18:00 MSK di Istana Negara Kremlin, Moskwa.[37][38] 32 tim diundi ke delapan grup yang masing-masing grup berisi empat tim.
Untuk pengundian, tim peserta dibagi dalam empat pot berdasarkan Peringkat Dunia FIFA per Oktober 2017. Pot 1 berisi tuan rumah Rusia (secara otomatis ditempatkan di Posisi A1) dan tujuh tim teratas, Pot 2 berisi delapan tim teratas berikutnya, dan begitu juga untuk Pot 3 serta Pot 4.[39] Ini merupakan pengundian yang berbeda dari pengundian sebelumnya, di mana hanya Pot 1 berdasarkan Peringkat FIFA sementara pot yang lain berdasarkan pertimbangan geografis. Namun, tetap mempertahankan fakta bahwa tim dari konfederasi yang sama tidak diundi melawan satu sama lain dalam babak grup, kecuali UEFA di mana setiap grup berisi dua tim.
Pot 1 | Pot 2 | Pot 3 | Pot 4 |
---|---|---|---|
Rusia (65) (tuan rumah) |
Spanyol (8) |
Denmark (19) |
Serbia (38) |
Setiap tim wajib mendaftarkan skuat awal dengan jumlah 30 orang pemain. Dari skuat awal tersebut, setiap tim mendaftarkan skuat akhir dengan jumlah 23 orang pemain (tiga diantaranya menjadi penjaga gawang) sebelum tenggat waktu FIFA. Pemain dalam daftar skuat akhir dapat digantikan akibat cedera serius hingga waktu 24 jam sebelum pertandingan pertama tim tersebut, dimana pemain pengganti tidak perlu berada dalam daftar skuat awal.[40]
Untuk pemain yang berada dalam 30 nama skuat awal, ada masa istirahat wajib pada 21 hingga 27 Mei 2018, kecuali pemain yang terlibat dalam Final Liga Champions UEFA 2018 yang dimainkan pada 26 Mei.[41]
Pada Februari 2018, diumumkan bahwa jumlah pemain yang berada dalam daftar skuat awal ditambah dari 30 menjadi 35.[42]
Pada 29 Maret 2018, FIFA merilis daftar 36 wasit dan 63 asisten wasit yang terpilih untuk memimpin pertandingan.[43] Pada 30 April 2018, FIFA merilis 13 asisten wasit video, yang hanya akan bertindak dalam kapasitas ini di turnamen.[44]
Pada 30 Mei 2018, wasit Fahad Al-Mirdasi dari Arab Saudi dicoret atas upaya pengaturan skor pertandingan,[45] bersama dengan dua asisten wasitnya, rekan senegaranya Mohammed Al-Abakry dan Abdulah Al-Shalwai. Tidak ada penunjukan wasit baru, namun dua asisten wasit, Hasan Al Mahri dari Uni Emirat Arab dan Hiroshi Yamauchi dari Jepang, ditambahkan dalam daftar.[46][47] Asisten wasit Marwa Range dari Kenya Kenya juga mengundurkan diri setelah BBC merilis sebuah investigasi yang dilakukan oleh seorang wartawan Ghana yang melibatkan Marwa dalam skandal penyuapan.[48]
Pada November 2017, daftar wasit yang terpilih untuk memimpin pertandingan dirilis.[49]
Konfederasi | Wasit |
---|---|
AFC | Fahad Al-Mirdasi (Arab Saudi) |
Alireza Faghani (Iran) | |
Ravshan Irmatov (Uzbekistan) | |
Mohammed Abdulla Hassan Mohamed (Uni Emirat Arab) | |
Ryuji Sato (Jepang) | |
Nawaf Shukralla (Bahrain) | |
CAF | Mehdi Abid Charef (Aljazair) |
Malang Diedhiou (Senegal) | |
Bakary Gassama (Gambia) | |
Gehad Grisha (Mesir) | |
Janny Sikazwe (Zambia) | |
Bamlak Tessema Weyesa (Ethiopia) | |
CONCACAF | Joel Aguilar (El Salvador) |
Mark Geiger (Amerika Serikat) | |
Jair Marrufo (Amerika Serikat) | |
Ricardo Montero (Kosta Rika) | |
