Remove ads
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Mayor Jenderal TNI (Purn.) Muslim Massewa (lahir 7 Desember 1939 ) adalah seorang perwira angkatan darat dan birokrat dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan dari tahun 1991 hingga 1996.
Muslim Massewa | |
---|---|
Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan | |
Masa jabatan 1 November 1991 – 17 April 1996 | |
Menteri | Azwar Anas Haryanto Dhanutirto |
Pengganti TB Jogyanto | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 7 Desember 1939 Palopo, Sulawesi Selatan, Hindia Belanda |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1961—1994 |
Pangkat | Mayor Jenderal TNI |
NRP | 18819 |
Satuan | Infanteri |
Sunting kotak info • L • B |
Muslim dilahirkan pada tanggal 7 Desember 1939 di Palopo, Sulawesi Selatan, sebagai anak tertua dari lima bersaudara. Ia mengawali pendidikannya di sebuah sekolah dasar di Palopo. Setelah menyelesaikan pendidikan sekolah dasar, Muslim dan ayahnya diminta oleh keluarganya untuk bergabung dengan Tentara Islam Indonesia pimpinan Kahar Muzakkar. Ayahnya menolak untuk bergabung dan mengirimkan Muslim ke Jawa. Di sana, Muslim dititipkan pada sebuah keluarga ABRI yang tinggal di Kediri. Muslim lalu mengenyam pendidikan Sekolah Menengah Pertama hingga tamat pada tahun 1955.[1]
Seusai tamat Sekolah Menengah Pertama, orang tua asuh Muslim berusaha untuk memasukkan dirinya ke sekolah guru. Muslim menolak pilihan orang tua asuhnya tersebut dan memutuskan kembali ke Makassar untuk melanjutkan pendidikannya di sana. Karena kekisruhan yang terjadi di kota tersebut, orang tua Muslim tidak memperoleh penghasilan dan Muslim harus membiayai pendidikan Sekolah Menengah Atas sendiri. Ia lantas melakoni berbagai pekerjaan sampingan, mulai dari penyobek karcis bioskop, penjaga pintu bioskop, kasir bioskop, hingga petinju amatir. Muslim mengakui bahwa pekerjaan sebagai petinju amatir sangat berharga karena ia tetap memperoleh uang meskipun ia kalah dalam pertandingan tinju.[1]
Muslim berhasil menyelesaikan pendidikan Sekolah Menengah Atas setelah tiga tahun belajar pada tahun 1958. Ia kemudian kembali ke Jawa dan mendaftarkan diri ke Akademi Militer Nasional. Setelah menjalani pendidikan selama tiga tahun, Muslim dilantik sebagai letnan dua pada tahun 1961.[2]
Di tengah karier militernya, Muslim mengenyam pendidikan militer lanjutan dengan menghadiri kursus reguler di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat pada tahun 1971. Ia lulus setahun kemudian pada tahun 1972.[3]
Muslim memulai penugasannya pada tahun 1962 sebagai komandan peleton di Medan. Ia memperoleh promosi jabatan pada tahun selanjutnya dan menjabat sebagai komandan kompi. Muslim menyewa sebuah kebun kubis selama menjabat sebagai komandan kompi dan menggarapnya setiap sore setelah ia pulang dari tugas. Hasil panen dari kebun kubis tersebut kemudian ia jual dan uang hasil penjualannya ia gunakan untuk membeli sepeda motor.[1]
Karier Muslim kemudian semakin menanjak seiring berjalannya waktu. Ia bertugas di Komando Daerah Militer Jayakarta (Kodam Jaya) sebagai komandan batalyon dari tahun 1973 hingga 1975 dan komandan komando pendidikan dari tahun 1975 hingga 1976. Setelah itu, ia dipindahkan ke Komando Daerah Militer Lambung Mangkurat yang bermarkas di Provinsi Kalimantan Timur. Di tempat tersebut, Muslim diangkat sebagai kepala staf resor militer (kasrem) dari tahun 1976 hingga 1978 dan asisten personalia dari tahun 1978 hingga 1979.[1]
Usai bertugas di Kalimantan Timur, Muslim kembali ke Jakarta dan ditugaskan sebagai Komandan Brigade Infanteri 1. Ia menjadi komandan terlama dari brigade tersebut karena ia menjabat selama hampir enam tahun, melebihi perwira lain yang rata-rata hanya menjabat selama dua hingga tiga tahun.[4] Sesudah itu, pada tahun 1983 Muslim dimutasi ke Sulawesi Selatan sebagai Komandan Resor Militer 141/Toddopuli.[5]
Pada bulan Agustus 1985, Muslim dilantik sebagai Panglima Divisi Infanteri 2/Kostrad.[6][7] Berhubungan dengan hal tersebut, pangkatnya dinaikkan menjadi brigadir jenderal beberapa saat kemudian.[8] Setelah tiga tahun menjadi panglima divisi, Muslim menjadi perwira tinggi tanpa jabatan selamama beberapa waktu. Ia kemudian dikaryakan di Departemen Perhubungan dan memperoleh kenaikan pangkat menjadi mayor jenderal pada tanggal 1 Oktober 1992.[9] Muslim kemudian pensiun dari militer pada tahun 1994.[1]
Usai berkarir di bidang militer, Muslim diangkat dan dilantik menjadi Inspektur Jenderal Departemen Perhubungan pada tanggal 1 November 1991.[10][11][12] Pada akhir masa jabatannya, Muslim bersama dengan Inspektur Jenderal Pembangunan Kentot Harseno berhasil mengungkap penyelewengan uang di Departemen Perhubungan yang melibatkan sejumlah pejabat tinggi di departemen tersebut.[1] Ia mengakhiri masa jabatannya pada tanggal 17 April 1996 dan selanjutnya menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pelayaran Nasional Indonesia.[13]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.