Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Predator alien adalah spesies ekstraterrestrial fiksi yang tampil dalam franchise Predator sains fiksi, ciri khas mereka dengan memburu kepala untuk dijadikan piala dari spesies yang berbahaya hanya untuk olahraga, termasuk manusia dan Alien.
Predator | |
---|---|
Pencipta | Jim Thomas dan John Thomas |
Pemeran | Kevin Peter Hall, Kurt Carley, Patrick Magee, Dragon Dronet, Ian Whyte dan lainnya |
Informasi | |
Julukan | "The Predator", "The Hunter", |
Spesies | makhluk ekstraterrestrial |
Jenis kelamin | jantan dan betina |
Gelar | Predator (film), Predator 2, Alien vs. Predator dan Aliens vs. Predator: Requiem. |
Pertama kali dikenalkan pada tahun 1987 sebagai tokoh antagonis utama dalam film Predator, anggota lainnya ditampilkan dalam beberapa sekuel berikutnya, sejumlah novel, video games, komik dan gabungan franchise. Sementara nama untuk spesies ini tidak diberikan di dalam film, nama Yautja[1] dan Hish[2] telah digunakan dalam cerita berikutnya.
Karakter Predator diciptakan oleh dua penulis bersaudara, yaitu Jim Thomas dan John Thomas, digambarkan sebagai makhluk humanoid yang besar, yang memiliki teknologi canggih seperti alat kamuflase, senjata berenergi tinggi, bermacam-macam senjata tajam dan memiliki kemampuan untuk menjelajah ruang angkasa.
Desain predator disebutkan kepada Stan Winston yang telah menciptakan spesial efek. Ketika Winston terbang ke Jepang bersama dengan seorang sutradara Aliens yaitu James Cameron, Winston telah disewa untuk mendesain tokoh predator dan mengkonsepkannya selama berada dipenerbangan menuju Jepang. Setelah melihat hasil gambaran Winston, Cameron berkata, "Saya ingin melihat sosok makhluk ini memiliki dua rahang bawah". Kemudian Winston pun menambahkan rahang itu didesainnya.[3] Studio Stan WInston telah menciptakan semua efek-efek fisikal untuk Predator dan Predator 2, menciptakan pakaian tubuh untuk aktor Kevin Peter Hall dan efek-efek mekanikal sekitar wajah. Mereka telah menyewa Jean Claude Van Damme yang menggunakan pakaian yang berbeda setelah berusaha menciptakan monster yang sangat meyakinkan itu tetapi pada akhirnya gagal. Arnold telah merekomendasikan Winston setelah pengalamannya berkerja sama dalam film The Terminator.
Predator aslinya didesain memiliki leher yang panjang, seperti kepala anjing dan memiliki satu mata. Desain ini ditelantarkan setelah mendapatkan kesulitan nyata di dalam lokasi syuting yang berada dihutan, yang membuat proses syuting menjadi sangat rumit.[3] Aslinya Richard Edlund seorang pengusaha Boss Film Creature Shop telah disewa oleh pihak studio untuk mengerjakan efek makeup untuk alien. Akan tetapi karena bermasalah dengan proses memfilmkan alien ini di Mexico maka untuk efek makeup di pegang oleh Winston. Menurut mantan Boss Films seorang supervisor makeup Steve Johnson, makeup telah gagal dikarenakan desain yang gagal yang telah dibuat oleh McTiernan. Desain ini tidak berguna di hutan tempat lokasi syuting. Setelah enam bulan syuting di hutan belantara Palenque, Mexico, studio harus menghentikan syuting untuk sementara, untuk memberikan waktu Winston mendesain ulang predator baru. Mendesain ulang memakan waktu delapan bulan dan mulai memfilmkan memakan waktu lima minggu, berakhir pada Februari 1987.[4]
"Broad concept's the same. The difference is, this is a different individual. A different individual of the same species. As is a snake is a snake is a snake, but different snakes are different. Their colorings are different, different parts of their characteristics, their facial structures, subtle differences." |
