Loading AI tools
pemberian vaksin pada hewan Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Vaksinasi hewan adalah vaksinasi atau pemberian vaksin pada hewan untuk membantu sistem imun hewan tersebut mengembangkan perlindungan terhadap penyakit infeksi. Vaksin hewan yang pertama kali dibuat adalah vaksin kolera unggas pada 1879 oleh Louis Pasteur. Saat ini, beragam vaksin telah diproduksi untuk mencegah berbagai penyakit, seperti vaksin rabies untuk anjing dan kucing, vaksin flu burung untuk unggas, dan vaksin antraks untuk sapi.
Hewan telah menjadi sumber pembuatan vaksin dan penerima vaksin. Pada tahun 1796, Edward Jenner, seorang dokter Inggris, menyuntikkan luka kulit dari orang yang terinfeksi cacar sapi untuk menciptakan perlindungan terhadap variola.[1][2] Vaksinasi untuk hewan pertama kali dibuat pada tahun 1879 oleh ilmuwan Prancis Louis Pasteur yang mengembangkan vaksin kolera unggas.[3] Pasteur lalu mengembangkan vaksin antraks untuk sapi[4][5] dan erisipelas babi pada 1881,[6] serta menguji vaksin rabies pada 50 ekor anjing sebelum ia menerapkannya pada manusia pada 1885.[7][8] Pembuatan sejumlah vaksin hewan berhubungan erat dengan vaksin manusia, seperti vaksin Bacillus Calmette-Guérin (BCG) yang dikembangkan pada awal abad ke-20 dengan meneliti bakteri Mycobacterium bovis yang terutama menginfeksi sapi dan Mycobacterium tuberculosis yang menginfeksi manusia.[6]
Tujuan pemberian vaksin pada hewan terkadang berbeda dengan vaksinasi manusia. Meskipun secara umum, terutama pada hewan kesayangan, vaksinasi diterapkan untuk meningkatkan status kesehatan dan kesejahteraan hewan secara individual, tetapi pada kelompok hewan tertentu, seperti hewan ternak, vaksinasi dilakukan untuk meningkatkan produksi mereka dan pemberian vaksin dilakukan dengan menggunakan analisis biaya-manfaat. Selain itu, vaksinasi terhadap penyakit zoonotik dan penyakit akibat makanan juga dilakukan untuk menurunkan risiko infeksi pada manusia.[9]
Serupa dengan upaya pengendalian penyakit pada manusia, jika sebagian besar populasi hewan telah divaksin hingga mencapai proporsi tertentu, kekebalan kelompok akan tercapai. Pemberantasan penyakit infeksi dapat terwujud dengan vaksinasi. Hingga saat ini, baru dua penyakit infeksi yang berhasil diberantas, yaitu variola yang menginfeksi manusia dan sampar sapi yang menginfeksi hewan.[10][11] Penyakit hewan lain yang berpotensi untuk diberantas secara global adalah penyakit sampar ruminansia kecil.[12][13] Sejumlah penyakit hewan juga berhasil dieliminasi secara lokal dengan bantuan vaksinasi, seperti pseudorabies pada babi yang dieliminasi di Belanda.[14]
Jenis penyakit hewan yang dicegah melalui vaksinasi sangat beragam, yang terutama dipengaruhi oleh status dan situasi penyakit di suatu daerah. Dalam buku panduannya yang diterbitkan pada 2016, World Small Animal Veterinary Association (WSAVA) merekomendasikan vaksin inti dan vaksin noninti (pilihan), serta vaksin yang tidak direkomendasikan untuk anjing dan kucing.[15]
Berikut ini adalah daftar vaksin untuk sejumlah patogen pada anjing menurut WSAVA.[15]
Nama penyakit | Patogen | Vaksinasi pada hewan muda |
Vaksinasi pada hewan dewasa |
Vaksinasi penguat |
Ket. |
---|---|---|---|---|---|
Parvovirus anjing | Canine parvovirus | Usia 6–8 pekan, lalu setiap 2–4 pekan hingga berusia 16 pekan | Dua dosis dengan jarak 2–4 pekan, tetapi satu dosis vaksin hidup yang dilemahkan atau vaksin distemper rekombinan dianggap protektif | Usia 6 bulan atau 1 tahun, lalu tidak lebih sering dari setiap 3 tahun | Inti |
Distemper anjing | Canine morbillivirus[lower-alpha 1] | ||||
Hepatitis anjing infeksius | Canine mastadenovirus A[lower-alpha 2] | ||||
Rabies | Rabies lyssavirus | Usia 12 pekan. Jika vaksin telah diberikan pada usia kurang dari 12 pekan, revaksinasi pada 12 pekan.
