Loading AI tools
kompetisi sepak bola di Indonesia Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas
Liga Primer Indonesia, disingkat LPI adalah kompetisi sepak bola antar klub di Indonesia yang diselenggarakan pada 2011. LPI dimulai pada 8 Januari 2011 dan selesai pada bulan Mei 2011 setelah menyelesaikan putaran pertama kompetisi. LPI diselenggarakan oleh Konsorsium PT. Liga Primer Indonesia Sportindo yang dimotori oleh pengusaha Arifin Panigoro dan tidak berafiliasi dengan PSSI. Seiring dengan kisruh di tubuh PSSI dan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) PSSI oleh FIFA, KN kemudian memutuskan untuk tidak mengakui secara resmi LPI sebagai liga yang berjalan tidak dibawah pengawasan PSSI.[7] LPI berakhir setelah menyelesaikan putaran pertama kompetisi. Peserta LPI kemudian bergabung dan melebur dengan klub-klub PSSI untuk bermain di Liga Prima Indonesia.[8]
Negara | Indonesia |
---|---|
Konfederasi | AFC |
Dibentuk | 2010[1] |
Musim perdana | 2011 |
Dibubarkan | 2011 |
Divisi | 1 |
Jumlah tim | 15 |
Piala domestik | Pramusim LPI |
Juara bertahan liga | Persebaya Surabaya |
Klub tersukses | Persebaya 1927 (1 gelar) |
Televisi penyiar | Indosiar[2] Metro TV[3] Trans TV[4] Trans7[4] |
Situs web | ligaprimerindonesia.co.id |
Musim | 2011 |
---|---|
Tanggal | 8 Januari - Mei 2011 |
Jumlah pertandingan | 171 |
Jumlah gol | 488 (2,85 per pertandingan) |
Pencetak gol terbanyak | Juan Manuel Cortes (Batavia Union) Fernando Gaston Soler (Real Mataram) Laakkad Abdelhadi (Medan Chiefs) (13 gol) |
Kemenangan kandang terbesar | Bogor Raya 5-0 Bandung FC (5 Maret 2011) |
Kemenangan tandang terbesar | Minangkabau FC 0-5 Persebaya 1927 (5 Februari 2011)[5] |
Pertandingan terbanyak gol | Solo FC 7–3 Manado United (10 April 2011)[6] (10 gol) |
PSSI menganggap penyelenggaran LPI ilegal karena tidak memiliki izin dari asosiasi sepak bola tersebut.[9] Akan tetapi pihak LPI menyatakan bahwa penyelenggaraan LPI melanggar hukum karena sesuai dengan rekomendasi Kongres Sepak Bola Nasional yang dilaksanakan di Malang pada Maret 2010.[10][11] Konsorsium LPI juga menyatakan sudah beberapa kali mencoba berkoordinasi dan meminta izin kepada PSSI,[12][13][14][15] namun PSSI bersikap menutup diri terhadap penyelenggaraan LPI.[16] PSSI memaparkan secara panjang lebar alasan mengapa LPI melawan hukum,[9] namun tidak pernah menjelaskan alasan mengapa mereka tidak merestui LPI, kecuali menyebut LPI sebagai "kompetisi ecek-ecek",[17] "tarkam",[18] dan "banci."[19] LPI akhirnya tidak mendapatkan izin dari pemerintah melalui Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.[20] Dengan dibentuknya Komite Normalisasi (KN) oleh FIFA, KN memutuskan PSSI tidak membawahi kompetisi tersebut tidak di bawah PSSI dan LPI secara resmi tidak diakui PSSI sebagai liga yg berjalan tidak di bawah pengawasan PSSI.[7]
PSSI mengancam menghukum berat semua klub, pemain, dan perangkat pertandingan yang terlibat di liga ini. Di antara ancaman yang dilontarkan PSSI, klub Liga Super Indonesia yang terlibat LPI akan didegradasi ke divisi satu.[21] dan diminta mengembalikan aset-aset PSSI.[22] Empat klub LPI yang diancam menyatakan tidak takut dengan ancaman PSSI tersebut.[23][24][25][26]