— Stan Winston menggambarkan sang Predator dalam Predator 2 dan menjelaskan alasannya membuat variasi desain dan penampilan dari para Predator.[5] |
Predator secara fisik sangatlah berbeda dengan manusia dengan ukuran tinggi di atas rata-rata manusia, bentuk rahang seperti arthropoda dan panjang, rambut seperti sambungan di kepalanya. Tubuh mereka sangat sukar untuk mengalami luka, mampu dengan cepat sembuh dari luka tembakan peluru shotgun [6] dan radiasi yang sangat fatal bagi manusia. Mereka lebih kuat daripada manusia, telah digambarkan sebagai makhluk yang sangat mudah mengalahkan kondisi pria dewasa[6] dan dapat menghancurkan manusia hanya dengan tangan kosong. Mereka juga digambarkan memiliki keahlian sebagai makhluk pendaki dan mampu bergerak melalu pohon ke pohon[6] atau melompati atap gedung dalam mengejar mangsanya. Walaupun sanggup bertahan hidup dalam jangka waktu yang cukup lama di temperatur yang sangat ekstrem di Antartika, secara tidak langsung bahwa Predator dapat preferensi di daerah beriklim tropis.[6] Darah mereka berwarna hijau fosfor yang dapat mengeluarkan cahaya. Pandangan mereka hanya berfungsi dalam infra merah dari spektrum elektromagnetik, mereka dapat dengan mudah mendeteksi perbedaan suhu panas dari sekelilingnya tetapi mereka tidak bisa dengan mudah menentukan di antara objek dengan temperatur yang sama.[6] Helm berburu Predator dapat meningkatkan kemampuan untuk melihat bermacam-macam spektrum-spektrum, berkisar dari inframerah rendah sampai ultraviolet tinggi dan juga dapat memfiltrasi panas di sekitar area pandangan dan mereka dapat melihat sesuatu dengan kejelasan dan detail yang cukup tinggi. Mereka sanggup bernapas di atmosfer bumi.[6] Kebiasaan makan mereka pun diceritakan dalam Predator 2, dijelaskan bahwa makhluk tersebut secara berkala mengunjungi sebuah penjagalan setiap dua hari sekali untuk makan di toko daging.
Diseluruh penampilan film mereka, Predator telah mengalami sejumlah variasi desain. Dalam Predator 2, tokoh utama Predator didesain secara lebih urban dan hip daripada Predator sebelumnya. Desain berubah termasuk ornamen tribal di dahi mereka, yang mana dibuat lebih tingi dan dangkal, warna kulit yang lebih cerah dan sejumlah taring yang besar.[7] Dalam film Alien vs. Predator, penampilan Predator didesain ulang untuk membuat mereka lebih heroik, termasuk penyusutan di daerah sekitar kepala dan ukuran pinggang, bahu yang lebih lebar, fisik yang lebih berotot, gigi di rahang atas dan bawah seperti piranha dan lebih kering, kulit sedikit lebih lembap untuk membedakan lebih jauh dari Aliens.[8] Dalam Aliens vs Predator: Requiem, sang Predator telah kembali didesain ulang ke konsep desain yang lebih enak dilihat dalam Alien vs. Predator.[9]
Teknologi Predator sangatlah unik dalam berbagai aspek, tidak hanya banyak hiasan di tubuhnya, penampilan topeng maut tribalnya dan persenjataan yang mutakhir. Terlihat dalam film Predator 2 setidaknya salah satu senjata yang digunakan oleh Predator menggunakan bahan logam yang tidak terdaftar dalam tabel periodik dan beberapa senjata telah ditunjukkan sangatlah tahan terhadap efek berbahaya dari darah Alien yang bersifat asam. Sebagai informasi tambahan, beberapa dari persenjataan berguna untuk mendeteksi bayangan suhu panas para mangsanya. Topeng Predator juga memiliki sistem visi yang berfungsi untuk bisa melihat dengan menggunakan infrared dan lainnya. Predator juga memakai semacam alat penghilang (cloaking device) yang dapat membelokkan pantulan cahaya.
