Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Pelantikan John F. Kennedy sebagai Presiden Amerika Serikat ke-35 diadakan pada hari Jumat, 20 Januari 1961 di serambi timur Gedung Capitol Amerika Serikat di Washington, D.C. Pelantikan tersebut menandakan mulainya satu-satunya masa jabatan John F. Kennedy sebagai Presiden dan Lyndon B. Johnson satu-satunya masa jabatan sebagai Wakil Presiden. Kennedy dibunuh 2 tahun, dan 306 hari dalam masa jabatannya, dan Johnson melanjutkan kepresidenannya.
Tanggal | 20 Januari 1961 |
---|---|
Lokasi | Washington, D.C. Gedung Capitol |
Peserta/Pihak terlibat | John Fitzgerald Kennedy Earl Warren Lyndon B. Johnson |
Kennedy mengambil jabatan sebelum pemilihan umum November 1960, ketika ia mengalahkan Richard Nixon, petahana Wakil presiden pada masa itu. Ia merupakan penganut Katolik pertama yang menjadi presiden, dan menjadi yang termuda untuk dipilih ke jabatannya.
Pidato tersebut mencakup tema-tema utama kampanye dan akan mendefiniskan kepresidenannya saat waktu kemakmuran ekonomi, munculnya perubahan sosial, dan tantangan diplomatik.[1] Pelantikan ini ketika seorang penyair, Robert Frost, berpartisipasi di dalam program tersebut.
Pelantikan Presiden ini diorganisasikan oleh Komite Bersama dalam Upacara Pelantikan. Untuk pelantikan John F. Kennedy, komite ini diketuai oleh Senator John Sparkman, dan juga termasuk Senator Carl Hayden dan Styles Bridges, serta Representatif Sam Rayburn, John W. McCormack, dan Charles A. Halleck.[2]
[Pesta dansa Sinatra] mungkin menandai momen saat hiburan populer menjadi bagian yang tak terpisahkan dari politik modern.
--Todd S. Purdum, Vanity Fair, Feb. 2011[3][4]
Frank Sinatra dan Peter Lawford mengorganisir dan menyelenggarakan dansa pra-pelantikan di D.C Armory pada malam hari Pelantikan, pada tanggal 19 Januari 1961, yang dianggap sebagai salah satu pesta terbesar yang telah diadakan di Washington, D.C.[3][4] Sinatra merekrut banyak bintang Hollywood yang tampil dan yang telah menghadiri acara tersebut, bahkan meyakinkan teater Broadway untuk menunda acara mereka untuk mengakomodasi beberapa aktor yang menghadiri gala pada malam tersebut.[4] Dengan harga tiket dimulai dari $100 per orang hingga $10.000 per grup. Sinatra berharap dapat mengumpulkan $1.7 juta ($14.3 juta dalam dolar saat ini) untuk Partai Demokratik untuk mengeliminasi utang yang diperoleh dari perjuangan kampanye yang keras.[3][4] Banyak bintang Hollywood memberi pidato atau melakukan pertunjukan, yang dilatih oleh Kay Thompson dan dipimpin oleh Roger Edens, dan menetap di Statler-Hilton Hotel yang persiapan dan latihan tersebut difoto oleh Phil Stern. Pertunjukan dan pidato termasuk Fredric March, Sidney Poitier, Nat King Cole, Ella Fitzgerald, Gene Kelly, Tony Curtis, Janet Leigh, Bill Dana, Milton Berle, Jimmy Durante, Harry Belafonte, dan Sinatra sendiri.
