Virginia

negara bagian Amerika Serikat Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Virginia

Persemakmuran Virginia adalah sebuah negara bagian Amerika Serikat. Virginia adalah salah satu dari 13 jajahan Inggris yang memberontak dan menjadi pelopor Amerika Serikat. Daerah ini dinamakan menurut Ratu Elizabeth I yang ketika jajahan atau koloni ini didirikan belum menikah atau masih merupakan "Ratu Perawan" (Inggris: Virgin Queen).

Fakta Singkat Negara, Sebelum menjadi negara bagian ...
Virginia
Thumb
Peta Amerika Serikat dengan ditandai
NegaraAmerika Serikat
Sebelum menjadi negara bagianKoloni Virginia
Bergabung ke Serikat25 Juni 1788 (10)
Kota terbesarVirginia Beach
Metropolitan terbesarVirginia Utara
Pemerintahan
  GubernurGlenn Youngkin (R)
  Wakil GubernurWinsome Sears (R)
LegislatifMajelis Umum
  Majelis tinggiSenat
  Majelis rendahMajelis Perwakilan
Senator ASMark Warner (D)
Tim Kaine (D)
Delegasi DPR AS8 Republikan,
3 Demokrat (daftar)
Populasi
  Total8,001,024[1]
  Kepadatan202,6/sq mi (78/km2)
  Median pendapatan rumah tangga
$61.044[2]
  Peringkat pendapatan
8
Bahasa
  Bahasa resmiInggris
  Bahasa lisanInggris 94,6%, Spanyol 5,9%
Garis lintang36° 32′ U hingga 39° 28′ U
Garis bujur75° 15′ B hingga 83° 41′ B
Tutup

Pada masa-masa Perang Kemerdekaan sampai masa 50 tahun awal berdirinya Amerika Serikat, Virginia merupakan negara bagian paling penting. Pada masa Perang Kemerdekaan, Pemimpin besar Pasukan Kontinental Amerika adalah George Washington, seorang dari Virginia. Selain itu tokoh-tokoh lain daripada masa itu Virginia adalah Patrick Henry di Legislatif.

Sejarah

Ringkasan
Perspektif

Penghuni paling awal

Thumb
Kisah Pocahontas yang disederhankan dan dibuat romantis oleh beberapa pelukis dan pengarang, di antaranya Smith sendiri. Kisah tersebut kemudian dilanjutkan oleh keturunannya, dan beberapa di antara keturunannya menjadi keluarga koloni kaum terkemuka setelah menikah.[3]

Penghuni berpindah tempat yang beraktivitas berburu diperkirakan telah tiba di Virginia sekitar 17.000 tahun yang lalu. Daugherty's Cave menjadi bukti bahwa mereka menggunakannya sebagai perlindungan batu pada tahun 9.800 tahun yang lalu.[4] Ketika pada akhir periode Woodland, suku penghuni berkumpul dan bercocok tanam. Mereka mula-mula menanam jagung dan labu, hingga pada akhir periode biji-bijian dan tembakau tiba dari wilayah barat daya Amerika dan Meksiko. Mereka membangun kota yang diembarau sekitar tahun 1200. Penduduk asli yang menetap di perbatasan Virginia saat ini mencapai sekitar 50.000 pada tahun 1500-an.[5] Beberapa kelompok etnis besar di wilayah tersebut dihuni di antaranya penduduk Algonquian di kawasan Tidewater yang mereka sebut Tsenacommacah, suku Nottoway dan Meherrin yang berbahasa Iroquoian di daerah utara dan selatan, serta Tutelo yang berbahasa Siouan di daerah barat.[6]

Sebagai tanggapan mengenai ancaman dari kelompok etnis mengenai perdagangan, tiga puluh atau lebih suku etnis yang berbahasa Virginia Algonquian bergabung pada tahun 1570-an di bawah kepala pimpinan Powhatan.[6] Powhatan mengatur lebih dari 150 pemukim yang jumlah penduduknya sekitar 15.000 pada tahun 1607.[7] Namun, sebanyak tiga per empat penduduk asli di Virginia meninggal karena variola dan beberapa wabah lainnya pada masa Dunia Lama.[8] Hal ini terjadinya gangguan tradisi lisan dan penyelidikan menjadi rumit pada periode-periode sebelumnya.[9] Selain itu, banyak sumber acuan primer, termasuk sumber yang menyebutkan anak perempuan Powhatan, Pocahontas, diciptakan oleh orang Eropa. Sumber-sumber tersebut malahan bias atau salah paham mengenai struktur sosial dan adat penduduk asli tersebut.[10][11]

