Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prof. Dr. H. Syarifudin Tippe,[1] S.IP., M.Si.[3] (10 Juli 1953 – 14 Februari 2021 ) adalah seorang mantan perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) dan akademisi yang terakhir kali menjabat sebagai Rektor Universitas Pertahanan Indonesia yang pertama dan guru besar Universitas Negeri Jakarta.
Syarifudin Tippe | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | [1] Sinjai, Sulawesi, Indonesia | 10 Juli 1953
Meninggal | 14 Februari 2021 67) Jakarta, Indonesia | (umur
Almamater | AKABRI (1975) Universitas Terbuka Universitas Jayabaya Universitas Negeri Jakarta |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1975–2010 |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
NRP | 28042 |
Satuan | Zeni |
Pertempuran/perang | Operasi Penumpasan Gerombolan GPRS Kalimantan Barat Operasi Pemulihan Keamanan Aceh[2] |
Sunting kotak info • L • B |
Syarifudin Tippe merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1975, dan mahir dalam bidang Zeni. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya ke-35.[4][5]
Syarifudin dilahirkan pada 10 Juli 1953 di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.[6] Ia menamatkan pendidikan sekolah dasar pada 1965, sekolah menengah pertama pada 1967, dan sekolah menengah atas (SMA) pada 1971, semuanya di Sinjai.[1] Setelah lulus SMA, Syarifuddin masuk Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri) pada tahun 1971. Ia lulus dari Akabri dengan pangkat letnan dua pada 16 Desember 1975.[7]
Syarifudin meraih gelar Sarjana Ilmu Politik dari Universitas Terbuka pada 1994. Pada 1998, ia meraih gelar Magister Sains jurusan hubungan internasional dari Universitas Jayabaya. Kemudian pada 2010, ia meraih gelar Doktor dalam bidang manajemen sumber daya manusia dari Universitas Negeri Jakarta.[2]
Syarifudin menjalani pendidikan di Kursus Lanjutan Perwira Zeni (Suslapa-Zeni) pada 1984, Kursus Reguler Sekolah Staf dan Komando (Susreg Seskoad) Angkatan ke-27 pada 1990, US Army Command and General Staf College (CGSC) Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat pada 1992; dan Defence Management Seminar (DMS), Canberra, Australia pada 1994.[2]
Setelah lulus, Syarifudin ditempatkan di Detasemen Zeni Tempur ke-6 di Anjungan, Kalimantan Barat, di mana ia menjadi komandan kompi di detasemen tersebut. Syarifudin naik pangkat di detasemen, menjadi komandan batalyon pada 1977, perwira intelijen pada 1979, dan sebagai wakil komandan detasemen pada 1980. Syarifudin menjadi penjabat komandan detasemen pada 1981 menyusul pengunduran diri komandan sebelumnya.[8]
Syarifudin menjabat sebagai Penjabat Panglima selama tiga tahun, hingga dipindahkan ke bagian zeni di Komando Daerah Militer XII/Tanjungpura pada tahun 1984. Syarifudin pindah dari Kalimantan ke Jakarta pada tahun 1986 dan mengajar di Departemen Militer Umum hingga tahun 1987 dan di Pusat Pendidikan Zeni dari tahun 1987 hingga 1988. Dari sana, Syarifudin ditempatkan di Komando Daerah Militer IV/Diponegoro dan menjadi wakil komandan batalion zeni Kodam.[8]
Setelah tiga tahun di batalion, Syarifudin diperintahkan untuk mengikuti kursus reguler di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Indonesia. Ia lulus pada tahun 1990 sebagai salah satu lulusan terbaik kursus tersebut.[9] Syarifudin kemudian mendapat kenaikan pangkat menjadi letnan kolonel dan kembali ke jabatan lamanya sebagai dosen di Pusat Pendidikan Zeni. Syarifudin kemudian kembali dipindahkan ke batalyon zeni Komando Daerah Militer II/Sriwijaya pada tahun 1992 dan menjadi komandan batalyon tersebut.[8]
