Mazmur 2 (disingkat Maz 2, Mzm 2 atau Mz 2) adalah mazmur kedua dalam bagian pertama Kitab Mazmur di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam AlkitabKristen. Mazmur ini mengatakan bahwa orang percaya dalam memilih untuk melawan Allah dan binasa, atau tunduk mematuhiNya dan diberi berkat.[1][2] Dalam Mazmur 2 tidak dicatat siapa penggubahnya, tetapi para rasul pengikut Yesus jelas menyatakan mazmur ini digubah oleh Daud (~1040–970 SM) dalam Kisah Para Rasul 4:25-26.
Fakta Singkat Kitab, Kategori ...
Mazmur 2
Naskah Gulungan Mazmur "11Q5" di antara Naskah Laut Mati memuat salinan sejumlah besar mazmur Alkitab yang diperkirakan dibuat pada abad ke-2 SM.
Mazmur 2 dianggap bersifat mesianik oleh banyak rabbi.[4]
Talmud Babel, Sukkah 52a: "Rabbi-rabbi kami mengajarkan, Yang Kudus, terberkatilah Ia, akan berkata kepada sang Mesias, putra Daud (Kiranya ia menyatakan dirinya segera pada hari-hari kami!), 'Mintalah kepada-Ku apa saja, dan Aku akan memberikannya kepadamu', sebagai pernah dikatakan, Aku akan memberitakan hukum-hukum dsb. pada hari ini Aku memperanakkan Engkau, mintalah kepada-Ku dan Aku akan memberikan bangsa-bangsa sebagai warisan-Mu" (Mazmur 2:7–8).[5]
Genesis Rabba 44:8 R. Jonathan berkata: "Tiga orang berdoa 'meminta', yaitu: Salomo, Ahas, dan sang Raja Mesias. Salomo: Mintalah maka Aku akan memberikan kepadamu (1 Raja–raja 3:5). Ahas: Mintalah sebuah tanda (Yesaya 7:11). Raja Mesias: Mintalah kepada-Ku, dst. (Mazmur 2:8)."[6]
Pirke de-Rabbi Eliezer (abad ke-9), Section 28, mengenai ayat 1: Semua bangsa akan dikumpulkan bersama untuk melawan sang Putra Daud, sebagaimana pernah dikatakan: Raja-raja dunia berkumpul bersama, dst.[7]
Rashi (abad ke-11): Guru-guru kami menafsirkan subyek Mazmur ini dengan rujukan kepada Raja Mesias, tetapi menurut arti sederhana juga tepat untuk menerapkannya kepada Daud sendiri."[8]
Midrash tentang Kitab Mazmur (abad ke-11): Hari ini Aku memperanakkan Engkau (Mazmur 2:7). R. Huna berkata: Penderitaan dibagi atas tiga bagian: satu, para leluhur dan semua generasi mengalaminya; satu, generasi yang hidup pada zaman penganiayaan [oleh Hadrian] mengalaminya; dan satu, generasi dari Tuhan Mesias akan mengalaminya. Bilamana waktu itu tiba, Yang Kudus, terberkatilah Ia, akan berkata: "Aku harus menciptakan sang Mesias -- sebuah ciptaan baru." Sebagai dikatakan dalam Kitab Suci, Hari ini Aku memperanakkan Engkau — yaitu, tepat pada hari penyelamatan, Allah akan menciptakan Mesias. Mintalah kepada-Ku, dan Aku akan memberikan kepadamu orang-orang kafir sebagai warisanmu, dan ujung-ujung bumi sebagai milikmu (Mazmur 2:8). Allah, berbicara kepada sang Mesias, berkata: Jika engkau sungguh meminta kekuasaan atas bangsa-bangsa, mereka sudah menjadi warisanmu; jika (meminta) ujung-ujung bumi, mereka sudah menjadi milikmu. R. Johanan mengajarkan: Kepada tiga orang — Salomo, Ahas, dan sang Tuhan Mesias — Yang Kudus, terberkatilah Ia, berkata, "Mintalah kepada-Ku." Kepada Salomo sebagaimana tertulis dalam peristiwa di Gibeon Tuhan menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam; dan Allah berkata: "Mintalah maka Aku akan memberikan kepadamu" (1 Raja-raja 3:5). Kepada Ahas, sebagaimana tertulis "Mintalah engkau sebuah tanda dari Tuhan Allahmu: mintalah apa yang di tempat terdalam, atau di tempat tinggi di atas" (Yesaya 7:11).... Kepada Tuhan Mesias, sebagaimana tertulis "Mintalah kepada-Ku, dan Aku akan memberikan kepadamu bangsa-bangsa sebagai warisanmu, dan ujung-ujung bumi sebagai milikmu.[9]
Maimonides (abad ke-11), pengantar untuk Sanhedrin, bab 10: Para nabi dan orang kudus merindukan hari-hari sang Mesias, dan besarlah keinginan mereka kepadanya, karena akan ada bersama-samanya perkumpulan orang-orang benar dan pemerintahan kebaikan, kebijakan dan kebenaran kerajaan, dengan kelimpahan kesalehannya dan penyebaran hikmatnya, dan kedekatannya akan Allah, sebagaimana dikatakan: Tuhan berkata kepadaku, Engkaulah putra-Ku, hari ini Aku memperanakkan Engkau.[10]
David Kimhi (abad ke-13), komentar pada ayat 12: Ada mereka yang menafsirkan mazmur ini mengenai Gog dan Magog, dan "yang diurapi" sebagai Raja Mesias; dan demikianlah rabbi-rabbi kami dengan ingatan terberkati menafsirkannya (b. Berachot 7b).[11]