John Pitti (Panama) | |
César Arturo Ramos (Meksiko) | |
CONMEBOL | Julio Bascuñán (Chili) |
Enrique Cáceres (Paraguay) | |
Andrés Cunha (Uruguay) | |
Néstor Pitana (Argentina) | |
Sandro Ricci (Brasil) | |
Wilmar Roldán (Kolombia) | |
OFC | Matthew Conger (Selandia Baru) |
Norbert Hauata (Tahiti) | |
UEFA | Felix Brych (Jerman) |
Cüneyt Çakır (Turki) | |
Sergei Karasev (Rusia) | |
Björn Kuipers (Belanda) | |
Szymon Marciniak (Polandia) | |
Antonio Mateu Lahoz (Spanyol) | |
Milorad Mažić (Serbia) | |
Gianluca Rocchi (Italia) | |
Damir Skomina (Slovenia) | |
Clément Turpin (Prancis) |
Tidak lama setelah keputusan Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional untuk memasukkan asisten wasit video (VAR) ke dalam Aturan-Aturan Permainan, pada 16 Maret 2018, Dewan FIFA mengambil langkah yang menarik perhatian dengan menyetujui penggunaan VAR untuk pertama kalinya di turnamen Piala Dunia FIFA.[50][51]
Operasi VAR untuk semua pertandingan dijalankan dari satu kantor pusat di Moskow, yang menerima video langsung dari pertandingan dan dalam kontak radio dengan para wasit lapangan.[52] Sistem tersedia untuk mengomunikasikan informasi terkait VAR kepada para penyiar dan visual pada layar besar stadion yang digunakan untuk para pendukung yang hadir.[52]
VAR memiliki dampak signifikan dalam beberapa pertandingan.[53] Pada 15 Juni 2018, gol Diego Costa melawan Portugal menjadi gol Piala Dunia pertama berdasarkan keputusan VAR;[54] penalti pertama sebagai hasil dari keputusan VAR diberikan kepada Prancis dalam pertandingan mereka melawan Australia pada 16 Juni dan menghasilkan gol oleh Antoine Griezmann.[55] Jumlah penalti yang diberikan dalam turnamen ini memecahkan rekor baru, di mana fenomena ini sebagian dikaitkan dengan VAR.[56] Secara keseluruhan, teknologi baru ini telah dipuji dan dikritik oleh komentator yang berbeda.[57] FIFA menyatakan penerapan VAR sukses setelah minggu pertama kompetisi.[58]
Rusia mengajukan kota berikut untuk menjadi tuan rumah: Kaliningrad, Kazan, Krasnodar, Moskwa, Nizhny Novgorod, Rostov na Donu, Sankt-Peterburg, Samara, Saransk, Sochi, Volgograd, Yaroslavl, dan Yekaterinburg.[59] Seluruh kota tuan rumah berada di dalam atau dekat Eropa Rusia untuk mengurangi waktu perjalanan tim peserta karena negara yang luas. Laporan evaluasi penawaran menyatakan: "Penawaran Rusia mengajukan 13 kota tuan rumah dan 16 stadion, demikian melebihi persyaratan minimum FIFA. Tiga dari 16 stadion akan direnovasi, dan 13 akan dibangun baru."[60]
Pada Oktober 2011, Rusia mengurangi jumlah stadion dari 16 menjadi 14. Pembangunan stadion Podolsk yang telah diajukan di wilayah Moskwa dibatalkan oleh pemerintah setempat, dan masih di ibukota, Otkrytiye Arena bersaing dengan Stadion Dynamo mengenai stadion mana yang dibangun lebih dahulu.[61]
Pilihan terakhir untuk kota tuan rumah diumumkan pada 29 September 2012. Jumlah kota dikurangi kembali menjadi 11 dan jumlah stadion menjadi 12 karena Krasnodar dan Yaroslavl dihapus dari daftar akhir.[62]