Pemain yang terlibat LPI juga diancam tidak dapat memperkuat timnas.[27] Keputusan tersebut ditentang oleh beberapa pihak, termasuk Menpora,[28] Anggota Komisi X DPR RI Angelina Sondakh,[29] dan Wakil Ketua DPR Pramono Anung.[27] Meski PSSI mengeluarkan ancaman tersebut, Badan Tim Nasional tetap memanggil beberapa pemain dari klub-klub anggota LPI untuk seleksi timnas U-23 yang disiapkan untuk Sea Games 2011 dan kualifikasi Olimpiade 2012.[30]
Pelatih timnas Indonesia Alfred Riedl juga menyatakan tidak akan memanggil pemain yang bermain di LPI dengan alasan "pemain yang tampil di kompetisi yang tidak diakui oleh FIFA, tidak bisa tampil di timnas."[31] Padahal statuta FIFA hanya menyatakan bahwa "setiap orang yang memegang kewarganegaraan permanen yang tidak tergantung pada masa tinggal di negara tertentu memenuhi syarat untuk bermain mewakili tim nasional asosiasi negara itu."[32]
Tidak cukup dengan klub dan pemain, pelatih klub-klub LPI diancam dicabut lisensinya.[33] Selain itu, PSSI juga mengancam wasit yang terlibat dalam penyelenggaraan LPI dengan sanksi FIFA dan pencabutan lisensi.[34][35] [36]
Pertandingan perdana di Stadion Manahan Solo antara Solo FC melawan hampir tidak dapat dilangsungkan karena tidak mendapat izin dari Polri.[37] Menurut UU, segala macam acara yang berpotensi pada kericuhan massa harus mendapat izin tertulis dari Polri, termasuk penyelenggaraan pertandingan sepak bola. Polri beralasan mereka tidak dapat memberi izin pertandingan LPI karena PSSI tidak memberikan rekomendasi.[37] Desakan publik membuat Menpora mengadakan mediasi dengan mengundang PSSI, LPI, dan Polri,[38] akan tetapi tidak satu pun perwakilan PSSI hadir di pertemuan tersebut.[39] Menpora kemudian menyatakan penyelenggaraan LPI membutuhkan izin dari PSSI, melainkan tidak hanya membutuhkan izin Badan Olahraga Profesional Indonesia. Polri akhirnya tidak memberikan izin pertandingan setelah BOPI tidak memberikan rekomendasi.[20] Belakangan diketahui bahwa PSSI cabang Kota Solo yang diketuai oleh F.X. Hadi Rudyatmo (sekaligus ketua Persis Solo) tidak memberikan rekomendasi kepada Polresta Surakarta untuk tidak memberikan izin pertandingan LPI, meskipun hal tersebut tidak bertentangan dengan pengurus PSSI pusat.[40]
LPI menggunakan format kompetisi penuh. Setiap tim akan menghadapi tim lawan yang sama sebanyak 2 kali dalam 1 musim melalui pertandingan kandang dan tandang. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 36 pertandingan.
LPI pertama kali disiarkan oleh Indosiar.[2] Indosiar akan menyiarkan secara langsung 68 pertandingan pada setiap hari Sabtu dan Minggu sore.[41] MetroTV juga sempat menyiarkan 1 pertandingan pada pekan pertama.[42] Pada pertengahan Februari 2011, Trans TV dan Trans7 menyusul diumumkan sebagai televisi pemegang hak siar kedua. Trans TV dan Trans7 akan menyiarkan 68 pertandingan pada setiap hari Sabtu dan Minggu malam. Akan tetapi pada pertengahan Maret 2011, Trans Corp (Trans TV dan Trans7) memutuskan kontrak dengan pihak LPI karena alasan persaingan bisnis sponsor LPI dan Trans Corp. Sebelumnya, Trans TV juga digandeng oleh Indosiar untuk menyiarkan turnamen resmi seperti Piala Tiger 2002 dan Liga Indonesia 2004 (bersama antv)
Terdapat 15 klub yang berpartisipasi sebagai peserta.