Yalkut (abad ke-13), Section 621 ayat 7: R. Huna berkata dalam nama R. Idi, Dalam tiga bagian hukuman dibagi: satu untuk Raja Mesias, dan ketika waktu-Nya tiba datanglah Yang Kudus, terberkatilah Ia, berkata, Aku harus membuat sebuah perjanjian baru dengan-Nya, dan maka kata-Nya, Hari ini Aku memperanakkan engkau. Pada ayat 9: "Engkau akan menghajar mereka dengan tongkat besi"; inilah Mesias bin Yusuf (= ben Joseph).[12]
Dalam komentar singkat Matthew Henry (1708-12), ayat 1-6 dipandang sebagai ancaman terhadap Kerajaan Allah dan Kristus. Ayat 7-9 berisi janji kepada Kristus untuk menjadi Kepala Kerajaan ini. Ayat 10-12 adalah nasihat bagi orang-orang untuk melayani Kristus.[13]
Dalam komentar Adam Clark, ayat 1-3 dipandang berisikan oposisi terhadap Kerajaan Kristus; ayat 4-6 sebagai kemenangan Kristus, dan kebingungan musuh-musuhNya; ayat 7-9 sebagai pengabaran Injil/Kabar Baik setelah kebangkitan Kristus; dan ayat 10-12 berisi panggilan bagi semua orang untuk menerima Injil Kristus, karena siapa yang menolak akan binasa.[14]
"Yang diurapi-Nya" (bahasa Ibrani:משיחו, mə-shî-kḥōw) merupakan rujukan kepada "Mesias" (מָשִׁ֫יחַ, "yang diurapi", dalam bahasa Yunani: "Kristus"). Memberikan ciri bahwa Mazmur 2 ini adalah mazmur Mesias, yaitu yang menubuatkan kedatangan Mesias Allah, YesusKristus (Matius 1:1).[18]
"Kuperanakkan" secara harfiah artinya "melahirkan Engkau". Istilah ini dipakai untuk seorang wanita yang melahirkan bayi dari rahimnya, tetapi juga dipakai bila seorang raja memperkenalkan putranya di hadapan umum untuk mengangkatnya selaku raja bersama ayahnya (bandingkan 1 Raja–raja 1:32–34 di mana Daud melakukannya untuk Salomo). Di sini istilah itu dipakai ketika Yesus dinyatakan di depan umum selaku Anak Allah dan pengurapan-Nya sebagai imam, nabi, dan raja (lihat Matius 3:12; Kisah 13:33; Ibrani 1:5; 5:5; 7:28; 2Pet 1:13).[18]
"Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. "[22]
Tidak pernah ada raja di dunia yang menerima janji semacam ini; janji ini hanya digenapi dalam Raja Mesias, YesusKristus (lihat Zakharia 9:10).[18]
"Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk."[23]
Serve the LORD with fear, and rejoice with trembling.[26]
Ayat 11 catatan
"Beribadahlah kamu" (TB)/"Beribadatlah kamu" (TL) diterjemahkan dari kata bahasa Ibrani‘iḇ-ḏū (juga mempunyai makna "layanilah") yang mempunyai akar kata ("a/i-b-d") serupa dengan kata bahasa Arab untuk "ibadah", dan juga untuk "abdi" ("hamba"; "pelayan")
Hormatilah Anak itu, supaya jangan Ia murka, dan kamu kelak binasa di jalan, apabila murka-Nya bernyala-nyala sedikit juga.Berbahagialah kiranya segala orang yang percaya akan Dia![27]
Kiss the Son, lest he be angry, and ye perish from the way, when his wrath is kindled but a little.
Blessed are all they that put their trust in him.[29]
Ayat 12 catatan
"Hormatilah sang Anak" (TL), diterjemahkan sebagai "ciumlah kaki-Nya" pada ayat 11 pada TB, merupakan terjemahan dari kata bahasa Ibraninaš-šə-qū-ḇar, yang arti harfiahnya "ciumlah sang Putra". Kata "Anak" (atau "Putra") di sini diterjemahkan dari kata בר, "ḇar", berbeda dengan ayat 7 yang menggunakan kata בנ, "bən" yang lebih umum dipakai. Namun, kata ini termasuk kosakata bahasa Ibrani dan juga bahasa Aram, yaitu dipakai tiga kali pada Amsal 31:2. Kemungkinan merupakan kata yang khusus untuk menandai kedudukan tinggi. Hengstenberg berpendapat bahwa penulis mazmur memilih "bar" daripada "ben" pada ayat ini untuk mencegah kerancuan pelafalan karena kalau dipakai "ben" pada terjadi pengurutan "ben" dan "pen" (פן); dan ini masuk akal, meskipun bukan alasan utama. "Ciumlah sang Putra" dapat dipahami sebagai "hormatilah sang Putra," (atau "hormatilah sang Anak") menghargai-Nya sebagai Raja sebagaimana layaknya (lihat 1 Samuel 10:1).[30]
"Apabila murka-Nya bernyala-nyala sedikit juga" (TL)/" sebab mudah sekali murka-Nya menyala" (TB) diterjemahkan dari frasa "kî-yiḇ-‘arkim-‘ath’a-pōw", yang dapat diterjemahkan secara harfiah: "kalau menyala seketika (saja) murka-Nya" atau "kalau sampai tersulut murka-Nya" ("his wrath may be kindled" menurut Revised Version).[30]
Mazmur 2 adalah salah satu mazmur yang dipakai oleh George Frideric Handel dalam opera Messiah, terutama di akhir bagian II.