Sepp Blatter menyatakan pada Juli 2014 bahwa karena kekhawatiran terhadap penyelesaian stadion di Rusia, jumlah stadion kemungkinan dikurangi dari 12 menjadi 10. Ia juga mengatakan, "Kita tidak akan berada dalam situasi ini, seperti kasus satu ini, dua atau bahkan tiga stadion di Afrika Selatan, di mana ada masalah yang Anda lakukan pada stadion-stadion ini".[63]
Pada Oktober 2014, dalam kunjungan resminya ke Rusia, komite inspeksi FIFA dan ketuanya Chris Unger mengunjungi Sankt-Peterburg, Sochi, Kazan, dan dua stadion di Moskwa. Mereka mengatakan puas atas proses pembangunan stadion-stadion di kota tersebut.[64]
Pada 8 Oktober 2015, FIFA dan Komite Penyelenggara Lokal menyetujui nama resmi stadion yang digunakan selama turnamen berlangsung.[65]
Dari 12 stadion yang digunakan, Stadion Luzhniki di Moskwa dan Stadion Sankt-Petersburg (dua stadion terbesar di Rusia) digunakan paling sering dengan masing-masing menggelar 7 pertandingan. Sochi, Kazan, Nizhny Novgorod, dan Samara menggelar 6 pertandingan dengan masing-masing satu pertandingan perempat final, dan Otkrytiye Arena di Moskwa serta Rostov na Donu menggelar 5 pertandingan dengan masing-masing satu pertandingan babak 16 besar. Volgograd, Kaliningrad, Yekaterinburg, dan Saransk menggelar masing-masing 4 pertandingan dan tidak satupun dari kota tersebut menggelar pertandingan babak gugur.
Moskwa | Sankt-Peterburg | Sochi | ||
---|---|---|---|---|
Stadion Luzhniki | Otkritie Arena (Stadion Spartak) |
Stadion Krestovsky (Stadion Sankt-Peterburg) |
Stadion Olimpiade Fisht (Stadion Fisht) | |
Kapasitas: 78.011[66] | Kapasitas: 44.190[67] | Kapasitas: 64.468[68] | Kapasitas: 44.287[69] | |
Volgograd | Rostov na Donu | Nizhny Novgorod | Kazan | |
Volgograd Arena | Rostov Arena | Stadion Nizhny Novgorod | Kazan Arena | |
Kapasitas: 43.713[70] | Kapasitas: 43.472[71] | Kapasitas: 43.319[72] | Kapasitas: 42.873[73] | |
Samara | Saransk | Kaliningrad | Ekaterinburg | |
Samara Arena | Mordovia Arena | Stadion Kaliningrad | Stadion Sentral (Ekaterinburg Arena) | |
Kapasitas: 41.970[74] | Kapasitas: 41.685[75] | Kapasitas: 33.973[76] | Kapasitas: 33.061[77] | |
Markas akan digunakan oleh 32 tim nasional sebagai tempat tinggal dan berlatih sebelum atau sepanjang turnamen Piala Dunia. Pada 9 Februari 2018, FIFA mengumumkan lokasi base camp untuk setiap tim peserta.[78]
Jadwal penuh turnamen diumumkan oleh FIFA pada 24 Juli 2015 (tanpa waktu kick-off, tetapi diumumkan kemudian).[79][80] Pada 1 Desember 2017, setelah pengundian putaran final, enam zona waktu kick-off ditentukan oleh FIFA.[81] Rusia ditempatkan di posisi A1 dalam babak grup dan memainkan pertandingan pembuka di Stadion Luzhniki di Moskwa pada 14 Juni melawan Arab Saudi, dua tim peserta dengan peringkat terendah saat pengundian putaran final.[82] Stadion Luzhniki juga menggelar pertandingan babak semifinal kedua pada 11 Juli dan pertandingan final pada 15 Juli. Stadion Krestovsky di Sankt-Peterburg menggelar pertandingan babak semifinal pertama pada 10 Juli dan pertandingan perebutan tempat ketiga pada 14 Juli.[28]
Dua tim peringkat teratas lolos ke babak 16 besar. Pertandingan dimainkan dengan sistem kompetisi.