Sammy Davis, Jr., teman lama Sinatra, pendukung Partai Demokrat, dan anggota Rat Pack, diberitahu oleh John F. Kennedy untuk tidak menghadiri gala atas perintah ayahnya Joseph,[3] Mengkhawatirkan pernikahan antarras terhadap aktris Swedia May Britt yang terlalu kontroversial pada waktu dan kesempatan ini, banyak untuk kecemasan Sinatra dan Sammy.[3][4] Davis sudah menunda pernikahannya dengan Britt hingga sesudah pemilu, juga atas permintaan kampanye Kennedy melalui Sinatra.[5] Davis akhirnya mengalihkan dukungannya ke Partai Republik dan Richard Nixon pada awal 1970-an. Harry Belafonte menyatakan kesedihannya pada kontroversi tersebut, menyatakan "Itu merupakan duta besarnya, [tetapi] kita tidak tahu sampai setelah. Sammy tidak berada disana merupakan kerugian."[3]
Pada akhir dansa tersebut, Kennedy berbicara untuk berterimakasih kepada Sinatra atas perayaan dan dukungannya terhadap Partai Demokrat sepanjang masa dan kampanye 1960, menambahkan "Hubungan bahagia antara seni dan politik yang telah dikarakterisasi dari sejarah panjang kita kupikir kita telah mencapai puncak pada malam hari ini."[4] Jacqueline kembali ke Gedung Putih sebelum dansanya berakhir pada pukul 1:30 pagi (ET), dan John pergi ke dansa pra-pelantikan kedua yang diselenggarakan oleh ayahnya Joseph Kennedy, dan akhirnya kembali ke Gedung Putih sekitar pukul 3:30 pagi.[4]
Sebuah badai nor'easter kuat yang jatuh pada hari sebelum pelantikan, dengan suhu 20 °F (−7 °C) dan badai salju sebesar 1-2 inci (2.5-5.1 cm) per jam[6] dan total 8 inci (20 cm) saat malam hari,[7] menyebabkan masalah transportasi dan logistik di Washington dan masalah serius untuk pelantikan tersebut.[6][7][8][9]
Pada hari pelantikan, Januari 20, 1961. Langit mulai cerah tetapi salju membuat kekacauan di Washington, hampir membatalkan parade pelantikan.[6] Korps Insinyur Angkatan Darat AS ditugaskan untuk membersihkan jalan saat malam dan pagi sebelum pelantikan, dan dibantu lebih dari 1.000 karyawan Columbia dan sebanyak 1.700 Pramuka Penggalang.[6] Satuan tugas ini mengerahkan ratusan truk sampah, front-end loaders, sander, bajak, rotari, dan penyembur api untuk membersihkan rute.[6] Sebanyak 1.400 mobil yang terjebak karena kondisi dan kekurangan bensin yang harus dibongkar dari rute parade sepanjang Pennsylvania Avenue.[6]
Badai salju tersebut menurunkan visibilitas di Bandara Nasional Washington menjadi kurang dari setengah mil,[6] Menghalangi mantan Presiden Herbert Hoover untuk terbang ke Washington dan menghadiri pelantikan.[10]
Sebelum melanjutkan ke Gedung Capitol dalam rombongan dengan Presiden Dwight D. Eisenhower, Kennedy pergi untuk mengadakan Misa pagi di Gereja Katolik Holy Trinity di Georgetown.[3] Kardinal Richard Cushing memberikan doa saat pelantikan yang berakhir selama 12 menit,[11] dengan doa tambahan dibacakan oleh Uskup Agung Iakovos dari Gereja Ortodoks Yunani dan Pendeta Dr. John Barclay dari Gereja Ortodoks Yunani dari Austin, Texas, dan sebuah berakhah yang diberikan oleh Rabi Nelson Glueck. Seruan dan doa tersebut secara total berakhir selama 28 menit.[11] Marian Anderson menyanyikan "The Star-Spangled Banner", dan sebuah komposisi musik dari Leonard Bernstein berjudul "Keriuhan untuk Pelantikan John F. Kennedy" juga dimainkan.
