Loading AI tools
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Ma Anliang (Hanzi sederhana: 马安良; Hanzi tradisional: 馬安良; Pinyin: Mǎ Ānliáng; Wade–Giles: Ma An-liang, romanisasi Prancis: Ma-ngan-leang[1]); 1855 – November 24, 1918) adalah seorang Hui yang lahir di kota Hezhou sekarang Linxia, provinsi Gansu, Tiongkok. Ia menjadi seorang jenderal dalam tentara dinasti Qing, dan Republik Tiongkok. Ayahnya adalah Ma Zhan'ao, dan saudara bungsunya adalah Ma Guoliang.[2] Ma dididik dalam pendidikan Tiongkok dan Islam.[3] Nama Muslimnya adalah Abdul Majid (阿卜都里默直底).
Ma Anliang, 马安良 | |
---|---|
Lahir | 1855 Hezhou, Gansu |
Meninggal | 24 November 1918 Gansu |
Pengabdian | dinasti Qing Republik Rakyat Tiongkok |
Lama dinas | 1872-24 November 1918@ |
Pangkat | jenderal |
Komandan | Jenderal Xinjiang, Kolonel Hezhou |
Perang/pertempuran | Pemberontakan Dungan (1862–77), Pemberontakan Dungan (1895–96), Pemberontakan Boxer, Revolusi Xinhai, Pemberontakan Bai Lang |
Pada tahun 1872 dia membelot ke dinasti Qing selama Pemberontakan Dungan tahun 1862-1877, bersama dengan beberapa Muslim Hui lainnya, termasuk ayahnya, Ma Zhan'ao, Ma Haiyan, dan Ma Qianling. Mereka dari silsilah Huasi, Sufi Tarekat Naqsyabandiyah.[4] Mereka membantu Zuo Zongtang seorang jenderal Qing yang merupakan seorang bangsa Han Tiongkok dalam melawan pemberontakan Muslim. Pada tahun 1877, ayahnya Ma Zhanao mengalahkan sekelompok pemberontak Muslim yang terus melawan di dekat Hezhou.[5]
Jenderal Ma Anliang bergabung dengan Jenderal Qing Zuo Zongtang dalam kampanye melawan pemberontak Muslim Turki di bawah Yaqub Beg. Ma Anliang memimpin seluruh pasukan yang terdiri dari pasukan Muslim Tiongkok melawan pasukan Muslim Turk Yaqub Beg, dan mengalahkan mereka, merebut kembali wilayah Turkestan untuk Tiongkok.[6]
Dong Fuxiang, Ma Anliang dan Ma Haiyan awalnya dipanggil ke Beijing selama Perang Tiongkok-Jepang Pertama pada tahun 1894, tetapi karena terjadi Pemberontakan Dungan, mereka selanjutnya dikirim untuk menghancurkan para pemberontak.[7]
Pada tahun 1895, ia bekerja dengan jenderal Tiongkok bangsa Han Tang Yanhe dan jenderal Muslim Dong Fuxiang, membantu mereka dalam menghancurkan pemberontakan Muslim lainnya, Pemberontakan Dungan.[8][9] Kavaleri Muslimnya mengalahkan pemberontak Muslim di Pegunungan Oxheart, dan membebaskan Hezhou dari pengepungan pada 4 Desember. Dia memimpin pasukan kavaleri Hui untuk membantai pemberontakan yang dilakukan pejuang Muslim Salar yang telah sepakat untuk bernegosiasi tanpa senjata di sebuah jamuan dengan memberi tahu mereka "Tolak saya sebagai Muslim jika saya menipu Anda.", dia mendapat pangkat Jenderal Xinjiang dan Kolonel Hezhou setelah berhasil menghancurkan pemberontakan itu.[10] Pemberontakan dipimpin oleh Ma Dahan, Ma Yonglin, dan Ma Wanfu. Ma Dahan kemudian dieksekusi di depan umum.[11] Dikatakan bahwa darah Muslim menodai topi merah merah Ma Anliang.[12]
Selama perang itu, pada tahun 1895 Ma mengakhiri pengepungan kota Xining dengan empat ying (ying adalah satuan unit Tiongkok untuk batalyon). Ma ditugaskan di "Komando Militer Barkul" sekitar tahun 1910.[13][14]
Selama Reformasi Seratus Hari pada tahun 1898 Dong Fuxiang, Ma Anliang, dan Ma Haiyan dipanggil ke Beijing untuk membantu mengakhiri gerakan reformasi bersama dengan Ma Fulu dan Ma Fuxiang.[7]
Pada tahun 1900, selama Pemberontakan Boxer, Ma Anliang sebagai Tongling dari Ho-Chou bergabung Dong Fuxiang dalam pertempuran melawan orang asing.[15]
Pada tahun 1905, Ma Anliang, bekerja sama dengan hakim bangsa Han Yang Zengxin, berusaha menangkap dan mengeksekusi Imam Ma Wanfu seorang pemimpin sekte Yihewani. Tetapi Ma Qi, salah satu bawahan Ma Anliang, menyelamatkan dan membawa Ma Wanfu ke Xining.[16]
Meskipun Ma Anling seorang Muslim, dia dan pasukan Muslimnya tidak menunjukkan belas kasihan kepada sesama Muslim yang memberontak terhadap pemerintah Qing, dan dia membantai mereka.