Pada tahun 1995, Syarifudin ditempatkan di bekas kampusnya dan menjadi dosen. Syarifudin hanya mengajar selama dua tahun, sejak tahun 1997 dimutasi menjadi koordinator staf pribadi panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Syarifuddin juga tidak lama menjabat, karena pada tahun yang sama ia menjabat sebagai Komandan Pusat Pendidikan Zeni.[8]
Pada tanggal 8 Mei 1999, Syarifudin dilantik sebagai Komandan Komando Resor Militer 012 Teuku Umar di Aceh.[10] Selama periode ini, Kodam induk resor militer, Komando Daerah Militer Iskandar Muda, baru saja didirikan kembali. Markas Korem Teuku Umar disulap menjadi markas Kodam Iskandar Muda, dan markas baru Korem Teuku Umar dibangun dekat dengan markas Kodam.[11] Selama menjabat sebagai Danrem 012/Teuku Umar, Syarifudin memiliki guru spritual bernama Abuya Syekh Muhammad Syam Marfaly, pimpinan Dayah Bustanul Huda Blangpidie.[12]
Syarifudin mengakhiri jabatannya di Komando Resort Militer Teuku Umar pada 7 April 2001 dan digantikan oleh Kolonel Endang Suwarya.[13] Syarifudin kemudian diinstruksikan untuk belajar di Lembaga Ketahanan Nasional, dan ia lulus dari lembaga tersebut pada tahun 2002. Syarifuddin kemudian diangkat sebagai kepala staf Kodam Iskandar Muda pada 5 Mei 2002.[14] Syarifudin menjabat hingga 3 Februari 2003 dan ditempatkan di Jakarta menjadi Wakil Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad). Syarifuddin menjabat kurang dari setahun, karena pada 9 Juli 2003 ia dipromosikan menjadi komandan Seskoad.[15]
Setelah tiga tahun bertugas sebagai komandan Seskoad, Syarifudin dipindahkan ke Komando Daerah Militer II/Sriwijaya.[16] Ia menjadi Panglima Kodam sejak 8 Mei 2006[16] hingga 5 Desember 2007. Syarifuddin kemudian menerima penugasan pertamanya di luar tentara, di mana ia menjadi Direktur Jenderal Strategi Pertahanan di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.[17] Syarifudin diberhentikan dari jabatannya pada 6 Agustus 2010.[18] Ia menerima promosi menjadi letnan jenderal pada 18 Mei 2011[19] dan menjadi Rektor Universitas Pertahanan Indonesia pada 20 Juni.[20] Selama menjabat sebagai rektor, Syarifudin merupakan salah satu dari tujuh perwira tinggi yang berhak menjadi Kepala Staf Angkatan Darat. Namun, namanya tidak diajukan sebagai calon oleh Panglima TNI yang sedang menjabat.[21]
Syarifudin diangkat sebagai Rektor Universitas Pertahanan Indonesia antara 2010 hingga 2012. Kemudian ia beralih status dari anggota TNI-AD menjadi Dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.[22] Pada 10 Juni 2013, ia dilantik sebagai Universitas Ibnu Chaldun Jakarta dan menjabat hingga 2014.[23] Pada 2014, ia menjabat Direktur Pascasarjana Universitas Jayabaya. Pada 17 Mei 2016, ia dikukuhkan menjadi guru besar bidang manajemen stratejik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.[2][24]
Syarifuddin Tippe dilaporkan meninggal dunia pada hari Minggu, 14 Februari 2021, sekitar pukul 11.50 WIB, di RSPI Pondok Indah Jakarta.[27] Profesor pendiri Universitas Pertahanan (UNHAN) dilaporkan telah mengembuskan nafas terakhirnya karena sakit. Syarifuddin Tippe dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.