Klub | Kabupaten/Kota | Stadion | Kapasitas | Musim 2009–2010 |
---|---|---|---|---|
Aceh United | Banda Aceh | Harapan Bangsa | 40.000 | |
Bali De Vata | Gianyar | Kapten I Wayan Dipta | 25.000 | |
Bandung FC | Bandung | Siliwangi | 25.000 | |
Batavia Union | Jakarta | Tugu | 20.000 | |
Bintang Medan | Medan | Teladan | 20.000 | |
Bogor Raya | Bogor | Persikabo | 15.000 | |
Cendrawasih Papua | Jayapura | Mandala | 30.000 | |
Jakarta FC | Jakarta | Lebak Bulus | 25.000 | |
Manado United | Manado | Klabat | 20.000 | |
Medan Chiefs | Deli Serdang | Baharuddin Siregar | 15.000 | |
Minangkabau FC | Padang | Haji Agus Salim | 28.000 | |
Persebaya 1927 | Surabaya | Gelora 10 November | 35.000 | Peringkat ke-17 ISL 2009–2010 (Degradasi) |
Persema | Malang | Gajayana | 30.000 | Peringkat ke-10 ISL 2009–2010 |
Persibo | Bojonegoro | Letjen H. Soedirman | 15.000 | Juara Divisi Utama 2009–2010 |
PSM | Makassar | Andi Mattalatta | 15.000 | Peringkat ke-13 ISL 2009–2010 |
Real Mataram | Sleman | Maguwoharjo | 30.000 | |
Semarang United | Semarang | Jatidiri | 25.000 | |
Solo FC | Surakarta | Manahan | 24.000 | |
Tangerang Wolves | Tangerang | Benteng | 25.000 |
Note: Bendera menunjukkan kewarganegaraan sesuai yang ada di FIFA.
Klub | Pelatih | Kapten | Apparel | Sponsor Baju |
---|---|---|---|---|
Aceh United | Lionel Charbonnier | Pierre Njanka | ||
Bali De Vata | Willy Scheepers | Pascal Heije | Uno | |
Bandung FC | Budiman | Nur'alim | Uno | |
Batavia Union | Roberto Bianchi | Javier Rocha | Uno | |
Bintang Medan | Michael Feichtenbeiner | Steve Pantelidis | Uno | |
Bogor Raya | John Arwandi | Masferi Kasim | Mitre | |
Cendrawasih Papua | Uwe Erkenbrecher | Yance Yowey | Uno | |
Jakarta FC | Bambang Nurdiansyah | Emanuel De Porras | Nike | |
Manado United | M. Zein Alhadad | Felix Yetna | Joma | |
Medan Chiefs | Jörg Steinebrunner | Aun Carbiny | Umbro | |
Minangkabau FC | Divaldo Alves | Jumaidi Rais | Specs | |
Persebaya 1927 | Aji Santoso | Erol Iba | Joma | |
Persema | Timo Scheunemann | Bima Sakti | Reebok | |
Persibo | Sartono Anwar | Akhmad Aries Tuansyah | Lotto | |
PSM | Wilhelmus Rijsbergen | Supriyono Salimin | Vilour | Semen Bosowa |
Real Mataram | José Basualdo | Supriyanto | Uno | |
Semarang United | Edy Paryono | Amarildo Luis de Souza | Nike | Bank Jateng |
Solo FC | Branko Babić | Edy Subagio | Uno | |
Tangerang Wolves | Paulo Camargo | Luis Feitoza | Mitre |
Dalam liga ini, setiap klub diizinkan untuk merekrut lima pemain asing. Lima pemain asing dapat berasal dari konfederasi mana pun. Pemain asing yang memiliki keturunan atau orang tua Indonesia akan dianggap sebagai pemain lokal.
