Alkhairaat
organisasi keagamaan di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Alkhairaat (bahasa Arab: الخيرات, translit. al-Ḵayrāt, pelafalan dalam bahasa Arab: [al-xajraːt]; kebaikan[3]) adalah organisasi komunitas Islam di Indonesia Timur yang berbasis di Palu, Sulawesi Tengah.[4] Organisasi ini didirikan oleh ulama Arab Indonesia yang lahir di Hadhramaut bernama Habib Sayyid Idrus bin Salim al-Jufri pada 11 Juni 1930 .[5] Walaupun beliau sudah mendapatkan pengesahan sebagai WNI di tahun 2022 , namun pengesahan tersebut mendapat kritikan karena berpotensi melanggar hukum yang berlaku. [6] [7]
الخيرات | |
![]() Logo Alkhairaat sesuai Sertifikat Hak Merek Kemenkumham | |
Tanggal pendirian | 11 Juni 1930 |
---|---|
Pendiri | Sayyid Idrus bin Salim al-Jufri |
Didirikan di | Palu, Indonesia |
Jenis | Organisasi keagamaan |
Tujuan | Pendidikan, dakwah, dan usaha sosial |
Kantor pusat | Jl. SIS Aljufri No. 44 |
Lokasi |
|
Koordinat | 0.898503°S 119.859130°E |
Wilayah layanan | Indonesia |
Jumlah anggota (2010) | 18 juta[1] |
Pemimpin | Sayyid Alwi bin Saggaf bin Muhammad Aljufri[2] |
Ketua Umum | Sayyid DR. H. Mohsen Alaydrus, MM[1] |
Sekretaris Jenderal | Drs. H. Jamaludin Mariajang, M Si |
Anak organisasi | Universitas Alkhairaat |
Situs web | alkhairaat |
Sejarah
Guru Tua hijrah ke Wani pada 1929 atas permintaan beberapa tokoh masyarakat di Wani yang ingin belajar Islam. Dengan dibantu oleh masyarakat setempat, Guru Tua membangun Madrasah Al-Hidayah. Nama madrasah tersebut merujuk kepada nama madrasah milik Sayyid Ali Alhabsyie dan Sayyid Abdollah Alhabsyie di Tojo Una-Una, Ampana. Setelah hampir setahun Guru Tua menetap di Wani, beliau meninggalkan Wani untuk menetap di Kota Palu.[8]
Kehadiran Guru Tua di Kota Palu disambut baik oleh masyarakat setempat dengan menggunakan tempat mereka sebagai tempat belajar mengajar. Merespon antusiasme masyarakat yang begitu besar akan pendidikan, Guru Tua mendirikan Alkhairaat. Madrasah Alkhairaat pertama kali diresmikan di lantai bawah rumah Haji Daeng Marocca (depan masjid Jami), Kampung Baru. Untuk menegaskan eksistensi Alkhairaat dilembah Palu, Guru Tua bersama istri beliau, Ince Ami, mewakafkan tanah seluas 5 hektar yang kelak menjadi Komplek Alkhairaat sekaligus Kantor Pengurus Besar Alkhairaat.[8]
Paham Keagamaan
Alkhairaat menganut paham Ahlussunnah Wal Jamaah yang sumber hukumnya berasal dari Al-Quran, hadis, ijtihad, dan qiyas seperti yang dianut Nahdlatul Ulama, Perti, Muhammadiyah, Al Washliyah, Nahdlatul Wathan dan lain-lain.[9]
Organisasi
Jaringan Kelembagaan
- Pengurus Besar Alkhairaat, Kantor Pusat berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
- Komisaris Wilayah (KOMWIL) setingkat Provinsi, terdapat di 13 Provinsi
- Komisaris Daerah (KOMDA) setingkat Kabupaten/Kota
Majelis Kelembagaan

- Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
- Majelis Pendidikan Tinggi
- Majelis Hubungan Luar Negeri
- Majelis Peranan Wanita
- Majelis Dakwah dan Pembinaan Umat
- Majelis Hukum dan Wakaf
- Majelis Ekonomi
- Majelis Pembangunan
- Majelis Litbag
- Majelis Usaha Sosial
- Majelis Organisasi
- Majelis Peranan Pemuda
Basis pendukung
Untuk menentukan basis pendukung Alkhairaat lebih dikenal dengan sebutan Abnaul Khairaat (anak-anak Alkhairaat) yang mereka pernah sekolah atau mengeyam pendidikan di Alkhairaat, baik TK, Ibtidaiyah, SD, Tsanawiyah, SMP, Aliyah, SMA, SMK, atau Perguruan Tinggi.
Rujukan
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.