Di daerah berisiko tinggi, dosis kedua dapat diberikan setelah 2–4 pekan setelah dosis pertama |
Satu dosis | Usia 1 tahun. Pengulangan dilakukan setiap 1 atau 3 tahun, tergantung durasi imunitas vaksin | Inti jika endemis |
Batuk anjing | Mammalian orthorubulavirus 5[lower-alpha 3] | Usia 6–8 pekan, lalu setiap 2–4 pekan hingga berusia 16 pekan | Dua dosis dengan jarak 2–4 pekan, tetapi satu dosis dianggap protektif | Usia 6 bulan atau 1 tahun, lalu setiap tahun | Noninti |
Bordetella bronchiseptica | Bergantung pada jenis vaksin. Ada yang pada usia 3 pekan, 6–8 pekan, di atas 8 pekan. Ada jenis vaksin yang dosis keduanya diberikan pada 10–12 pekan | Bergantung pada jenis vaksin. Ada yang dosis tunggal dan ada yang dua dosis dengan interval 2–4 pekan | Setiap tahun atau lebih sering pada hewan yang risikonya sangat tinggi yang tidak terlindungi oleh vaksin | Noninti | |
Penyakit Lyme | Borrelia burgdorferi | Dosis pertama: usia 12 pekan. Dosis kedua: 2–4 pekan setelahnya | Dua dosis dengan interval 2–4 pekan | Setiap tahun, sebelum musim caplak | Noninti |
Leptospirosis | Leptospira interrogans (dengan serogrup L. canicola dan L. icterohaemorrhagiae) | Dosis pertama: usia 8 pekan atau lebih. Dosis kedua: 2–4 pekan setelahnya | Dua dosis dengan interval 2–4 pekan | Setiap tahun | Noninti |
Flu anjing | Influenza A virus | Dosis pertama: usia di atas 6 pekan. Dosis kedua: 2–4 pekan setelahnya | Dua dosis dengan interval 2–4 pekan | Setiap tahun | Noninti |
Berikut ini adalah daftar vaksin untuk sejumlah patogen pada kucing menurut WSAVA.[15]
Nama penyakit | Patogen | Vaksinasi pada hewan muda |
Vaksinasi pada hewan dewasa |
Vaksinasi penguat |
Ket. |
---|---|---|---|---|---|
Panleukopenia kucing | Feline panleukopenia virus | Usia 6–8 pekan, lalu setiap 2–4 pekan hingga berusia 16 pekan | Dua dosis dengan interval 2–4 pekan, tetapi satu dosis dianggap protektif | Usia 6 bulan atau 1 tahun, lalu tidak lebih sering dari setiap 3 tahun | Inti |
Rhinotrakeitis kucing | Felid alphaherpesvirus 1 | Dua dosis dengan interval 2–4 pekan | Usia 6 bulan atau 1 tahun, lalu tidak lebih sering dari setiap 3 tahun. Vaksin ulang tiap tahun pada kucing berisiko tinggi | Inti | |
Calicivirus kucing | Feline calicivirus | Inti | |||
Rabies | Rabies lyssavirus | Usia 12 pekan, lalu vaksinasi ulang setahun kemudian | Dosis tunggal, lalu vaksinasi ulang setahun kemudian | Vaksinasi ulang sesuai durasi imunitas atau sesuai peraturan setempat | Inti di daerah endemis |
Leukimia kucing | Feline leukemia virus | Dosis pertama: usia 8 pekan. Dosis kedua: 3–4 pekan setelahnya | Dua dosis dengan interval 3–4 pekan | Dosis tunggal setahun setelah dosis sebelumnya, lalu tidak lebih sering dari setiap 2–3 tahun pada kucing yang terus berisiko terpapar | Noninti |
Imunodefisiensi kucing | Feline immunodeficiency virus | Dosis pertama: usia 8 pekan. Dosis kedua dan ketiga: 2–3 pekan setelah dosis sebelumnya | Tiga dosis dengan interval 2–3 pekan | Dosis tunggal setahun setelah dosis sebelumnya, lalu tidak lebih sering dari setiap 2–3 tahun pada kucing yang terus berisiko terpapar | Noninti |
