Proto-Melayu
klasifikasi usang ciptaan Inggris yang digunakan untuk merujuk leluhur etnik Melayu (kelompok manusia sebelum keberadaan Melayu muncul) Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Proto-Melayu, Purwa-Austronesia Nusantara, Purwa-Hesperonesia, atau sering disebut dengan Melayu Tua adalah istilah usang untuk menyebut ras malayan mongoloid "gelombang" pertama dari dua "gelombang" migrasi yang dulu diperkirakan terjadi dalam pendudukan Nusantara oleh penutur bahasa Austronesia. Mereka masuk diperkirakan tahun 2500 sm
![]() | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Kepulauan Melayu: | |
Indonesia | ca 13,000,000–15,000,000 (2010)[1][2] |
Malaysia | 65,189 (2010)[3][4] |
Filipina | tidak ada spesifikasi sensus |
Bahasa | |
Bahasa Melayu, Bahasa Semelai, Bahasa Tagalog, Bahasa Batak, Bahasa Dayak, Bahasa Indonesia, Bahasa Filipino, Bahasa Inggris | |
Agama | |
Animisme, Islam, Kekristenan | |
Kelompok etnik terkait | |
Senoi, Semoq Beri, Mahmeri, Orang Laut, Suku Melayu, Kelompok etnis di Indonesia, Orang Malagasi |
Menurut teori "dua gelombang" ini, termasuk Melayu Tua di Indonesia adalah:
- Suku Anak Rawa (Riau)
- Suku Batin (Jambi)
- Suku Rejang (Bengkulu)
- Suku Kubu (Jambi)
- Suku Sigulai (Aceh)
- Suku Nias (Sumatera utara)
- Suku Mentawai (Sumatera barat)
- Suku Kerinci (Jambi)
- Suku Karo (Sumatera Utara)
- Suku Batak (Sumatera Utara)
- Suku Lampung (Lampung)
- Suku Enggano (Bengkulu)
- Suku Gayo (Aceh)
- Suku Devayan (Aceh)
- Suku Alas (Aceh)
- Suku Singkil (Aceh)
- Suku Pakpak (Sumatera Utara)
Teori ini secara resmi tidak lagi diakui penggunaannya, karena para arkeolog menyimpulkan bahwa tidak ada dasar arkeologi yang berarti yang menunjukkan adanya perbedaan antara Proto-Melayu dan Deutero-Melayu.[5][6][7]
Di Malaysia, istilah Proto-Melayu masih digunakan untuk sebuah suku yang bernama Orang Asli.
Referensi
Lihat pula
Wikiwand - on
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.