Loading AI tools
Ulama dan Cendekiawan Islam asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Al Jufri, Lc., M.A.[3] (bahasa Arab: سقاف بن محمد الجفري, translit. Saqqāf bin Muḥammad al-Jufrī, pelafalan dalam bahasa Arab: [saqqaːf bin muħammad al-dʒufriː]; 17 Agustus 1937 – 3 Agustus 2021 )[4] adalah seorang cendekiawan Islam Indonesia asal Palu yang lahir di Pekalongan. Ia adalah salah satu tokoh yang dihormati dalam masyarakat dan sering dikunjungi para pejabat negara untuk membahas masalah agama dan negara. Tokoh masyarakat mengunjunginya terutama ketika Alkhairaat mengadakan upacara peringatan kematian (haul) Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau yang biasa dikenal masyarakat dengan sebutan "Guru Tua". Seperti pada 1 September 2012, ketika pada upacara ke-44 untuk memperingati kematian Guru Tua, Menteri Agama Republik Indonesia Suryadharma Ali mengunjungi Saggaf di kediamannya di Kota Palu dan membahas masalah aliran Islam Sunni dan Syiah, Saggaf menyambutnya dengan ramah. Pembicaraan tersebut terjadi setelah muncul permasalahan mengenai konflik antara Islam Sunni dan Syiah pasca bentrokan yang menewaskan seorang warga di Kabupaten Sampang, Pulau Madura. Selain sering berdialog dengan tokoh-tokoh Sunni, Saggaf juga sering berdiskusi dengan beberapa tokoh Syiah, bahkan beberapa kali mendapat kunjungan tokoh-tokoh Syiah di kediamannya.[5]
Saggaf bin Muhammad Aljufri, | |
---|---|
سيد سقاف بن محمد الجفري | |
Ketua Utama Alkhairaat | |
Masa jabatan 1974 – 3 Agustus 2021 | |
Pendahulu Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri Pengganti Petahana | |
Rektor Universitas Alkhairaat[1] | |
Masa jabatan 1967–1989 | |
Pengganti Ir. Faisal Shahab | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Sayyid Saggaf 17 Agustus 1937 Pekalongan, Hindia Belanda |
Meninggal | 3 Agustus 2021 83) Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia | (umur
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Syarifah Ruqayah Al-Jufri
(m. 1967)Syarifah Zahrah bin Yahya
(m. 1971)
|
Anak | 7 |
Orang tua |
|
Kerabat | Idrus bin Salim al-Jufri (kakek) |
Tempat tinggal |
|
Pendidikan |
|
Pekerjaan |
|
Dikenal karena | Kepala Tertinggi Alkhairaat[2] |
Nama lain | Sayyid Saggaf Aljufri |
Informasi pribadi | |
Agama | Islam |
Etnis | Arab-Indonesia |
Zaman | Zaman modern |
Wilayah | Sulawesi |
Denominasi | Sunni |
Mazhab | Syafi'i |
Kredo | Asy'ari |
Almamater | Universitas Al-Azhar |
Tarekat | Ba 'Alawiyyah |
Sunting kotak info • L • B |
Habib Saggaf lulus dari Universitas Al-Azhar pada tahun 1967. Setelah lulus dari Al-Azhar, beberapa saat kemudian ia diangkat menjadi dekan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Datokarama Palu dari tahun 1967 hingga 1977. Pada tahun 1977, ia terpilih sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tengah. Selain itu, ia juga menjadi Ketua Umum Gerakan Usaha Pembaharuan Pendidikan Islam (GUPPI) di Sulawesi Tengah.[3] Sejak kematian ayahnya, Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri (Ketua Utama Alkhairaat sejak tahun 1969 setelah wafatnya Guru Tua) pada tahun 1974, Saggaf diangkat sebagai ketua utama pada tahun 1974 menggantikan ayahnya.[2]
Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri lahir di Pekalongan sebagai anak tertua pada tahun 1937 dengan tanggal yang sama dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus. Ia berasal dari klan Ba 'Alawi sada dari keluarga Arab Hadhrami dengan marga al-Jufri (bahasa Arab: الجفري, translit. al-Jufrī, pelafalan dalam bahasa Arab: [al-dʒufriː]), ayahnya adalah seorang ulama bernama Sayyid Muhammad bin Idrus al-Jufri, anak seorang ulama besar asal Palu yang merupakan pendiri Alkhairaat, Habib Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri. Sedangkan ibunya adalah seorang ulama perempuan Indonesia bernama Hababah Syarifah Raquan binti Thalib Al-Jufri.[3]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.