Sumpah penjabatan Wakil Presiden dilaksanakan oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat Sam Rayburn kepada Lyndon Johnson.[12] Ini menandakan pertama kalinya Dewan Perwakilan yang melaksanakan sumpah, yang telah diberikan pada pelantikan sebelumnya maupun Presiden Pro Tempore Senat, mantan Wakil Presiden, atau Senator Amerika Serikat.[13]
Robert Frost, yang kemudian berumur 86 tahun,[14][15] membacakan puisinya bernama "The Gift Outright".[16][17] Kennedy meminta Frost untuk membacakan puisi tersebut saat pelantikan, menyarankan "The Gift Out Right"[17][18][19] yang dianggap sebagai tindakan syukur terhadap Frost yang telah membantu dia saat kampanye.[19] Kennedy kemudian akan menyatakan bahwa dia kagum dengan "keberanian, keterampilan menjulang dan berani" dari Frost, menambahkan bahwa dia "Saya tidak pernah memandang dunia politik dengan dunia puisi yang terpisah sangat jauh. Saya pikir politis dan puisi telah membagikan satu hal,dan itu merupakan kebesaran ketergantungan atas keberaniannya yang telah mereka hadapi dalam tantangan hidup."[17] Penyair Amerika William Meredith akan mengatakan bahwa permintaan tersebut "memfokuskan perhatian ke Kennedy sebagai orang yang berbudaya, sebagai orang yang tertarik tentang budaya."[19]
Keagungan zaman Agustus berikutnya
Dari kekuatan yang memimpin dari kekuatan dan kebanggaannya,
Dari ambisi muda yang ingin diadili,
Teguh pada keyakinan bebas kami tanpa cemas,
Dalam permainan apa pun negara ingin bermain.
Zaman keemasan puisi dan kekuasaan
Yang siang ini adalah waktu awal.
—Tujuh kata penutup dari puisi Robert Frost
"For John F. Kennedy His Inauguration",
versi yang diperluas dari "Dedication".[20]
Frost menyusun sebuah puisi baru berjudul Dedication khususnya upacara sebagai prakata untuk puisi yang diusulkan Kennedy,[15][19] dalam kejutan teman Kennedy.[21] Pada pagi pelantikan Frost bertanya ke Steward Udall, Menteri Dalam Negeri masa depannya Kennedy, untuk memiliki draf tulisan tangannya menggunakan mesin ketik agar dapat dibaca lebih mudah, yang diwajibkan Udall.[21]
Sesaat di podium presidensial, namun, silau matahari dan salju mencegah dia untuk membaca kertasnya.[17][22] Saat Frost memulai membaca, ia ragu dengan tiga kalimat pertama, menyipitkan matanya ke kertas di depan pandangan kerumunan dan kamera.[17] Wakil Presiden Johnson mencoba membantunya dengan menggunakan topi tingginya sebagai naungannya dan dengan bercanda berkata "Saya akan membantu Anda dengan itu", memicu tertawaan dan tepukan dari kerumunan dan Presiden Kennedy. Memahami kesegaraan situasi, Frost menyatakan dalam mikrofon bahwa "ini [puisi] harus dimiliki pra kata untuk puisi yang saya tidak perlu bacakan,[18] Dan mulai membaca "The Gift Outright" dari ingatan.[15][17][22] Ini menandai pertama kalinya puisi dibacakan saat pelantikan Presidensial, sebuah fitur yang diulang oleh Presiden masa depan Bill Clinton dan Barack Obama di upacara masing-masing.[14][23][24]
Frost memberikan versi ketika mesin dari puisi "Dedication" yang tidak diberikan untuk Udall setelah upacara,yang akhirnya disumbangkan ke Perpustakaan Kongres di mana itu disimpan sekarang.[21] Versi naskah alsi tersebut, yang secara personal didedikasi oleh Frost, telah disediakan ke Presiden dan saat ini disimpan di Museum dan Perpustakaan Presidensial John F. Kennedy.[20][25] Istri Kennedy Jacqueline membingkai versi naskah ini, menulis di belakang bingkai ini: Untuk Jack. Benda pertama yang saya bingkai untuk ditaruh ke kantormu. Benda pertama yang digantung disana.[20][25] Frost resmi mempersembahkan puisinya, diberi judul ulang menjadi For John F. Kennedy His Inauguration dan diperluas dari 42 menjadi 77 baris, untuk Kennedy pada Maret 1962.[17] Puisi yang tidak dibaca (dipublikasikan pada tahun 1962 sebagai bagian koleksi puisi Frost In The Clearing) akhirnya dibacakan di Gedung Capitol oleh Daniel P. Coughlin saat ulang tahun ke-50 pelantikan Kennedy.[15]
