Rajawali Corpora
perusahaan asal Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Rajawali Corpora (RC) adalah perusahaan investasi Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1984 oleh Peter Sondakh dengan nama PT Rajawali Wira Bhakti Utama. Setelah melalui beberapa dekade, Grup Rajawali terus mengembangkan usahanya hingga ke tingkat regional lewat beberapa usaha bisnis dan portofolio, yakni; pertanian, infrastruktur, informasi & teknologi, barang konsumen, media & komunikasi, pertambangan & sumber daya energi, properti & hotel, ritel, dan transportasi.[1]
![]() | |
![]() Menara Rajawali di Jakarta | |
Sebelumnya | Rajawali Wira Bhakti Utama (1984-1993) Rajawali Corporation (1993-2008) |
---|---|
Korporasi | |
Industri | Konglomerat |
Didirikan | 1 Februari 1984 |
Pendiri | Peter Sondakh |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Tokoh kunci | Peter Sondakh Abed Nego |
Produk | Agrikultur Informasi dan teknologi Media dan telekomunikasi Pertambangan dan sumber daya energi Properti dan hotel |
Situs web | www |
Pada tahun 2004, Chairman dan CEO Rajawali Corpora, Peter Sondakh, mendirikan Rajawali Foundation (RF) sebagai koordinator pelaksana aksi-aksi sosial dan filantropi Rajawali Corpora.[2]
Perusahaan Induk Rajawali
Ringkasan
Perspektif
Awalnya, perusahaan Rajawali (atau perusahaan di bawah Peter Sondakh) berada di bawah perusahaan PT Rajawali Wira Bhakti Utama. Perusahaan inilah yang didirikan pada tahun 1984, dengan modal hanya Rp 75 juta.[3] Pada Juni 1995, melalui pengumuman di sejumlah surat kabar, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Rajawali Corporation.[4]
Perusahaan yang pada saat ini menjadi induk perusahaan Rajawali adalah PT Rajawali Corpora, sebuah perusahaan yang berbeda dengan perusahaan yang pertama. Perusahaan ini awalnya didirikan dengan nama PT Telekomindo Primabhakti pada 9 Maret 1990, dan awalnya merupakan anak perusahaan dari PT Rajawali Corporation serta bergerak di bidang komunikasi. Kemudian seiring dengan upaya Peter melepas berbagai bisnis komunikasinya, perusahaan ini ditransformasikan menjadi PT Rajawali Capital, dan selanjutnya menjadi PT Rajawali Corpora pada tahun 2008.[5] Nama PT Rajawali Corporation kemudian tidak terlihat lagi dalam berbagai perusahaan Rajawali, dimana saham-saham dari PT Rajawali Corporation kemudian berpindah ke PT Rajawali Corpora seperti Bentoel International Investama dan Express Transindo Utama. Kemungkinan, ada merger antara kedua perusahaan ini, menghasilkan PT Rajawali Corpora sebagai surviving company.[6][7] Namun, di atas kedua perusahaan ini (PT Rajawali Corporation dan PT Rajawali Corpora setelahnya) ada PT Danaswara Utama yang memegang 99%.[8][9]
Selain PT Rajawali dan PT Danaswara, sebenarnya ada juga perusahaan induk lain seperti:
- Bella Sapphire Ventures Ltd. (pada 2007-2008, dahulu di Bentoel dan Excelcomindo)[10]
- PT Rajawali Capital Internasional (di PT Eagle High Plantations)[11]
- Blue Valley Holdings Pte Ltd (dahulu di Semen Gresik)[12]
- PT Karya Citra Prima (untuk Fortune Indonesia)[13]
- PT Mutiara Timur Pratama di PT Golden Eagle Energy[14]
Berbagai perusahaan ini sesungguhnya tetap di bawah kendali Grup Rajawali.
Unit bisnis
- Archi Indonesia
- PT Meares Soputan Mining
- PT Tambang Tondano Nusajaya
- Eagle High Plantations
- Fortune Indonesia
- PT Fortune Pramana Rancang
- PT Pelita Alembana
- PT Fortune Adwicipta
- Indo Mines
- Rajawali Property Group
- Rajawali Place
- The St. Regis Jakarta (dibawah lisensi dari Marriott International)
- The St. Regis Bali Resort (dibawah lisensi dari Marriott International)
- The St. Regis Langkawi (dibawah lisensi dari Marriott International)
- Four Seasons Jakarta (dibawah lisensi dari Four Seasons Hotels and Resorts)
- The Laguna, a Luxury Collection Resort & Spa, Nusa Dua, Bali (dibawah lisensi dari Marriott International)
- The Westin Langkawi (dibawah lisensi dari Marriott International)
- Sheraton Senggigi Beach Resort (dibawah lisensi dari Marriott International)
- Novotel Lombok Resort & Villas (dibawah lisensi dari Accor)
- RTV
- Velo Networks
Mantan perusahaan
- Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI) 1987 - 2000
- PT Bank Pos Nusantara (Bank Pos) 1989 - 1999
- PT Express Transindo Utama Tbk (Express Group) 1989 - 2020
- Bentoel Group 1991 - 2009[15]
- Metropolitan Retailmart (Metro Department Store) 1991 - 2000
- PT Excelcomindo Pratama (XL) 1989 - 2007[16]
- PT Semen Gresik Tbk 2006 - 2010[17]
- Nusantara Infrastructure 2010 - 2017[18]
- Golden Eagle Energy 2012 - 2023
Referensi
Pranala luar
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.