"The Predator society builds sophisticated spaceships, yet they should not look as sleek and hi-tech as a Star Wars stormtrooper. They are a tribal culture, yet their look should not be as primitive as the orcs from Lord of the Rings. They are also a warrior culture, so the ornate cannot conflict with the practical." |
— Alec Gillis ketika mendesain Predator.[8] |
Kebudayaan Predator seputar perburuan dan suka mengendap-endap. Setelah berhasil membunuh, Predator suka menguliti dan memenggal leher buruannya yang telah menjadi bangkai, lalu mengambil tengkoraknya sebagai piala. Bila gagal dalam berburu Predator selalu melalukan bunuh diri yang dianggap sebagai hal terhormat. Alasan Predator berburu tidak hanya untuk makan atau menghilangkan, ancaman tetapi sebagai hiburan semata. Ketika mereka akan menyerang makhluk lain, harus dipastikan bahwa makhluk yang diserang sepadan dengan mereka, dengan kata lain makhluk itu memiliki kemampuan yang seimbang agar mendapatkan sedikit tantangan.
Predator melakukan kontak dengan peradaban manusia awal, seperti bangsa Mesir kuno, Kamboja dan Aztek. Sesampainya di bumi, Predator disembah sebagai Tuhan oleh manusia dan mereka mengajarkan kebudayaan bagaimana mendirikan piramid (sebuah penjelasan ketika bagaimana perbedaan sosial budaya telah secara langsung memiliki kultur dan arsitektur yang sama), tetapi sebagai imbalan mereka menginginkan pengorbanan manusia, untuk digunakan sebagai host makhluk Alien yang akan diburu setelah itu.
Predator terkenal di dalam cerita rakyat dalam beberapa budaya, orang Amerika Latin mencap spesies ini sebagai "El Diablo que hace trofeos de los hombres" (Spanyol untuk "Sang Setan yang membuat piala dari kepala manusia"), sementara orang Jamaika menggangapnya sebagai "Setan dari dunia arwah". Ketika berburu Predator selalu menghindari dan bahkan tidak menyukai bertempur dengan orang dewasa yang tidak membawa senapan, anak kecil, wanita hamil atau orang sakit. Seseorang yang berhasil membunuh Predator dalam pertarungan satu demi satu akan mendapatkan hadiah sebagai tanda penghormatan untuk sang pemenang, biasanya diberikan tanda berupa sesuatu yang langka atau eksotis.
Bahasa Predator telah dibuat untuk filmnya begitupun dengan media lain dan huruf abjad Predator berbentuk pola-pola berupa garis-garis. Simbol tulisan ini ada di sarung tangan, helm, arsitektur dan banyak lagi. Predator akan meniru bahasa manusia pada saat-saat tertentu. Seorang penulis Steve Perry telah menciptakan bahasa khusus untuk novel serial Aliens vs Predator.