Seluruh waktu pertandingan adalah waktu lokal.[81]
Peringkat tim ditentukan sebagai berikut (regulasi Pasal 32.5):[40]
Jika ada dua tim atau lebih masih imbang berdasarkan tiga kriteria diatas, maka peringkat mereka ditentukan sebagai berikut:
Pos | Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin | Kualifikasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Uruguay | 3 | 3 | 0 | 0 | 5 | 0 | +5 | 9 | Lolos ke babak gugur |
2 | Rusia (H) | 3 | 2 | 0 | 1 | 8 | 4 | +4 | 6 | |
3 | Arab Saudi | 3 | 1 | 0 | 2 | 2 | 7 | −5 | 3 | |
4 | Mesir | 3 | 0 | 0 | 3 | 2 | 6 | −4 | 0 |
Arab Saudi | 2–1 | Mesir |
---|---|---|
|
Laporan |
|
Pos | Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin | Kualifikasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Spanyol | 3 | 1 | 2 | 0 | 6 | 5 | +1 | 5 | Lolos ke babak gugur |
2 | Portugal | 3 | 1 | 2 | 0 | 5 | 4 | +1 | 5 | |
3 | Iran | 3 | 1 | 1 | 1 | 2 | 2 | 0 | 4 | |
4 | Maroko | 3 | 0 | 1 | 2 | 2 | 4 | −2 | 1 |
Pos | Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin | Kualifikasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Prancis | 3 | 2 | 1 | 0 | 3 | 1 | +2 | 7 | Lolos ke babak gugur |
2 | Denmark | 3 | 1 | 2 | 0 | 2 | 1 | +1 | 5 | |
3 | Peru | 3 | 1 | 0 | 2 | 2 | 2 | 0 | 3 | |
4 | Australia | 3 | 0 | 1 | 2 | 2 | 5 | −3 | 1 |
Stadion Sentral, Yekaterinburg Penonton: 32.789[98] Wasit: Mohammed Abdulla Hassan Mohamed (Uni Emirat Arab) |
Pos | Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin | Kualifikasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kroasia | 3 | 3 | 0 | 0 | 7 | 1 | +6 | 9 | Lolos ke babak gugur |
2 | Argentina | 3 | 1 | 1 | 1 | 3 | 5 | −2 | 4 | |
3 | Nigeria | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 4 | −1 | 3 | |
4 | Islandia | 3 | 0 | 1 | 2 | 2 | 5 | −3 | 1 |
Pos | Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin | Kualifikasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Brasil | 3 | 2 | 1 | 0 | 5 | 1 | +4 | 7 | Lolos ke babak gugur |
2 | Swiss | 3 | 1 | 2 | 0 | 5 | 4 | +1 | 5 | |
3 | Serbia | 3 | 1 | 0 | 2 | 2 | 4 | −2 | 3 | |
4 | Kosta Rika | 3 | 0 | 1 | 2 | 2 | 5 | −3 | 1 |
Pos | Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin | Kualifikasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Swedia | 3 | 2 | 0 | 1 | 5 | 2 | +3 | 6 | Lolos ke babak gugur |
2 | Meksiko | 3 | 2 | 0 | 1 | 3 | 4 | −1 | 6 | |
3 | Korea Selatan | 3 | 1 | 0 | 2 | 3 | 3 | 0 | 3 | |
4 | Jerman | 3 | 1 | 0 | 2 | 2 | 4 | −2 | 3 |
Korea Selatan | 2–0 | Jerman |
---|---|---|
|
Laporan |
Pos | Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin | Kualifikasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Belgia | 3 | 3 | 0 | 0 | 9 | 2 | +7 | 9 | Lolos ke babak gugur |
2 | Inggris | 3 | 2 | 0 | 1 | 8 | 3 | +5 | 6 | |
3 | Tunisia | 3 | 1 | 0 | 2 | 5 | 8 | −3 | 3 | |
4 | Panama | 3 | 0 | 0 | 3 | 2 | 11 | −9 | 0 |
Pos | Tim | Main | M | S | K | MG | KG | SG | Poin | Kualifikasi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kolombia | 3 | 2 | 0 | 1 | 5 | 2 | +3 | 6 | Lolos ke babak gugur |