Sumpah jabatan untuk Presiden diajukan oleh Mahkamah Agung Amerika Serikat Earl Warren untuk Kennedy menggunakan Alkitab keluarga dekat pada pukul 12:51 (EST) meskipun ia telah menjadi presiden pada pukulan siang.[12][26][27][28][29] Kennedy tidak memakai jas berat saat sumpah jabatannya dan juga saat memberikan pidato, meski kondisi dinginnya mencapai 22 °F (−6 °C) dengan kesejukan angin berada di suhu 7 °F (−14 °C) pada siang hari.[6][7][30]
Seketikanya setelah membaca sumpah jabatannya, Presiden Kennedy beralih untuk berpidato di depan kerumunan yang berkumpul di Gedung Capitol. Pidato 1366 kata tersebut,[21] yang paling pertama disiarkan melalui televisi dalam warna,[14] yang dianggap sebagai pidato terbaik di sejarah Amerika.[31][32][33]
Biarkan kata keluar dari waktu dan tempat ini, kepada teman dan musuh, bahwa obor telah diteruskan ke generasi baru orang Amerika - lahir pada abad ini, ditempa oleh perang, didisiplinkan oleh kedamaian yang keras dan pahit, bangga dengan warisan kuno kita - dan tidak mau menyaksikan atau mengizinkan pelambatan hak-hak asasi manusia yang selama ini selalu dilakukan oleh Bangsa ini, dan kepada siapa kita berkomitmen hari ini di rumah dan di seluruh dunia.[34]
Jadi, para warga Amerika sekalian: Jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu![34]
Pidato tersebut dibuat oleh Kennedy dan juga oleh penulis pidatonya Ted Sorensen. Kennedy meminta Sorenson untuk mempelajari dari pidato Presiden Abraham Lincoln Pidato Gettysburg dan juga pidato pelantikan lainnya.[35] Kennedy mengoleksi pikiran dan ide untuk pelantikannya pada akhir November 1960. Ia mengambil saran dari berbagai teman, pembantu, konselor, termasuk juga saran dari seorang pendeta untuk kutipan dari alkitabiah. Kennedy membuat beberapa draf menggunakan pikirannya sendiri dan beberapa saran tersebut.[36] Kennedy memasuki dalam pidatonya dari beberapa saran oleh ekonom Harvard John Kenneth Galbraith dan mantan kandidat presidensial Partai Demokrat Adlai Stevenson II. Kutipan Kennedy "Jangan berunding karena ketakutan. Tapi jangan takut untuk berunding." hampir identik dari sarannya Galbraith "Kita jangan berunding karena ketakutan. Tetapi kita jangan takut untuk berunding." Saran Stevenson "jika cara kehidupan bebas tidak membantu banyak orang miskin di dunia ini tidak akan menyelamatkan sedikit orang kaya." merupakan basis untuk kutipan Kennedy "Jika masyarakat yang bebas tidak dapat membantu banyak orang miskin, itu tidak dapat menyelamatkan segelintir orang yang kaya."[37]
Sebagai presiden yang muncul menjadi kekuatan dalam puncak Perang Dingin. Tugas Presiden Kennedy untuk menjaga perdamaian internasional dengan melambangkan Amerika Serikat sebagai kekuatan harus diperhitungkan menakutkan, secara selisih. Itu merupakan tujuan keseluruhan dari masa jabatannya presidensial yang mendominasi pidato pelantikannya. Kennedy menyoroti kebahayaan kekuatan nuklir baru ditambah dengan akselirasi lomba senjata, dan pada dasarnya membuat tujuan untuk memfokuskan daya tembak murni ini harus digantikan dengan fokus dalam memperbaiki hubungan internasional dan membantu orang miskin di dunia.[38]