Pada tahun 1911, ketika Revolusi Xinhai meletus, ia memimpin lebih dari 20 batalyon Hui pasukan Muslim untuk mempertahankan Dinasti Qing dengan menyerang Shaanxi, yang dikuasai oleh kaum revolusioner di bawah Zhang Fenghui. Dia mengalahkan kaum revolusioner dalam pertempuran itu, tetapi ketika tersiar kabar bahwa kaisar terakhir Qing Puyi akan turun takhta, Ma setuju untuk bergabung dengan Republik Tiongkok pemerintahan baru di bawah Nasionalis Kuomintang.[17]
Pada Oktober 1903, di kota Yining, Ma Anliang menjabat sebagai "Brigadir Jenderal". Pada bulan April 1912 ia menjadi "Panglima Tertinggi" di Gansu.[18]
Ma Anliang berperang melawan Pemberontakan Bai Lang, dan menyerang Xidaotang (西道堂) sebuah organisasi Muslim. Dia curiga pada Republikanisme Xidaotang, karena Ma adalah seorang konservatif dan monarki serta mendukung Yuan Shikai. Ma mengatur agar pendiri Xidaotang, Ma Qixi dan keluarganya ditembak mati. Prajurit Han dan Hui di bawah jendral Hui Ma Anliang dan Ma Qi yang bersatu untuk berperang melawan tentara bandit Bai Lang.[19] [20][21]
Pada tahun 1914, Ma Anliang mencoba untuk memusnahkan "Sekte Baru", Xidaotang dan pemimpinnya Ma Qixi (nama Arabnya adalah Uzayr/Ezra ("anak Allah"), ia dikenal sebagai "Nabi Yesus" bagi orang Barat ).[22][23]
Jenderal Ma Anliang adalah pemimpin senior de facto semua Muslim di Tiongkok barat laut sejak awal era Republik pada tahun 1912 sampai ia meninggal. Dia kemudian digantikan oleh Jenderal Ma Fuxiang.[24]
Ma Anliang dianggap "reaksioner", sedangkan "sarjana" yang terpelajar Jenderal Ma Fuxiang dianggap "progresif".[25]
Pada tahun 1917, Ma Anliang memerintahkan adik lelakinya Ma Guoliang untuk menekan pemberontakan orang-orang Tibet di Xunhua yang memberontak karena pajak yang dikenakan oleh Ma Anliang kepada mereka. Ma Anliang tidak melaporkannya ke pemerintah pusat di Beijing sehingga mendapat teguran karena hal ini, dan Ma Qi dikirim oleh pemerintah untuk menyelidiki kasus ini dan menekan pemberontakan.[26]
Dia meninggal di Hezhou pada 24 November 1918.[27][28] Setelah kematiannya, Ma Anliang dipuji oleh Wakil Konsul Amerika di Kalgan, Rodney Gilbert dalam surat kabar "Herald" karena menjaga perdamaian di Gansu, yang ia pertahankan dengan keinginannya untuk berperang melawan sesama Muslim.[29] Ma Anliang juga dipuji karena melindungi "rakyatnya dari perselisihan sektarian dan opium".[30]
Ma Fuxiang secara efektif menggantikan Ma Anliang sebagai pemimpin de facto Muslim di barat laut Tiongkok ketika Ma Anliang meninggal pada tahun 1918.[31][32]
Ayahnya adalah Ma Zhan'ao dan saudaranya adalah Ma Guoliang.
Ia memiliki 5 putra, Ma Tingxiang (Ma T'ing-hsiang) (馬廷 勷) (putra ke-3), Ma Tingxian (Ma Ting-hsien) (馬廷賢) (ke-4) putra),[33] dan 3 anak tak dikenal lainnya. Ma Tingxian dieksekusi pada tahun 1962 oleh Pengadilan Rakyat.[34] Ma Tingxiang adalah putra ketiga Ma Anliang. Dia dieksekusi oleh Feng Yuxiang setelah melakukan pemberontakan pertama muslim melawan Feng dan Guominjun, ia kemudian membelot ke Kuomintang pimpinan Chiang Kai-shek setelah Chiang dan Feng saling berperang. Dan akhirnya setelah Chiang memecat Ma dari jabatannya, ia berusaha melarikan diri dan ditangkap oleh Feng.
Yuan Shikai memberi gelar Ma Anliang sebagai Baron Peringkat Pertama (Hanzi: 一等 男; Pinyin: Yī děng nán) dari Kekaisaran Tiongkok (1915–1916) versi Yuan Shikai yang berusaha mengembalikan kekaisaran Tiongkok dengan cara mengangkat dirinya sendiri menjadi Kaisar Tiongkok.
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.