Klamidiosis kucing | Chlamydia felis | Dosis pertama: usia 9 pekan. Dosis kedua: 2–4 pekan setelahnya | Dua dosis dengan interval 2–4 pekan | Sekali setahun pada kucing yang terus berisiko terpapar | Noninti |
— | Bordetella bronchiseptica | Dosis tunggal: usia 4 pekan | Dosis tunggal | Sekali setahun pada kucing yang terus berisiko terpapar | Noninti |
Peritonitis infeksius kucing | Alphacoronavirus 1 | Dosis pertama: usia 16 pekan. Dosis kedua: 3–4 pekan setelahnya | Dua dosis dengan interval 3–4 pekan | Sekali setahun direkomendasikan oleh produsen | TD |
Selain situasi penyakit hewan, vaksinasi pada ayam juga mempertimbangkan jenis ayam tersebut, misalnya ayam pedaging atau petelur. Beberapa penyakit ayam yang tersedia vaksinnya yaitu:[18][19]
Nama penyakit | Patogen |
---|---|
Flu burung | Influenza A virus |
Penyakit Newcastle | Avian orthoavulavirus 1 |
Bronkitis infeksius | Avian coronavirus |
Penyakit gumboro | Infectious bursal disease virus |
Laringotrakeitis infeksius | Gallid alphaherpesvirus 1 |
Penyakit Marek | Gallid alphaherpesvirus 2,
Gallid alphaherpesvirus 3 |
Cacar unggas | Avipoxvirus |
Kolera unggas | Pasteurella multocida |
Korisa infeksius | Avibacterium paragallinarum |
Sindrom penurunan telur | Duck atadenovirus A |
Ensefalomielitis burung | Tremovirus A |
Beberapa penyakit sapi yang tersedia vaksinnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.[20][21]
Nama penyakit | Patogen |
---|---|
Antraks | Bacillus anthracis |
Bruselosis | Brucella abortus |
Diare ganas sapi | Pestivirus A |
Penyakit Jembrana | Jembrana disease virus |
Penyakit mulut dan kuku | Foot-and-mouth disease virus |
Rhinotrakeitis sapi infeksius | Bovine alphaherpesvirus 1 |
Septisemia epizotik | Pasteurella multocida |
Beberapa penyakit babi yang tersedia vaksinnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.[21]
Nama penyakit | Patogen |
---|---|
Demam babi klasik | Pestivirus C |
Erisipelas babi | Erysipelothrix rhusiopathiae |
Pneumonia enzootik babi | Mycoplasma hyopneumoniae |
Rhinitis atropik | Bordetella bronchiseptica, |
Septisemia epizotik | Pasteurella multocida |
Sindrom reproduksi dan respirasi babi | Betaarterivirus suid 1 |
Beberapa faktor dapat memengaruhi penerapan vaksinasi hewan secara luas, seperti pengembangan vaksin, distribusi vaksin, dan pemahaman masyarakat.[22] Persyaratan dan regulasi untuk mengembangkan vaksin hewan lebih sedikit dibandingkan vaksin manusia. Oleh karenanya, pembuatan vaksin hewan memerlukan waktu dan biaya yang lebih sedikit dibandingkan vaksin manusia. Namun, penyakit hewan perlu mendapatkan pengakuan agar dinilai layak dan diprioritaskan untuk dibuat vaksinnya,[23] mengingat vaksin hewan memiliki pasar yang jauh lebih kecil dan perolehan keuntungan yang jauh lebih rendah dibandingkan vaksin manusia.[9]
Penggunaan vaksin hewan diperkirakan akan terus meningkat karena vaksin dapat menurunkan risiko penyakit sehingga mengurangi penggunaan obat-obatan, termasuk antibiotik yang semakin dibatasi penggunaannya karena menimbulkan resistansi dan meninggalkan residu pada produk hewan.[24] Meskipun demikian, keraguan terhadap vaksin juga ditunjukkan oleh pemilik hewan.[25][26]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.