Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
The Fatal Encounter (Hangul: 역린; RR: Yeongnin; lit. The King's Wrath) adalah sebuah film Korea Selatan tahun 2014 berdasarkan pada kisah nyata upaya pembunuhan terhadap Raja Jeongjo. Jeongjo diperankan oleh Hyun Bin, dalam peran perdananya dalam drama periode dan proyek akting pertama usai menuntaskan wajib militer.[1][2][3]
The Fatal Encounter | |
---|---|
Nama lain | |
Hangul | 역린 |
Hanja | 逆鱗 |
Alih Aksara yang Disempurnakan | Yeongnin |
McCune–Reischauer | Yŏngnin |
Sutradara | Lee Jae-kyoo |
Produser | Choi Nak-kwon |
Ditulis oleh | Choi Sung-hyeon |
Pemeran | Hyun Bin Jung Jae-young Jo Jung-suk Han Ji-min |
Penata musik | Mowg |
Sinematografer | Go Nak-seon |
Penyunting | Shin Min-kyung |
Perusahaan produksi | Good Choice Cut Pictures |
Distributor | Lotte Entertainment |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 135 menit |
Negara | Korea Selatan |
Bahasa | Korea |
Anggaran | US$9,6 juta |
Pendapatan kotor | ₩29.9 miliar |
Raja Jeongjo (1752-1800) adalah penguasa ke-22 Dinasti Joseon, dijuluki "Raja Kemalangan". Ketika ia berusia 10 tahun, Jeongjo menyaksikan kematian ayahnya Putra Mahkota Sado, yang dieksekusi oleh dekrit kerajaan yang diperintahkan oleh kakeknya, Raja Yeongjo saat itu. Selama masa pemerintahannya, Jeongjo kemudian terjebak di tengah-tengah perselisihan partai yang sengit antara faksi Noron dan Soron, dan selamat dari tujuh upaya pembunuhan hanya di tahun pertamanya sebagai raja. Film ini terinspirasi oleh Jeongyuyeokbyeon, salah satu upaya pembunuhan terhadap Jeongjo oleh lawan politiknya pada tahun 1777, tahun pertama raja sebagai penguasa negara. The Fatal Encounter menggambarkan 24 jam menjelang peristiwa itu dalam kehidupan Jeongjo dan orang-orang di sekitarnya.[4]
The Fatal Encounter adalah film debut sutradara Lee Jae-kyoo; dia sebelumnya memimpin serial televisi Damo (2003), Fashion 70's (2005), Beethoven Virus (2008), dan The King 2 Hearts (2012), serta film online The Influence (2010).
Pada tahun 1777, satu tahun setelah ia memulai pemerintahan, Raja Jeongjo menjalani kehidupan istana yang berbahaya di tengah-tengah tentangan dan ancaman dari orang-orang di sekitarnya yang menyimpan ambisi politik, dia mempersiapkan diri untuk kemungkinan serangan dengan berolahraga sendirian di istana. Jeongjo adalah pria yang tenang dan perhatian, tetapi dia juga pentakut. Satu-satunya yang dia percayai adalah pelayan istananya yang setia, Gap-soo, yang disebut bayangan raja.
Ketika Gap-soo muda, dia dijual kepada seorang pria kejam bernama Gwang-baek, yang secara ilegal dan brutal melatih anak-anak yatim piatu untuk menjadi pembunuh profesional. Gap-soo berteman dengan Eul-soo, anak yatim piatu lain yang beberapa tahun lebih muda darinya. Ketika Gwang-baek diinstruksikan untuk memberikan salah satu anaknya menjadi kasim pengadilan, dia meminta Gap-soo dan Eul-soo untuk memainkan permainan batu-kertas-gunting; Gap-soo sengaja kalah dalam permainan untuk melindungi Eul-soo. Dengan demikian, Gap-soo dikebiri dan dikirim ke istana kerajaan. Di sana ia bertemu dengan Jeongjo, seorang anak laki-laki yang masih berduka atas kematian ayahnya. Sementara itu, Eul-soo terus menjalani pelatihan keras dan tumbuh sebagai pembunuh tanpa ampun.
Bertahun-tahun kemudian, Eul-soo, sekarang anggota paling mematikan dari kelompok pembunuh rahasia, menerima perintah untuk membunuh Jeongjo dalam waktu 24 jam. Dia menyusup ke istana, di mana dia jatuh cinta dengan Wol-hye, seorang gungnyeo (atau pelayan istana wanita). Ibu Jeongjo, Lady Hyegyeong juga terlibat konflik berbahaya dengan janda mendiang Raja Yeongjo yang jauh lebih muda, janda Ratu Jeongsun. Sementara itu, Gap-soo mengakui masa lalunya yang kelam kepada Jeongjo dan bersumpah untuk melindunginya[5]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.