Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Multiverses adalah album perdana karya grup musik rock Indonesia .Feast, dirilis pada tanggal 18 September 2017 di bawah naungan Leeds Records dan distribusi secara digital dibantu oleh Karma Records.[3]
Multiverses | ||||
---|---|---|---|---|
Album studio karya Feast | ||||
Dirilis | 18 September 2017 | |||
Studio |
| |||
Genre | ||||
Durasi | 54:15 | |||
Label |
| |||
Produser |
| |||
Kronologi Feast | ||||
| ||||
Singel dalam album Multiverses | ||||
Album ini memiliki konsep perjalanan waktu dengan tema utama menghadapi realita sosial-politik Jakarta dan Indonesia saat ini.[4]
Satu tahun setelah terbentuknya Feast, mereka berencana untuk merilis sebuah album berjudul Convictions. Setelah beberapa bulan menggarap album tersebut, mereka merasa belum siap lalu menunda pengerjaannya dan mengerjakan materi ringan, hingga muncul "Sectumsempra". Respon baik dari penikmat musik mendorong Feast untuk menciptakan sebuah album mini berjudul Multiverses berisi kumpulan lagu berbentuk fan art yang mendapat pengaruh dari kegemaran anggota, seperti serial televisi Game of Thrones dan karakter Godzilla. Setelah diciptakannya "Wives of ゴジラ / Gojira (We Belong Dead)", Feast mendapat tawaran untuk membuat split EP bersama Kaveman, namun rencana itu tidak berjalan dengan mulus. Kemudian Feast memutuskan untuk vakum demi merapikan manajamen dan mengerjakan materi album. Akhirnya setelah berdiskusi dengan musisi dan penulis lagu, Multiverses mulai dikembangkan dengan muatan sosial atau politis sebelum akhirnya direkam. Proses perekaman memakan waktu hingga empat bulan sebelumnya akhirnya dirilis.[5][6]
Utamanya sebuah album rock, Multiverses turut mencampurkan berbagai elemen, termasuk gospel, motown, stoner rock, doom metal dan hip hop.[7] "Segala macam warna dan referensi kami tarik, kolaborator yang dirasa dapat memberikan nuansa berbeda-beda tiap lagu kami ajak menempa materi untuk dapat menggambarkan narasi panjang dalam Multiverses secara tepat," papar .Feast dalam keterangan pers.[3]
Album ini menampilkan kolaborasi bersama Mardial, Ramengvrl, Bam Mastro, Janitra Satriani, Karaeng Adjie, Heidi (The Girl with the Hair), Oscar Lolang, Yudhis, Bin Idris, Haikal Azizi dan Rubina. Mengenai jumlah kolaborator dalam album tersebut, dijelaskan bahwa hal tersebut menjadi pesan kolektif yang ingin disampaikan kepada khalayak luas.[5]
Menurut vokalis Baskara Putra, ia terinspirasi oleh To Pimp a Butterfly dari Kendrick Lamar dan album Beyoncé, Lemonade dalam penulisan album ini.[6] Dalam wawancara bersama Indie Accent, Baskara mengungkapkan bahwa To Pimp a Butterfly "merusak" musik. Ia menjelaskan sejak mendengarkan album tersebut, ia melihat album-album lain hanya sebagai kumpulan lagu saja dan sangat terkesan atas penyampaian pesan album tersebut.[8] Dalam buku yang dilampirkan pada bundel album, inspirasi yang tercantum meliputi Angus Young (AC/DC), Ben Gibbard (Death Cab for Cutie), Beyoncé, Black Sabbath, Blink-182, Brandon Boyd (Incubus), Dave Mustaine (Megadeth), Dave Grohl (Nirvana / Foo Fighters), Florence and the Machine, Josh Homme (Queens of the Stone Age), Kanye West, Lemmy (Motörhead) dan Robert Levon Been (Black Rebel Motorcycle Club).[5]
Sampul album ini berisi gambar karangan bunga terbakar yang bertuliskan "Selamat & Sukses Atas Perilisan Album" pada bagian atas dalam huruf kapital, serta logo band Feast dan tulisan Multiverses serta huruf kanji "后果" berarti "konsekuensi" dan "盛宴" berarti "pesta" pada bagian tengah. Sedangkan di bagian bawah, terpampang tulisan "Dari Feast (Earth 1)" dalam huruf kapital.
