Tanjidor
salah satu tarian di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Tanjidor (kadang hanya disebut tanji) adalah sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak abad ke-19 atas rintisan Augustijn Michiels atau lebih dikenal dengan nama Mayor Jantje di daerah Citrap atau Citeureup.[1] Alat-alat musik yang digunakan biasanya sama seperti drumben. Kesenian Tanjidor juga terdapat di Kalimantan Barat, sementara di Kalimantan Selatan sudah punah. Ada juga fungsi musik tanjidor untuk daerah setempat yaitu untuk menghibur, tetapi terkadang bisa juga sebagai acara untuk meramaikan lamaran tapi yang melakukan lamaran biasanya orang betawi
![]() | |
Dikembangkan | Indonesia |
---|---|
Alat musik terkait | |
Gambang kromong, Keroncong |
Etimologi
Kata Tanjidor berasal dari bahasa Portugis, tangedor, yang berarti "musik."
Penggunaan

Kesenian Tanjidor umumnya dipakai dalam musik jalanan tradisional, atau pesta Cap Go Meh di kalangan Tionghoa Betawi. Musik ini merupakan sisa dari musik baris dan musik tiup zaman Belanda di Indonesia. Juga biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes.
Daftar instrumen dalam orkes tanjidor
- Trombon
- Piston
- Klarinet
- Cabasa
- Simbal
- Maracas
- Quarto
- Drum bass
- Snare drum
- Xylophone
- Marimba
- Vibraphone
- Sousaphone
- Mellophone
- Baritone
- Tuba
- Trompet
- Eufonium
Galeri
Rujukan
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.