Kejadian 12 (disingkat Kej 12) adalah pasal kedua belas Kitab Kejadian dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1] Pasal ini berisi riwayat Abram (kelak dinamakan Abraham) dan istrinya, Sarai (kelak dinamakan Sara), setelah matinya Terah (Kejadian 11:32).[2] Allah berkata kepada Abram, "Pergilah, Aku akan membuatmu bangsa yang besar. Engkau akan menjadi berkat." Di Mesir, Abram berbohong mengenai Sarai dan Firaun tertimpa kutukan.[3]
Fakta Singkat Kitab, Kategori ...
Tutup
- Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;" (TB)[4]
Ayat 1 bahasa Ibrani
Teks Masoret
- ויאמר יהוה אל־אברם לך־לך מארצך וממולדתך ומבית אביך אל־הארץ אשר אראך׃
Transliterasi
- wa-yō-mer Yah-weh ’el-’aḇ-rām leḵ-lə-ḵā mê-’ar-ṣə-ḵā ū-mi-mō-w-laḏ-tə-ḵā ū-mi-bêṯ ’ā-ḇî-ḵā; ’el-hā-’ā-rets ’ă-šer ’ar-’e-kā
Ayat 1 catatan
- Berdasarkan perintah ini, Abram pergi dari Ur ke Haran dan dari Haran ke tanah Kanaan dan kelak menjadi kakek moyang Yesus Kristus, yang menjadi Juruselamat semua kaum di muka bumi.[5]
- "Ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu" diterjemahkan dari bahasa Ibrani: אל־הארץ אשר אראך, ’el-hā-’ā-rets ’ă-šer ’ar-’e-kā. Nama negeri itu tidak disebutkan, dan ini dipandang sebagai suatu ujian iman bagi Abraham.[6] Dalam terjemahan bahasa Yunani Septuaginta (abad ke-3 SM) ada tambahan frasa 'ἣν ἂν, ēn an, "manapun" (bahasa Inggris: whichsoever)s setelah kata "yang", menunjukkan bahwa Abraham "berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui" (Ibrani 11:8).[7]
- [Berfirmanlah TUHAN kepada Abram:] "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat." (TB)[8]
- "Aku (Allah) akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau (Abram), dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (TB)[9]
- Bahasa Ibrani: ואברכה מברכיך ומקללך אאר ונברכו בך כל משפחת האדמה׃
- Transliterasi Ibrani: wa·'a·ba·ra·kah me·ba·re·kei·kha u·me·qa·lel·kha a·'or we·ni·be·re·ku be·kha kol misy·pe·khot ha·'a·da·mah.
Frasa "muka bumi" diterjemahkan dari kata "adamah" yang juga berarti "tanah", yaitu darimana "adam" (= manusia; Adam, manusia pertama) diciptakan, sehingga melalui Abram (=Abraham) berkat (barak; barakah) itu diberikan kepada seluruh umat manusia (=bani Adam).[10]
Berkat ini diulang lagi oleh Ishak kepada Yakub (Israel), anaknya, di Kejadian 27:29, dan oleh "nabi" Bileam kepada orang Israel di Bilangan 24:9.
- Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya, dan Lotpun ikut bersama-sama dengan dia; Abram berumur tujuh puluh lima (75) tahun, ketika ia berangkat dari Haran. (TB)[11]
Sejak awal kisah ini menekankan kebenaran bahwa ketaatan kepada Allah perlu untuk suatu hubungan yang menyelamatkan dengan Allah.
- Abram menaati Firman Tuhan. Ketaatannya meliputi tindakannya meninggalkan rumah dan negerinya serta percaya pemeliharaan, bimbingan, dan janji-janji Allah (Kejadian 12:1; Yakobus 2:17; 1 Yohanes 2:4).
- Seperti Abram, semua orang yang percaya kepada Kristus dipanggil untuk meninggalkan "negeri ... sanak saudara ... rumah bapamu" (Kejadian 12:1) untuk mengikut Yesus dalam pengertian mencari "tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air sorgawi" (Ibrani 11:16).[12]
- Abram membawa Sarai, isterinya, dan Lot, anak saudaranya, dan segala harta benda yang didapat mereka dan orang-orang yang diperoleh mereka di Haran; mereka berangkat ke tanah Kanaan, lalu sampai di situ. (TB)[13]
- Kemudian ia pindah dari situ ke pegunungan di sebelah timur Betel. Ia memasang kemahnya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur, lalu ia mendirikan di situ mezbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN. (TB)[14]
- "Kemahnya" (ketiv/tertulis: "-nya" perempuan): Rashi menafsirkan: Tertulis sebagai "kemahnya [-nya perempuan]". Pertama, ia mendirikan tenda istrinya, dan setelah itu tendanya sendiri. Bereishit Rabbah, 39:15.
- Siftei Chachamim mengulas: Bagaimana Rashi tahu bahwa Abraham mendirikan tenda istrinya sebelum tendanya sendiri; mungkin ia mendirikan tendanya sendiri dahulu? Perkataannya didasarkan pada perkataan Talmud bahwa "orang seharusnya menghormati istrinya lebih dari dirinya sendiri" (Yevamot 62b).[15]
W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Chumash, the Gutnick Edition. Compiled and adapted by R. Chaim Miller. Brooklyn: Kol Menachem, 2006.