Fokus utama dari pidato tersebut dapat dengan dengan kasar dijadikan menjadi satu tema – relasi antara tugas dan kekuatan.[39] Ini ditekankan oleh penggunaan kuat penjajaran Kennedy pada awal bagian pidatonya. Contohnya, ia menyatakan pada bagian keduanya, "Pria memegang tangan kekuatan mortalnya untuk menghapus segala bentuk kemiskinan manusia dan segala bentuk kehidupan manusia," panggilan keluar yang jelas bahwa tidak hanya Amerika, tetapi negara kekuatan yang lainnya untuk memiringkan prioritas Perang Dingin. Ia kembali mengerahkan strategi pada bagain kelima saat dia berkata, "Bersatu kita tidak memiliki hal kecil untuk menyelanggarakan usaha kooperatif. Bercerai kita dapat melakukan hal kecil," kembali memohon ide untuk memfokuskan kembali nilai-nilai internasional.[40] Sekali lagi, setelah menasihati "kedua pihak" untuk bertindak, dia memanggil kita semuanya untuk memikul beban sebuah perjuangan senja ... terhadap musuh umum manusia: tirani, kemiskinan, penyakit, dan perang itu sendiri,"[41] melalui frasa "perjuangan senja yang panjang" yang dikaitkan dengan perjuangan perang dingin dalam melawan komunisme.[42]
Salah satu komponen retorika klasik; kairos - yang berarti untuk berbicara atau melakukan hal yang pantas dalam situasi tertentu, dan dalam gaya orator untuk memberikan bukti, serta to prepon (yang sepantasnya) - yang berarti apa yang dikatakan harus sesuai dengan audiensi dan kesempatan, juga sangat lazim dalam pidato tersebut.[43] Mengenali ketakutan dan kegelisahan lazim terhadap warga Amerika sejak dimulainya Perang Dingin, Kennedy mengarahkan pidatonya memiliki nada yang optimistik dan idealistik sebagai sarana untuk memberi kenyamanan. Ia melakukan ini agar memberi suasana bergerak cepatnya waktu pidatonya ke masa depan, dan memanggil repetisi dengan frasa "Marilah kedua pihak ..." untuk menyinggung bagaimana ia merencanakan perjanjian dengan hubungan yang tegang selagi juga memohonkan untuk mengakhiri tujuan persatuan internasional. Ia juga memfrasakan ide negatif dengan cara tertentu untuk menyajikannya sebagai peluang – sebuah tantangan, membandingkan dengan cita-cita Amerika bawaan. Sebuah kutipan hebat untuk menekankan ini adalah bagian keempat terkahir, ketika ia menyatakan "Dalam sejarah panjang dunia, hanya sedikit generasi yang diberikan peran untuk menjaga kemerdekaan dalam waktu kebahayaan maksimum,", sebuah kata-kata putaran yang menantang publik Amerika daripada menakuti mereka.
Ini juga merupakan bagian pidato pelantikannya ketika John F. Kennedy membacakan kutipan yang terkenal yaitu "jangan tanyakan apa yang negara berikan kepadamu, tapi tanyakan apa yang kamu berikan kepada negaramu!" Penggunaan chiasmus dapat dilihat bahkan sebagai pernyataan tesis dari pidatonya – sebuah ajakan bagi publik untuk kebaikan yang lebih besar. (Ini juga merupakan pemfrasaan kembali elegan pidato penerimaan Franklin D. Roosevelt pada Konvensi Nasional Demokratik: "Bagi beberapa generasi, banyak yang diberikan. Dari generasi lain banyak yang diharapkan. Generasi Amerika ini memiliki pertemuan dengan takdir.") [44]
Bersama dengan tamu resmi presidensial dan yang terhormat, terutama mantan presiden, wakil presiden, anggota kabinet, dan pejabat Washington yang lainnya, Keluarga Kennedy juga mengundang pria terkenal dan wanita seni, seperti Carl Sandburg, John Steinbeck, Ernest Hemingway, Brendan Behan, Marc Rothko, dan ikon mode terkenal dan editor masa depan Vogue Diana Vreeland.[4]