2 | Jepang | 3 | 1 | 1 | 1 | 4 | 4 | 0 | 4[lower-alpha 1] | |
3 | Senegal | 3 | 1 | 1 | 1 | 4 | 4 | 0 | 4[lower-alpha 1] | |
4 | Polandia | 3 | 1 | 0 | 2 | 2 | 5 | −3 | 3 |
Pada babak gugur, jika pertandingan imbang hingga akhir waktu normal, maka perpanjangan waktu dimainkan (dua babak, masing-masing 15 menit). Selama babak perpanjangan waktu kedua tim dapat melakukan pergantian pemain keempat. Apabila tetap imbang, maka dilanjutkan melalui adu penalti untuk menentukan pemenang.[40]
Babak 16 besar | Perempat final | Semifinal | Final | |||||||||||
30 Juni – Sochi | ||||||||||||||
Uruguay | 2 | |||||||||||||
6 Juli – Nizhny Novgorod | ||||||||||||||
Portugal | 1 | |||||||||||||
Uruguay | 0 | |||||||||||||
30 Juni – Kazan | ||||||||||||||
Prancis | 2 | |||||||||||||
Prancis | 4 | |||||||||||||
10 Juli – Sankt-Peterburg | ||||||||||||||
Argentina | 3 | |||||||||||||
Prancis | 1 | |||||||||||||
2 Juli – Samara | ||||||||||||||
Belgia | 0 | |||||||||||||
Brasil | 2 | |||||||||||||
6 Juli – Kazan | ||||||||||||||
Meksiko | 0 | |||||||||||||
Brasil | 1 | |||||||||||||
2 Juli – Rostov na Donu | ||||||||||||||
Belgia | 2 | |||||||||||||
Belgia | 3 | |||||||||||||
15 Juli – Moskwa (Luzhniki) | ||||||||||||||
Jepang | 2 | |||||||||||||
Prancis | 4 | |||||||||||||
1 Juli – Moskwa (Luzhniki) | ||||||||||||||
Kroasia | 2 | |||||||||||||
Spanyol | 1 (3) | |||||||||||||
7 Juli – Sochi | ||||||||||||||
Rusia (a.p.) | 1 (4) | |||||||||||||
Rusia | 2 (3) | |||||||||||||
1 Juli – Nizhny Novgorod | ||||||||||||||
Kroasia (a.p.) | 2 (4) | |||||||||||||
Kroasia (a.p.) | 1 (3) | |||||||||||||
11 Juli – Moskwa (Luzhniki) | ||||||||||||||
Denmark | 1 (2) | |||||||||||||
Kroasia (p.w.) | 2 | |||||||||||||
3 Juli – Sankt-Peterburg | ||||||||||||||
Inggris | 1 | Perebutan tempat ketiga | ||||||||||||
Swedia | 1 | |||||||||||||
7 Juli – Samara | 14 Juli – Sankt-Peterburg | |||||||||||||
Swiss | 0 | |||||||||||||
Swedia | 0 | Belgia | 2 | |||||||||||
3 Juli – Moskwa (Otkritie) | ||||||||||||||
Inggris | 2 | Inggris | 0 | |||||||||||
Kolombia | 1 (3) | |||||||||||||
Inggris (a.p.) | 1 (4) | |||||||||||||
Brasil | 1–2 | Belgia |
---|---|---|
|
Laporan |
|
Jumlah hadiah diumumkan pada Oktober 2017.[146]
Posisi akhir | Jumlah (juta Dolar AS) | |
---|---|---|
Per tim | Total | |
Juara | 38 | 38 |
Juara kedua | 28 | 28 |
Tempat ketiga | 24 | 24 |
Tempat keempat | 22 | 22 |
Tempat ke-5–8 | 16 | 64 |
Tempat ke-9–16 | 12 | 96 |
Tempat ke-17–32 | 8 | 128 |
Total | 400 |
Logo turnamen diumumkan pada 28 Oktober 2014 oleh kosmonaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan kemudian diproyeksikan ke Teater Bolshoi Moskwa selama program televisi malam. Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko mengatakan logo itu terinspirasi oleh "tradisi artistik Rusia yang kaya dan sejarah pencapaian dan inovasi yang berani" dan Presiden FIFA Sepp Blatter menyatakan bahwa logo itu mencerminkan "hati dan jiwa" bagi negara tersebut.[147] Untuk pemasaran, jenis huruf yang disebut Dusha (bahasa Rusia: Душа, jiwa) dibuat oleh agen desain asal Portugal Brandia Central pada 2014.
