Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Poliglotisme adalah kemampuan menuturkan beberapa bahasa dengan sangat mahir. Belum ada kesepakatan mengenai berapa banyak bahasa yang harus dikuasai seseorang agar bisa disebut poliglot. Ada yang menetapkan "empat atau lebih", karena penutur dua atau tiga bahasa biasanya disebut dwibahasa (bilingual) dan tribahasa (trilingual). Istilah multibahasa juga mirip dengan poliglot.
Ahli bahasa Richard Hudson memakai kata "hiperpoliglot" untuk menyebut orang yang fasih berbicara dalam enam bahasa atau lebih.[1]
Salah satu fakta yang beredar luas adalah saat belajar pada usia dini, seseorang dapat bergantung pada karakteristik yang tertanam dalam perkembangan otak secara alamiah, yaitu daya ingat yang luar biasa untuk bahasa dan kemampuan menyerap struktur dan kosakata baru.
Ketika dewasa, situasi ini berubah. Penjelasan umum tentang mengapa sejumlah orang tampak mudah sekali belajar bahasa baru dibanding orang lain yaitu bahwa seseorang yang mempunyai ketertarikan terhadap bahasa dan secara intelektual mampu mengolah pengalaman dan mengoptimalkan teknik belajarnya akan lebih efisien mempelajari bahasa baru. Dengan demikian mereka lebih mudah dalam mempelajari bahasa baru tersebut. Faktor lain menyatakan bahwa bahasa cenderung bertindihan tata bahasa dan kosakata, sehingga lebih mudah mempelajari bahasa baru, menghubung-hubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki si pelajar. Misalnya, seorang penutur bahasa Inggris "tahu" secara pasif sekian ribu kata berbahasa Prancis berkat penyerapan kata dalam jumlah besar oleh bahasa Inggris dari bahasa Prancis (penindihan ini jauh lebih sedikit antara bahasa Inggris dan Jerman atau bahasa Jermanik lainnya). Penutur hanya perlu "mengaktifkan" hubungan tersebut, lebih mudah daripada mempelajari dari awal kosakata dan struktur tata bahasanya yang terkesan baru.
Ada sejumlah teori eksotis tentang sebab beberapa orang bisa belajar bahasa dengan mudah, sementara lainnya kesulitan mempelajari satu bahasa asing saja. Satu teori menyatakan bahwa naiknya level testosteron di uterus bisa meningkatkan asimetri otak.[2] Teori lainnya menyatakan bahwa menjadi seorang poliglot tidak harus memiliki faktor-faktor tersebut dan ini semua hanya masalah kerja keras dan motivasi yang tepat yang bisa dilakukan semua orang dewasa meski tidak berbakat secara alamiah.[3] Ilmuwan saraf Katrin Amunts mempelajari otak Emil Krebs dan menetapkan bahwa wilayah di otak Krebs yang mengatur kemampuan berbahasa, wilayah Broca, memiliki susunan yang berbeda ketimbang otak orang-orang monolingual.
Dengan ditemukannya komputer, para ahli bahasa dapat memahami lebih lanjut tentang arti "mengetahui sebuah bahasa". Diperkirakan bahwa 2000 kata berfrekuensi tinggi (dalam semua artiannya) mencakup sekitar 75-80% teks umum dalam bahasa Inggris dan Eropa lainnya. Kosakata yang terbatas seperti itu memungkinkan seseorang menciptakan konsep yang jauh lebih rumit sesuai sirkumlokusi (misalnya 30.000-50.000 kata yang terdapat dalam kamus bahasa Inggris pelajar modern didefinisikan dengan 2000-3000 kata saja). Di sisi lain, seorang penutur asli dengan pendidikan tinggi mampu menguasai 25.000-30.000 kata pasif. Kosakata pasif yang dikuasai para penutur asli berpendidikan bertambah jumlahnya seiring usia hingga 50.000 kata atau lebih pada usia 50-60 tahun.
Sulit menentukan secara objektif klaim poliglotisme yang ada, karena "kefasihan" dapat dicapai dengan penguasaan secara aktif dan pemakaian asertif dengan kosakata umum yang sangat terbatas atau bahkan kosakata khusus terbatas. Seorang penutur asli yang memakai 1000 dari 40.000-50.000 kata dalam tulisannya atau seorang "poliglot" yang terbatas hingga 2000-3000 kata adalah "penutur mahir" yang sama-sama berbeda.
Secara praktis, sulit membuktikan kemampuan berbahasa orang yang sudah mati, sehingga klaim poliglotisme mereka tidak dapat dikonfirmasi dan harus bergantung pada sejumlah bukti yang belum disahkan. Beberapa klaim menyebutkan bahasa yang mereka tuturkan, kemahirannya, dan cara kemampuan tersebut didapatkan. Karena itu, daftar berikut berisikan nama-nama yang dikaitkan dengan klaim poliglotisme yang luar biasa:
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.