Anggota kongres Tip O'Neill duduk disamping dengan pengusaha yang kaya dari Boston George Kara:[3]
O'Neill ingat bahwa Kara telah menyenggolnya dan berkata, "Bertahun-tahun dari sekarang, para sejarawan akan bertanya-tanya apa yang ada di pikiran pemuda itu ketika dia melangkah untuk mengambil sumpah jabatannya. Saya yakin dia bertanya pada dirinya sendiri bagaimana George Kara mendapat kursi yang begitu baik . " Malam itu, O'Neill dan istrinya menari ke kotak presiden di pesta di Mayflower Hotel untuk memberi selamat kepadanya, dan tentu saja, Kennedy bertanya, "Apakah itu George Kara yang duduk di samping Anda?" O'Neill memberi tahu Kennedy apa yang dikatakan Kara, dan JFK menjawab, "Tip, Anda tidak akan pernah mempercayainya. Saya memiliki tangan kiri pada Alkitab dan tangan kanan saya di udara, dan saya akan mengambil sumpah jabatan." , dan aku berkata pada diriku sendiri, 'Bagaimana Kara mendapatkan kursi itu?' "
Lima Ibu Negara pertama, Edith Wilson, Eleanor Roosevelt, Bess Truman, Mamie Eisenhower dan Jackie Kennedy menghadiri acara tersebut, juga Ibu Negara masa depan seperti Lady Bird Johnson, Pat Nixon, dan Betty Ford.
Mantan Presiden Harry S. Truman diikuti dengan Presiden Eisenhower dan Kennedy berada di platform, dan juga Presiden pada masa yang akan datang seperti Lyndon B. Johnson, Richard M. Nixon dan Gerald Ford, membuat ini, secara surut, sebagai konklaf terbesar "persaudaraan presiden" sebelum pembukaan Perpustakaan Reagan pada tahun 1990-an.
Sebuah parade besar sepanjang Pennsylvania Avenue diikuti dengan upacara pelantikan, membawa Presiden baru dari Capitol Plaza menuju ke Gedung Putih. Sesampainya di sana, Kennedy memasang stan peninjauan dibagikan dengan tamu terhormat seperti mantan Presiden Harry Truman dan mantan Ibu Negara Edith Wilson dan Eleanor Roosevelt. Kerumunan penonton dan jutaan penonton televisi juga menonton prosesi: membutuhkan tiga jam untuk melewatkannya. Enam ribu anggota angkatan bersenjata AS berbaris dengan menampilkan senjata modern seperti peluru Minuteman dan pembom supersonik B-70. Sebuah enam belas ribu barisan lebih lanjut dari pejabat federal dan negara hingga band sekolah menengah atas dan Pramuka Penggalang, didampingi dengan empat puluh pelayang.[45]
Pelantikan Kennedy menandakan dari banyak Presiden Amerika Serikat. Kennedy sebagai orang pertama, dan sampai sekarang, satu-satunya Katolik yang dilantak sebagai panglima.[46] Saat pelantikan, Kennedy, berusia 43 tahun, merupakan presiden terpilih termuda dan menggantikan presiden tertua di sejarah Amerika pada waktu itu, Eisenhower.[47][48][49] Perbedaan usia dan dampak visual titik balik kehadiran Eisenhower terhadap Kennedy terlihat saat pelantikan.[30][50] Dalam tambahan, Kennedy merupakan orang pertama yang lahir pada abad ke-20 untuk dilantik sebagai Presiden.[51]
Klaim Kennedy bahwa ia tidak memakai topi dalam pelantikannya, dan sendirinya menghancurkan industri topi pria,[52][53][54] adalah bohong.[54][55] Kennedy memakai topi tinggi dalam pelantikannya dan saat pesta dansa pada malam hari, membukanya saat disumpahkan dan memberikan pidatonya. Dia sebenarnya merestorasi tradisi, setelah Eisenhower memecahkannya dengan memakai homburg dari pada menggunakan topi tinggi untuk kedua pelantikannya.[54] Johnson, pada pelantikannya pada tahun 1965, merupakan Presiden pertama untuk tidak memakai topi.[54][55]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.