Maskot Piala Dunia FIFA untuk edisi 2018 adalah seekor serigala yang bernama Zabivaka ("sang pencetak gol" dalam bahasa Rusia) yang diumumkan pada 21 Oktober 2016. Maskot tersebut menggambarkan serigala antropomorfik berwarna coklat yang mengenakan kaos wol putih berlengan biru dengan kata "RUSSIA 2018" dan memakai kacamata olahraga berwarna oranye. Kombinasi warna putih, biru, dan merah pada kaos dan celana mewakili warna kostum dari tim nasional Rusia. Pelajar yang merancang maskot tersebut adalah Ekaterina Bocharova dan dipilih melalui pemungutan suara di internet.
Hasil pemungutan suara diumumkan pada 22 Oktober 2016 dalam acara Malam Urgant di Perviy Kanal. Serigala yang bernama Zabivaka meraih suara 53%, unggul atas Harimau (27%), dan Kucing (20%). Lebih dari 1 juta orang berpartisipasi dalam pemungutan suara yang berlangsung selama September 2016 di platform FIFA, serta saat siaran langsung di Perviy Kanal, di mana hasil kompetisi kreatif tersebut diumumkan.[148]
Tahap pertama penjualan tiket dimulai pada 14 September 2017 pukul 12:00 waktu Moskwa dan berlangsung hingga 12 Oktober 2017.[149] Kebijakan visa Rusia secara umum tidak berlaku untuk peserta Piala Dunia dan para penggemar yang dapat mengunjungi Rusia tanpa hak visa sebelum dan selama kompetisi berlangsung, terlepas dari kewarganegaraan mereka.[150]
Sama seperti Olimpiade Musim Dingin 2014, terpilihnya Rusia sebagai tuan rumah telah mendapat penolakan. Masalah kontroversial seperti tingkat rasisme dalam persepak bola an Rusia,[151][152] dan diskriminasi terhadap kaum LGBT dalam masyarakat Rusia yang lebih luas.[153][154] Keterlibatan Rusia dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina juga menyebabkan adanya seruan agar turnamen dipindahkan, terutama setelah aneksasi Krimea.[155][156] Presiden FIFA menyatakan: "Piala Dunia telah dipilih dan diberikan kepada Rusia dan kami akan maju bersama pekerjaan kami".[157]
Tuduhan korupsi dalam proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 menyebabkan ancaman dari FA untuk memboikot turnamen ini.[158] FIFA menunjuk seorang pengacara AS, Michael J. Garcia, untuk menginvestigasi dan membuat sebuah laporan (Laporan Garcia) terkait kasus tuduhan korupsi. Meskipun laporan tersebut tidak pernah di publikasikan, tetapi FIFA merilis sebuah rangkuman setebal 42 halaman atas penemuan seperti yang dikemukakan oleh hakim asal Jerman, Hans-Joachim Eckert. Rangkuman Eckert membersihkan Rusia dan Qatar dari kesalahan apapun, tetapi dikritik oleh kritikus sebagai hal yang menutup-nutupi kesalahan.[159] Garcia mengkritik rangkuman tersebut "tak lengkap secara material" dengan "representasi yang keliru terhadap fakta dan kesimpulan", dan ia mengajukan banding ke Komite Banding FIFA.[160][161] Komite menolak untuk mendengar bandingnya, sehingga Garcia mengundurkan diri sebagai protes atas tindakan FIFA, dengan alasan "kurangnya kepemimpinan" dan kurangnya kepercayaan terhadap independensi Eckert.[162]