Klub | Visa 1 | Visa 2 | Visa 3 | Visa 4 | Visa 5 | Pemain Keturunan |
---|---|---|---|---|---|---|
Aceh United | Pierre Njanka | Alain N'Kong | Park Dae-Sik | Yum Dong-Jin | Alvin Tehau | |
Bali De Vata | Ilija Spasojević | Pascal Heije | Guillermo Imhoff | Ali Parhizi | Bok Jun-Hee | Raphael Maitimo |
Bandung FC | Lee Hendrie | Perry N'Somah | Michael Onwatuegwu | Javad Moradi | Kim Sang-Duk | |
Batavia Union | Juan Manuel Cortés | Leandro Scornainchi | Javier Rocha | Na Byung-Yul | Kim Jong-Kyung | |
Bintang Medan | Cosmin Vancea | Guti Ribeiro | Amine Kamoun | Steve Pantelidis | Ahn Hyo-Yeon | Gaston Salasiwa |
Bogor Raya | Oscar Alegre | Diego Bogado | Luciano Rimoldi | Andrija Jukić | Billy Quinncroft | |
Cendrawasih Papua | Deniss Romanovs | Patrick Ghigani | Márcio Bambu | Fred Agius | Daniel Wilkinson | |
Jakarta FC | Emanuel De Porras | Gustavo Hernan Ortiz | Leonardo Moyano | |||
Manado United | Amaral | Jardel Santana | Eugène Dadi | Felix Yetna | Ali Hossein Shiri | |
Medan Chiefs | Kévin Yann | Luis Eduardo Hicks | Laakkad Abdelhadi | Baihakki Khaizan | Shahril Ishak | Fred Pasaribu Bryan Bono Brard Dane Dwight Brard |
Minangkabau FC | Juninho | David Kuagica | Norberto Mulenessa Maurito | Mario Karlović | Milan Šušak | |
Persebaya 1927 | Michael Cvetkovski | Otávio Dutra | John Tarkpor | Andrew Barisić | ||
Persema | Benoît Lang | Seme Pierre Pattrick | Guy Mamoun | Robert Gaspar | Han Sang-Min | |
Persibo | Carlos Eduardo Bizarro | Wallacer de Andrade Medeiros | Amir Amadeh | Muhammad Albicho | Kim Kang-Hyun | |
PSM | Richard Knopper | Srećko Mitrović | Goran Šubara | Marwan Sayedeh | Kwon Jun | |
Real Mataram | Fernando Gaston Soler | Juan Dario Batalla | Christian Febre | Ryung Tae-Pyo | ||
Semarang United | Raffaele Simone Quintieri | Amarildo Luís de Souza | Amâncio Fortes | Josh Maguire | ||
Solo FC | Sergei Litvinov | Stevan Račić | Žarko Lazetić | Aleks Vrteski | David Micevski | |
Tangerang Wolves | Wallace Rodrigues da Silva | Luis Feitoza | Vitor Hugo | Ku Kyung-Hyun | Park Chan-Yong | Regilio Jacobs Jordy de Kat |
Kick-off pertama LPI dilakukan pada tanggal 8 Januari 2011 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah antara Solo FC melawan Persema Malang. Pada pertandingan pembukaan tersebut, Solo FC dipaksa tunduk 1-5. Pertandingan yang dihadiri 22 ribu orang tersebut berjalan dengan aman tanpa insiden. Pertandingan diawali dengan tari-tarian yang dibawakan oleh 1.050 penari dengan mengenakan busana batik dan dibuka oleh Joko Widodo dan F.X. Hadi Rudyatmo.[43][44]