Pengambilan gambar tersebut diambil di pulau kecil di tengah Waduk Jatiluhur. Dalam wawancara bersama Indie Accent, Baskara mengungkapkan awalnya pemotretan akan dilakukan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, namun karena dianggap akan mengundang keributan, ia mengurungkan niat tersebut.[8] Untuk pengambilan gambar untuk jurnal God Spoke to Me Last Night, menampilkan sosok Mother Multiverse beriaskan pakaian adat suku Minangkabau, disesuaikan dengan penggunaan kata ganti perempuan dalam monolog dan adat matrilineal.[5]
Feast melalui media sosial Instagram mengumumkan perilisan album pada tanggal 18 Agustus 2017, diikuti dengan pengumuman daftar lagu dan jadwal pre-order.[9] Pada tanggal 20 Agustus, Feast mengumumkan daftar kolaborator.[10] Feast merilis beberapa pilihan paket untuk rilisan fisik album tersebut, yaitu Kelelawar Pack, Phantasien Pack, Melina Pack dan Standard Bundle Pack, yang dikabarkan habis dalam kurun waktu seminggu.[11] Perilisan album fisik ini dibarengi dengan jurnal yang memuat cerita di balik lagu dan pembuatan album yang berjudul God Spoke to Me Last Night.[5]
Singel pertama dari album ini "Wives of ゴジラ / Gojira (We Belong Dead)" menampilkan penyanyi dan penulis lagu Janitra Satriani, dirilis pada 24 Mei 2017 serta seminggu kemudian pada platform digital. Video musik untuk singel pertama ini menampilkan drummer, Adrianus "Bodat" Aristo Haryo, dirilis pada hari yang sama.[12]
"Sectumsempra" dirilis sebagai singel kedua dari album tersebut pada 17 Juli 2017, bersamaan dengan video liriknya. Lagu tersebut sebelumnya pernah dirilis pada tahun 2015 dalam format audio.[13] Lagu ini menampilkan pembacaan puisi berjudul "Malam dan Siang" oleh vokalis Rachun, Yudhistira.[5]
Album ini menerima tanggapan positif dari kritik. Adrian Surya menulis untuk Medium mengungkapkan bahwa ia merasa "termenangkan" dan menjelaskan album tersebut "menancapkan" kesan yang kuat. Ia juga membandingkan album ini dengan album Metropolis Pt. 2: Scenes from a Memory milik grup musik Dream Theater.[14] Seorang penulis dari Super Music memberi nilai 7.5 dari 10 dan memuji keberanian .Feast dalam hal-hal yang dibicarakan pada album ini, namun mengkritik eksperimen yang dianggap "tak signifikan".[4] Farid Amriansyah, web kontributor dari Maternal Disaster mengomentari "lemah konsepsi" album tersebut sebagai album konsep, namun secara keseluruhan memuji album ini dan menjelaskan bahwa .Feast tak bisa dianggap enteng.[15]
No. | Judul | Pencipta | Produser | Durasi |
---|---|---|---|---|
1. | "Riphunter" (menampilkan Mardial, Ramengvrl dan Bam Mastro) |
| 4:41 | |
2. | "Wives of ゴジラ / Gojira (We Belong Dead)" (menampilkan Janitra Satriani) | Baskara Putra |
| 5:20 |
3. | "Kelelawar" (menampilkan Karaeng Adjie) | Baskara Putra | Wisnu Ikhsantama W. | 5:22 |
4. | "Upside Down" | Baskara Putra | Wisnu Ikhsantama W. | 5:26 |
5. | "Blackwater / Multiverses" (menampilkan The Girl with the Hair) |
| Wisnu Ikhsantama W. | 5:10 |
6. | "Watcher of the Wall" (menampilkan Oscar Lolang) |
| Wisnu Ikhsantama W. | 4:21 |
7. | "Fastest Man Alive" | Baskara Putra | Wisnu Ikhsantama W. | 3:34 |
8. | "Sectumsempra" (menampilkan Yudhis) |
| Wisnu Ikhsantama W. | 4:29 |
9. | "Tel Aviv" (menampilkan Bin Idris dan Haikal Azizi) |
| Wisnu Ikhsantama W. | 10:00 |
10. | "Jerusalem" (menampilkan Rubina) | Baskara Putra | Wisnu Ikhsantama W. | 5:25 |
11. | "Man of God" (menampilkan Bam Mastro) | Bam Mastro | Bam Mastro | 0:27 |
Durasi total: | 54:15 |
No. | Judul | Durasi |
---|---|---|
1. | "Riphunter" (menampilkan Mardial, Ramengvrl dan Bam Mastro) | 4:13 |
2. | "Wives of Gojira" (menampilkan Janitra Satriani) | 4:24 |
3. | "Kelelawar" (menampilkan Karaeng Adjie) | 4:23 |
4. | "Upside Down" | 3:49 |
5. | "Blackwater / Multiverses" (menampilkan Heidi (The Girl with the Hair)) | 5:11 |
6. | "Watcher of the Wall" (menampilkan Oscar Lolang) | 3:42 |
7. | "Fastest Man Alive" | 3:30 |
8. | "Sectumsempra" | 4:08 |
9. | "Tel Aviv" (menampilkan Bin Idris) | 7:27 |
10. | "Jerusalem" (menampilkan Rubina) | 4:44 |
Durasi total: | 45:34 |
Catatan
Kredit dan personil diambil dari jurnal God Spoke to Me Last Night.[5]
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.