Malapari

pohon tepi pantai Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Malapari

Malapari atau mempari[5] (Pongamia pinnata) adalah sejenis pohon penghuni pantai, anggota suku Fabaceae (Leguminosae). Pohon ini juga dikenal dengan nama-nama lokal seperti kacang kayu laut (Mly.); mabai (Bk.); ki pahang, ki pahang laut (Sd.); bangkong, bangkongan, kepik (Jw.); kranji (Md.); butis, sikam (Tim.); berah (Alor); asawali, sawali, awakal, wawakal (Amb.); liada (Seram); hate hira (Ternate); maho (Galela); marauwen (Minh.) [6]

Fakta Singkat Klasifikasi ilmiah, Nama binomial ...
Malapari
Thumb
Polong malapari, Pongamia pinnata
di pantai Rempek, Gangga, Lombok Utara
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Klad:Tracheophyta
Klad:Angiospermae
Klad:Eudikotil
Klad:Rosid
Ordo:
Famili:
Genus:
Pongamia
Spesies:
P. pinnata
Nama binomial
Pongamia pinnata[1]
(L.) Pierre[2]
Sinonim
Daftar
    • Cytisus pinnatus L.[3] (basionym)
    • Dalbergia arborea Willd.
    • Galedupa indica Lam.
    • Galedupa pungum J.G.Gmel.
    • Millettia novo-guineensis Kaneh. & Hatus.
    • Pongamia glabra Vent.
    • Pongamia xerocarpa Hassk.
    • Pterocarpus flavus Lour.
    • Robinia mitis L.
    • Millettia pinnata (L.) Panigrahi

    Sinonim selengkapnya: The Plant List[4]

Tutup

Dinamakan sebagai Indian beech dalam bahasa Inggris, pohon ini tersebar mulai dari India di barat, Tiongkok dan Jepang di utara, kawasan Malesia, hingga Australia dan Pasifik.[7][8][9] Dalam bahasa-bahasa di India: poongam, pungai, karanj, honge, dan lain-lain.

Pengenalan

Thumb
Pelat botani menurut Blanco
Thumb
Tumbuh di tepi pantai. Penutup tanah adalah katang-katang (Ipomoea pes-caprae)
Thumb
Batang
Thumb
Tandan bunga
Thumb
Polong buah yang kering dan bijinya

Pohon berukuran sedang, tinggi hingga 25 m dan gemang batang hingga garis-tengah 25 cm. Pepagan halus hingga memecah dangkal, kelabu hingga cokelat-jambon; pepagan bagian dalam kecokelatan hingga kuning, keras berbau seperti kacang. Tajuknya padat, hijau mengilap. Kayunya berwarna putih.[5][10]

Daun-daun majemuk menyirip gasal beranak daun 5, panjang 15–30 cm, gundul. Helai anak daun tipis seperti kertas, jorong lebar hingga bundar telur, 8 × 5 cm, dengan lk. 6 pasang tulang daun sekunder; helaian dengan ujung penetes yang pendek, tumpul atau membundar; pangkal helaian membundar. Perbungaan dalam tandan di ketiak, panjang hingga 20 cm. Kuntum bunga sepanjang lk. 1 cm; dengan kelopak bentuk mangkuk, merah-jambu hingga merah kusam; mahkota bunga merah-jambu atau putih. Polongan lonjong dengan ujung melengkung, lk. 4–7 cm, gundul, mengayu, cokelat pucat, tidak memecah; berisi sebutir biji.[5]

Ekologi dan agihan

Malapari diyakini berasal dari Asia daratan, khususnya menyebar di wilayah tropika dan subtropika di India, Bangladesh, Nepal, Burma, dan Thailand; di sepanjang aliran sungai dan garis pantai.[11][12] Dari kawasan ini, malapari kemudian menyebar ke negeri-negeri sekitarnya dan yang lebih jauh, di antaranya: Pakistan, Srilangka, Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Australia, Samoa, Tonga, Fiji, Kepulauan Solomon, Selandia Baru, Tiongkok, Jepang, Amerika Serikat, Mauritius, Seychelles, Sudan, dan Mesir.[11]

Di Nusantara, malapari umum ditemukan di pantai-pantai berpasir dan berkarang,[10] dan di sana-sini juga di perbatasan hutan mangrove ke arah darat, pada bagian yang bertanah kering.[13] Pohon ini berbunga di sepanjang tahun.[13]

Satu varietasnya, yakni var. xerocarpa (Prain) Thoth., menyebar lebih jauh ke pedalaman, di sekitar tepian sungai. Varietas ini dibedakan karena memiliki 3 pasang + 1 helai anak daun; dengan helaian yang jorong sempit meruncing, ujung penetes yang panjang runcing, dan kiri kanan tulang daun utama di sisi bawah acap kali berambut halus.[5][10]

Manfaat

Rumphius mencatat bahwa pepagan Malaparius dapat digunakan untuk mengobati akibat sengatan ikan sembilang atau sejenisnya. Menurutnya pula, rebusan kulit pohon ini bersama kacang (hijau ?), bawang putih, mesoyi dan cengkeh, dipakai orang-orang Seram Timur dan Banda untuk menyembuhkan sakit beri-beri.[14] Kulit kayu berbau tak enak ini di Grajagan, Banyuwangi, dipakai untuk mengatasi kudis.[15]

Bijinya beracun dan dipakai untuk meracun ikan.[15] Minyak bijinya dipakai untuk mengobati penyakit kulit, sebagai minyak lampu, bahan pembuatan sabun, dan kini juga sebagai bahan biodiesel.[16][17]

Malapari juga acap ditanam sebagai peneduh tepi jalan atau kanal irigasi, penghias taman, penghalang angin, dan penyubur tanah.[11][12] Kayunya yang berserat bagus dipakai dalam pembuatan kabinet, alat-alat pertanian, gagang peralatan, tonggak dan lain-lain.[11] Dengan nilai kalori sebesar 4600 kkal per kg, ranting-ranting dan kayu pohon ini baik untuk dijadikan kayu bakar.[12]

Catatan kaki

Pranala luar

Loading related searches...

Wikiwand - on

Seamless Wikipedia browsing. On steroids.