Pada 3 Juni 2015, FBI mengumumkan bahwa otoritas federal tengah menginvestigasi proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.[163][164] Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada 7 Juni 2015, Domenico Scala, kepala Komite Audit dan Kepatuhan FIFA, menyatakan bahwa "jika ada bukti pemberian tuan rumah kepada Qatar dan Rusia hanya terjadi karena membeli suara, maka pemberian tersebut dapat dibatalkan".[165][166]
Karena krisis keuangan dalam ekonomi Rusia, anggaran untuk persiapan Piala Dunia telah dipangkas beberapa kali. Pada Juni 2015, sebuah dekrit pemerintah memangkas anggaran sebesar $560 juta hingga total keseluruhan menjadi $11,8 miliar.[167]
Setelah Maroko lolos ke turnamen dengan kemenangan 2–0 atas Pantai Gading, perayaan warga Maroko di Brussel berubah menjadi kerusuhan disertai pembakaran mobil, penjarahan toko oleh sekitar 300 perusuh, dan menyebabkan 20 polisi terluka.[52][168] Petugas pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api juga diserang oleh para pelaku kerusuhan.[52]
Rusia paling banyak (51) dalam hal jumlah medali Olimpiade yang dibatalkan akibat pelanggaran doping – terbanyak dari negara manapun, empat kali peringkat kedua, dan hampir ketiga dari jumlah keseluruhan di dunia. Dari tahun 2011 hingga 2015, lebih dari seribu atlet Rusia dalam berbagai acara olahraga, seperti Olimpiade musim panas, musim dingin, dan Paralimpiade, terdampak akibat kasus tersebut.[169][170][171][172] 33 pemain sepak bola yang diduga menjadi bagian dari program steroid terdaftar dalam Laporan McLaren.[173]
Pada 5 Desember 2017, IOC mengumumkan bahwa Rusia dilarang mengikuti Olimpiade Musim Dingin 2018.[174] Deputi Perdana Menteri yang juga Presiden Uni Sepak Bola Rusia Vitaly Mutko dilarang seumur hidup terlibat dalam Olimpiade atas perannya dalam konspirasi doping.[175]
Pada 22 Desember 2017, dilaporkan bahwa FIFA memecat seorang dokter yang sedang menginvestigasi doping dalam sepak bola Rusia.[176]
FIFA, melalui beberapa perusahaan, menjual hak siar Piala Dunia FIFA 2018 kepada penyiar lokal.
Di Amerika Serikat, Piala Dunia 2018 menjadi Piala Dunia pertama yang hak siarnya dipegang oleh Fox Sports. Tersingkirnya tim nasional A.S. pada babak kualifikasi membawa kekhawatiran mengenai jumlah penonton dan minat terhadap Piala Dunia edisi ini berkurang (khususnya penonton "sementara" yang tertarik dengan tim nasional A.S.), sebab Fox telah membayar mahal untuk hak siar tersebut karena jumlah penonton pertandingan tim nasional A.S. di Piala Dunia 2014 menembus angka 16,5 juta penonton. Saat acara peluncuran sebelum tim nasional A.S. tersingkir, Fox menyatakan bahwa mereka berencana untuk menempatkan fokus sekunder pada tim nasional Meksiko dalam siarannya untuk memanfaatkan kepopulerannya di A.S. Jaringan tersebut menyatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen untuk menyiarkan sejumlah besar liputan untuk turnamen ini.[177][178][179]
Di Indonesia, Piala Dunia FIFA 2018 disiarkan secara langsung oleh Trans Media (Trans TV, Trans7, dan Transvision), MNC Vision dan K-vision untuk televisi [180][181] serta oleh RRI untuk radio.[182][183]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.