Koloni

Beberapa ekspedisi yang dilakukan orang Eropa, termasuk kelompok Yesuit asal Spanyol, menjelajahi Teluk Chesapeake selama abad ke-16.[12] Supaya dapat membalas koloni Spanyol di Karibia, Ratu Elizabeth I dar Inggris mendukung ekspedisi Walter Raleigh yang dilakukan pada tahun 1584 ke pesisir Atlantis di benua Amerika Utara.[13][14] Nama "Virginia" digunakan oleh Arthur Barlowe dalam laporan ekspedisi. Beberapa kemungkinan nama tersebut diusul oleh Raleigh atau Elizabeth (yang mungkin menyebut statusnya sebagai "Virgin Queen" atau mereka menganggap wilayah tersebut tidak pernah diinjak oleh siapapun), atau memiliki kaitan dengan frasa dalam bahasa Algonquin "Wingandacoa" atau "Windgancon", atau nama pemimpin suku penduduk asli Amerika, Wingina, yang pernah didengar pada saat ekspedisi.[15][16] Nama tersebut awal mulanya diterapkan untuk seluruh kawasan pesisir pantai dari South Carolina di selatan hingga ke Maine di utara, bersama dengan pulau Bermuda.[17] Koloni Raleigh gagal didirikan, tetapi keuangan yang potensial dan strategis lokasi yang menguntungkan masih menarik perhatian beberapa pembuat kebijakan Inggris. Pada tahun 1606, Raja James Charles mengumumkan piagam mengenai koloni baru kepada Virginia Company dari Inggris. Perusahaan tersebut mendanai ekspedisi di bawah Christopher Newport yang kemudian mendirikan permukiman yang dikenal sebagai Jamestown pada tahun 1607.[18]

Seiring dengan banyak pemukim yang akan datang, banyak pemukim yang baru menetap di Virginia tidak mempersiapkan diri mengenai bahaya-bahaya yang mendatang. John Smith, selaku pemimpin koloni, memperketat makanan bagi para kolonis dari suku-suku di dekat mereka. Namun setelah Smith pergi pada tahun 1609, perdagangan terhenti dan terjadinya serangkaian pembunuhan secara tiba-tiba antara para kolonis dan penduduk asli Amerika di bawah Powhatan bersama dengan saudaranya. Pembunuhan tersebut berakhir dengan kelaparan hebat bagi kolonis pada musim dingin.[19] Hingga pada akhir empat belas tahun pertama koloni, lebih dari delapan persen dari kira-kira delapan puluh ribu pemukim yang diangkut telah meninggal.[20] Akan tetapi, permintaan tembakau yang diekspor memacu keperluan untuk banyak pekerja.[21] Dimulai pada tahun 1618, sistem headright [en] mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menghibahi lahan pertanian kolonis sebagai bentuk bantuan kepada mereka, yang menarik perhatian untuk membuat Indentured servitude [en].[22] Orang Afrika yang diperbudak pertama kali dijual di Virginia pada tahun 1619. Walaupun orang Afrika lain tiba sebagai indentured servants dan dapat dimerdekakan setelah empat hingga tujuh tahun, basis mengenai perbudakan semur hidup menjadi berkembang seperti pada perkara John Punch pada tahun 1640 dan John Casor pada tahun 1655.[23] Beberapa undang-undang disahkan di Jamestown yang mendefinisikan perbudakan menjadi berbasis ras pada tahun 1661, lalu menjadi diwariskan secara maternal pada tahun 1662, dan menjadi dapat ditegakkan dengan kematian pada tahun 1669.[24]

Thumb
Pada tahun 1699, setelah gedung di Jamestown dibakar habis oleh api, gedung ibukota Koloni Virginia dipindahkan ke Williamsburg. Di sana, College of William & Mary didirikan enam tahun sebelumnya.[25]