Pertama kali muncul di sebuah film tahun 1987, Predator sang karakter ini mendarat di Val Verde dengan menggunakan pesawat ruang angkasa. Predator mulai memburu sekelompok United States Army Special Forces yang membuat pangkalan di sana untuk menyelamatkan menteri yang diculik oleh pasukan gerilyawan. Sang Predator menemukan para prajurit satu demi satu dengan persenjataan yang sangat banyak, hingga yang tersisa hanya Mayor Dutch Schaeffer (Arnold Schwarzenegger), yang sanggup bertahan hidup. Dari beberapa pertempuran dengan pasukan satu demi satu didominasi oleh Predator, hingga Dutch membuat sebuah jebakan yang berhasil melukai makhluk tersebut. Predator yang sekarat melakukan bunuh diri dan berusaha membuat Dutch ikut serta mati bersamanya, dengan mengaktifkan alat penghancur diri (self-destruct device), walaupun akhirnya gagal menghabisi saingannya.[6]
Kemudian muncul kembali pada tahun 1990, sebuah sekuel yang diseting 10 tahun setelah peristiwa pada film pertama, Predator baru berada di Los Angeles, tertarik oleh musim panas dan peperangan obat-obatan antara mafia narkoba Kolombia dan Jamaika, begitupula dengan Kepolisian LA(LAPD) yang mencoba untuk melawan ke dua gang tersebut. Setelah berhasil melenyapkan kedua pemimpin mafia, Predator mulai mengubah targetnya kepada petugas LAPD yang mencoba menyelidiki dengan cermat, khususnya Letnan Michael Harrigan (Danny Glover) dan tiga mitranya, yaitu (Rubén Blades, Maria Conchita Alonso dan Bill Paxton), serta agen federal kelompok yang dipimpin oleh Peter Keyes (Gary Busey) yang berusaha untuk menangkap mahkluk itu. Pada akhirnya Predator berhasil berhadapan dengan Michael Harrigan dan tewas di pesawat antariksa dan senjata miliknya sendiri. Teman sejawat Predator akhirnya mengangkut tubuh Predator yang telah mati dan memberikan sebuah pistol flintlock tertulis dari tahun 1715 sebagai tanda hormat kepada Harrigan. Film ini juga membuat rujukan ke film Alien, terdapat tengkorak Alien yang terlihat di ruang piala predator.[10]
Pada tahun 2004 sebuah pesawat Predator tiba di orbit bumi untuk menarik manusia ke sebuah tempat pelatihan Predator kuno di Bouvetøya, sebuah pulau sekitar seribu mil sebelah Utara Antartika. Ada sebuah piramid yang dikubur yang memberikan suhu panas, menarik perhatian manusia yang dipimpin oleh Charles Bishop Weyland (Lance Henriksen), yang secara tidak sengaja mengaktifkan sebuah produksi dari telur alien. Tiga Predator pemburu mengajukan diri untuk memasuki struktur ini, membunuh semua manusia dengan berbagai cara mereka, dengan maksud berburu makhluk yang baru saja dibentuk yaitu alien warrior. Dua predator mati dalam pertempuran, sementara teman sejawatnya yang tinggal satu tetap hidup bersama dengan seorang manusia, yang bernama Alexa Woods (Sanaa Lathan) untuk bertempur dengan ratu alien. Ratu tersebut berhasil dikalahkan tetapi sebelumnya ia sempat melukai Predator terakhir. Pesawat Predator muncul dan para kru pesawat mengambil jasad Predator yang kalah. Seorang Predator tetua memberikan sebuah tombak sebagai rasa hormat dan setelah itu pergi meninggalkannya. Setelah berada di orbit terungkap bahwa sebuah chestburster (pemecah dada) ada di dalam mayat predator dan spesimen baru ini memiliki rahang Predator.[11]
Bersetingkan tetap dalam film sebelumnya, seekor makhluk peranakan Predalien ikut serta di dalam pesawat pengintai Predator, yang telah berpisah dari pesawat induk dari film sebelumnya. Predalien telah tumbuh dan berkembang menjadi dewasa dan berencana membunuh semua Predator yang berada di pesawat, menyebabkan pesawat jatuh di Gunnison, Colorado. Seorang Ayah dan Anaknya Sedang berburu dan tabung facehugger yang pecah impernasi mereka dan Predalien juga Impernasi Wanita Hamil dengan melahirkan chestburster(anak alien)dengan 7 ekor chestburster. .Predator terakhir yang selamat mengaktifkan alarm bahaya dengan sebuah video, pada akhirnya video tersebut diterima oleh Predator veteran yang membuatnya langsung menuju bumi. Ketika sampai di bumi, sang Predator melacak alien ke dalam gorong-gorong selokan di bawah kota. Ia menghilangkan bukti atau jejak keberadaan mereka dengan menggunakan cairan biru yang sangat merusak (korosif). Predator menggunakan senjata jaring untuk menangkap makhluk itu tetapi senjata plasma salah sasaran sewaktu menembak, yang menyebabkan alien melarikan diri ke permukaan kota. Selama konfrontasi dengan manusia, Predator kehilangan pistol plasma. Sang Predator bertempur dengan Predalien, melalui pertempuran sengit yang akhirnya disela dengan kedatangan pasukan militer Amerika, yang meletakkan bom nuklir di tengah kota, menghanguskan kedua petarung dan beberapa orang yang ada di kota.
