Tetapi hal itu sangat mengesalkan hati Yunus, lalu marahlah ia.[9]
Bahasa Ibrani (dibaca dari kanan ke kiri): וירע אל־יונה רעה גדולה ויחר לו׃
Transliterasi Ibrani (dari kiri ke kanan): wa·yê·ra‘’el-yō·nāhrā·‘āhḡə·ḏō·lāh, wa·yi·ḥar lō
Yunus marah karena Allah memutuskan untuk mengampuni orang Niniwe; ia tidak ingin Allah menyelamatkan musuh Israel ini.
1) Persoalan dasar Yunus ialah bahwa dia tidak terutama mengabdikan diri kepada kehendak Allah; ia lebih khawatir akan keamanan lahiriah Israel.
2) Dewasa ini orang dapat mengabdi kepada "keberhasilan" gereja, namun tidak sungguh-sungguh mengabdi kepada kehendak, rencana, dan standar-standar kudus Allah sebagaimana dinyatakan dalam Alkitab.[10]
Dan berdoalah ia kepada TUHAN, katanya: "Ya TUHAN, bukankah telah kukatakan itu, ketika aku masih di negeriku? Itulah sebabnya, maka aku dahulu melarikan diri ke Tarsis, sebab aku tahu, bahwa Engkaulah Allah yang pengasih dan penyayang, yang panjang sabar dan berlimpah kasih setia serta yang menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya.[11]
Allah itu "pengasih" (yaitu, Ia ingin menolong orang), "penyayang" (yaitu, Ia ikut menderita bersama mereka yang menderita), "panjang sabar" (yaitu, Ia tidak ingin menghukum orang fasik), "berlimpah kasih setia" (yaitu, Ia baik hati dan merasa iba), "menyesal karena malapetaka yang hendak didatangkan-Nya" (yaitu, Dia senang membatalkan rencana penghukuman-Nya ketika orang bertobat). Ciri-ciri khas Allah ini dinyatakan sepanjang Alkitab (lihat Mazmur 103:8; 111:4; 112:4; 145:8).[10]
"Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"[15]
Allah mengungkapkan kasih-Nya kepada Niniwe.
1) Kasih itu adalah kasih Pencipta bagi ciptaan-Nya sekalipun mereka telah hidup dalam dosa dan pemberontakan terhadap hukum-hukum-Nya; kasih itu jauh melampaui kasih manusia (bandingkan Roma 5:8).
2) Kasih Allah bagi umat manusia menjangkau lebih jauh daripada umat-Nya sendiri sampai kepada orang terhilang di mana saja. Kebenaran ini tampak sepenuhnya.[10]
"Seratus dua puluh ribu (120.000) orang yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri": yaitu anak-anak kecil, yang tidak tahu tangan mana yang lebih kuat dan cocok untuk dipakai; atau secara kiasan, "tidak dapat membedakan baik dan jahat" (Ulangan 1:39), tidak dapat memahami moral. Termasuk di sini adalah anak-anak berusia tiga atau empat tahun (atau "balita"). Jika jumlahnya seperlima dari seluruh penduduk, maka jumlah penduduk keseluruhan adalah 600.000.[16] Allah yang mau mengampuni kota Sodom "hanya karena sepuluh orang", tentunya bersedia mengampuni Niniwe demi 120.000 anak-anak yang belum dicemari kejahatan dosa yang disengaja.[17]
"Dengan ternaknya yang banyak": Rahmat Allah adalah untuk seluruh ciptaan-Nya; Ia memelihara manusia dan binatang (Mazmur 36:6; Mazmur 145:9), dan sebagaimana manusia lebih berharga daripada binatang, demikian pula binatang lebih berharga daripada tanaman (yang menaungi Yunus).[16] Allah mengasihi binatang yang, sekalipun yang kurang dihargai manusia, mempunyai kemampuan dan kegunaan lebih dari tumbuhan yang diperhatikan oleh Yunus. Ini menunjukkan betapa Yunus secara teledor menganggap remeh kebinasaan binatang dan anak-anak kecil.[18]
Kitab Yunus berakhir dengan tiba-tiba, tetapi tujuannya telah tercapai. Yunus dibungkam, ia tidak dapat menjawab apa-apa. Ia hanya dapat mengaku bahwa ia sama sekali keliru dan Allah yang sungguh-sungguh benar. Yunus belajar bahwa Allah ingin semua orang selamat, dan kepicikan pikiran yang mengecualikan "orang kafir" dari Kerajaan Allah tidaklah menyukakan hati Allah dan bukanlah bagian dari rencana agung-Nya.[16]
VanderKam, James C. & Flint, Peter (2002). The Meaning of the Dead Sea Scrolls. New York: HarperSanFrancisco. hlm.28.Pemeliharaan CS1: Menggunakan parameter penulis (link)
Joseph S. Exell; Henry Donald Maurice Spence-Jones (Editors). The Pulpit Commentary. 23 volumes. First publication: 1890.Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
Barnes, Albert. Notes on the Old Testament. London, Blackie & Son, 1884. Reprint, Grand Rapids: Baker Books, 1998.Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.