Kandang \ Tandang | ACH | BDV | BFC | BTV | BRY | CEN | JFC | MDU | MDB | MDC | MNK | SBY | PSMA | PSBO | PSM | RLM | SMU | SFC | TWV |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Aceh United | 2–0 | 1–0 | 4–1 | 0–1 | 1–0 | 1–1 | 2–1 | 2–0 | |||||||||||
Bali Devata | 2–0 | 0–1 | 3–1 | 1–1 | 1–0 | 1–1 | 2–1 | 2–3 | 1–0 | 2–2 | |||||||||
Bandung | 0–1 | 2–2 | 1–1 | 1–0 | 0–1 | 0–1 | 1–1 | 5–3 | 3–1 | 1–2 | |||||||||
Batavia Union | 2–0 | 3–2 | 2–1 | 3–2 | 1–1 | 4–1 | 0–0 | 1–1 | 1–2 | ||||||||||
Bogor Raya | 2–0 | 5–0 | 0–4 | 2–4 | 0–0 | 1–2 | 1–1 | 2–0 | 3–0 | 2–1 | |||||||||
Cendrawasih Papua | 1–2 | 1–2 | 3–2 | 0–0 | 1–5 | 1–2 | 2–4 | 1–2 | |||||||||||
Jakarta | 3–1 | 3–1 | 3–0 | 2–2 | 3–0 | 0–1 | 2–1 | 0–1 | |||||||||||
Manado United | 2–2 | 1–1 | 1–0 | 3–0 | 1–2 | 0–0 | 2–1 | 0–2 | |||||||||||
Bintang Medan | 1–0 | 2–2 | 1–2 | 0–1 | 3–0 | 1–0 | 1–1 | 2–1 | 3–1 | ||||||||||
Medan Chiefs | 0–2 | 2–2 | 1–1 | 2–0 | 0–0 | 3–0 | 2–1 | 2–0 | |||||||||||
Minangkabau | 1–0 | 1–1 | 3–1 | 2–2 | 4–1 | 0–5 | 1–0 | 1–0 | 3–1 | ||||||||||
Persebaya 1927 | 4–1 | 2–1 | 2–0 | 0–0 | 3–2 | 3–1 | 4–0 | 4–0 | |||||||||||
Persema Malang | 1–0 | 1–1 | 4–1 | 2–1 | 1–1 | 1–1 | 2–1 | 5–2 | 2–0 | 2–1 | |||||||||
Persibo Bojonegoro | 1–1 | 0–2 | 2–1 | 5–1 | 0–0 | 2–1 | 3–1 | 2–1 | 2–0 | ||||||||||
PSM Makassar | 3–0 | 5–1 | 1–4 | 0–0 | 4–1 | 2–1 | 4–0 | 2–0 | 1–1 | 2–0 | |||||||||
Real Mataram | 0–1 | 3–2 | 1–1 | 2–2 | 3–1 | 1–2 | 2–6 | 1–1 | 2–1 | ||||||||||
Semarang United | 1–0 | 2–1 | 3–2 | 0–1 | 2–1 | 0–1 | 1–0 | 0–0 | 1–0 | ||||||||||
Solo | 0–3 | 3–1 | 1–0 | 0–0 | 0–1 | 7–3 | 0–2 | 1–5 | 1–4 | ||||||||||
Tangerang Wolves | 2–4 | 3–3 | 1–1 | 2–0 | 2–3 | 1–1 | 0–4 | 0–2 | 0–0 |
Urutan | Pencetak gol | Klub | Gol[45] |
---|---|---|---|
1 | Juan Manuel Cortes | Batavia Union | |
Laakkad Abdelhadi | Medan Chiefs | ||
Fernando Gaston Soler | Real Mataram | ||
4 | Emanuel De Porras | Jakarta FC | |
Samsul Arif | Persibo Bojonegoro | ||
Irfan Bachdim | Persema Malang | ||
Cosmin Vancea | Bintang Medan | ||
Marwan Sayedeh | PSM | ||
9 | Perry N Somah | Bandung FC | |
10 | Wallace Rodrigues Da Silva | Tangerang Wolves | |
Muhammad Rahmat | PSM | ||
Andi Oddang | PSM | ||
Andrew Barisić | Persebaya 1927 | ||
Ilija Spasojević | Bali Devata | ||
Fred Agius | Cendrawasih Papua | ||
16 | Jardel Santana | Manado United FC | |
Sansan Fauzi Husaeni | Jakarta FC |
Seamless Wikipedia browsing. On steroids.
Every time you click a link to Wikipedia, Wiktionary or Wikiquote in your browser's search results, it will show the modern Wikiwand interface.
Wikiwand extension is a five stars, simple, with minimum permission required to keep your browsing private, safe and transparent.