Yesaya 33 (disingkat Yes 33) adalah bagian dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Memuat Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos terutama berkenaan tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2][3]
Fakta Singkat Kitab, Kategori ...
Tutup
- Bahasa Ibrani:
- Bahasa Yunani:
- Celakalah engkau, hai perusak yang tidak dirusak sendiri, dan engkau, hai penggarong yang tidak digarong sendiri! Apabila engkau selesai merusak, engkau sendiri akan dirusak; apabila engkau habis menggarong, engkau sendiri akan digarong.[6]
Penerapan langsung ialah kepada tentara Asyur; penerapan akhirnya ialah antikristus dan Iblis sendiri (lihat Wahyu 19:20; 20:10).[7]
- Orang-orang yang berdosa terkejut di Sion orang-orang murtad diliputi kegentaran. Mereka berkata: "Siapakah di antara kita yang dapat tinggal dalam api yang menghabiskan ini? Siapakah di antara kita yang dapat tinggal di perapian yang abadi ini?"[8]
Yesaya menggambarkan orang-orang di antara umat Allah yang akan lolos dari api hukuman-Nya. Perhatikan bahwa hanya orang yang menjalankan kehidupan saleh yang mengalir dari hati, dianggap benar di hadapan Allah. Orang saleh itu di ayat Yesaya 33:15 dilukiskan sebagai seorang yang:
- memenuhi tuntutan-tuntutan kebenaran hukum Allah,
- berbicara dengan tulus hati tanpa penipuan,
- menolak untuk mencari uang dengan cara tidak adil,
- menolak untuk terlibat dalam tindakan-tindakan kejahatan, dan
- menolak untuk menyenangi kejahatan atau bergembir dengan tindakan jahat orang lain.[7]
- Sebab TUHAN ialah Hakim kita,
- TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita;
- TUHAN ialah Raja kita,
- Dia akan menyelamatkan kita.[9]
Ayat 22 bahasa Ibrani
Teks Masoret/Gulungan Laut Mati (dari kanan ke kiri):
- כי יהוה שפטנו
- יהוה מחקקנו
- יהוה מלכנו
- הוא יושיענו
Transliterasi:
- kî Yah-weh shō-p̄ə-ṭê-nū,
- Yah-weh mə-ḥō-qə-qê-nū;
- Yah-weh mal-kê-nū,
- hū yō-wō-shî-‘ê-nū.
Ayat 22 catatan
- "Tuhan adalah hakim": Yahweh akan menjadi satu-satunya sumber kebahagiaan, kebenaran dan kemakmuran. Kehadirannya memberikan berkat, sukses dan sukacita.[10]
- "Tuhan": diulangi tiga kali, merujuk kepada Trinitas (Bilangan 6:24–26).[11]
- "hakim … pemberi hukum … raja" — teokrasi ideal yang sempurna, yang akan diwujudkan hanya di bawah pemerintahan Mesias; fungsi yudisial, legislatif dan administratif sebagai raja akan dijalankan oleh-Nya sendiri (Yesaya 11:4; 32:1; Yakobus 4:12).[11]
- "Ia akan menyelamatkan kita": dari segala dosa, dan dari semua musuh, dengan keselamatan kekal. Kata "menyelamatkan" diterjemahkan dari akar kata Ibrani: yasha, yang juga menjadi akar kata nama "Yesus". Di sini gereja berbicara dengan sukacita mengenai Yesus Kristus dalam setiap hurufnya, dan keselamatan gereja tergantung dari Yesus. Targum menyatakan: "Tuhan adalah hakim kita, yang membawa kita keluar dari Mesir dengan kekuatan-Nya; Tuhan adalah guru kita, yang memberikan kita hukum-hukum dari Sinai; Tuhan adalah raja kita, Ia menebuts kita, dan membalaskan untuk kita penghakiman atas tentara Gog" yang menunjukkan bahwa orang Yahudi kuno memahami nubuat ini adalah mengenai waktu yang akan datang.[12]
J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
(Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Barnes, Albert. Notes on the Old Testament. London, Blackie & Son, 1884. Reprint, Grand Rapids: Baker Books, 1998.
Gill's Exposition of the Entire Bible