Film ini berkisah tentang seorang tentara bayaran bernama Royce yang terbangun dari pingsannya dan terjun payung ke daratan. di sana ia bertemu teman - temannya yaitu seorang prajurit Israel bernama Isabelle, seorang prajurit RUF bernama Mombasa, prajurit Spetsnaz, Nikolai, Yakuza bernama Hanzo, Dokter bernama Edwin, FBI Most Wanted, Stans. Cuchillo, seorang anggota kartel. Tim mereka dipimpin Royce segera mencari tempat tinggi untuk mencari tahu keberadaan mereka. Ketika mereka tahu mereka bukan di bumi, mereka diserang oleh anjing piaraan predators. Setelah mengikuti jejak anjing itu, mereka tiba di kemah predators dan mendapat serangan hebat. Dari sana mereka dibantai 1 per 1 dan bertemu dengan orang yang selamat dari musim perburuan sebelumnya (Noland), tetapi Noland berusaha membunuh mereka karena tidak dapat memberi makan semuanya. Ketika sedang kabur ia bertemu dengan predator dan dibunuh. setelah itu 1 per 1 dari tim dibunuh secara pelan pelan hingga menyisakan Royce dan Isabelle
Karakter Predator telah dilibatkan dalam sejumlah spin-off dalam beberapa media termasuk novel, video game, mainan berupa action figure dan patung.
Crossover terbesar adalah waralaba Alien vs Predator, di mana dikisahkan predator yang berburu Aliens. Ide ini datang dari komik karya artis Chris Warner pada awal 1989. Ia bersama dengan pihak Dark Horse Comics mencoba mengemaskan karakter bagus dalam serial komik baru. Dark Horse telah menerbitkan komik Aliens dibawah lisensi 20th Century Fox sejak 1987. Atas saran Warner, Kepala penerbit Dark Horse Mike Richardson menghubungi pemimpin Fox melisensikan Pam North dengan idenya, dengan berharap negosiasi yang sangat panjang kedepannya. Selain itu, North langsung antusias dengan konsep tersebut. Persetujuan yang membawa dua karakter bersama yang telah disebutkan sebagai "Deal of the Year" oleh pihak Distributor Capital City .
Pada tahun 1990, gambaran pertama dari ide tersebut muncul dalam film Predator 2, ketika tengkorak Alien muncul sebagai salah satu piala di sebuah ruang pesawat luar angkasa Predator. Alien vs Predator dirilis pada tahun 2004 dengan di sutradarai oleh Paul W. S. Anderson, yang mencakup beberapa elemen dari komik, walaupun memiliki cerita yang sama sekali berbeda.
Selain crossover waralaba Alien, ada juga telah terbit komik crossover dengan berbagai perusahaan lain seperti dengan DC Comics dipertemukan dengan Superman dan Batman, dikisahkan melawan Predator. Bahkan Dark Horse Comics sendiri telah memiliki karya berjudul Tarzan dan The Terminator yang telah digunakan, di mana mereka ditampilkan sebagai kekuatan seimbang dari sebuah level kosmik, untuk menghentikan kedatangan para Terminator yang akan menghancurkan populasi penduduk dari sebuah galaxy.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.