Dilahirkan dengan nama lahir Tengku Said Ismail, Tengkoe Besar Syarif Ismail bin Tengkoe Besar Syarif Abdurrahman (1872 - 1886) di tabalkan menjadi Sultan Pelalawan ke - III pada tahun 1828 menggantikan kakandanya Tengkoe Besar Syarif Hasyim, dengan gelar Sultan Assyaidis Syarif Ismail Abdul Jalil Fakhruddin, dan memerintah sampai tahun 1844.
Tengku Said Ismail | |||||
---|---|---|---|---|---|
Yang di-Pertuan Besar Pelalawan | |||||
Sultan Pelalawan ke-3 | |||||
Berkuasa | 1828-1844 M | ||||
Pendahulu | Sultan Syarif Hasyim I | ||||
Penerus | Sultan Syarif Hamid | ||||
Kelahiran | Tengku Said Ismail | ||||
Keturunan | Tengku Putri | ||||
| |||||
Dinasti | Melaka | ||||
Ayah | Sultan Syarif Abdurrahman | ||||
Ibu | Encik Maimunah | ||||
Agama | Islam Sunni |
|
Keluarga
Sultan Ismail hanya mempunyai seorang anak perempuan yang bernama Tengku Puteri, yang menikah dengan Tengku Endut bin Tengku Said Hamid
Akhir Hayat
Pada tahun 1844, Syarif Ismail mangkat dengan gelar MARHUM BARU. Setelah kemangkatannya, takhta kerajaan diwariskan pada Adiknya Tengku Said Hamid.
Sumber
Tengku Said Adiman, dari Buku Silsilah Keturunan Raja - Raja Kerajaan Pelalawan dan Siak Sri Indrapura Himpunan H.T.S. Umar Muhammad, Tenas Effendi, T. Razak Jaafar,dll 1988.
Didahului Oleh : | Sultan Pelalawan ke- III 1828 – 1844 |
Diteruskan Oleh : |
Tengkoe Besar Syarif Hasyim | Tengkoe Besar Syarif Hamid |
Wikiwand in your browser!
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.