Burung Walit adalah spesies burung yang berada dalam empat genera iaitu Aerodramus, Hydrochous, Schoutedenapus dan Collocalia. Ia membentuk puak Collocaliini dalam keluarga burung Layang-layang, Apodidae. Kumpulan ini mengandungi sekitar 30 spesies yang hidup di selatan Asia, selatan kepulauan Pasifik dan timur laut Australia, semuanya dalam kawasan tropika dan subtropika. Ia juga merupakan anggota tipikal dalam Apodidae, dengan ciri-ciri sayap kecil untuk terbang dengan laju, mulut yang luas dan paruh kecil bagi menangkap serangga semasa terbang. Apa yang membezakan ia dengan spesies burung Layang-layang (tetapi bukan semua) dan kesemua burung lain[1] adalah kebolehan mereka untuk menggunakan cara yang mudah tetapi berkesan ciri gema untuk navigasi dalam keadaan gelap terutamanya di dalam gua di mana ia akan bertenggek dan membiak. Sarang bagi beberapa spesies akan dibina dengan menggunakan air liurnya, dan dikutip bagi menghasilkan sup sarang burung dalam masakan Cina yang terkenal.
Fakta Segera Pengelasan saintifik, Genera ...
Tutup
Walit Papua lebih rapat dengan dengan Layang-layang Hantu berbanding dengan spesies Aerodramus lain dan mungkin lebih baik diletakkan dalam satu genus yang berasingan,[2] di mana Thomassen et al. (2005) telah mencadangkan untuk menyatukan semula kesemua burung walit ke dalam Collocalia.[3] Schoutedenapus adalah salah satu genera burung yang paling kurang diketahui.
- Genus Collocalia
- Walit Kuku Plum, Collocalia affinis
- Walit Punggung Kelabu, Collocalia marginata
- Walit Ridgetop, Collocalia isonota
- Walit Tenggara, Collocalia sumbawae
- Walit Drab, Collocalia neglecta
- Walit Perut Putih, Collocalia esculenta
- Walit Satin, Collocalia uropygialis
- Walit Bornea, Collocalia dodgei
- Walit Gua, Collocalia linchi
- Walit Pulau Christmas, Collocalia natalis
- Walit Pigmi, Collocalia troglodytes
- Genus Aerodramus
- Walit Seychelles, Aerodramus elaphrus
- Walit Mascarene, Aerodramus francicus
- Walit India, Aerodramus unicolor
- Walit Filipina, Aerodramus mearnsi
- Walit Maluku, Aerodramus infuscatus
- Walit Gunung, Aerodramus hirundinaceus
- Walit Punggung Putih, Aerodramus spodiopygius
- Walit Australia, Aerodramus terraereginae
- Walit Himalaya, Aerodramus brevirostris
- Walit Indochina, Aerodramus rogersi
- Walit Volcano, Aerodramus vulcanorum
- Walit Whitehead, Aerodramus whiteheadi
- Walit Bare-legged, Aerodramus nuditarsus
- Walit Mayr, Aerodramus orientalis
- Walit Palawan, Aerodramus palawanensis
- Walit Sarang Lumut, Aerodramus salangana
- Walit Uniform, Aerodramus vanikorensis
- Walit Palau, Aerodramus pelewensis
- Walit Guam, Aerodramus bartschi
- Walit Pulau Caroline, Aerodramus inquietus
- Walit Mangaia, Aerodramus manuoi (prehistoric)
- Walit Atiu, Aerodramus sawtelli
- Walit Polynesia, Aerodramus leucophaeus
- Walit Marquese, Aerodramus ocistus
- Walit Sarang Hitam, Aerodramus maximus
- Walit Sarang Boleh Makan, Aerodramus fuciphagus
- Walit Punggung Perang, Aerodramus (fuciphagus) vestitus
- Walit Jerman, Aerodramus germani
- Walit Papua, Aerodramus papuensis – kemungkinan genus yang jauh
- Genus Hydrochous
- Walit Hantu, Hydrochous gigas
- Genus Schoutedenapus
- Walit Scarce, Schoutedenapus myoptilus
- Walit Schouteden, Schoutedenapus schoutedeni
kecuali oilbird. The presence of echolocation was formerly used to argue for a close relationship of the Apodiformes and the oilbird, but the actual situation is more complicated. See also: Caprimulgiformes.
Price, J. Jordan; Johnson, Kevin P.; Bush, Sarah E.; Clayton, Dale H. (2005). "Phylogenetic relationships of the Papuan Swiftlet Aerodramus papuensis and implications for the evolution of avian echolocation". Ibis. 147 (4): 790–796. doi:10.1111/j.1474-919X.2005.00467.x.
Thomassen, Henri A.; Den Tex, Robert-Jan; De Bakker, Merijn A.G.; Povel, G. David E. (2005). "Phylogenetic relationships amongst swifts and swiftlets: A multi locus approach". Molecular Phylogenetics and Evolution. 37 (1): 264–277. doi:10.1016/j.ympev.2005.05.010. PMID 16006151.
Fullard, James H.; Barclay, Robert M. R.; Thomas, Donald W. (1993). "Echolocation in free-flying Atiu Swiftlets (Aerodramus sawtelli)". Biotropica. 25 (3): 334–339. doi:10.2307/2388791. JSTOR 2388791.
Hobbs, Joseph J. (2004). "Problems in the harvest of edible birds' nests in Sarawak and Sabah, Malaysian Borneo". Biodiversity and Conservation. 13 (12): 2209–2226. doi:10.1023/B:BIOC.0000047905.79709.7f.
Marcone, Massimo F. (2005). "Characterization of the edible bird's nest the "Caviar of the East"". Food Research International. 38 (10): 1125–1134. doi:10.1016/j.foodres.2005.02.008.
- Camfield, Alaine (2004) Apodidae. Animal Diversity Web (online). Accessed August 24, 2006.
- Gausset, Quentin (2004): Chronicle of a Foreseeable Tragedy: Birds' Nests Management in the Niah Caves (Sarawak). Human Ecology 32(4): 487–506. DOI:10.1023/B:HUEC.0000043517.23277.54 (HTML abstract)