Sebelum memulai koloni, banyak pemukim gelisah karena kendali lokasi yang semakin besar. Oleh karena itu pada tahun 1619, beberapa koloni pria memulai memilih dewan untuk melakukan pertemuan majelis, yang dikenal dengan sebutan Dewan Burgesses. Mereka bernegosiasi permasalahan dengan dewan yang sedang memerintah yang ditunjuk oleh London Company.[26] Kesepakatan yang dihasilkan tidak memuaskan, sehingga sistem monarki membatalkan piagam perusahaan dan secara langsung menunjuk gubernur dan anggota dewan pada tahun 1624. Pada tahun 1635, para kolonis menangkap seorang gubernur yang tidak menghadiri pertemuan dan mengirimnya kembali ke Inggris yang menentang keinginannya.[27] William Berkeley ditunjuk sebagai gubernur pada tahun 1642, tepat saat terjadinya kericuhan pada Perang Saudara Inggris dan Interregnum memberikan koloni kekuasaan lebih luas.[28] Selaku pendukung raja Charles I, Berkeley mengundang beberapa cavalier yang tiba ke Virginia. Ia diserahkan kepada Parliamentarian pada tahun 1652. Namun setelah restorasi 1660 yang membuat Berkeley ditunjuk menjadi gubernur kembali, ia menghambat pemilihan umum majelis dan mengacaukan pembagian kelas dengan mencabut hak memilih serta membatasi gerakan indentured servants, yang kira-kira sekitar delapan puluh persen tenaga kerja.[29] Di frontier koloni, suku-suku seperti Tutelo dan Doeg diapit oleh penjarah Seneca yang datang dari utara, yang menimbulkan banyak pertikaian dengan para kolonis. Pada tahun 1676, ratusan pengikut buruh Nathaniel Bacon membakar Jamestown sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Berkeley yang menolak menyerang balik suku penduduk asli tersebut.[30]

Menjadi negara bagian

Thumb
Patrick Henry memimpin protes karena Pajak Prangko yang terjadi Dewan Burgesses pada tahun 1765. Gambar ini dilukis oleh Peter F. Rothermel.

Dalam beberapa setelah Perang Prancis dan Indian, Parliamenter Inggris mengesahkan pajak baru yang sangat tidak disukai para kolonis. Di Dewan Burgesses, oposisi terhadap tolak pajak tanpa perwakilan rakyat berada di bawah Patrick Henry dan Richard Henry Lee, dan beberapa tokoh lainnya.[31] Penduduk di Virginia memulai mengkoordinasi aksi mereka dengan koloni lain pada tahun 1773, dan pada tahun berikutnya, mereka mengirim para delegasi ke Kongres Kontinental.[32] Setelah pembubaran Dewan Burgesses pada tahun 1774 yang dilakukan oleh gubernur kerajaan John Murray, pemimpin revolusiner di Virginia lanjut memerintah melalui Konvensi Virginia. Pada tanggal 15 Mei 1776, konvensi tersebut mendeklarasikan kemerdekaan Virginia dan menggunakan Deklarasi Hak Virginia yang ditulis oleh George Mason. Deklarasi tersebut kemudian mencantumkan konstitusi baru yang dirancang Virginia sebagai persemakmuran.[33] Tokoh Virginia lainnya, Thomas Jefferson, menggunakan deklarasi tersebut sebagai naskah yang mendeklarasikan kemerdekaan Amerika Serikat.[34]

Setelah Perang Revolusi Amerika dimulai, George Washington terpilih oleh Kongres Kontinental Kedua di Philadelphia untuk memimpin Angkatan Bersenjata Kontinental. Banyak penduduk Virginia yang bergabung ke angkatan bersenjata dan milisi revolusioner. Virginia adalah koloni pertama yang meratifikasi Pasal-Pasal Konfederasi pada Desember 1777.[35] Pada April 1780, ibukota Amerika Serikat dipindahkan ke Richmond atas desakan gubernur Thomas Jefferson, yang khawatir karena lokasinya di pesisir Williamsburg akan rawan diserang Inggris.[36] Pasukan Inggris di bawah pimpinan Benedict Arnold mengambil ahli Portsmouth pada Desember 1780, dan menyerang Richmond pada bulan berikutnya.[37] Pasukan Inggris mempunyai lebih dari tujuh ribu pasukan dan dua puluh lima kapal perang yang berlabuh di Virginia pada awal tahun 1781. Meskipun demikian, Jendral Charles Cornwallis beserta atasannya menjadi bimbang, karena maneuver yang dikerahkan oleh tiga ribu pasukan di bawah Marquis de Lafayette dan dua puluh sembilan kapal perang Prancis berhasil mengepung pasukan Inggris ke wilayah yang berawa di Semenanjung Virginia pada September. Sekitar enam ribu pasukan di bawah pimpinan George Washington dan Comte de Rochambeau dengan segera pergi ke sana dan mengalahkan Cornwallis pada saat pengepungan Yorktown.[38] Cornwallis menyerah pada 19 Oktober 1781. Negosiasi perdamaian dilakukan di Paris, yang mengamankan kemerdekaan koloni Amerika Serikat.[39]

Beberapa tokoh Virginia terlibat dalam menulis Konstitusi Amerika Serikat. James Madison menulis Rencana Virginia pada tahun 1787 dan Deklarasi Hak-Hak pada tahun 1789.[34] Virginia meratifikasi konstitusi pada 25 Juni 1788. Kompromi tiga per lima memastikan bahwa Virginia, selaku negara bagian yang memiliki jumlah budak yang banyak, awalnya memiliki aliansi terbesar di dalam Dewan Perwakilan Rakyat, yang memberikan kepentingan nasional bagi Persemakmuran Virginia. Virginia dikenal dengan sebutan "Mother of States" karena wilayahnya dapat diukir menjadi beberapa negara bagian baru seperti Kentucky, dan karena banyak pelopor Amerika Serikat yang lahir di Virginia.[40]

Masa Perang Saudara Amerika

Thumb
Gambar oleh Eyre Crowe pada tahun 1853 tentang Slaves Waiting for Sale: Richmond, Virginia. Gambar ini selesai dilukis setelah mengunjungi perdagangan yang menjual ribuan budak setiap tahun di Richmond.[41]

Sekitar tahun 1790 dan 1860, jumlah budak di Virginia meningkat dari sekitar 290.000 hingga melebihi 490.000, yang diperkirakan jumlahnya sepertiga populasi Virginia, dan jumlah pemilik budak naik hingga lebih dari 50.000. Catatan pada angka tersebut menunjukkan bahwa Virginia adalah negara bagian yang paling merepresentasikan perbudakan di Amerika Serikat pada masa itu.[42][43] Melonjaknya produksi kapas di Amerika SerIkat daerah selatan menggunakan mesin meningkat jumlah kebutuhan buruh untuk memanen kapas yang mentah. Akan tetapi, beberapa hukum federal yang baru melarang pengimporan perbudakan. Perkebunan dengan satu jenis tanaman saja, yaitu tembakau, selama berpuluh tahun juga mengalami degradasi lahan pada produkitivitas agrikultur di Virginia.[44] Perkebunan Virginia menjual banyak budak, yang memisahkan keluarga yang tak terhitung jumlahnya dan menjadi pembiakan budak. Budak-budak yang dkirim tersebut sering kali diperkosa, yang menjadi suatu bisnis yang menguntungkan.[45][46] Perbudakan di wilayah Richmond dipaksa bekerja di pabrik penambangan dan pembangunan kapal.[47] Beberapa pemberontakan budak yang gagal dilakukan oleh Gabriel Prosser pada tahun 1800, George Boxley pada tahun 1815, dan Nat Turner pada tahun 1831, menandakan perlawanan yang semakin meningkat terhadap perbudakan. Karena takut akan pemberontakan yang terjadi kemudian, pemerintahan Virginia pada tahun 1830-an mendorong pembebasan orang- berkulit hitam bermigrasi ke Liberia.[44]

Pada tanggal 16 Oktober 1859, penjuang penghapus perbudakan John Brown memimpin serangan terhadap Harpers Ferry, Virginia dengan mencoba memulai pemberontakan terhadap perbudakan di seluruh negara bagian di daerah selatan. Respon nasional mengenai Brown yang menyerang, ditangkap, diadili, dan dihukum mati pada Desember menandakan titik balik bagi orang Amerika yang percaya bahwa perbudakan harus segera diakhiri dengan paksaan.[48] Abraham Lincoln, yang menang pemilihan umum presiden Amerika Serikat pada tahun 1860, membuat pendukung perbudakan di daerah selatan semakin yakin bahwa oposisinya mengenai ekspansi wilayahnya menandakan berakhirnya perbudakan di seluruh wilayah negara. Serangan langsung terhadap Fort Sumter yang dilakukan pasukan Konfederasi pada 14 April 1861 mendesak Lincoln mengerahkan pasukan federal sebanyak 75.000 tentara dari militia negara bagian.[49]

Thumb
Konfederasi Amerika menggunakan Richmond sebagai ibu kotanya dari Mei 1861 hingga April 1865, ketika mereka meninggalkan Richmond dan membakar pusat kotanya.

Konvensi Pemisahan Diri Virginia 1861 pada tanggal 17 April memilih untuk memisahkan diri dengan syarat konvensi tersebut disetujui dalam referendum pada bulan berikutnya. Konvensi tersebut memilih untuk bergabung dengan Konfederasi, yang menuliskan Richmond sebagai ibukota pada 20 Mei.[50] Selam referendum Mei 23, kelompok pasukan yang mendukung Konfederasi mencegah pemilihan dan menghitung pemilihan di daera yang menolak untuk memisahkan diri. Malahan beberapa dewan dari 27 dari county di daerah barat laut memulai Konvensi Wheeling. Konvensi tersebut menyusun suatu pemerintahan yang setia kepada Union, yang berdampak pada pemisahan diri West Virginia sebagai negara bagian yang baru.[51]

Pasukan Union dan Confederacy pertama kali bertemu pada 21 Juli 1861 dalam pertempuran Bull Run di dekat Manassas, Virginia. Hasil pertempuran berakhir dengan kemenangan Konfederasi. Jendral Union George B. McClellan menyusun Pasukan Potomac yang mendarat di semenanjung Virginia pada Maret 1862 dan tiba pinggir kota Richmond pada Juni. Karena jendral Konfederasi Joseph E. Johnston terluka karena perang di luar Richmond, Pasukan Virginia Utara diambil ahli oleh Robert E. Lee. Selama beberapa bulan berikutnya, Lee memukul mundur pasukan Union, dan mulai pada September Lee untuk pertama kalinya menginvasi berkali-kali ke wilayah Union. Selama tiga tahun perang berikutnya, banyak pertempuran terjadi di Virginia daripada negara bagian lainnya, termasuk pertempuran Fredericksburg, Chancellorsville, Spotsylvania, dan berakhir pada Gedung Pengadilan Appomattox yang berakhir dengan menyerahnya Lee pada 9 April 1865.[52]

Masa rekonstruksi dan segregasi

Geografi

Ringkasan
Perspektif
Thumb
Batas Virginia dibentuk oleh pegunungan Blue Ridge, teluk Chesapeake beserta dengan daerah perairannya, dan garis utara paralel 36°30′.

Virginia berada di daerah Atlantik Tengah dan Tenggara Amerika Serikat.[53][54] Total luas wilayah Virginia mencakup 427.742 mil persegi (1.107.846,7 km2), termasuk 318.013 mil persegi (823.649,9 km2) perairan. Virginia berada di peringkat ke-35 sebagai negara bagian terbesar berdasarkan luas wilayah.[55] Virginia berbatasan dengan Maryland dan Washington, D.C. di sebelah timur laut, Samudra Atlantik di sebelah timur, North Carolina di sebelah selatan, Tennessee di sebelah barat daya, Kentucky sebelah barat, dan West Virginia sebelah barat laut. Titk rendah pantai selatan Sungai Potomac yang membatasi Virginia dengan Maryland dan Washington, D.C. menjadi isu mengenai hak perairan.[56]

Batas Virginia di daerah selatan ditetapkan pada tahun 1665 dengan garis latitude utara 36°30'. Para surveyor menandai perbatasan selatannya dengan North Carolina pada abad ke-18, tetapi mengarah ke utara sekitar 35 mil (56 km) dan sedikit menyimpang sekitar 3.5 mil dengan titik ujung perbatasan paling barat.[57] Setelah Tennessee bergabung dengan Amerika Serikat pada tahun 1796, para surveyor yang baru memulai menggambar ulang perbatasannya dengan di tahun 1802 dan 1803; batasnya ditetapkan sebagai garis dari puncak gunung Whitetop ke puncak Tri-State Peak di pegunungan Cumberland. Namun simpangan pada batas tersebut diperkenalkan ketika ditandai ulang pada tahun 1856, dan Majelis Umum Virginia mengusulkan komisi pengukuran tanah baru pada tahun 1871. Dewan dari Tennessee tetap memilih garis agak lurus yang sudah ditetapkan pada tahun 1803, dan pada tahun 1893 permasalahan tersebut berada di tangan Mahkamah Agung Amerika Serikat yang menolak usulan Virginia.[58][59] Akibatnya, kota Bristol terbagi menjadi dua bagian di antara kedua negara bagian tersebut.[60]

Referensi

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.